Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Genetic Variability of 15 Robusta Coffee Genotypes Selected by Farmer Based on SSRs Markers Syafaruddin, Syafaruddin; Randriani, Enny; Dani, Dani; Sulistyorini, Indah; Pabendon, M. B.
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 1, No 2 (2014): Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Robusta coffee (Coffea canephora) has been grown widely in Indonesia, especially in Bengkulu Province. For the last few decades, some farmers have been selected and developed several Robusta clones through plagiotropic shoot grafting technique to replace earlier coffee populations which were derived from seed. Hence, it would reduce the genetic diversity of Robusta coffee at farmer’s field. To understand the genetic variability among 15 Robusta coffee genotypes selected by farmer, it is important to perform molecular analysis. Leaf samples of 15 Robusta coffee genotypes selected by farmer were collected from smallholder Robusta coffee plantations in Bengkulu Province. Genetic diversity analysis was conducted in the Germplasm, Breeding, and Biotechnology Laboratory of Indonesian Industrial and Beverage Crops Research Institute (IIBCRI), and Molecular Biology Laboratory, Indonesian Cereals Research Institute (ICERI). DNA samples were amplified using 34 SSRs markers. The result showed that 23 out of 34 SSRs markers had high polymorphism levels. Allele number per locus ranged from 2-8 with an average of 4 alleles per locus. Dendrogram analysis based on genetic similarity was obtained with score of about 0,44-0,79, and r score = 0,92 (good fit). Based on cluster analysis as well as PCoA analysis, there are three distinct groups of genotypes. Those three groups can be distinguished by specific character of leaf morphotype. Nevertheless, the majority of genotypes were clustered together into the single group. This indicates narrow genetic diversity among Robusta genotypes that selected by farmer.Kopi Robusta telah dikembangkan secara luas di Indonesia, khususnya di Provinsi Bengkulu. Beberapa dekade terakhir sebagian petani telah menyeleksi dan mengembangkan beberapa genotipe dengan teknik sambung tunas plagiotrop untuk merehabilitasi populasi kopi Robusta asal biji. Oleh sebab itu, terdapat peluang terjadinya penurunan keragaman genetik kopi Robusta di lahan petani. Analisis molekuler perlu dilakukan untuk mengevaluasi keragaman genetik antar 15 genotipe kopi Robusta hasil seleksi petani. Kegiatan analisis keragaman genetik dilaksanakan di Laboratorium Plasma Nutfah, Pemuliaan, dan Bioteknologi, Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri), Sukabumi dan Laboratorium Biologi Molekuler, Balai Penelitian Tanaman Serealia (Balitsereal), Maros. DNA diamplifikasi dengan menggunakan 34 marka SSR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 23 dari 34 marka SSR yang digunakan mampu menghasilkan tingkat polimorfisme yang tinggi. Jumlah alel berada pada kisaran 2-8 alel per lokus dengan rata-rata 4 alel per lokus SSR. Analisis dendrogram berdasarkan kemiripan genetik diperoleh dengan skor sekitar 0,44-0,79 dan skor r = 0,92 (good fit). Berdasarkan hasil analisis gerombol dan analisis komponen utama diketahui bahwa terdapat tiga kelompok genotipe. Masing-masing kelompok dapat dibedakan berdasarkan karakter morfotipe daun. Meskipun demikian, sebagian besar genotipe diklasifikasikan ke dalam satu kelompok. Ini menandakan bahwa keragaman genetik klon-klon kopi Robusta hasil seleksi petani cenderung rendah.Keywords: Coffea canephora, klon plagiotropik, kehilangan genetik
Penggunaan Air Kelapa dan Beberapa Auksin untuk Induksi Multiplikasi Tunas dan Perakaran Lada Secara In Vitro Sulistiyorini, Indah; Ibrahim, Meynarti Sari Dewi; Syafaruddin, Syafaruddin
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 3 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produktivitas lada perlu didukung oleh ketersediaan benih unggul. Perbanyakan lada secara in vitro dapat digunakan sebagai alternatif untuk menghasilkan benih lada dalam jumlah banyak dan waktu yang relatif singkat. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan kultur in vitro adalah penggunaan zat pengatur tumbuh. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar mulai bulan Maret-September 2011. Penelitian terdiri dari 2 kegiatan yaitu induksi multiplikasi tunas dan induksi perakaran. Masing-masing bertujuan untuk menganalisis penggunaan konsentrasi air kelapa terhadap multiplikasi tunas lada dan pengaruh penggunaan jenis dan konsentrasi auksin terhadap induksi perakaran lada secara in vitro. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan uji lanjut DMRT. Perlakuan induksi multiplikasi terdiri dari konsentrasi air kelapa, yaitu 10, 20, 30, 40, 50% dan sebagai pembanding adalah BA 0,3 mg/l, sedangkan induksi perakaran lada digunakan beberapa auksin, yaitu IBA, IAA dan 2,4-D dengan konsentrasi masing-masing adalah 0,1, 0,3, dan 0,5 mg/l. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan air kelapa untuk perlakuan induksi multiplikasi tunas pada semua konsentrasi lebih memacu pembentukan akar, selain itu kultur yang dihasilkan mempunyai pertumbuhan normal dan lebih vigor dibandingkan perlakuan BA 0,3 mg/l. Perlakuan BA 0,3 mg/l menghasilkan jumlah tunas dan jumlah daun lebih banyak dibandingkan perlakuan air kelapa sebesar 2,69 dan 10,73. Penggunaan IAA 0,1 mg/l untuk induksi perakaran mampu menginduksi akar sebanyak 8,26 lebih banyak dibandingkan auksin yang lain.  The Use of Coconut Water And Several Auxin for Shoot Multiplication And Rooting Induction in Black Pepper In VitroABSTRACT Increased productivity of pepper should be supported by the availability of improved seed. Propagation black pepper in vitro can be used as an alternative to produce large amounts of black pepper cuttings in a relatively short time. One of the factors that determine the success of in vitro culture is the use of plant growth regulators used. Research was conducted in the laboratory tissue culture from March to September 2011. This research consists of two activities, the induction of shoot multiplication and rooting induction. Each aims to analyze the addition of coconut water concentration on shoot multiplication black pepper and determine the effect of the addition of the type and concentration of auxin for induction in vitro rooting of black pepper. Design used were completely randomized design and use advanced testing DMRT. Treatment consisted of induction multiplication coconut water concentration, namely 10, 20, 30, 40, 50%, and as a comparison is BA 0.3 mg/l, and black pepper root induction treatment using several auxin is IBA, IAA and 2.4-D with the concentration of each was 0.1 mg/l, 0.3 mg/l and 0.5 mg/l.  The results showed the use of coconut water for shoot multiplication induction treatment at all concentrations stimulate root formation, in addition to the culture that has produced more normal growth and vigor than the treatment of BA 0.3 mg/l. Treatment BA 0.3 mg/l produce shoots leaves more than coconut water treatment at 2.69 and 10.73. The use of IAA 0.1 mg/l for induction were able to induce root 8.26 more as compared to other auxin.
Analisis Kualitas Pelayanan Kesehatan Pada Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar Syafaruddin, Syafaruddin; Syukur, Alam Tauhid
Jurnal Administrasi Negara Vol 20, No 2 (2014): Jurnal Administrasi Negara
Publisher : Jurnal Administrasi Negara STIA LAN Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan di UGD RSUD Haji Makassar. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Populasi penelitian adalah keseluruhan pasien UGD RSUD Haji Makassar pada kurun waktu Maret-April 2014, dengan sampel sebanyak 100 responden melalui teknik penarikan sampel teknik sampling aksidental. Teknik dan instrumen pengumpulan data terdiri atas kuesioner (angket), wawancara, observasi (pengamatan) dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data melalui editing dan tabulasi data dengan analisis data menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif (tabel frekuensi dan persentase) dan skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan pada UGD RSUD Haji Makassar dilihat dari: (a)  sub variabel/aspek tangible, (b) sub variabel/aspek realibility, (c) sub variabel/aspek responsiveness, (d) sub variabel/aspek assurance, dan (e) sub variabel/aspek emphaty berada pada kategori berkualitas.Kata Kunci : Kualitas pelayanan kesehatan, Tangible, Realibility, Responsiveness, Assurance, Emphaty, Unit Gawat Darurat RSUD Haji Makassar. Abstract : Hospital as one of the health facilities that provide health care services to the public has a very strategic role in accelerating the improvement of the health of society. Therefore, hospitals are required to provide appropriate quality of service standards which can reach all levels of society. The purpose of this study was to determine the quality of health care in emergency unit of Haji Regional Hospital Makassar. The research used descriptive quantitative and qualitative methods. The population was patients of emergency unit during the period of March-April 2014, with a sample of 100 respondents through accidental sampling technique. Techniques and data collection instruments consisted of a questionnaire, interviews, observation and documentation. Data processed and anylised through editing and tabulation by using quantitative descriptive approach (frequency tables and percentages) and scoring. The results showed that the quality of health care in emergency room from: (a) sub-variables/ tangible aspects, (b) sub-variables/reliability aspects, (c) sub-variables/aspects of responsiveness, (d) sub-variables/assurance aspects and (e) the sub-variables/aspects of empathy  were in the good quality.Keywords : Quality of health care, Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, Emergency Unit Haji Regional Hospital Makassar
Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru SMKN 7 Makassar Bungawati, Bungawati; Syafaruddin, Syafaruddin
COMPETITIVENESS Vol 5, No 2 (2016): COMPETITIVENESS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.608 KB) | DOI: 10.26618/jmbc.v5i2.322

