Agus Trianto
Department Of Marine Science, Faculty Of Fisheries And Marine Science, Diponegoro University, St. Prof. Soedarto, SH., Tembalang, Semarang 50269, Central Java, Indonesia

Published : 40 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

UJI BIOAKTIVITAS EKSTRAK TERIPANG PASIR (Holothuria scabra) TERHADAP BAKTERI Pseudomonas aeruginosa DAN Bacillus cereus Nimah, Shofiatun; Ma'ruf, Widodo Farid; Trianto, Agus
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Vol 1, No 1 (2012): Jurnal Pengolahan dan bioteknologi hasil perikanan
Publisher : Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.936 KB)

Abstract

Holothuria scabra merupakan salah satu organisme yang berpotensi sebagai sumber bahan antibakteri alami. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi potensi ekstrak H. scabra sebagai antibakteri terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Bacillus cereus serta pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak terhadap kedua bakteri tersebut. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode sumuran dengan berbagai konsentrasi (150 g/ml, 300 g/ml, dan 450 g/ml) dan uji fitokimia untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif pada H. scabra. Hasil penelitian didapatkan bahwa ekstrak H. scabra terbaik adalah ekstrak etil asetat. Ekstrak etil asetat mempunyai daya hambat tertinggi terhadap bakteri P. Aeruginosa sebesar 6±0 mm, sedangkan terhadap B.cereus sebesar 2,3±0,58 mm pada konsentrasi 450 g/ml. Hasil uji fitokimia menunjukkan adanya kandungan senyawa saponin, alkaloid, steroid dan triterpenoid dalam ekstrak.
Studi Densitas Dan Komposisi Jenis Juvenil Karang Pada Substrat Pecahan Karang Di Perairan Pulau Sambangan, Karimunjawa Sembiring, Yudhawira Bhaskara; Munasik, Munasik; Trianto, Agus
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.36 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i4.25923

Abstract

ABSTRAK : Juvenil karang adalah bentuk hasil metamorfosis dan pertumbuhan planula karang yang berukuran ≤ 5 cm dan menempel pada substrat tertentu. Substrat pecahan karang merupakan substrat yang tidak stabil dan tidak cocok bagi juvenil karang untuk bertumbuh dan berkembang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui densitas dan komposisi jenis koloni juvenil karang pada substrat pecahan karang (rubble) di perairan Pulau Sambangan, Kepulauan Karimunjawa. Penelitian dilakukan pada tanggal 29 November sampai 1 Desember 2013 di sebelah barat dan utara Pulau Sambangan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Metode yang digunakan untuk pemilihan lokasi adalah metode purposive sampling dan pengumpulan data mengunakan metode sampling dengan transek kuadran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa densitas juvenil tertinggi sebesar 0,24 koloni/m2 yang ditemukan di sisi barat pulau dan densitas terendah ditemukan pada sisi barat dan sisi utara pulau sebesar 0,02 koloni/m2. Densitas rata-rata pada sisi barat pulau yaitu sebesar 0,0073 koloni/m2 sedangkan pada sisi utara pulau sebesar 0,0053 koloni/m2. Komposisi genus juvenil karang yang ditemukan pada lokasi penelitian adalah karang genus Acropora, Montipora, Galaxea, Fungia dan Cycloseris pada sisi barat dan karang genus Acropora, Montipora, Cycloseris, Leptoseris, Euphylia, dan Goniopora pada sisi utara Pulau Sambangan. Sisi utara didominasi oleh juvenil genus Acropora dan Montipora sebanyak 8 koloni tiap genus dan pada sisi barat didominasi oleh juvenil genus Montipora sebanyak 11 koloni. ABSTRACT : Coral Juvenile is a focus of planulae metamorphosis and growth that has size ≤ 5 cm and settle at a certain substrate. Rubble substrate is an unstable substrate and not suitable for coral juvenil to growth and evolve. The purpose of this research is to determine the density and composition of coral juvenile on rubble in the waters of Sambangan Island, Karimunjawa Archipelago. The research was conducted on November 29 to December 1, 2013 in the west and north Sambangan Island. This research was done  using descriptive method. The method that used for sampling site was purposive sampling method and data collection by using for sampling is quadrant transect. The result of research showed that the highest density of coral juvenile found on west site as many as 0,24 colony/m2 whereas the lowest density found on west and north site as many as 0,02 colony/m2. And the average density was 0,0073 colony/m2 on west site and 0,0053 colony/m2 on north site.  Composition of coral genus which found on research location were Acropora, Montipora, Galaxea, Fungia and Cycloseris on west site. Coral genus Acropora, Montipora, Cycloseris, Leptoseris, Euphylia, and Goniopora on north site Sambangan Island. On the north site dominated by juvenile Acropora and Montipora as many as 8 colonies of each genus and on the west side dominated by juvenile Montipora as many as 11 colonies.
Pengaruh Pemberian Tetraselmis chuii dan Skeletonema costatum Dengan Dosis Yang Berbeda Terhadap Profil Asam Lemak Tidak Jenuh Pada Kerang TOTOK Polymesoda erosa Hendartono, Nugroho; Trianto, Agus; Supriyantini, Endang
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.573 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v1i2.2013

