Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search
Journal : Jurnal Kreativitas PKM

Efektivitas Penggunaan Teknik Konsumsi Pisang Ambon Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Dengan Hipertensi Di Kelurahan Sukarame II Teluk Betung Barat Bandar Lampung Dewi Kusumaningsih; Eka Trismiyana; Rudi M. Irawan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.4745

Abstract

ABSTRAKData World Health Organization (WHO) tahun 2015 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi (Kemenkes RI, 2019). Tujuan pemberian teknik konsumsi pisang ambon untuk mengetahui efektivitas sebelum dan sesudah mengonsumsi pisang ambon pada pasien yang memiliki hipertensi apakah mengalami penurunan atau tidak. Rancangan studi kasus (case study) menggunakan 2 subjek yang berdomisili di Kelurahan Sukarame II Betung Barat Bandar Lampung  Tahun 2021. Analisa data dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan asuhan keperawatan. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa setelah dilakukan pemberian konsumsi pisang ambon selama 3 hari berturut-turut pagi dan sore hari terjadi penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi. Mengonsumsi pisang ambon disarankan untuk terus dikonsumsi oleh pasien untuk menjadikan tekanan darah dalam keadaan normal dan agar tidak selalu mengonsumsi obat dengan bahan kimia yang memiliki efek samping serta mengonsumsi pisang ambon haruslah diimbangi dengan pola hidup yang sehat, aktivitas yang rutin. Kata Kunci: Hipertensi, Keperawatan Komprehensif, Pisang AmbonABSTRACT Data from the World Health Organization (WHO) in 2015 showed that around 1.13 billion people in the world have hypertension. The number of people with hypertension continues to increase every year, it is estimated that in 2025 there will be 1.5 billion people affected by hypertension, and it is estimated that every year 9.4 million people die from hypertension (Kemenkes RI, 2019). The purpose of giving the Ambon banana consumption technique is to determine the effectiveness before and after consuming Ambon banana in patients who have hypertension whether it has decreased or not. Thecase studydesign uses 2 subjects who are domiciled in Sukarame II Betung Barat Village, Bandar Lampung in 2021. Data analysis was carried out using descriptive analysis and nursing care. The results of the case study showed that after consuming Ambon bananas for 3 consecutive days in the morning and evening there was a decrease in blood pressure in patients with hypertension. Consuming Ambon bananas is recommended to be consumed by patients to make blood pressure normal and not always take drugs with chemicals that have side effects and consuming Ambon bananas must be balanced with a healthy lifestyle, routine activities. Keywords: Hypertension, Comprehensive Nursing, Banana Ambon
Efektivitas Penggunaan Latihan Brandt Daroff Pada Pasien Vertigo Dengan Masalah Keperawatan Gangguan Keseimbangan Di Desa Sumber Agung Kecamatan Sragi Lampung Selatan Muji Laksono; Dewi Kusumaningsih
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.4775