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan, motivasi, dan disiplin kerja terhadap Kinerja Guru SMKN 7 Makassar. serta untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan, motivasi, dan disiplin secara simultan bepengaruh terhadap Kinerja Guru SMKN 7 Makassar.Penelitian ini dilaksanakan pada SMKN 7 Makassar. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMKN 7 Makassar yang berjumlah 54 orang dengan pengambilan sampel menggunakan metode sensus. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier ganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan koefisien 0,374 dan sig = 0,000 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin baik peran pemimpin maka kinerja guru akan semakin baik. Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan koefisien 0,310 dan sig = 0,004 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin baik motivasi kerja maka kinerja guru akan semakin baik. Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan koefisien 0,301 dan sig = 0,008 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin baik disiplin kerja maka kinerja guru akan semakin baik.Kata Kunci : Kepemimpinan, Motivasi, Disiplin Kerja, dan Kinerja.
HUBUNGAN SISTEM PENGUPAHAN DENGAN TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH DI (PT PERSERRO PELINDO 1 CABANG GUNUNG SITOLI Syafaruddin, Syafaruddin; Lase, Albert Yasokhi; Isnaini, Isnaini
JURNAL MERCATORIA Vol 1, No 2 (2008): JURNAL MERCATORIA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.93 KB) | DOI: 10.31289/mercatoria.v1i2.630

