Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Peningkatan Pengetahuan Tanaman Berkhasiat Obat dan Penggunaannya pada Masyarakat Kelurahan Kalampangan Kota Palangka Raya Saftia Aryzki; Noverda Ayuchecaria
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i3.5745

Abstract

Salah satu hasil budidaya kelompok tani yang ada di Palangka Raya terutama Kelurahan Kalampangan adalah tanaman obat yang banyak dimanfaatkan masyarakat untuk swamedikasi. Namun disayangkan hampir sebagian besar masyarakat tidak mengetahui bahwa penggunaan tanaman obat yang tidak rasional justru bisa menimbulkan efek yang lebih berbahaya dibandingkan dengan efek samping pada penggunaan obat sintetik. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan melalui penyuluhan dan edukasi secara lengkap mengenai jenis tanaman, tujuan penggunaan dan cara pemakaian melalui ceramah langsung serta pemberian brosur. Pengabdian dilaksanakan di Balai Kelurahan Kalampangan Kota Palangka Raya pada hari Jumat 19 November 2021 dengan jumlah peserta 63 orang. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat setelah diberikan edukasi dengan rata-rata nilai untuk pretest sebesar 46,75 dan posttest sebesar 61,26. Simpulan dari kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat agar memanfaatkan tanaman obat untuk swamedikasi secara baik dan benar untuk menjamin keamanan dan keefektifan penggunaan tanaman yang berkhasiat sebagai obat serta mencegah kesalahan pengobatan pada masyarakat. One of the results of the cultivation of farmer groups in Palangka Raya, especially Kalampangan Village, is medicinal plants. Besides being sold, the community uses cultivated medicinal plants for self-medication. On the other hand, the increasing use of medicinal plants is supported by an increasing trend of returning to nature. This trend has become part of the lifestyle in society. Unfortunately, most people do not know that the irrational use of medicinal plants can cause more dangerous effects than the side effects of using synthetic drugs. This community service aims to provide complete counselling and education regarding the types of plants, their intended use and how to use them through direct lectures and the distribution of brochures. The service was held at the Kalampangan Village Hall, Palangka Raya City, on Friday, 19 November 2021, with 63 participants. The activity's success was evaluated by giving a pretest and posttest. The evaluation results showed an increase in public knowledge after education. The conclusion of this activity can increase public knowledge so that they can use medicinal plants for self-medication properly and correctly.
Pelatihan Pemanfaatan Tanaman Herbal Lokal sebagai Minuman Kesehatan Instan dengan Metode Kristalisasi bagi Kelompok Tani Kelurahan Kalampangan Noverda Ayuchecaria; Wahyu Nugroho; Ansori Rahman; Ronal Manurung; Saftia Aryzki
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i4.6670

Abstract

Kelurahan Kalampangan memiliki luas wilayah 5000 hektare dengan jumlah penduduk mencapai 4000 jiwa. Sebagian besar mata pencaharian utama penduduk adalah bertani. Kelompok tani lokal dibentuk pemerintah untuk dapat secara mandiri meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Kelompok ini secara rutin telah mendapatkan pelatihan mengenai pembudidayaan sayuran dan tanaman berkhasiat obat. Namun hingga saat ini, hasil budidaya hanya dijual dalam kondisi segar yang tentunya memiliki berbagai kelemahan diantaranya daya simpan yang pendek karena mudah sekali membusuk dan rusak serta memiliki harga jual yang rendah. Oleh karena itu pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pengolahan pasca panen sangat diperlukan. Pelatihan ini bertujuan agar peserta dapat menghasilkan produk minuman instan yang bernilai jual tinggi. Metode yang digunakan adalah pelatihan langsung kepada 30 peserta (terdiri dari masyarakat, anggota PKK dan perangkat desa). Pemberi pelatihan terdiri dari dosen dan mahasiswa. Pelatihan yang diberikan meliputi pengolahan simplisia, pembuatan minuman, pengemasan dan edukasi tentang ciri produk yang baik serta berkualitas. Pada pelatihan masyarakat dikenalkan dengan metode kristalisasi yang dapat menghasilkan produk bercita rasa enak dan tahan lama jika disimpan. Pelatihan dilaksanakan di Aula Kantor Kelurahan Kalampangan pada hari Kamis tanggal 29 September 2022. Kuesioner sesudah pelatihan untuk menilai tingkat pemahaman para peserta mengenai keterampilan dalam mengolah tanaman obat menjadi produk instan. Hasil kuesioner menunjukkan tingkat pemahaman peserta dalam kategori baik sekali (87,2%).Kalampangan has an area of 5000 Ha with a population of 4000 people. Most of the people's main livelihood is farming. The government formed local farmer groups to improve economic welfare independently. This group has routinely received training on cultivating vegetables and medicinal plants. However, cultivated products are only sold in fresh condition, which has various weaknesses, including a short shelf life because it is easy to rot and damage and has a low selling price. Therefore, training to improve post-harvest processing skills is needed. This training aims to enable participants to produce instant beverage products with high selling value. The method used is direct training to 30 participants (consisting of the community, PKK members and village officials). The training providers consist of lecturers and students. The training provided includes simplicia processing, beverage manufacture, packaging and education about the characteristics of good and quality products. In training, the community was introduced to the crystallization method, which can produce a product that tastes good and lasts a long time if stored. The training was held in the Kalampangan Village Office Hall on Thursday, September 29, 2022. A questionnaire after the training was conducted to assess the participants' level of understanding regarding skills in processing medicinal plants into instant products. The questionnaire results showed the level of understanding of the participants in the very good category (87.2%).
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Tentang Dagusibu Obat Skabisida Topikal Saftia Aryzki; Iwan Yuwindry
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i2.7284

