Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

HEALTH EDUCATION DIET GLUTEN FREE CASEIN FREE TERHADAP KEPATUHAN IBU DAN PERILAKU HIPERAKTIF ANAK AUTIS Retno Twistiandayani; Elly Ferawati
Journals of Ners Community Vol 10 No 1 (2019): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.569 KB) | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v10i1.843

Abstract

Anak autis yang disertai dengan hiperaktif tidak hanya aktif dalam gerakan tetapi juga emosi yang naik turun, marah, mengamuk bahkan gangguan tidur. Diet GFCF merupakan salah satu jenis terapi untuk anak autis karena dapat mengurangi hiperaktivitas pada anak autis atau bahkan hilang. Masih banyak oang tua yang tidak mengetahui tentang diet GFCF dan ada juga yang mengetahui tetapi tidak konsisten bahakan tidak diterapkan. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh health education tentang diet GFCF terhadap kepatuhan ibu dan perilaku hiperaktif anak autis.Metode penelitian yang digunakan adalah pra experimental One Group Pra-Post Test Design, dengan tehnik purposive sampling sebanyak 20 ibu anak autis dengan hiperaktif. Variabel independen pada penelitian ini adalah health education tentang diet GFCF sedangkan variabel dependen adalah kepatuhan ibu tentang diet GFCF dan perilaku hiperaktif anak autis. Data dikumpulkan menggunakan observasi dengan lembar kuesioner. Analisa data menggunakan Wilcoxon Sign Rank Test dengan nilai signifikasi ?<0,05.Hasil uji statistik dengan Wilcoxon Sign Rank Test pada kepatuhan ibu didapatkan p=0,000 yang artinya ada pengaruh healh education tentang diet GFCF terhadap kepatuhan ibu. Sedangkan pada perilaku hiperaktif didapatkan p=0,000 yang artinya ada pengaruh perubahan kepatuhan ibu pada perilaku hiperaktif anak autis.Health education yang diberikan kepada ibu dapat meningkatkan kepatuhan ibu tentang diet GFCF pada anak autis. Sedangkan setelah terjadi perubahan kepatuhan pada ibu tentang diet GFCF sangat berpengaruh positif dengan berkurangnya perilaku hiperaktif pada anak autis.Kata kunci: Diet GFCF, Kepatuhan Ibu, Perilaku Hiperaktif, Anak AutisDOI: 10.5281/zenodo.3549137
PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM DAN SESUDAH DONOR DARAH DENGAN PEMERIKSAAN METODE POCT (Point of Care Testing): Hemoglobin, Blood Donation, POCT Method Rosidah; Retno Twistiandayani; Indah Vauzyana; Edy Agustian Yazid
Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 1 No. 1 (2022): Jurnal Penelitian Multidisiplin
Publisher : Jurnal Penelitian Multidisiplin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.281 KB)

Abstract

Hemoglobin is a metalloprotein, which is an iron-containing protein in red blood cells that functions as a carrier of oxygen from the lungs throughout the body. Blood donation is the process of transferring blood or blood elements from one person to the circulatory system of another. The purpose of this study was to determine the difference in hemoglobin levels before and after blood donation by examining the POCT (Point of Care Testing) method. The characteristics analyzed were hemoglobin levels before and after blood donation. The results of this study showed that the average hemoglobin level before blood donation was 14,654 gr/dl and the average hemoglobin level after blood donation was 14,289 gr/dl. From the results of data analysis using the SPSS program, the results obtained are sig (2-tailed) 0.002. Because sig (2-tailed) < , 0.002 <0.05, H0 is rejected and H1 is accepted. Thus, the results obtained are that there are differences in hemoglobin levels before and after blood donation using the POCT (Point of Care Testing) method. The difference in the amount of hemoglobin in the donor is caused by several factors, such as gender, age, weight, and others.
PENGARUH PEMBERIAN SUSU KEDELAI TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI Khoiroh Umah; Retno Twistiandayani; Debbryna Rosa Aprilyanti
Journals of Ners Community Vol 13 No 5 (2022): Jurnal of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i5.1847