Abstract

ABSTRAK Vertigo   mempunyai   tingkat   ketiga   sebagai   keluhan   terbanyak   setelah   nyeri   kepala (migrain) dan low back  pain.  Menurut Abdulbar Hamid Vertigo   mempunyai   tingkat   ketiga   sebagai   keluhan   terbanyak   setelah   nyeri   kepala (migrain) dan low back  pain.  Menurut Abdulbar Hamid dalam persentasinya di The 3rd  Updates in Neuromergencies Maret 2012, vertigo menjadi momok pada 50% orang tua berusia sekitar 70 tahun di Amerika.  Asal terjadinya  vertigo  dilakukan  adanya  gangguan  pada  sistem keseimbangan tubuh.   Bisa   berupa   trauma,   infeksi,   keganasan,   metabolik,   toksik,   vaskuler,   atau  autoimun. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa setelah dilakukan latihan brandt daroff menunjukkan adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah di berikan teknik brandt daroff teknik ini sangat berguna bagi pasien dengan masalah gangguan keseimbangan pada pasien dengan vertigo karena dapat membantu menurunkan tingkat gangguan keseimbangan tanpa harus banyak mengkonsumsi obat yang artinya teknik ini merupakan teknik aleternatif untuk masalah ganguan ketidakseimbangan. Latihan brandt daroff akan melatih sistem syaraf dan keseimbangan seseorang dan mampu menurunkan masalah vertigo yang di alami. Kata Kunci: Vertigo, Keperawatan Komprehensif, Gangguan Keseimbangan                                                               ABSTRACT Vertigo cases according to the prevalence of peripheral vertigo that occurs in the United States tend to occur in women (Sumarliyah, 2017). Whereas in Indonesia in 2019 the incidence of vertigo was very high, with around 50% of parents aged 75 years (Diza, 2020). The purpose of giving exercise is Brandt Daroff to determine the effectiveness before and after exercise Brandt Daroff in patients who have vertigo whether they experience a decrease or not. The case study design uses 2 subjects who are domiciled in Sumber Agung Village, Sragi Subdistrict, South Lampung in 2021. Data analysis was carried out using descriptive analysis and nursing care. Implementation carried out for 3 days of home visits for 30 minutes using exercise Brandt Daroff showed a difference between before and after being given the Brandt Daroff technique. This technique is very useful for patients with balance problems in patients with vertigo because it can help reduce the level of balance disorders without having to take a lot of drugs which means this technique is an alternative technique for the problem of imbalance disorders. exercise Daroff BRANDT trains the nervous system and can lower one's balance and vertigo problems are experienced because by doing exercises at least 3 times a day 3 days diving can accelerate blood circulation and lower balance disorders. Keywords: Vertigo, Comprehensive Nursing, Balance Disorders
Efektifitas Penerapan Aroma Terapi Lemon Terhadap Pasien Pada Kehamilan Trimester Pertama Untuk Menurunkan Mual Dan Muntah Di Desa Mulyo Agung Sumatera Selatan Leni Oktaviani; Dewi Kusumaningsih; Rilyani Rilyani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 6 (2022): Volume 5 No 6 Juni 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i6.4761

Abstract

ABSTRAK Mual pada ibu hamil dialami setiap pagi hari, tetapi ada pula yang terjadi setiap saat. Dari 50-90%Wanita hamil mengalami mual dan muntah selama trimester  pertama,  28%  mengalami mual  saja, sedangkan  52% mual yang disertai muntah. Gejalanya biasa muncul padaminggu ke-4 dan menghilang pada minggu  ke-16  danantara minggu ke-8 dan ke-12 akan mencapai puncak (Madjunkova et al.,2013). Setelah dilakukan implementasi, evaluasi yang di dapatkan pada klien dengan hasil. Diharapkan dapat menurunkan mual dan muntah yang dirasakan pada ibu hamil trimester pertama menggunakan penerapan aromaterapi lemon. Kata Kunci : Mual dan Muntah, Kehamilan Trimester I, Aromaterapi Lemon ABSTRACT Nausea in pregnant women is experienced every morning, but some occur at any time. From 50-90% of pregnant women experience nausea and vomiting during the first trimester, 28% experience nausea alone, while 52% experience nausea and vomiting. Symptoms usually appear in the 4th week and disappear at the 16th week and between the 8th and 12th weeks will reach a peak (Madjunkova et al., 2013). Mrs. R complains of nausea and vomiting in the morning and evening 6 times a day, especially after eating. Mrs. R said it was easy to feel tired after activities and decreased appetite, the client said that sometimes her head felt dizzy. In the second patient, Mrs. R At the initial complaint, the client came in with complaints of pregnancy in the first trimester, complaining of dizziness, nausea, feeling weak, decreased appetite, temperature: 37.5 0C, BP: 110/80 mmHg, conjunctiva slightly anemic. After implementation, the evaluation that is obtained on the client with the results of the problem is resolved. It is expected to recognize how the process of reducing nausea and vomiting felt in first-trimester pregnant women using the application of lemon aromatherapy. Keywords: Nausea and Vomiting, First Trimester Pregnancy, Lemon Aromatherapy
Penerapan Pursed Lips Breathing Terhadap Ketidakefektifan Pola Napas Pada Pasien Anak Dengan Asma Bronchiale Di Desa Bumimas Lampung Timur Linawati Novikasari; Dewi Kusumaningsih; Rafika Anjarsari
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 5 (2022): Volume 5 No 5 Mei 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i5.4719

