Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS KRUI KABUPATEN PESISIR BARAT Angga Herlambang; Riska Wandini; Setiawati Setiawati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 4 (2021): Vol.7 No.4 Oktober 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i4.4407

Abstract

Introduction: Toddler nutrition problems are still a global problem. The number of malnourished children in developing countries reaches 181.92 million (32%). Data in Indonesia in 2018 the percentage of malnutrition is 3.9%, while malnutrition is 13.8%. In Lampung Province in 2018, 3.1% of children under five experienced malnutrition, and 12.8% for undernutrition. This figure according to WHO has been considered a health problem because its prevalence is> 15.0%. Data of West Pesisir Regency in 2018, the percentage of malnutrition and malnutrition in children aged 0-59 months is 2.06% for malnutrition, and 9.01 for malnutrition.Purpose: To identify the factors that influence the nutritional status of children under five.Method: This type of research is quantitative with cross sectional approach. The population was all mothers and children under five in the Krui Public Health Center in West Pesisir Regency, with a total sample of 268 people, using proportional random sampling. Data analysis in this study used the chi-square test.Results: The results of univariate analysis showed that most respondents were well-informed (74.6%), had good birth spacing, as many as 171 people (63.8%), had good socio-economic conditions, as many as 155 people (57.8%) . The results of the bivariate analysis that there is a relationship of knowledge (p-value = 0.000, and OR = 7.846), birth spacing (p-value = 0.000, and OR = 7.304), and socioeconomic with the nutritional status of children under five in Krui Public Health Center West Pesisir Regency 2020 (p-value = 0.000, and OR = 2.575).Conclusion: there is a relationship of knowledge, birth spacing, socioeconomic, with the nutritional status of children under five in the Krui Public Health Center, West Pesisir Regency. Suggestions for improving counseling and also risk factors such as birth spacing that is too tight. Keywords: Factors, Malnutrition, Under Five Years Old Pendahuluan: Masalah gizi balita masih menjadi permasalahan global. Jumlah anak kekurangan gizi di negara yang berkembang mencapai 181,92 juta (32%). Data di Indonesia tahun 2018 persentase gizi buruk yaitu 3,9%, sedangkan gizi kurang yatu 13,8%. Di Provinsi Lampung tahun 2018 sebanyak 3,1% balita mengalami gizi buruk, dan  12,8% untuk gizi kurang. Angka ini  menurut WHO sudah dianggap masalah kesehatan karena prevalensinya >15,0%. Data Kabupaten Pesisir Barat tahun 2018, persentase gizi buruk dan gizi kurang pada balita usia 0-59 bulan yaitu sebesar 2,06% untuk gizi buruk, dan  9,01 untuk gizi kurang.Tujuan: Diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita.Metode: Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh ibu berserta balita di Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat, dengan jumlah sampel 268 orang, menggunakan  proportional random sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan uji chi-square.Hasil Penelitian: Hasil analisis univariat bahwa sebagian besar responden berpengetahuan baik (74,6%), memiliki jarak kelahiran baik, yaitu sebanyak 171 orang (63,8%), memiliki sosial ekonomi baik, yaitu sebanyak 155 orang (57,8%). Hasil analisis bivariat bahwa ada hubungan pengetahuan (p-value = 0.000, dan OR= 7.846), jarak kelahiran (p-value = 0.000, dan OR= 7.304), dan sosial ekonomi dengan status gizi balita di Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat Tahun 2020 (p-value = 0.000, dan OR= 2.575).Kesimpulan: ada hubungan pengetahuan, jarak kelahiran, sosial ekonomi, dengan dengan status gizi balita di Puskesmas Krui Kabupaten Pesisir Barat. Saran agar ditingkatkannya penyuluhan dan juga faktor risikonya seperti jarak kelahiran yang terlalu rapat. Kata Kunci          : Faktor, gizi kurang balita
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA Eneng Resti; Riska Wandini; Rilyani Rilyani
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 7, No 2 (2021): Vol.7 No.2 April 2021
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v7i2.4138

Abstract

SUPPLYING ASI (MP-ASI) COMPLEMENTARY FOOD ASSOCIATED WITH STUNTING EVENTS IN BABIES Background: The prevalence of children under five with stunting in Indonesia in 2017 (36.4%) according to the 2018 Basic Health Research Lampung, which was ranked 24th out of 32 provinces in Indonesia, namely 27.3% with the highest incidence in Way Kanan (36.07%) being the lowest are in Metro City (14.75%). One of the factors causing stunting is the provision of complementary feeding (MP-ASI) which is not fulfilled in terms of time, frequency and type of food given to toddlers.Purpose: To knowing the relationship between complementary feeding (MP-ASI) and the incidence of stunting in mothers who have the characteristics of children aged 7-24 months at Public Health Services (Puskesmas) Hanura Teluk Pandan Pesawaran Regency 2020.Methods: This type of quantitative research used a cross sectional design and the population of this study were mothers who had children aged 7-24 months in the Hanura Public Health Center with 41 respondents using total sampling technique. The instrument in this study used a questionnaire sheet and the determination of stunting by calculating the Z-Score PB / U <-2SD, bivariate analysis using the Chi-Square test.Results: The statistical test of complementary feeding (MP-ASI) Chi-Square obtained P-Value = 0.000 with an Odd Ratio value of 0.083.Conclusion: There is a relationship between complementary feeding (MP-ASI) with the incidence of stunting in children under five at the working area of Public Health Services (Puskesmas) Hanura Teluk Pandan District, Pesawaran Regency in 2020. Suggestions will further improve the community outreach program, especially for mothers who have a toddler to prevent stunting in the future. Keywords : Stunting, complementary feeding, toddlers ABSTRAK Pendahuluan: Prevalensi balita stunting di Indonesia pada tahun 2018 adalah 30,8% menurut Riset Dasar Kesehatan tahun 2018 Lampung menjadi peringkat ke-24 dari 32 provinsi di Indonesia yaitu 27,3% dengan kejadian tertinggi di Way Kanan 36,07% sedang yang terendah terdapat di Kota Metro 14,75%. Salah satu faktor penyebab stunting adalah pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tidak terpenuhi baik dari waktu, frekuensi serta jenis makanan yang diberikan kepada balita.Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan kejadian stunting pada ibu yang memiliki karakteristik balita usia 7-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Tahun 2020.Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional dan populasi dari penelitian ini yaitu ibu yang memiliki balita usia 7-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Hanura dengan jumlah responden 41 orang dengan teknik total sampling. Instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan lembar kuesioner dan penentuan stunting dengan perhitungan Z-Score PB/U <-2SD analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square.Hasil: Uji statistik pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) Chi-Square didapat P-Value = 0.000 sehingga P-Value< α (0,000 <0,05) maka H0 ditolak dengan nilai Odd Ratio0.083.Kesimpulan: Terdapat hubungan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran Tahun 2020. Saran agar Puskesmas Hanura Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran semakin meningkatkan program penyuluhan kepada masyarakat terutama pada ibu yang memiliki balita untuk mencegah terjadinya stunting dikemudian hari. Kata kunci   : Stunting, MP-ASI, Balita