Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Analisis Kadar Air dan Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi (L.) Desf) Alviony Trista Hapsari; galih samodra; desy nawangsari
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.272 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1095

Abstract

Ekstrak etanol daun bidara arab (Ziziphus spina-christi (L.) Desf) mempunyai aktivitas farmakologi sebagai antimikroba. Aktivitas tersebut disebabkan oleh kandungan kimia yang terdapat di dalam suatu ekstrak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kadar air dan kandungan senyawa metabolit sekunder yang terdapat didalam ekstrak etanol daun bidara arab (Ziziphus spina-christi (L.) Desf) berdasarkan uji skrining fitokimia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu ekstraksi dengan remaserasi menggunakan pelarut etanol 70%, penetapan kadar air simplisia dan ekstrak, skrining fitokimia simplisia dan ekstrak. Skrining fitokimia yang dilakukan meliputi uji alkaloid, uji saponin, uji polifenol, uji fllavonoid dan uji tanin. Hasil uji kadar air menunjukan bahwa ekstrak etanol daun bidara arab (Ziziphus spina-christi (L.) Desf) memiliki kadar air simplisia sebesar 4,08% dan ekstrak sebesar 0,49%. Hasil skrining fitokimia diperoleh bahwa ekstrak daun bidara arab (Ziziphus spina-christi (L.) Desf) mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, saponin, fenol, flavonoid tanin, dan untuk simplisia alkaloid menunjukan hasil yang negatif. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun bidara arab (Ziziphus spina-christi (L.) Desf).memiliki kadar air yang sesuai dengan standar kadar air daun bidara arab yaitu <10%.
Uji Sifat Fisik Tablet Effervescent dari Ekstrak Kulit Buah Pisang Raja (Musa X Paradisiaca L) dengan Perbandingan Asam Sitrat dan Natrium Bikarbonat Alfaeni Salmatuzzahro; Desy Nawangsari; Adita Silvia Fitriana
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (270.517 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1104

Abstract

Kulit pisang raja (Musa x paradisiaca L) merupakan bahan alam yang mengandung senyawa antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik tablet effervescent dari ekstrak kulit pisang raja dengan perbandingan asam sitrat dan natrium bikarbonat dan untuk mengetahui perbandingan asam sitrat dan natrium bikarbonat yang dapat memenuhi persyaratan sifat fisik tablet effervescent. Tablet dibuat dengan perbandingan asam basa pada F1 (5 : 5); F2 (6 : 4); F3 (4 : 6); F4 (3 : 7). Hasil pengujian granul menunjukkan kadar air secara berurut untuk F1, F2, F3, F4 adalah 4,89%; 8,06%; 4,92%; 4,69%. Hasil uji laju alir granul, sudut diam, kompresibilitas, hausner ratio pada semua formula memenuhi persyaratan granul yang baik. Tablet effervescent pada F1 dipilih menjadi formula terbaik pada penelitian ini karena memiliki nilai kerapuhan yang kecil, kekerasan yang besar dan waktu larut yang cepat dari formula lainnya. Hasil pengujian sifat fisik tablet terbaik yaitu pada F1 dengan tebal 0,428 ± 0,0103 cm, bobot 305,4 ± 6,21 gram, kerapuhan 0,34 ± 0,06%, kekerasan 4,4 ± 0,2 kg, waktu larut 1,41 ± 0,10 menit. Hasil analisis one way ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05) dari perbandingan asam sitrat dan natrium bikarbonat pada kerapuhan (p=0,008), kekerasan (p=0,007) dan waktu larut (p=0,000).
ANALISIS KEPATUHAN MINUM OBAT Antiretroviral PASIEN Human Immunodeficiency Virus DI RSUD BANYUMAS Dwi Mustikasari; Desy Nawangsari; Peppy Octaviani; Made Suandika
Journal of Nursing and Health Vol. 7 No. 3, Desember (2022): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v7i3, Desember.189