Abstract

Pengaturan hukum tentang penegakkan hukum dalam pemberantasan tindak pidana korupsi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah diatur dalam Undang – Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah dirubah dengan Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas Undang – undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Selanjutnya terkait dengan korupsi dalam bidang Pengadaan barang dan jasa pemerintah diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. Penegakkan hukum tindak pidana korupsi dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah masih belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.Oleh karena itu perlu diadakan revisi terhadap Keppres Nomor 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah.  
PEMBONCENGAN REPUTASI (PASSING OFF) TERHADAP PEMILIK MEREK TERDAFTAR DI INDONESIA DITINJAU DARI SEGI PERLINDUNGAN HUKUM Quintina, Aurora; Syafaruddin, Syafaruddin; Zahara, Elvi
JURNAL MERCATORIA Vol 2, No 1 (2009): JURNAL MERCATORIA JUNI
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.416 KB) | DOI: 10.31289/mercatoria.v2i1.668

Abstract

Pada era globalisasi seperti saat ini, setiap individu pastinya tidak luput dari penggunaan merek.  Sejauh ini, banyak sekali definisi mengenai merek, tergantung pada pola pikir dan latar belakang pendidikan pendefinisi merek tersebut. Definisi sederhana mengenai merek, bahwa merek dihubungkan dengan identifikasi sebuah produk dan yang membedakan merek tersebut adalah bentuk pemakaiannya, logo spesifik, desain khusus, tanda, dan simbol visual lainnya.  Derfinisi.  Di Indonesia, definisi merek dapat kita lihat dari Undang-Undang Merek Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek, yang mengatakan bahwa “tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya beda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”. Selain telah memproduk Undang-Undang yang berkaitan dengan merek, Indonesiajuga sadar akan perlindungan atas Merek secara khusus dan Hak Kekayaan Intelektual secara umum.  Kesadaran ini dilihat dari partisipasi Indonesiadalam meratifikasi beberapa konvensi internasional mengenai Hak Kekayaan Intelektual, antara lain Paris Convention, WTO dengan TRIPs nya dan Trade Mark Law Treaty. Namun walau telah aktif berpartisipasi dalam beberapa konvensi internasional dalam Hak Kekayaan Intelektual dan sudah beberapa kali memperbaharui Undang-Undang yang berkaitan dengan merek, masih saja banyak terjadi pelanggaran Merek di Indonesia.
KEBEBASAN LEMBAGA PENGADILAN DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA Syahbarani, Hendra; Syafaruddin, Syafaruddin
JURNAL MERCATORIA Vol 2, No 2 (2009): JURNAL MERCATORIA DESEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.358 KB) | DOI: 10.31289/mercatoria.v2i2.681