Abstract

The study was conducted to determine the effect of various combinations of natural feed T. chuii and S. costatum to the appearance of unsaturated fatty acids Totok clams P. erosa. Implications of the results of this study can be used as the basis in effort Totok clams seed supply in the cultivation of shellfish. Species used in this study Totok sized clams 4-5 cm obtained from the waters around the island Gombol Segara Anakan, Cilacap. The vessel used is a aquarium size of 30 x 30 x 30 cm with 2 individuals/ aquarium with 2 L volumes of media. The method used is an experimental laboratory with a completely randomized design, two factors, there treatments and there replication. Influence of mixture T1 : T. chuii 36 x 104 sel / mL and S. costatum 9 x 104 sel / mL; T2 : T. chuii 27 x 104 sel / mL and S. costatum 18 x 104 sel / mL; T3 : T. chuii 18 x 104 sel / mL and S. costatum 27 x 104 sel / mL. The feed is given once for there months. Measurement of unsaturated fatty acid content using GC-MS method. The results showed that feeding a mixture of T. chuii and S. costatum and maintenance time of real influence (P <0.05) on levels of unsaturated fatty acids Totok P.erosa shells. Formulation of feed mixture with chuii 27 x 104 sel / mL and S. costatum 18 x 104 sel / mL to give better results than the other feed.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL RUMPUT LAUT COKLAT (Turbinaria conoides dan Sargassum cristaefolium) YANG DIKOLEKSI DARI PANTAI RANCABUAYA GARUT JAWA BARAT Rohimat, Rohimat; Widowati, Ita; Trianto, Agus
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.911 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i3.6002

Abstract

Rumput laut coklat memiliki potensi sebagai antioksidan alami.  Penelitian ini menggunakan Turbinaria conoides dan Sargassum cristaefolium yang diekstraksi menggunakan metanol untuk mengetahui golongan pigmen dan aktivtias peredaman radikal bebas DPPH (1,1-diphenyl-2- picrylhidrazyl).  Golongan pigmen dianalisis menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 200-800 nm,  aktivitas peredaman radikal bebas DPPH mengikuti metode Blois (1958) yang digunakan oleh Vijayabaskar dan Shiyamala (2012). Hasil analisis spektrofotometer ekstrak T. conoides dan S. cristaefolium  diperoleh panjang gelombang puncak 416 dan 411 nm yang diidentifikasi sebagai karotenoid, 618 dan 619 nm adalah phycocyanin, serta 665 dan 661 nm yang diidentifikasi sebagai klorofil.  Ekstrak T. conoides menunjukkan aktivitas antioksidan tertinggi dengan nilai  IC50 = 220 ppm dan S. cristaefolium memiliki nilai IC50 = 1603 ppm namun keduanya masih tergolong agen antioksidan lemah (IC50 > 200 ppm).
Pengaruh Hym-248 Terhadap Metamorfosis Planula Karang Acropora spp Di Pulau Sambangan, Kepulauan Karimunjawa Afriandi, Andi; Trianto, Agus; Wijayanti, Diah Permata
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.365 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v1i2.2027

