Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN STIMULASI ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK Retno Twistiandayani; Lina Madyastuti Rahayuningrum; Ismiatul Rohmah
Journals of Ners Community Vol 4 No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/j ners community.v4i2.55

Abstract

ABSTRAKMainan edukatif benar-benar memberikan fungsi yang optimal permainan anakformatif. Banyak itu pemain di pemasaran akan menganggap pilihan orang tua di pemutarmemberi tanpa syarat dan hal utilitas bagi anak. Jadi akan berdampak anak akan burukperkembangan motorik, sehingga perlu untuk menandai upaya akal untuk meningkatkanperilaku orang tua mampu dalam menentukan jenis pemain. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengetahuan korelasi dan sikap ibu tentang diberikan stimulasi mainanedukatif dengan anak-anak perkembangan motorik (1-2 tahun) di Kabupaten SilvanMorowudi Cerme di Kabupaten Gresik.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional untuk mengetahui hubunganantara variabel independen dan dependen, populasi responden adalah ibu ibu yangmemiliki anak usia 1-2 tahun di wilayah Morowudi Cerme Kabupaten Gresik yang sesuaidengan kriteria inklusi sebanyak 50 responden yang diperoleh oleh sampel purposive,variabel yang dianalisis adalah sikap genostic dan ibu sebagai variabel sebagai anak yangmandiri dan mengembangkan motorik sebagai variabel dependen. Pengumpulan datamenggunakan kuesioner kepada responden, hasil data pengumpulan generasi-dianalyzeddengan akun Chi Square hasil kuis (α) = 0,05.Analisis menggunakan Chi Square diperoleh oleh ilmu pengetahuan hasil ibusignifikan dengan rekening hasil (α) 0.020, sikap ibu dengan akun hasil (α) 0,013. Dapatdisimpulkan bahwa tanda merasakan hubungan yang kuat antara pengetahuan sikap ibutentang diberikan stimulasi mainan edukatif dengan anak-anak motorik anak usiapengembangan (1-2 tahun).Berdasarkan penelitian bahwa ilmu pengetahuan dan sikap merupakan domainpenting dalam memberi pemain edukatif yang disangga dengan banyak pengalaman untukanak ibu.Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, motorik Perkembangan Anak, mainan edukatifABSTRACTThe educative toys really give optimal game function of formative child. A lot of itplayer at marketing will regard option of parent in give player without regard requirementand utility for child. So will impacted bad will children motoric development, thus needs tomark sense effort to increase able parent behaviour in determine player type. Thisresearch objective was to know correlation knowledge and attitude mother about given tostimulation the educative toys with children motoric development (1-2 years old) at SilvanMorowudi Cerme’s district Gresik's Regency.This research utilizes design Cross sectional to know correlation among variableindependent and dependent, respondent population is mother mother that have age child 1-2 years at Silvan Morowudi Cerme's district Gresik's Regency that corresponds toinclusion criteria as much 50 acquired respondent by purposive sample, variable that was analyzed is genostic and mother attitude as variable as motorik's independent anddeveloping child as variable as dependent. Data collecting utilizes kuesioner torespondent, result of that data collecting is succeeding dianalyzed with Chi Square's quizresult accounts (α) = 0.05.From analyzed Chi Square's quiz gotten by signifikan's result mother science withresult accounts (α) 0.020, mother attitude with result accounts (α) 0.013. Can beconcluded that marks sense strong correlation among knowledge attitude mother aboutgiven to stimulation educative toys with children motoric development age child (1-2 yearsold).Based data upon that science and attitude constitutes domain momentous deep giveeducative player that is propped with many experience to mother child.Keywords: Knowledge, Attitude, Motorik Child Development, Educative toys
DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN LATIHAN FISIK JALAN KAKI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 Retno Twistiandayani; Risma Widyasti
Journals of Ners Community Vol 4 No 2 (2013)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/j ners community.v4i2.59