Abstract

Sebagai Negara Hukum, kekuasaan kehakiman yang bebas merupakan pilar utama dalam penegakan hukum yang adil dan demokratis. Bebas dalam artian terlepas dari tekanan kekuasaaan pemerintah dan kekuasaan lainnya, termasuk kekuasaan partai politik dan kekuasaan ekonomi yang dapat mempengaruhi jalannya pengadilan yang bermuara pada terpengaruhnya sebuah keputusan.Kemandirian kehakiman menjadi bagian penting dari upaya penegakan hukum, yang didukung oleh peraturan perundang-undangan yang sah dan mengikat dan disertai oleh pengawasan internal dan eksternal yang ketat dan transparan sehingga dapat menjamin penegakan hukum yang adil dan berwibawa. Kekuasaan kehakiman yang bebas dilaksanakan dalam bingkai teori pembagian kekuasaan dengan konsep check and balances. DPR dapat melakukan pengawasan fungsional dan pengawasan politis. Selain itu, berdasarkan prinsip demokrasi yang tertumpu pada asas kedaulatan rakyat yang mengkehendaki keterbukaan dan partisipasi masyarkat, juga berwenang untuk melakuan pengawasan terhadap kinerja Mahkamah Agung. 
PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMKN 7 MAKASSAR Bungawati, Bungawati; Syafaruddin, Syafaruddin
COMPETITIVENESS Vol 5, No 2 (2011): COMPETITIVENESS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jmbc.v5i2.3623

Abstract

Penelitian  ini bertujuan mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan, motivasi, dan disiplin kerja terhadap Kinerja Guru SMKN 7 Makassar. serta untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kepemimpinan, motivasi, dan disiplin secara simultan bepengaruh terhadap Kinerja Guru SMKN 7 Makassar.Penelitian ini dilaksanakan pada SMKN 7 Makassar. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMKN 7 Makassar yang berjumlah 54 orang dengan pengambilan sampel menggunakan metode sensus. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi linier ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan koefisien 0,374 dan sig = 0,000 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin baik peran pemimpin  maka kinerja guru akan semakin baik. Motivasi kerja  berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan koefisien 0,310 dan sig = 0,004 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin baik motivasi kerja   maka kinerja guru akan semakin baik.  Disiplin kerja  berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru dengan koefisien 0,301 dan  sig = 0,008 0,05. Hal ini berarti bahwa semakin baik disiplin  kerja maka kinerja guru akan semakin baik. 
PENGARUH MOTIVASI, KEPEMIMPINAN, DISIPLIN KERJA, DAN SARANA PRASARANA TERHADAP KINERJA PEGAWAI BAPPEDA KABUPATEN MANOKWARI PROVINSI PAPUA BARAT Syafaruddin, Syafaruddin
COMPETITIVENESS Vol 2, No 1 (2013): COMPETITIVENESS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jmbc.v7i1.3658

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, dan sarana prasarana terhadap kinerja pegawai Bappeda Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat.Penelitian dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan di Kantor Bappeda Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat Populasi dari penelitian adalah seluruh pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada di Bappeda Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat sebanyak 40 orang mengingat jumlah populasi yang sedikit maka teknik penarikan sampel menggunakan sampling jenuh (sensus) yaitu seluruh populasi yaitu sebanyak 40 orang dengan asumsi semuapegawai memiliki kesempatan yang sama. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas atau independent (motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, dan sarana prasarana) terhadap variabel terikat atau dependen (kinerja pegawai), digunakan analisa regresi berganda (multiple regression analysis).Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja, kepemimpinan, disiplin kerja, dan sarana prasarana berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kinerja pegawai Bappeda Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat.
ANALISIS PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PT. NURLENNI KAHAR SPBU 74.92212 KEC. GALESONG UTARA, KAB.TAKALAR Syafaruddin, Syafaruddin; Amin, Amelia Rezky Septiani
COMPETITIVENESS Vol 2, No 2 (2013): COMPETITIVENESS
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jmbc.v7i2.3790

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Pengelolaan Modal Kerja Pada PT. NurlenniKahar SPBU 74.92212. Untuk mengetahui Profibilitas Pada PT. NurlenniKahar SPBU 74.92212. Untuk mengetahui Analisis Pengelolaan Modal Kerja Terhadap Profibilitas Pada Pt. Nurlenni Kahar SPBU 74.92212. Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif (non statistic). Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan, maka penulis melakukan penelitian terhadap PT. NurlenniKahar SPBU 74.92212. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa (1) Pengelolaan modal kerja yang diukur dengan perputaran kas perputaran persediaan pada tahun 2015 dan 2016 menunjukkan peningkatan ini berarti operasi perusahaan PT. Nurlenni Kahar SPBU 74.92212 sudah efektif dalam mengelola modal kerjanya. (2) Profibilitas yang diukur  dengan dengan GPM, NPM, dan OPM mengalami peningkatan, ini berarti perusahaan pada PT. Nurlenni Kahar SPBU 74.92212 sudah efektif dalam melaksanakan kegiatan operasinya dan perusahaan mampu menghasilkan laba.(3) dan terakhir Analisis pengelolaan modal kerja terhadap profibilitas pada PT. Nurlenni Kahar SPBU 74.92212 sudah efektif, peningkatan perputaran kas dan perputaran persediaan diiringi dengan peningkatan profibilitas yang diperoleh.Â