Abstract

ASI merupakan suatu emulasi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garam organik yang disekresi oleh kedua kelenjar payudara dan makanan terbaik untuk bayi umur 0-6 bulan. Manfaat ASI bagi bayi adalah sebagai nutrisi, meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan mengembangkan kecerdasan. Faktor yang dapat mempengaruhi produksi ASI yaitu nutrisi dan gizi ibu yang dimakan oleh ibu. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi ASI yaitu mengkonsumsi susu kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi ASI sebelum dan sesudah diberikan susu kedelai dan menganalisis pengaruh pemberian susu kedelai terhadap kelancarsn produksi ASI pada ibu menyusui. Penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan bentuk rancangan Two Group Pre-Post Test Design. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dimana sampel yang diambil sebanyak 16 responden. Variabel independen adalah susu kedelai, variabel dependen produksi ASI. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi kemudian dianalisis menggunakan uji paired sample T test dan independent sample T test. Hasil uji paired sample T test pada kelompok perlakuan yang diberi intervensi susu kedelai selama 1 minggu diperoleh nilai p=<,001 sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak diberi intervensi susu kedelai nilai p=0,009. Hasil uji independent sample T test menunjukkan (p=<,001). Nilai p<0,05 maka ada tingkat perbedaan rata-rata post test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Berdasarkan hasilnya, petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan kepada ibu menyusui terkait mengkonsumsi susu kedelai sebanyak 250 ml selama 1 minggu setiap pagi dan sore dapat melancarkan produksi ASI.
PENGARUH UJI KOMPETENSI DALAM JENJANG KARIR TERHADAP MOTIVASI PERAWAT UNTUK PENINGKATAN KOMPETENSI DI RS PETROKIMIA GRESIK GRHA HUSADA Retno Twistiandayani; Lilik Wijayanti; Tejo Trisno
Journals of Ners Community Vol 11 No 1 (2020): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (537.806 KB) | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v11i1.1046

Abstract

Ketidaksesuaian antara kompetensi perawat dengan tugas atau pekerjaan yang dilakukan sehari-hari, menjadikan suatu tantangan RS Petrokimia Gresik Grha Husada dalam melakukan uji kompetensi dalam jenjang karir perawat. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh uji kompetensi dalam jenjang karir terhadap motivasi perawat untuk peningkatan kompetensi di Rumah Sakit Petrokimia Gresik Grha Husada.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimental dengan pendekatan the pre and post test control group design. Populasi dalam penelitian adalah semua perawat di RSPGGH sebanyak 50 perawat. Teknik pemilihan sampel menggunakan total sampling sesuai dengan kriteria inklusi sebesar 24 baik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Metode analisis yang digunakan univariat, bivariat dengan uji paired t-test, independent t-test dan koefisien determinan.Hasil penelitian menyatakan bahwa rata-rata motivasi perawat sesudah dilakukan perlakuan rata-rata motivasi perawat pada kelompok perlakuan meningkat sebesar 10,09 menjadi 100,67. Adanya pengaruh uji kompetensi dalam jenjang karir terhadap motivasi perawat untuk peningkatan kompetensi (p = 0,020). Nilai koefisien determinasi sebesar 0,471 yang menunjukkan uji kompetensi memiliki pengaruh kontribusi sebesar 22,22% terhadap motivasi perawat untuk peningkatan kompetensi, sedangkan sisanya 77,78% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya.Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk menerapkan jenjang karir yang jelas mulai dari mapping, uji kompetensi sampai pada kredensialing perawat untuk memberikan pengakuan dan penghargaan perawat sehingga bisa memotivasi perawat dalam peningkatan kompetensiKata Kunci: Jenjang Karir, Motivasi Perawat, Uji KompetensiDOI: 10.5281/zenodo.4738394
TERAPI MENDENGARKAN MUROTTAL AL-QURAN SURAT AL FATIHAH DAN SURAT AR RAHMAN TERHADAP STRES KECEMASAN DAN DEPRESI PADA PASIEN CKD V YANG MENJALANI HEMODIALISIS Retno Twistiandayani; Akbar Rochmat Prabowo
Journals of Ners Community Vol 12 No 1 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i1.1327