Abstract

ABSTRAK Penyakit Humman Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yang menyerang sel-sel CD4 didalam system tubuh manusia, sehingga mengarah pada akumulasi gejala dan penyakit. Obat antiretroviral (ARV) adalah pengobatan HIV yang paling berhasil sampai saat ini. Ketidakpatuhan disebabkan kurangnya informasi dan komunikasi mengenai pengobatan yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan penggunaan obat ARV pada responden HIV-positif di poli Voluntary Counseling and Testing (VCT) RSUD Banyumas. Jenis survei ini menggunakan pendekatan cross sectional dengan uji chi-square dan sampel sebanyak 68 responden menggunakan rumus slovin. Instrumen yang digunakan berupa kuisioner kepatuhan pengobatan Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) kemudian data dianalisa secara statistik univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase data sosiodemografi yang terkena HIV meliputi usia 35-45 th sebanyak 29 (42.6%), jenis kelamin laki-laki 36 (52.9), marital status menikah 34 (50.0%), tingkat Pendidikan SLTA 23 (32.4%), lama pengobatan >1 th 64 (94.1%), penghasilan perbulan >1.000.000 juta 44 (63.2%), dan jenis pekerjaan Wirasusata 24 (24%). Jenis obat yang sering di gunakan yaitu tenofovir+ lamivudine+ delutogravir (TLD) sebanyak 58 responden. Dengan persentase kepatuhan minum obat kelompok terbesar berada pada kategori tingkat kepatuhan tinggi 32 responden (45.6%), kemudian tingkat kepatuhan sedang 27 responden (41.2%), yang terkecil yaitu tingkat kepatuhan rendah 9 responden (13.2%), Serta analisis bivariat menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan terhadap kepatuhan minum obat ARV dengan data sosiodemografi.
Pengaruh Riwayat Pengobatan Pasien TB Terhadap Kejadian TB MDR di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Vidia Putri Kusumandari; Sunarti Sunarti; Desy Nawangsari
Pharmacogenius Journal Vol 2 No 3 (2023): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v2i3.294

Abstract

Pendahuluan: TB MDR merupakan kondisi dimana Mycobacterium tuberculosis telah resisten terhadap rifampisin (RIF) dan Isoniazid (INH) yang merupakan obat anti TB lini pertama yang paling efektif untuk melawan dan mengeliminasi Mycobacterium tuberculosis. Hubungan antara status riwayat pengobatan dengan kejadian TB MDR dan pasien yang tidak tuntas dalam pengobatan berpeluang 16 belas kali lebih besar mengalami TB MDR TB MDR saat ini menjadi salah satu ancaman dalam pengendalian TB. Penderita TB dengan pengobatan sebelumnya tidak adekuat beresiko mengalami resistensi OAT sebesar 40 kali dibandingkan penderita TB yang sembuh atau TB dengan pengobatan yang adekuat. Riwayat pengobatan pasien yang paling banyak menyebabkan kejadian TB MDR adalah kasus kambuh, kasus lost to follow up, kasus gagal terapi, kasus baru. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh riwayat pengobatan sebelumnya terhadap kejadian TB MDR di Poli Paru RSUD Margono Soekarjo Purwokerto. Metode: Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain studi crossectional. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan seluruh populasi diambil menjadi sampel, Sampel dalam penelitian ini adalah pasien TB yang positif resistan obat dan didapatkan sampel sebanyak 62 pasien. Data diambil dengan melihat rekam medis pasien. Hasil: Hasil penelitian menunjukan pada riwayat pengobatan TB sebelumnya yang berpengaruh terhadap kejadian TB MDR adalah pasien baru dengan nilai p value 0,037 dan pasien kambuh dengan nilai p value 0,022, sehingga diharapkan pemantauan lebih kepada pasien dengan riwayat tersebuat untuk menurunkan prevalensi kejadian TB MDR di Indonesia.  Kesimpulan: Pasien baru dan pasien kambuhan menjadi riwayat pengobatan yang berpengaruh terhadap kejadian TB MDR, dengan nilai p value 0,022 dan 0,037 menandakan hubungan yang signifikan terhadap kejadian TB MDR, sedangkan pasien gagal terapi dan pasien Lost To Follow up tidak menunjukan hubungan yang signifikan.
Pengaruh Suhu dan Lama Waktu Fermentasi Terhadap Sifat Organoleptik dan Aktivitas Antioksidan Teh Kombucha Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Dwi Syaji Wahyuningtias; Aditya Silvia Fitriana; Desy Nawangsari
Pharmacogenius Journal Vol 2 No 3 (2023): Pharmacy Genius
Publisher : Yayasan Inspirasi El Burhani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/pharmgen.v2i3.297