Abstract

ABSTRAK World Health Organization (WHO) Asma merupakan masalah kesehatan yang banyak ditemukan di masyarakat dan memiliki angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Asma tidak hanya menyerang anak-anak melainkan seluruh kelompok usia. Saat ini diperkirakan sebanyak 235 juta orang menderita asma di dunia. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 Prevalensi penderita asma di Indonesia menginjak angka 2,4%. Prevalensi asma tertinggi terdapat di provinsi Yogyakarta 4,5%, provinsi Kalimantan timur menjadi provinsi tertinggi kedua 4,1%, dan Bali menjadi provinsi tertinggi ketiga 4,0%, diikuti oleh provinsi Kalimantan tengah dan Kalimantan utara, prevalensi terendah adalah provinsi Sumatera utara (1,0%). Salah satu cara mengontrol gejala yang timbul  pada penderita asma serta mengurangi keparahan gejala asma adalah dengan memberikan latihan pernapasan. Salah satu latihan pernapasan yang dapat digunakan   pada   anak   dengan   asma adalah Pursed  Lip  Breathing  (PLB). Pursed  Lips  Breathing adalah latihan pernapasan dengan tujuan untuk mempermudah proses pengeluaran udara di dalam paru-paru yang terjebak, dengan  cara membantu melakukan penekanan pada proses ekspirasi. Rancangan studi kasus dilakukan kepada dua subjek di desa Bumimas Lampung Timur. Analisa data dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan asuhan keperawatan. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa setelah dilakukan penerapan pursed lips breathing terjadi peningkatan status oksigenasi pada kedua subjek. Subjek dapat mengerti dan  memberikan terapi saat anak mengalami kekambuhan asma bronkial di rumah. Kata Kunci:  Ketidakefektifan, Pursed Lips Breathing, Asma Bronkial ABSTRACT World Health Organization (WHO) Asthma is a health problem that is often found in the community and has a high morbidity and mortality rate. Asthma attacks not only children but all age groups. It is currently estimated that as many as 235 million people suffer from asthma in the world. Based on Riskesdas data in 2018, the prevalence of asthma sufferers in Indonesia reached 2.4%. The highest prevalence of asthma is in the province of Yogyakarta 4.5%, East Kalimantan province is the second-highest province at 4.1%, and Bali is the third-highest province 4.0%, followed by Central Kalimantan and North Kalimantan, the lowest prevalence is North Sumatra province (1.0%). One of the "how to control the symptoms in patients with asthma as well as reducing the severity of asthma symptoms is to give breathing exercises. One of the breathing exercises that can be used for children with asthma is Pursed Lip Breathing  (PLB). “Pursed Lips Breathing is a breathing exercise with the aim of facilitating the process of expelling the trapped air in the lungs, by helping to suppress the expiration process. The case study design was conducted on two subjects in Bumimas village, East Lampung. Data analysis was carried out using descriptive analysis and nursing care. The results of the case study showed that after the application of pursed lips breathing there was an increase in oxygenation status in both subjects. Subjects can understand and provide therapy when children experience a recurrence of bronchial asthma at home. Keywords: Ineffectiveness, Pursed Lips Breathing, Bronchial Asthma
Pengabdian Kepada Masyarakat Tentang Komprehensif Cyber Bulliying Nanda Ferdianto; Nova Andriyani; Prima Dian Furqoni; Wahid Tri Wahyudi; Teguh Pribadi; Rika Yulendasari; Dewi Kusumaningsih
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 3 Nomor 2 Oktober 2020
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v3i2.3336