Abstract

: Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (kutu kecil) yaitu Sarcoptes scabieis varietas hominis. Penyakit tersebut merupakan masalah kesehatan masyarakat terutama di wilayah beriklim tropis dan subtropis. Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang dagisibu obat skabisida topical dan cara pemakaian melalui ceramah langsung serta pemberian brosur. Pengabdian dilaksanakan di Balai Kecamatan Pemurus Luar pada hari Sabtu 18 Juni 2022 dengan jumlah peserta 54 orang. Peserta dengan kelompok usia lebih dari 50 tahun merupakan target usia pertama pada pengabdian ini. Tahap awal pelaksanaan yaitu pemberian edukasi, setelah itu dilakukan diskusi tanya jawab dan terakhir tahap evalusi hasil dari kegiataan. Evaluasi keberhasilan kegiatan dilakukan dengan memberikan pretest dan posttest. Hasil evaluasi menunjukan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat setelah diberikan edukasi dengan rata-rata nilai untuk pretest sebesar 100.000 dan posttest sebesar 100.000. Kesimpulan dari kegiatan ini hasil evaluasi menunjukan adanya peningkatan pengetahuan masyarakat setelah diberikan edukasi terkait DAGUSIBU bahwa sebelum adanya pemaparan (pre-test) memiliki presentase pengetahuan sebanyak 30%, sedangkan sesudah pemaparan (post-test) mengalami peningkatan dengan presentase sebanyak 39%. Scabies is a skin disease caused by mites (small lice), namely Sarcoptes scabies varieties hominins. The disease is a public health problem, especially in tropical and subtropical climates. This community service aims to increase public knowledge about the Dagitibu Topical Scabetic Drugs and how to use them through direct lectures and giving brochures. The dedication was held at the Pemuru Luar District Hall on Saturday, 18 June 2022, with 54 participants. Participants with an age group of more than 50 years are the first age target in this service. The initial stage of implementation is the provision of education; after that, a question and answer discussion is carried out and finally, the evaluation stage of the results of activities. The activity's success is evaluated by providing a pretest and posttest. The evaluation results showed increased public knowledge after education, with an average value for a pretest of 100,000 and a posttest of 100,000. The conclusion from this activity, the evaluation results show an increase in public knowledge after being given education related to Dagusibu that before the presentation (pretest), had a percentage of knowledge of 30%, whereas after the posttest) increased with a percentage of 39%. 
Improving Environmental Sanitation Knowledge through Clean and Healthy Living Behavior (CHLB) Education Saftia Aryzki; Noverda Ayuchecaria; Ana Khumaira Sari
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v6i2.10816

Abstract

Environmental cleanliness is always associated with health because maintaining a clean environment can prevent the emergence of various types of diseases. This service activity aims to increase awareness, experiences, and knowledge and foster a sense of community towards a clean and healthy environment to avoid various diseases. This community service method uses service learning (SL), which refers to experiential learning, namely providing direct knowledge to the community regarding the importance of maintaining a clean environment. The activity begins with a pretest, providing CHLB knowledge material on environmental cleanliness, questions and answers, and a post-test. Community service is also accompanied by health checks and the provision of vitamin C supplements and Fe tablets (blood supplements). The results of community service showed that the average pretest and post-test scores for community knowledge in PHBS were 70 and 92.5, the results showed that there was an increase in community knowledge to improve environmental sanitation after being given education regarding CHLB.