Abstract

ABSTRAKLatihan fisik merupakan salah satu penanganan lima pilar diabetes mellitus.Praktek ini dapat mengurangi dan meningkatkan penggunaan energi untuk menghilangkankalori. Cara ini tidak untuk mengontrol kadar gula darah. Latihan fisik menghasilkanlakukan 3-4 kali dalam seminggu selama kurang lebih 30 menit, mulai dari intensitascahaya hingga pertengahan intensitas. Untuk dapat melakukannya fisik dukungan kegiatankeluarga sangat penting. Keluarga dapat memberikan informasi mengenai latihan fisik,mempersiapkan peralatan, dan keluarga dapat mengingatkan pasien jika malas untukmelakukan latihan fisik, sehingga kadar gula darah mendapatkan dikendalikan optimal.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosialkeluarga dengan latihan fisik dengan berjalan di DM tipe 2 pasien di Poli Trainee RSIDarus Syifa Surabaya.Desain penelitian yang digunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional.Teknik sampling purposive sampling, sampel diperoleh digunakan sebanyak 40 responden.Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah struktur kuesioner danwawancara struktur. Hasil kuesioner dan wawancara terstruktur, didapatlam 37,5%mendapatkan dukungan sosial dari keluarga yang cukup, sedangkan 47,5% respondenkeluarga yang menderita DM tipe 2 cukup biasa dalam melakukan latihan fisik denganberjalan kaki.Pengolahan data dilakukan dengan nilai statistik Spearman uji Rank diperoleh rhitung sebesar 0,413 dengan nilai p = 0,008, dimana nilai p <0,05, sehingga hipotesisditerima yang artinya ada hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan latihan fisikdengan berjalan Pasien DM Tipe di 2.Penelitian ini membuktikan bahwa keluarga harus lebih banyak meningkatkanhubungan sosial yang baik dengan DM tipe 2 pasien, sehingga dengan motivasi yang baik,pasien DM tipe 2 akan melakukan latihan fisik dengan berjalan lebih teratur.Kata kunci: Dukungan Sosial Keluarga, Latihan Fisik BerjalanABSTRACTPhysical practices represent one of the five pillar handling of diabetes mellitus. Thepractice can lessen and improve usage of energy to remove calorie. This way does tocontrol blood sugar rate. Physical practice earns do 3-4 times in a week during more orless 30 minute, started from light intensity up to mid intensity. To be able to do it physicalactivities family support of vital importance. Family can give information concerningphysical practice, preparing appliances, and family can remind patient if lazy to dophysical practice, so that blood sugar rate earn is controlled be optimal. The purpose ofthis research was to know the relation between social supports of family with physicalpractice by walk at patient DM Type 2 in Poli Interns RSI Darus Syifa Surabaya.Research Design used correlation with approach of cross sectional. Samplingtechnique the used sampling purposive, obtained sample counted 40 respondents.Instrument which is used in data collecting is questioner structure and structure interview. From questioner structure and structure interview, got 37,5% getting social support offamily which enough, while 47.5% responder family which suffering DM Type 2 regularenough in doing physical practice by walk.Data processing done with statistical Spearman Rank test obtained value of r countequal to 0.413 with value of p = 0.008, where value of p < 0.05, so that hypothesisaccepted with the meaning there is relation between social support of family with physicalpractice by walk at Patient DM Type 2.From this research is expected the family more is improving good social relationwith patient DM Type 2, so that with existence of good motivation, patient DM type 2 willever do physical practice by walk more regular.Keywords: Family Social Support, Physical Practice Walking
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP PENGETAHUAN DAN KECEMASAN WANITA PREMENOPAUSE (Health Education about Menopause Able to Lower Anxiety) Retno Twistiandayani; Fitri Wulandari
Journals of Ners Community Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.461 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v6i1.78