Abstract

Internet telah merubah cara dalam berinteraksi, terutama pada remaja. Internet memiliki peran penting dan memiliki hal positif, akan tetapi remaja tidak sepenuhnya menggunakan internet secara positif, karena ada peluang remaja juga menggunakan internet untuk mengakses konten yang negatif. Salah satu dampak negatif akibat penggunaan internet pada remaja yaitu munculnya fenomena perundungan siber. tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan terhadap jenis-jenis dan dampak dari Cyber Bullying dan cara mengatasinya. Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan. Sebelum dimulai penyuluhan, terlebih dahulu menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan pelaksana penyuluhan. dibuka dengan perkenalan dilanjutkan dengan penyampaian materi berupa edukasi dan penyuluhan.  Setelah dilakukan penyuluhan ini sekitar 85% peserta memahami apa itu Cyber Bullying dan Cyber Control , jenis-jenis , dampak dari Cyber Bullying dan cara mengatasinya. Peserta tampak senang dengan kegiatan penyuluhan kesehatan ini. Kata Kunci : Cyber Bullying, Remaja, Sekolah  ABSTRACT The internet has changed the way we interact, especially in adolescents. The internet has an important role and has positive things, but teenagers do not fully use the internet positively, because there are opportunities for teenagers to also use the internet to access negative content. One of the negative impacts of using the internet on adolescents is the emergence of the phenomenon of cyber bullying. The purpose of this research is to increase knowledge of the types and impacts of cyber bullying and how to overcome them. This activity is carried out by extension methods. Before starting outreach, first convey the intent and purpose of the arrival of the extension agent. opened with an introduction followed by the delivery of material in the form of education and counseling. After this counseling was carried out, around 85% of participants understood what Cyber Bullying and Cyber Control were, the types, impacts of Cyber Bullying and how to overcome them. Participants seemed happy with this health education activity. Keywords: Cyber Bullying, Youth, School
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas Pada Balita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Dengan Menggunakan Terapi Rebusan Jahe Madu Di Margorejo Kecamatan Metro Selatan Kota Metro Lidya Ariyanti; Rizka Shelvia Yulita; Rilyani Rilyani; Setiawati Setiawati; Dewi Kusumaningsih; Riska Wandini
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 1 Februari 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i1.2801

Abstract

ABSTRAKKejadian  kasus  ISPA  yang  cukup  tinggi terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 15,4%. Angka kejadian ini lebih tinggi dibandingkan dengan kejadian di provinsi lain seperti Jawa Barat sebesar 11,2%, DKI Jakarta sebesar 8,5% dan Lampung sebesar 7,4%. Pengobatan tradisional terhadap ISPA dapat menggunakan minuman jahe madu karena sangat efektif dan lebih aman untuk digunakan. Tujuan setelah penyuluhan dan demonstrasi, diharapkan pemberian jahe madu dapat untuk meredakan keparahan batuk pada penderita ISPA. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan demonstrasi pembuatan jahe madu. Terdapat penurunan keparahan batuk pada klien ISPA setelah pemberian jahe madu selama 5 hari di Margorejo, metro selatan. Dengan demikian, pemberian jahe madu pada klien ISPA efektif menurunkan keparahan batuk. Kata Kunci: Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), Jahe Madu ABSTRACTThe incidence problems of Acute Respiratory Infections ( ARI )  is quite high at East Nusa Tenggara Province (15.4%). This incidence rate is higher compared to events at other provinces such as West Java (11.2%), Jakarta (8.5%) and Lampung (7.4%). Traditional treatments for Acute Respiratory Infections (ARI) can use the honey ginger drink because it is very effective and safer to used. The purpose after after counseling and demonstration, is expected to helping alleviate the severity of cough in ARI's Pasients. The activities carried out involve counseling using leaflets and demonstrations of making honey ginger drinks. There was a reduction in the severity of coughing in  Acute Respiratory Infections (ARI)'s clients after giving honey ginger drinks for 5 days at Margorejo, South Metro. Thus, giving honey ginger drinks to ARI's  clients is effective in reducing the severity of coughing. Keywords: Ineffectiveness of Airway Cleansing, Acute Respiratory Infection (ARI), Honey Ginger
Pengabdian Kepada Masyarakat Pada Klien Hiperkolesterolemia Dengan Menggunakan Teh Hijau Dewi Kusumaningsih; Desy Deria; Djunizar Djamalludin
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 2 April 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i2.2812