Abstract

Pasien Chronic Kidney Disease (CKD) yang secara rutin menjalani hemodialisis biasanya mengalami Stress, Cemas dan Depresi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi mendengarkan murottal Al Quran surat Al Fatihah dan surat Ar Rahman terhadap stres, cemas, dan depresi pada pasien CKD V yang menjalani Hemodialisis di RSUD Ibnu Sina kabupaten Gresik. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode quasi experiment dengan rancangan penelitian pre-post test control group design. Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling. Sampel berjumlah 40 pasien hemodialysis terbagi 2 kelompok yaitu 20 pasien kelompok perlakuan dan 20 pasien kelompok kontrol. Variabel independen dalam penelitian ini adalah terapi mendengarkan murottal Al Quran surat Al Fatihah dan surat Ar Rahman sedangkan variabel dependen adalah stres, cemas, dan depresi. Data diambil menggunakan lembar kuesioner DASS-42. Penelitian ini menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan dengan uji Mann Withney pada kelompok perlakuan dan kontrol pada stress menunjukkan nilai p = 0,004 (α < 0.050) artinya ada perbedaan, untuk cemas menunjukkan nilai p = 0,005 (α < 0.050) artinya ada perbedaan, kemudian untuk Depresi menunjukkan hasil nilai p = 0,014 (α < 0.050) artinya ada perbedaan. Sehingga secara keseluruhan dapat dinyatakan ada perbedaan stress, cemas dan depresi antara kelompok perlakuan dan kontrol. Dan dapat disimpulkan murottal Al Quran berpengaruh signifikan terhadap stress, cemas dan depresi. Terapi mendengarkan murottal Al Quran surat Al Fatihah dan surat Ar Rahman dapat menurunkan tingkat stress, cemas, dan depresi pada pasien CKD V yang menjalani Hemodialisis. DOI: 10.5281/zenodo.5226094
The Effect of Clinical Pathway Socialization with Explicit Instruction Methods on Nurse Compliance in the Implementation of the COVID-19 Clinical Pathway Retno Twistiandayani; Daviq Ayatulloh; Meli Candra Kinarti
Fundamental and Management Nursing Journal Vol. 5 No. 1 (2022): VOLUME 5 ISSUE 1 2022
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/fmnj.v5i1.37987

Abstract

Introduction: Clinical pathway is an integrated concept in the form of preventing unnecessary care, medication errors or other harmful incidents. Strategies to improve nurse compliance on clinical pathways have widely implemented. However, the effectiveness was found to be inconsistent. This study aimed to determine the effect of the socialization of the explicit instruction method on nurse compliance in the implementation of the COVID-19 clinical pathway. Method: This research method applied a pre-experimental research design with one group pretest-posttest design. The sampling technique used total sampling with a sample of 24 respondents from September to November 2021. The dependent variable was the socialization of the clinical pathway with the explicit instruction method.The independent variable was nurse compliance in the implementation of the COVID-19 clinical pathway. Data was taken by means of observation using a clinical pathway checklist instrument which was then analyzed using the Wilcoxon Signed Ranks Test with sig p <0.05. Results: the results of this study prove that there was a significant effect of providing socialization. Explicit instruction method on nurse compliance showed a significant impact on the implementation of the COVID-19 clinical pathway with a value (p = 0.008) with a compliance rate of 83%. Conclusions: Compliance with the established clinical pathway increase quality of health care service. This study found explicit instruction method effectively increase nurse compliance on the COVID-19 clinical pathway. Studies measuring explicit instruction in combination with other methods that strengthen nurse compliance with clinical pathway are crucial to be conducted.