Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrohza Roxb.) DAN BUNGA LAVENDER (Lavandula angustifolia Mill.) rani prabandari; desy Nawangsari; Kukuh Yunianto Sumargo
Viva Medika Vol 13 No 01 (2019): VOLUME 13/NOMOR 01/SEPTEMBER/2019
Publisher : Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.447 KB) | DOI: 10.35960/vm.v12i01.488

Abstract

Essential oils are fragrance agents in plants. Essential oils have a volatile component in some plants with certain characteristics. At present, essential oils have been used as perfume, cosmetics, food additives and medicine. Empiric ethnopharmacology studies on aromatherapy plants show that Indonesia has 49 types of aromatic plants from 22 types of tribes, 12 of which are empirically used as aromatherapy with calming and refreshing effects (Sangat 1996 in Rahmawati, 2010). One example of aromatherapy used is the ginger rhizome (Curcuma xanthorrihza Roxb) and Lavender Flower (Lavandula angustifolia Mill.). This study aims to isolate and identify the essential oils of Temulawak rhizome (Curcuma xanthorrihza Roxb) and Lavender Flowers (Lavandula angustifolia Mill.). The essential oil isolation step uses the Steam Water Distillation method, after which the essential oil obtained is identified to ensure its purity. The results showed that Temulawak essential oil and Lavender essential oil were carried out using the water distillation method, obtained levels of 2.3% and 1.8%. Essential oils in Temulawak were identified by testing their physical properties which include specific gravity, solubility in ethanol 90%, solubility in chloroform and oil in NaCl. The identification results obtained in the Temulawak rhizome and Lavender plants are specific gravity 0.9436 and 0.8221. Solubility in ethanol 90% with a volume ratio of 1: 3.7 mL and 1: 3.3 mL. solubility in chloroform of 1: 3.3 mL and 1: 3.3 mL. on the addition of NaCl in the oil oil reduction occurs.
Isolasi dan Karakterisasi Selulosa Mikrokristal dari Ampas Tebu (Saccharum officinarum L.) Desy Nawangsari
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v16i2.9150

Abstract

Microcrystalline cellulose is the result of isolation from alpha cellulose. Woody plants are generally the source of microcrystalline cellulose production. One of the natural ingredients that can be used to make microcrystalline cellulose is bagasse (Saccharum officinarum L.). Bagasse contains 37.65% of cellulose which can be isolated by the delignification stage using a base solution, the process of bleaching and hydrolysis of alpha cellulose by high temperature heating using dilute dilute acid. The yield of microcrystalline cellulose from bagasse 26.03% and fulfilling the characterization based on the literature.
Review Artikel: Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Biji Mangga Arumanis (Mangifera indica L. Var. Arumanis) Nur Khasanah; Desy Nawangsari; Sunarti Sunarti
Jurnal Dunia Farmasi Vol 5, No 1 (2020): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v5i1.4704

Abstract

Pendahuluan: Tingginya masalah resistensi antibiotik di indonesia disebabkan karena penggunaan antibiotik yang tidak rasional sehingga diperlukan adanya antibakteri dari bahan alam yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan minimal efek samping. Salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebagai antibakteri yaitu biji mangga arumanis (Mangifera indica L.Var. Arumanis).Sifat antibakteri pada biji mangga arumanis (Mangifera indica L.Var. Arumanis) disebabkan karena adanya senyawa fenolik berupa flavonoid, alkaloid, tanin, terpenoid, saponin, dan juga senyawa gallotanin.Tujuan:Untuk mengetahui aktifitas antibakteri ekstrak biji mangga arumanis dan bakteri apa saja yang dapat dihambat dengan mengetahui nilai MIC. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode PICO. Hasil: Dari literatur review biji mangga arumanis (Mangifera indica L.Var. Arumanis) terbukti dapat menghambat bakteri gram positif dan negatif dengan penghambatan lebih besar pada bakteri positif. Dengan nilai MIC sebesar 0.03mg/mL yang terbukti dapat menghambat bakteri Methicillin Resistan Staphylococcu aureus.Kesimpulan:Ekstrak biji mangga arumanis dapat menghambat bakteri gram positif dan negatif dengan nilai MIC dimulai dari 0.03mg/mL.
Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Berbasis Bahan Alam di Desa Lemberang, Kec. Banyumas Desy Nawangsari; Rani Prabandari
Jurnal Pengabdian Masyarakat - PIMAS Vol 1 No 2 (2022): Mei
Publisher : LPPM Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (617.571 KB) | DOI: 10.35960/pimas.v1i2.782