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan laporan Riskesdas Bidang Biomedis tahun 2018 menunjukkan bahwa pravelensi kadar kolesterol total > 200 mg/dL di Indonesia adalah 41,3%. Kadar kolesterol tinggi di dalam darah mempunyai peran penting dalam proses aterosklerosis yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan kardioveskuler. Kolesterol tinggi dapat diatasi dengan tanaman herbal misalnya jambu, temulawak, belimbing waluh, mengkudu, dan salah satunya teh. Tujuan setelah penyuluhan dan demonstrasi, diharapkan pemberian teh hijau dapat untuk menurunkan kadar kolesteol pada klien kolesterol. Adapun kegiatan yang dilakukan berupa penyuluhan menggunakan leaflet dan demonstrasi pembuatan teh hijau. Terdapat penurunan kadar kolesterol pada klien kolesterol tinggi setelah pemberian teh hijau selama 7 hari di Natar lampung selatan. Dengan demikian, pemberian teh hijau pada klien kolesterol sangat efektif dalam menurunkan kadar kolesterol. Kata kunci: Hiperkolesterolemia, Nyeri, Teh Hijau  ABSTRACT Based on the 2018 Biomedical Sector of Basic health research report shows that cholesterol concentration levels > 200 mg/dL in Indonesia 41.3%. High cholesterol levels in the blood have an important role in the process of atherosclerosis which in turn will cause cardiovascular disorders. High cholesterol can be overcome with herbal plants such as guava, temulawak, waluh, noni, and tea. The purpose after counseling and demonstration, is expected to provide green tea to reduce cholesterol levels in cholesterol clients. The activities carried out in the form of counseling using leaflets and demonstrations of making green tea. There was a decrease in cholesterol levels in high cholesterol clients after giving green tea for 7 days at Natar South Lampung. Therefor, giving green tea to cholesterol’s client is very effective in reducing cholesterol level. Keywords: Hypercholesterolemia, Pain, Green Tea
KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGARAS KABUPATEN PESISIR BARAT Umi Romayati Keswara; Dewi Kusumaningsih; Wahid Tri Wahyudi; Rahmat Hidayat
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 1 Nomor 1 April 2018
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v1i1.21

Abstract

ABSTRACT Rheumatism, stiff, muscle and joint pain, are common illnesses in our lives. And mostly in elder people who are close to rheumatic disorders which is one of the degenerative diseases. The objective of the activity is increasing knowledge of participants about rheumatic care. This activity was done at Monday, December 18, 2017. The education was done using poster and leaflets. The result of education  showed  an increase knowledge in elder people is about 70%. Recommended that elderly participants can perform rheumatic disease treatment by avoiding trigger factors and performing rheumatic exercises. Keywords: Rheumatism, Elderly, Care.
PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN PASIEN TENTANG OSTEOARTHRITIS DI PUSKESMAS KEMILING, BANDAR LAMPUNG Dessy Hermawan; Andoko Andoko; Dewi Kusumaningsih; Eka Yudha Chrisanto
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 2 Nomor 1 April 2019
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v2i1.1205