Abstract

Multispecies synchronous spawning of scleractinian corals was first documented on Great Barrier Reef, Australia in the early 1980s. Settlement as the next stage of planulae’s life plays an important role in the persistence of coral colony. HYM-248 is one type of peptide synthesis, which has been shown to make Acropora spp planulae metamorphosed. This study aims to determine the influence of Hym-248 on Acropora spp planulae’s metamorphosed. The method is a eksperimental laboratoris, Slick is collected from Sambangan Island, Karimunjawa Archipelago when spawning occurs simultaneously in March. Provision of Hym-248 administered in 5 different doses, namely: 5x10-7; 1x10-6; 2x10-6; 5x10-6; 1x10-5 M and one control treatment without peptide. The results showed, Hym-248 was able to accele metamorphosis and attachment of planulae from the slick. Planulae started metamorphosis after 8 hours of treatment 1x10-6 M concentration. All of which planulae are in Iwaki wells that contained of Hym-248 are metamorphosed and even to stick. On control treatment only changes shape into an oval until the end of the observation time.
Uji Pendahuluan Aktivitas Produk Biotransformasi Daun Mangrove Avicennia marina Dengan Isolat Jamur Terhadap Bakteri Patogen Klebsiella pneumonia dan Enterobacter aerogenes Sabiladiyni, Humairah Arifia; Trianto, Agus; Djunaedi, Ali
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.326 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v7i4.25926

Abstract

ABSTRAK : Penyebaran bakteri patogen Klebsiella pneumonia dan Enterobacter aerogenes di Indonesia pada tahun 2013 diketahui mencapai 67,81%. Sumber antibiotik berasal dari bahan kimia juga dari alam, salah satunya berasal dari jenis mangrove A. marina yang mengandung senyawa flavonoid, steroid, fenol, dan tannin. Ekstrak daun A. marina kurang efektif sehingga perlu dilakukan proses biotransformasi dengan harapan akan terbentuk senyawa baru yang lebih berpotensi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ekstrak jamur dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan penambahan daun mangrove pada media jamur akan mengubah senyawa yang terkandung pada ekstrak daun mangrove. Sampel daun mangrove Avicennia marina diambil di Desa Tugurejo, Semarang dan isolat jamur yang digunakan adalah Fusarium incarnatum, isolat C12 dan C14. Bakteri patogen yang akan diuji adalah bakteri patogen Klebsiella pneumonia dan Enterobacter aerogenes. Kultur jamur dilakukan dengan menambahkan 200 gr dan 400 gr daun mangrove dalam 1000 ml air laut sebagai campuran media. Aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi agar. Ekstraksi daun mangrove dan jamur simbion dengan pelarut metanol. Hasil ekstraksi kemudian diuji aktivitas antibakteri dengan konsentrasi 250 μg/disk, 500 μg/disk, dan 1000 μg/disk. Deteksi kelas senyawa antibakteri menggunakan KLT. Visualisasi dengan sinar UV dan reagen vanillin asam sulfat. Ekstrak C14 dengan media daun mangrove 400 gr menunjukan zona hambat terbesar 12,3 mm pada konsentrasi 500 μg/disk terhadap bakteri Enterobacter aerogenes dan termasuk golongan kuat. Hasil KLT menunjukkan ekstrak jamur C14 memiliki kandungan yang hampir sama dengan ekstrak mangrove, tetapi setelah disemprotkan vanillin asam sulfat terdapat senyawa lain yang berbeda dari ekstrak daun mangrove. ABSTRACT : The emerge of pathogenic bacteria Klebsiella pneumonia and Enterobacter aerogenes in Indonesia are now reached 67,81% in 2013. One of the natural source is mangrove A. marina that contained bioactive compound such as flavonoid, steroid, fenol,and tannin. Mangrove leaves extract is often not effective, so biotransformation process is necessary to change the previous substrate become the new potential compound. The aims of this research to know whether fungal extract can inhibit the bacterial growth and the addition of mangrove leaves on fungal media will change a compound contained on mangrove leaves extract. Mangrove leaves are collected from Desa Tugurejo, Semarang and fungal isolation using Fusarium incarnatum, C12 and C14. K. pneumonia and E. aerogenes were the pathogenic bacteria assayed. The addition of mangrove leaves around 200 gr and 400 gr for fungi culture. Antibacterial activity by agar diffusion method. Extraction of mangrove leaves and fungal symbiont were attached with methanol solvent. Then, this crude extract were assayed for antibacterial activity by the consecutive extract concentrations of 250, 500, and 1000 μg/disk. Detection of class antibacterial compound was carried out using TLC method and visualization with UV light and vanillin sulfuric acid. The largest antibacterial activity in extract C14 about 12,3 mm with consentration 500 μg/disk that inhibits Enterobacter aerogenes and belong to strong group. The results of TLC showed that extract C14 have almost the same compound with mangrove leaves extract, but after sprayed with vanillin sulfuric acid, there are several compound which different with mangrove leaves extract.
Kajian Kesesuaian Ekosistem Terumbu Buatan Biorock Sebagai Zona Wisata Diving Dan Snorkeling Di Pantai Pemuteran, Bali Ikhsani, Nugraha Ridho; Trianto, Agus; Irwani, Irwani
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1082.081 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i4.11429