Abstract

Piper betle L. leaf empirically has been used by the community as anti-inflamation, accelerate wound healing and antibacterial. Natural ingredients that have antibacterial activity can be found in hand sanitizer products. The use of hand sanitizer products with natural ingredients can be a more environmentally friendly alternative and reduce the risk of dry hands compared to alcohol-based hand sanitizers. Training on making hand sanitizers was carried out for community groups in Lemberang Village, Sokaraja, Banyumas, Central Java. Community service carried out in Lemberang Village began by surveying the location and characteristics of respondents, providing materials, making hand sanitizer practices, giving questionnaires and ending with closing. The event ran smoothly and based on the questionnaire given by the participants, most of them (50%) were participants aged 30-40 years, 61.76% were women. Based on the questionnaire given, the selection of natural ingredients used can be found easily (82.35%) around people's homes, and the resulting product does not cause the skin to dry out.
Pengaruh Variasi Konsentrasi Polivinil Alkohol terhadap kestabilan fisik Masker Gel Peel Off Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) umi sangadah; Rani Prabandari; Ikhwan Yuda Kusuma; Desy Nawangsari
JURNAL ILMIAH FARMASI AKADEMI FARMASI JEMBER Vol 5, No 2 (2022): JURNAL ILMIAH FARMASI AKADEMI FARMASI JEMBER
Publisher : AKADEMI FARMASI JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53864/jifakfar.v5i2.106

Abstract

Sinar Ultraviolet merupakan radikal bebas yang memicu penuaan dini, mampu diatasi dengan masker gel peel off yang mengandung senyawa flavonoid. Ekstrak etanol daun jambu biji ( Psidium guajava L.) diketahui mengandung senyawa flavonoid sebagai antioksidan. Masker gel peel off memiliki elemen penting yaitu gelling agent, salah satunya polivinil alkohol (PVA) yang memiliki sifat perekat sehingga mampu membentuk film dan setelah kering mudah dikelupas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh polivinil alkohol dengan konsentrasi (8%, 10%, 12%) terhadap sifat fisik (organolepik, homogenitas, daya sebar, pH, daya lekat, waktu kering, viskositas), serta resiko iritasi pada sediaan.Penelitian ini eksperimental dianalisis dengan One Way Anova untuk mengetahui perbedaan setiap formula, mendeteksi untuk menemukan sediaan. Hasil penelitian menunjukkan sediaan masker dengan konsentrasi PVA (8%, 10%, 12%) berdasarkan One Way ANOVA nilai p 0,05 berpengaruh terhadap nilai pH, daya lekat, daya sebar, viskositas, waktu kering, tidak berpengaruh pada organoleptik, homogenitas , dan iritasi. Hasil PVA berdasarkan uji t berpasangan berpengaruh terhadap ph dan tidak berpengaruh terhadap organoleptik, homogenitas, daya lekat, daya sebar, viskositas, waktu kering dengan nilai p 0,05. Uji iritasi terhadap hewan uji menunjukan formula 1,2,3, kontrol tidak menyebabkan iritasi. Kata kunci : masker gel peel off , polivinil alkohol, ekstrak etanol daun jambu biji
Formulasi dan Evaluasi Permen Jelly Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L.) Menggunakan Variasi Konsentrasi Basis Karagenan Lina Umami; Desy Nawangsari; Rani Prabandari
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.083 KB)

Abstract

Candy jelly adalah manis yang memiliki tekstur goyang. Tekstur ini terbentuk karena bentuk gel, yaitu karagenan. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan formulasi dan evaluasi permen jelly dari ekstrak rimpang kunyit (Curcuma longa L.) menggunakan variasi konsentrasi basis karagenan. Metode yang digunakan yaitu eksperimental dengan variasi konsentrasi karagenan 5%, 7%, 9%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji organoleptik pada permen jelly dinyatakan normal sesuai dengan bahan yang digunakan, uji pH dan uji kadar air pada permen jelly tidak berpengaruh nyata (P>0,05), sedangkan uji kadar abu, gula reduksi, dan sukrosa pada permen jelly berpengaruh nyata (P<0,05) yang berarti ada perbedaan yang signifikan, uji cemaran arsen dan cemaran logam menunjukkan bahwa tidak adanya cemaran arsen ataupun logam. Kesimpulan dari penelitian ini formulasi dan evaluasi permen jelly ekstrak kunyit (Curcuma longa L.) menunjukkan hasil yang memenuhi syarat pada uji cemaran logam, cemaran arsen, pH dan organoleptik, pada uji kadar air dan sukrosa menunjukkan hasil tidak memenuhi syarat, pada kadar abu hanya formulasi kontrol yang memenuhi syarat.
Formulasi Sediaan Lip Cream Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L.) dan Biji Coklat (Theobroma Cacao L.) sebagai Pewarna Alami Ega Angelia Narki; Galih Samodra; Desy Nawangsari
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.876 KB)