Abstract

ABSTRAKOsteoartritis merupakan golongan rematik sebagai penyebab kecacatan yang menduduki urutan pertama dan akan meningkat dengan meningkatnya usia, penyakit ini jarang ditemui pada usia di bawah 40 tahun. Faktor umur dan jenis kelamin menunjukkan adanya perbedaan frekuensi. Osteoarthritis lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria. Prevelensi dipuskesmas Kemiling sekitar 70 % penderita Osteoarthritis datang dengan keluhan nyeri, rata-rata usia diatas 40 tahun, wanita 20% dan pria 8,3%. 60,8% terjadi Osteoarthritis pada sendi penumpu berat badan. Pendidikan kesehatan (penkes) ini bertujuan untuk menambah wawasan masyarakat dan meningkatkan derajat kesehatan pada masyarakat khususnya pada grup senam prolanis puskesmas Kemiling, Bandar Lampung sehingga mereka dapat mencegah terjadinya penyakit Osteoarthritis. Metode yang digunakan yaitu penkes dan wawancara kelompok pada 39 orang peserta grup senam Prolanis. Sebelum melakukan penkes para peserta hanya mengetahui Pengertian Osteoarthritis namun garis besarnya saja, peserta belum memahami tentang penyebab, komplikasi, pencegahan  serta pengobatan dari Osteoarthritis, sedangkan setelah dilakukan penkes  sebagian besar peserta penkes dapat mengetahui Pengertian, penyebab, komplikasi, pencegahan, dan pengobatan Osteoarthritis. Hal ini menunjukkan bahwa penkes efektif untuk menambah pengetahuan peserta. Untuk Puskesmas Kemiling, Bandar Lampung agar dapat melanjutkan penkes secara rutin kepada masyarakat sehingga dapat menambah wawasan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kata kunci : Ostearthritis, pendidikan kesehatan, dan pengetahuan  ABSTRACTOsteoarthritis is a rheumatic group as a cause of disability which ranks first and will increase with increasing age,this disease is rarely found in people under the age of 40. Age and sex factors indicate differences in frequency. Osteoarthritis is more common in women than men. The prevalence of at the  health center around 70% of people with osteoarthritis come with complaints of pain, the average age above 40 years ,women 20%, and 8,3% occur in osteoarthritis of the weight-bearing joint. This health education aims to broaden the community and improve the health status of the community,especially in the surrounding  prolanis at the health center gymnastics group, Lampung city so that they can prevent the occurrence of osteoarthritis. The method used was health education and interviews with 39 prolanist group participants. Before conducting health counseling the participants only knew the meaning of osteoarthritis  but the outline was that participants did not understand the causes, complications,prevention and treatment of osteoarthritis , while after health education most healt education could find out the understanding ,causes,complications,prevention and treatment osteoarthritis. This shows that health education is effective to increase participants’ knowledge. Advice for mobile health centers, Lampung airports so that they can continue healyh education reutnely to the public so that they can add insight and improve public health. Keywords : Ostearthritis, health education , and knowledge
Meningkatkan Pengetahuan Diet Garam Pengurang Risiko Hipertensi, Dusun Sidodadi, Kecamatan Penegahan, Lampung Selatan Dewi Kusumaningsih; Anisa Nismawati
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 5 Oktober 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i5.4926

Abstract

ABSTRAK Tekanan darah tinggi dapat dipahami sebagai silent killer, sering terlihat tanpa keluhan, sehingga pasien tidak tahu mereka memiliki tekanan darah tinggi dan baru mengetahuinya setelah terjadi komplikasi. Saat ini, terutama ditemukan di negara berkembang. Data dari Global Status of NCDs tahun 2010 menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi di Negara berkembang sekitar 40% tambahan di negara maju yang mencapai 35% dari total populasi. Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan wilayah Afrika telah mengalami peningkatan prevalensi hingga 46% sementara Amerika telah mencapai 35%. Tujuan setelah penyuluhan adalah untuk menurunkan prevalensi hipertensi pada masyarakat Desa Sidodadi, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan. Operasi dilakukan dalam bentuk tip menggunakan lebar punggung. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang dialami responden mencapai 60% tentang penurunan risiko hipertensi di Desa Sidodadi, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan. Kata Kunci: Peningkatan, Pengetahuan tentang diet asin, Hipertensi, Keluarga  ABSTRACT hypertension is known as a silent killer Often asymptomatic to complain about, so patients Without knowing that they have high blood pressure and do not know until there are complications. Currently, it is mainly found in developing countries. Data from the 2010 Global State of Noncommunicable Diseases report shows that the hypertension rate in developing countries to be about 40% taller than in developed countries, which account for 35% of the total population. The World Health Organization says the Africa region has seen an increase in prevalence to 46 percent while the Americas hit 35 percent. The objective after the consultation was to reduce the rate of hypertension in of community from Sidodadi village, Penengahan district, southern Lampung. The operation is performed in the form of tips using the width of the back. Increased knowledge and skills on hypertension risk reduction in Sidodadi village, Penengahan district, south of Lampung.  Keywords: Increase, Knowledge of the salty diet, Hypertension, Family