Abstract

buatanBiorock sebagai zona wisata diving dan snorkelingdi Pantai Pemuteran, Bali. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan matriks kesesuaian wisata diving dan snorkelingoleh Yulianda (2007) meliputi persentase luasan tutupan karang, kecepatan arus, kedalaman terumbu karang, kecerahan perairan, jumlah lifeform karang dan jumlah spesies ikan. Data pendukung yang digunakan dalam kegiatan peneltian ini yaitu parameter kimia-fisika perairan, meliputi: suhu, salinitas, derajat keasaman and data meteorologi meliputi: curah hujan, kecepatan angin, dan gelombang. Hasil dari penelitian menunjukkan persen tutupan karang yang didapat adalah 66,7 %, 50,6 %, 43,92 %, dan 47,35 %. Data jumlah life form yang didata adalah 5, 7, 6, dan 7. Data jumlah spesies ikan yang didata adalah 9 spesies, 13 spesies, 34 spesies, dan 43 spesies Tingkat kecerahan perairan yang diperoleh adalah 100 %, 100 %, 58 %, dan 93 %. Data kecepatan arus yang diperoleh adalah 6,28 cm/detik, 8,58 cm/detik, 22,4 cm/detik, dan 1,58 cm/detik. Data kedalaman terumbu karang yang diperoleh adalah 3 meter, 8 meter, 10 meter, dan 7 meter. ekosistem terumbu karang pada lokasi Biorock termasuk kategori S2 (sesuai) dengan skor pada stasiun 1, 2, 3, dan 4 adalah 2,95; 2,95; 2,58; 2,91. Berdasarkan hasil perhitungan dari Indeks Kesesuaian Wisata untuk kegiatan diving dan snorkeling, seluruh stasiun penelitian mendapatkan skor 2,5 -3,25. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan Pantai Pemuteran masih tergolong kategori Sesuai (S2) untuk kegiatan diving dan snorkeling.
STUDI KORELASI NILAI SUHU PERMUKAAN LAUT DARI CITRA SATELIT AQUA MODIS MULTITEMPORAL DAN CORAL BLEACHING DI PERAIRAN PULAU BIAWAK, KABUPATEN INDRAMAYU Nuary, Aldi Nuary; Trianto, Agus; Dwi Suryoputro, Agus Anugroho
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1975.151 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i3.5991

Abstract

Ekosistem terumbu karang di Perairan Pulau Biawak masih dalam kategori baik. Namun, perubahan iklim global yang terjadi dewasa ini telah menyebabkan peningkatan suhu terutama suhu permukaan laut. Hal tersebut dapat menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan hidup terumbu karang, dalam hal ini fenomena coral bleaching. Coral bleaching terjadi akibat stress yang dialami hewan karang terhadap perubahan suhu sebesar 1-2 oC dalam kurun waktu minimal empat minggu. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan kekuatan hubungan antara perubahan nilai suhu permukaan laut yang diperoleh dari pengolahan citra satelit Aqua MODIS multitemporal level 3 dengan persentase coral bleaching di Perairan Pulau Biawak yang diukur dengan metode Line Intercept Transect (LIT). Hasil penelitian menunjukkan telah terjadi perubahan suhu drastis pada bulan Februari-Maret tahun 2009 sebesar 2,27 oC dan bulan Januari-Februari 2013 sebesar 2,22 oC. 5 dari 12 stasiun pengamatan ekosistem terumbu karang mengalami pemutihan sekitar 0,13-3,63%. Nilai persentase tersebut masuk kedalam kategori pemutihan tidak parah. Lifeform ACB merupakan jenis lifeform karang yang umumnya mengalami pemutihan dengan persentase keseluruhan mencapai 3,13%. Analisa regresi tunggal antara suhu permukaan laut dan coral bleaching menunjukkan hubungan yang sangat lemah antara keduanya ditunjukkan dengan nilai r sebesar 0,038. Oleh karena itu, coral bleaching di Perairan Pulau Biawak khususnya pada saat penelitian yakni bulan April 2013 dapat terjadi karena adanya faktor lain penyebab bleaching selain suhu permukaan laut
Kelimpahan dan Biomassa Ikan Karang Famili Scaridae pada Ekosistem Terumbu Karang di Perairan Pulau Kembar, Karimunjawa, Jepara Tambunan, Fran Ciputra; Munasik, Munasik; Trianto, Agus
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (827.035 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v9i2.26706