Abstract

Kosmetik telah dikenal dan banyak diminati oleh kaum wanita sejak zaman dahulu, fungsi dari kosmetik sendiri yaitu untuk merubah penampilan supaya menjadi lebih cantik dan menarik, salah satu bentuk kosmetik yang banyak diminati wanita yaitu lip cream. Lip Cream adalah suatu sediaan yang berbentuk cair sampai semi padat, berfungsi untuk membuat bibir menjadi lembab dalam waktu yang lama dibandingkan dengan sediaan padat, serta warnanya merata pada bibir. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai pewarna alami adalah rimpang kunyit (Curcuma longa L.) dan biji coklat (Theobroma cacao L.). Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksperimental dengan menggunakan zat warna alami dari rimpang kunyit (Curcuma longa L.) dan biji coklat (Theobroma cacao L.). Tujuan penelitian ini adalah membuat sediaan lip cream dengan menggunakan pewarna alami. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sediaan lip cream dengan konsentrasi perbandingan 1:0,5, 1:0,6, dan 1:0,7 memiliki tekstur yang homogen, warna yang bervariasi, aroma yang khas, daya oles, daya sebar, daya lekat, viskositas dan pH yang sesuai, tidak mengiritasi dan sangat disukai oleh panelis. pH sediaan berkisar 4,5-6,1 menyebabkan sedikit iritasi ringan pada kelinci. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu rimpang kunyit (Curcuma longa L.) dan biji coklat (Theobroma cacao L.) dapat diformulasikan dalam sediaan lip cream. Jika konsentrasi ekstrak yang digunakan tinggi, maka pigmen warna pada lip cream akan semakin gelap.
Formulasi dan Uji Sifat Fisik Sediaan Salep Ekstrak Etanol Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.) dalam Berbagai Basis Isti Nurfaizah; Desy Nawangsari; Dina Febrina
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.644 KB)

Abstract

Rimpang kunyit mengandung kurkumin dan minyak atsiri telah terbukti bersifat antioksidan dan antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan stabilitas sediaan salep ekstrak etanol rimpang kunyit setelah cycling test. Jenis penelitian ini adalah eksperimen laboratorium. Pembuatan ekstrak rimpang kunyit menggunakan metode remaserasi dengan etanol 96%. Basis salep yang digunakan yaitu basis hidrokarbon, basis absorpsi, basis tercuci air dan basis larut air. Salep ekstrak etanol rimpang kunyit dibuat dengan konsentrasi yang sama yaitu 10%. Uji sifat fisik yang dilakukan yaitu uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, peninggalan bekas warna, cycling test dan uji hedonik. Hasil penelitian menunjukan sifat fisik dari keempat basis salep menunjukan hasil yang baik dari hasil pengujian organoleptik, pH, daya lekat dan homogenitas, kecuali homogenitas basis tercuci air. Daya sebar keempat basis tidak memasuki nilai rentang normal. Uji peninggalan warna salep basis hidrokarbon dan absorpsi tidak meninggalkan warna serta pada uji kesukaan basis absorpsi lebih disukai terhadap warna, bau dan kesan, basis larut air disukai terhadap tekstur. Basis salep ekstrak etanol rimpang kunyit yang stabil setelah cycling test selama 6 siklus yaitu basis hidrokarbon, basis absorpsi dan basis larut air.
Formulasi dan Uji Sifat Fisik Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium Guajava L) Pegi Erawati; Sunarti Sunarti; Desy Nawangsari
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.138 KB)

Abstract

Krim memiliki nilai estetika dan kenyamanan yang cukup tinggi. Krim yang mengandung bahan alam kini lebih diminati karena adanya tren back to nature, salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai alternatif adalah daun jambu biji (Psidium guajava L). Daun jambu bijimengandung flavonoid, alkaloid, tannin dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik sediaan krim ekstrak etanol daun jambu biji. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan sampel daun jambu biji. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat kandungan flavonoid, alakaloid, tannin, dan saponin yang terdapat pada sediaan krim ekstrak etanol daun jambu biji. Sediaan krim menunjukan bahwa krim memenuhi persyaratan homogenitas, pH (4,5-6,4), daya sebar 5-7 cm, daya lekat lebih dari 4 detik, dan viskositas 40-40.000 cPs.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sediaan krim dari ekstrak etanol daun jambu biji memiliki sifat fisik yang baik, sehingga layak unutuk diaplikasikan pada kulit.
Karakterisitik Massa Cetak Tablet Kunyit (Curcuma Longa. Linn) Menggunakan Avicel® Ph 102 sebagai Bahan Pengikat Desy Nawangsari; Rani Prabandari
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.736 KB)

Abstract

Pemilihan bahan pengikat dalam suatu formula tablet perlu dipertimbangkan agar menghasilkan massa cetak yang baik. Massa cetak yang baik dapat ditentukan berdasarkan laju alir, kompresibilitas dan sudut diam yang terbentuk. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik massa cetak tablet kunyit menggunakan Avicel PH 102 sebagai pengikat dalam formulasi tablet. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental yang dilakukan pada bulan Juli-September 2021. Penelitian dilakukan dengan mencampurkan bahan-bahan sesuai formula, kemudian dilakukan pengujian terhadap kelembaban, laju alir, kompresibiltas, sudut diam dan faktor hausner. Hasil penelitian menunjukkan parameter yang diuji belum memenuhi persyaratan laju alir yang baik, salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu tingginya kandungan air >5% pada massa cetak.