Abstract

Pendahuluan: Bunga telang (Clitoria ternatea L.) memiliki potensi farmakologi sebagai agen antioksidan. Bunga telang dapat dijadikan bahan untuk pembuatan minuman kombucha, yang merupakan produk hasil fermentasi teh dan gula menggunakan simbion bakteri dan ragi yang dikenal sebagai SCOBY. Secara umum, proses fermentasi kombucha dilakukan pada suhu ruang selama sekitar 7 hari. Suhu dan durasi fermentasi memiliki peran krusial dalam setiap tahap proses fermentasi ini Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perngaruh suhu fermentasi 18, 25 dan 30oC dan lama waktu (hari ke-0, 3, 6, 9, 12 dan 15) terhadap sifat organoleptik dan aktivitas antioksidan yang dihasilkan Metode: Penelitian ini merupakan eksperimen yang melibatkan analisis pengujian aktivitas antioksidan dengan metode spektrofotometer UV-Vis Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu fermentasi tidak memiliki dampak signifikan pada karakteristik organoleptik, nilai aktivitas antioksidan tidak menunjukkan perbedaan signifikan dengan nilai signifikansi ANOVA sebesar 0,678 (p > 0,05). Sebaliknya, lama waktu fermentasi secara nyata mempengaruhi perubahan sifat organoleptik dan aktivitas antioksidan pada teh kombucha bunga telang. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi ANOVA IC50 adalah 0,000 (p < 0,05) untuk sifat organoleptik dan aktivitas antioksidan. Kesimpulan: Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa suhu tidak memiliki dampak pada perubahan sifat organoleptik, kadar flavonoid, dan aktivitas antioksidan pada kombucha bunga telang. Sebaliknya, durasi fermentasi memiliki pengaruh yang signifikan pada perubahan sifat organoleptik dan aktivitas antioksidan pada teh kombucha bunga telang.
Formulasi dan Uji Stabilitas Masker Gel Peel-Off Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.) dengan Perbandingan PVA dan HPMC Rizky Widya Ayuning Tias; Desy Nawangsari; Khamdiyah Indah Kurniasih
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 20
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/snppkm.v3i1.1240

Abstract

Ekstrak daun kersen (EDK) mengandung antioksidan dengan nilai IC50 8,04 ppm yang termasuk kategori sangat kuat sehingga peneliti tertarik untuk dikembangkan menjadi sediaan kosmetik yang bertujuan untuk mengetahui stabilitas sediaan masker gel peel-off dengan perbandingan konsentrasi film forming dan gelling agent. Ekstraksi menggunakan metode remaserasi dengan pelarut etanol 96%. Formula dibuat menjadi 3 dengan perbandingan konsentrasi PVA dan HPMC yaitu FI (9:3), FII (8:4), dan FIII (7:5). Hasil stabilitas uji pH menghasilkan pH (5,2-5,4) yang masih memenuhi rentang persyaratan pH kulit, uji viskositas menghasilkan (5.672,5-5.694,1 cps) yang masih memenuhi rentang viskositas, uji daya lekat menghasilkan (4,50-6,62 detik) yang masih memenuhi rentang daya lekat yaitu > 4 detik, uji daya sebar menghasilkan (4,5-5,4 cm) dan uji waktu mengering diperoleh (22,33-27,66 menit). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan uji paried sampel t-test semua formula menujukkan kesetabilan terhadap pH, daya lekat, daya sebar dan waktu mengering dengan nilai (2-tailed>0,05) namun pada viskositas hanya stabil pada FI sedangkan pada FII dan FIII tidak stabil dengan nilai sig. (2-tailed<0,05) maka menunjukan bahwa perbandingan PVA dan HPMC pada FI (9:3) memenuhi semua parameter persyaratan sifat fisik dan stabilitas.
Evaluasi Sifat Fisik Dan Uji Iritasi Sediaan Sabun Wajah Ekstrak Etanol Biji Salak Pondoh (Salacca zalacca (Gaert.) Voss) Rafi Firman Khaqiqi; Desy Nawangsari; Rani Prabandari
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol5no1p46-52