Abstract

ABSTRAK : Ikan kakatua merupakan salah satu ikan karang yang dapat membantu kehidupan pada ekosistem terumbu karang. Scaridae mengumpulkan berbagai spesies ganggang dengan cara memakan algae pendek yang menutupi substrat karang sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan terumbu karang. Sebaran Scaridae sangat ditentukan oleh kondisi dan variasi habitat terumbu karang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan biomassa dari ikan Famili Scaridae. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2018 di Perairan Pulau Kembar, Karimunjawa, Jepara. Pengambilan data  ikan karang menggunakan metode UVC dan data substrat terumbu karang diambil menggunakan metode LIT sepanjang 100 meter sejajar garis pantai dengan pengamatan pada dua kedalaman yaitu 3m dan 10m. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan 11.459 individu yang termasuk dalam 49 spesies ikan karang yang berasal dari 14 famili. Ikan karang dari Famili Scaridae ditemukan sebanyak 1059 individu yang termasuk dalam 4 spesies ikan karang yang berasal dari 2 genus. Nilai kelimpahan ikan karang dari Famili Scaridae berkisar antara 48 hingga 204 ind/500m2, kelimpahan terendah berada pada stasiun 1 dan tertinggi berada di stasiun 3.  Nilai biomassa ikan karang dari Famili Scaridae berkisar antara 219,7–2491,7 kg/ha, biomassa terendah berada pada stasiun 1 dan tertinggi berada di stasiun 3.  Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahawa Pengaruh tutupan karang keras hidup sangat berpengaruh terhadap kelimpahan dan biomassa ikan karang dari Famili Scaridae. ABSTRACT : Parrot fish is one of the reef fish that can help life on the coral reef ecosystem. Scaridae collect various species of algae by eating short algae that cover the coral substrate so that it can affect the growth of coral reefs. Scaridae distribution is highly determined by the condition and variety of coral reef habitats. This study aims to examine the abundance and biomass of Scaridae Family fish. The study was conducted in October 2018 in the waters of the Kembar Islands, Karimunjawa, Jepara. Retrieval of reef fish data using UVC method and coral reef substrate data were taken using the LIT method along 100 meters along the coastline with observations at two depths in 3m and 10. Based on the results, 11,459 individuals were included in 49 species of reef fish originating from 14 families. Coral fish from the Family Scaridae were found as many as 1059 individuals included in 4 species of reef fish originating from 2 genera. The value of coral fish abundance from the Scaridae Family ranges from 48 to 204 ind / 500m2, the lowest abundance is at station 1 and the highest is at station 3. The reef fish biomass value of the Scaridae Family ranges from 219.7 - 2491.7 kg / ha, biomass the lowest is at station 1 and the highest is at station 3. Based on the results of the study it can be concluded that the effect of live hard coral cover is very influential on the abundance and biomass of reef fish from the Scaridae Family.
Eksplorasi Bakteri Pendegradasi Minyak dari Perairan Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang Puspitasari, Ita; Trianto, Agus; Supriyanto, Jusup
977-2407769
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.06 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v9i3.27606