Abstract

One of the beneficial parts in salak pondoh is the seeds. Salak pondoh seeds have antioxidant activity that can counteract free radicals. This potential can be utilized in the formulation of facial cleansing cosmetics. The purpose of this study was to formulate the ethanolic extract of salak pondoh seeds into a facial soap, then tested the physical properties and tested for acute irritation. The ethanol extract of salak pondoh seeds was formulated in several concentrations, namely 1%, 3% and 5%. Evaluation of the physical properties includes organoleptic tests, pH tests, foaming tests, viscosity tests and spreadability tests. The acute dermal irritation test used a rabbit. The data obtained were statistically tested using the one-way ANOVA method to determine the difference between each formula. The results is a brown liquid facial soap (with extract) and white (without extract). Evaluation of the physical properties resulted pH and foaming tests according to standards but viscosity and spreadability did not match. The non-fulfillment of the viscosity standards and the spreadability caused by the Viscosity Modifier (NaCl) in the formula needs to be adjusted further. This facial soap is moderately irritant to animal skin. The irritation is thought to occur because Sodium Lauryl Sulfate (SLS) in the formula can affect erythema and edema in the test animals. Keywords: salak pondoh seeds, facial soap, physical properties, irritation test
Formulasi dan Uji Sifat Fisik Sediaan Masker Wajah Ekstrak Etanol Daun Mangga Arumanis (Mangifera indica L.)) Yeni Pratiwi; Desy Nawangsari; Dina Febrina
Jurnal Farmasi & Sains Indonesia Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52216/jfsi.vol5no1p53-59

Abstract

Mangga merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Daun mangga arumanis memiliki aktivitas antibakteri yang mampu menghambat pertumbuhan sel bakteri. Mangiverin yang terkandung dalam daun mangga arumanis (Mangivera indica L.) mempunyai efek sebagai antimikroba. Ekstrak daun mangga arumanis diformulasikan dalam bentuk masker bubuk dengan kombinasi tepung beras untuk menghasilkan efek yang sinergis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sifat fisik dan stabilitas sediaan setelah dan sebelum dilakukan uji cycling test. Masker bubuk dibuat dalam tiga formula dengan memvariasikan konsentrasi tepung beras dan ekstrak daun mangga arumanis yaitu dengan perbandingan F(1) 2:8, F(2) 4:6 dan F(3) 6:4. Secara organoleptic masker yang dihasilkan pada F(1) berwarna putih kecoklatan, bau khas, tekstur setengah padat, untuk F(2) dan F(3) berwarna kuning kecoklatan, bau khas dan tekstur setengah padat. Hasil uji homogenitas semua formula homogen,uji pH F(1) 6,3, F(2) 6,0 F(3) 5,8, uji daya lekat F(1) 33,90 detik, F(2) 33,56 detik, F(3) 30,37 detik, waktu mengering F(1) 33,90, F(2) 33,56, F(3) 30,37 menit dan uji daya sebar baik. Dapat disimpulkan bahwa masker yang dihasilkan memiliki karakteristik yang baik.