Abstract

ABSTRAK: Tanjung Mas merupakan salah satu kawasan pelabuhan di Jawa Tengah yang terus mengalami peningkatan jumlah kapal setiap tahunnya. Hal ini berimbas pada semakin meningkatnya tumpahan minyak solar yang masuk ke perairan. Upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi jumlah tumpahan minyak solar di Pelabuhan Tanjung Mas yaitu dengan melakukan penelitian bioremediasi menggunakan bakteri indigenouse. Tujuan penelitian ini dilakukan yaitu mendapatkan isolat bakteri air laut asal Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang yang mampu mendegradasi minyak solar dan mengetahui kemampuan masing-masing isolat untuk mendegradasi minyak solar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2019 dengan pengambilan sample air laut menggunakan metode purpossive sampling, metode isolasi menggunakan pour plate, metode uji minyak secara gravimetri dan pertumbuhan bakteri menggunakan Standart Plate Count (SPC). Hasil isolasi yaitu didapatkan 2 isolat unggul yaitu bakteri Alcanivorax nanhaiticus dan Halomonas meridiana. Bakteri Alcanivorax nanhaiticus mampu mendegradasi 54% minyak solar dan Halomonas meridiana mampu mendegradasi 72% minyak solar. Kedua bakteri merupakan bakteri hidrokarbonoklastik atau bakteri yang memiliki kemampuan mendegradasi minyak solar (hidrokarbon) karena mengandung enzim monooksigenase. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa di Pelabuhan Tanjung Mas terdapat bakteri yang mampu mendegradasi minyak solar yaitu Alcanivorax nanhaiticus dan Halomonas meridiana. Kedua isolat mampu mendegradasi lebih dari 50% minyak solar yang diujikan. ABSTRACT: Tanjung Mas is one of the port areas in Central Java that continues to experience an increase in the number of ships each year. This has an impact on the increasing amount of diesel fuel spills that enter the waters. Efforts that can be made to reduce the number of diesel fuel spills in the Port of Tanjung Mas is to conduct bioremediation research using indigenous bacteria. The purpose of this study was to obtain seawater bacterial isolates from the Port of Tanjung Mas, Semarang that can degrade diesel fuel and determine the ability of  each isolate  to degrade diesel fuel. This research was conducted in July to October 2019 by taking seawater samples using a purposive sampling method, isolation method using pour plates, gravimetric fuel test methods and bacterial growth using Standard Plate Count (SPC). The results of the isolation were obtained 2 superior isolates namely Alcanivorax nanhaiticus and Halomonas meridiana. Alcanivorax nanhaiticus can degrade 54% of diesel fuel and Halomonas meridiana can degrade 72% of diesel fuel. Both bacteria are hydrocarbonoclastic bacteria or bacteria that can degrade diesel oil (hydrocarbons) because they contain the enzyme monooxsigenase. From this study, it can be concluded that at Tanjung Mas Port there are bacteria that can degrade diesel fuel, namely Alcanivorax nanhaiticus and Halomonas meridiana. Both isolates were able  to degrade more than 50% of the tested diesel fuel.
Co-Authors Agus Sabdono Akhmad Tri Prasetyo Aldi Nuary Nuary Ali Djunaedi Ali Djunaedi Ali Djunaedi Ali Ridlo Ambariyanto , Ambariyanto Ambariyanto Andi Afriandi Andi Afriandi Anicia Hurtado Aninditia Sabdaningsih Ayu Charismawaty Azis Rifai Aziz Rifai Bahry, Muhammad Syaifudien Bimo Saskiaoktavian Christel Marty Destio . Desy Wulan Triningsih Diah Permata Wijayanti Diah Permata Wijayanti Dwi Haryanti Dwi Haryo Ismunarti Dwi Lestari Widya Ningsih Dwi Susilaningsih Elfanando Rizky Juliantara Sucipto Elis Indrayanti Endang Supriyantini Farrastasya Muflihul Azzami Fran Ciputra Tambunan Frans Alexander Nainggolan Gita Wismayanti Humairah Arifia Sabiladiyni Irene Ulsadriatny Irwani Irwani Isai Yusidharta Ita Puspitasari Ita Widowati Jusup Supriyanto Jusup Supriyanto Lilik Maslukah Ma'ruf, Widodo Farid Mada Triandala Sibero Mada Triandala Sibero Mahadika Fanindhita Sany McCauley, Erin Muhammad S. Bahry Muhammad Syaifudien Bahry Muhammad Syaifudien Bahry Munasik Munasik Nathalie Bourgougnon Ni Komang Tri Utami Nining Nursalim Nugraha Ridho Ikhsani, Nugraha Ridho Nugroho Agus D Nugroho Hendartono Nugroho Hendartono Nur Taufiq-Spj Ocky Karna Radjasa Ocky Karna Radjasa Ocky Karna Radjasa Popi IL Ayer Puspitasari, Ita Rachmat Afriyanto Raden Ario Radisya N Nissa Raja Aditia Sahala Siagian Retno Murwani Rexie Magdugo Rizky Rifatma Jezzi Rohimat Rohimat Roselina Nadya Kristi Rudhi Pribadi Rudhi Pribadi Sabiladiyni, Humairah Arifia Sakti Imam Muchlisin Sekar Widyaningsih Sembiring, Yudhawira Bhaskara Septhy Kusuma Radjasa Shofiatun Nimah Sri Sedjati Subagiyo Subagiyo Sucipto, Elfanando Rizky Juliantara Tambunan, Fran Ciputra Taufiq-Spj, Nur Wiratno Wiratno Wismayanti, Gita Wittriansyah, Khoeruddin Yudhawira Bhaskara Sembiring