Abstract

ABSTRAK Wanita usia 40-49 tahun di Dusun Sumbersuko, Kecamatan Wringinanom program kesehatan yang terkait dengan premenopause belum mendapatkan perhatian serius oleh pihak puskesmas setempat. Misalnya belum ada pendidikan atau penyuluhan kesehatan tentang kesiapan wanita menghadapi premenopause. Sehingga wanita premenopause kurang pengetahuan dan mengakibatkan kecemasan.            Penelitian ini menurut jenisnya termasuk penelitian one group pre test-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita usia 40-49 tahun (masa premenopause) sejumlah 40 orang. Pengambilan sampel dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 36 orang. Analisa deskriptif dengan tabel distribusi frekuensi. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon Sign Rank Test statistical program.            Hasil yang didapatkan dari penelitian yaitu pengetahuan sebelum pendidikan kesehatan, pengetahuan kurang 83,3 %. Setelah pendidikan kesehatan kurang 5,6%. Tingkat kecemasan responden sebelum pendidikan kesehatan yaitu kecemasan sedang 58,3 %. Setelah pendidikan kesehatan  kecemasan sedang 19,4%. Ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan, pendidikan kesehatan mampu meningkatkan pengetahuan (p = 0,000 (p<0,05)). Ada pengaruh yang signifikan pendidikan kesehatan terhadap kecemasan, pendidikan kesehatan mampu menurunkan kecemasan (p = 0,000 (p<0,05)).            Ada perbedaan nilai rata-rata pre test dan post test baik terhadap pengetahuan maupun terhadap kecemasan. karena pemberian pendidikan kesehatan tentang menopause mempengaruhi pengetahuan wanita premenopause sehingga bisa mengurangi kecemasannya. Kata kunci : Pendidikan kesehatan, pengetahuan, kecemasan, wanita premenopause ABSTRACT Women aged 40-49 years in the village of Sumbersuko, district Wringinanom health programs related to premenopausal haven't gotten serious attention by the local health centers. For example, there has been no public education or health of the woman's readiness to face premenopausal. So the less knowledge and premenopausal women causes anxiety. This kind of research including research one group pre test – post test design. The population in this study are women age 40-49 years (during the premenopausal) a number of 40 people. Sampling with purposive sampling with a total sample of 36 people. A descriptive analysis of the frequency distribution table. Statistical tests used Wilcoxon Sign Rank Test is a Test for Statistical Programs. The results obtained from the research of knowledge prior to health education, knowledge lack of 83,3%. After health education less than 5,6. The respondent's level of anxiety before the health education that anxiety was 58,3%. After the anxiety health education was 19,4%. There is a significant influence of health education on knowledge, health education can increase knowledge (p = 0,000 (p < 0,05)). There is a significant influence of health education on anxiety, health education is able to lower the anxiety (p = 0,000 (p < 0,05)). There is a difference between the average value of pre test and post test knowledge as well as good against anxiety. because the granting of health education about menopause affects premenopausal women knowledge so that it can reduce the anxiety.  Keywords: Health education, knowledge, anxiety, premenopausal women
DIET DAGING SAPI MENINGKATKAN PERCEPATAN PERTUMBUHAN KALUS PADA FRAKTUR FEMUR Retno Twistiandayani; Abdul Manan
Journals of Ners Community Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.609 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v5i1.85

Abstract

ABSTRAKFraktur adalah terputusnya / hilangnya kontinuitas struktur tulang. Banyak faktoryang dapat mempercepat proses penyembuhan tulang, antara lain faktor adalah kalsiumdan fosfor nutrisi yang sering dilupakan, antara diet daging sapi lainnya. Ini Tujuanpenelitian adalah untuk menganalisis penyediaan diet daging sapi dengan fase percepatankalus dari fraktur femur.Metode penelitian menggunakan desain quasy experimental dengan 16 sampelyang diambil menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui metodeobservasi. Data diolah dan dianalisis dengan uji Mann Whitney.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada ketentuan dari diet daging sapi denganfase percepatan kalus dari fraktur femur dengan tingkat signifikansi adalah 0,000.Penelitian tentang peningkatan fase penyembuhan patah tulang terutama padapasien fraktur femur khususnya fase percepatan kalus dapat digunakan sebagai acuandalam diet yang diberikan kepada pasien farktur.Kata kunci: Patah tulang paha, diet daging sapi, KalusABSTRACTFractures are the disconnection/ loss of continuity of bone structure. Many factorscan accelerated the bone healing process, among other factors are calcium andphosphorus nutrients are often forgotten, among other beef diet. This objectives ofresearch was to analyze provision of a diet of beef with acceleration callus phase of thefemoral fracture.This researched used quasy experimental design, with 16 samples using totalsampling technique. The data were collected through observation methods. Data wereprocessed and analyzed with Mann Whitney U-test.The result showed that there is provision of a diet of beef with acceleration callusphase of the femoral fracture with significancy level is 0.000.To improve the fracture healing phase, particulary the acceleration callus phaseespecially in fracture femur patient, this researched can be as a reference in a diet given tothe patient.Keywords: Femur fracture, Beef diet, Callus
POLA ASUH IBU DENGAN KEBIASAAN PERSONAL HYGIENE ANAK USIA SEKOLAH Retno Twistiandayani; Wachid Arianto
Journals of Ners Community Vol 5 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/j ners community.v5i2.91

Abstract

ABSTRAKOrang tua memiliki peran dan berfungsi segala macam, salah satunya adalahmendidik. Mendidik anak-anak untuk hidup bersih dan sehat, terutama kebersihan.Kebersihan pribadi adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatanseseorang untuk kesehatan fisik dan psikologis. Pola asuh ibu pada anak usia sekolah diMojodalem terutama tentang kebiasaan kebersihan pribadi sebagian besar kurang perhatiankarena pekerjaan orang tua seperti bercocok tanam, sehingga anak ditinggalkan oleh orangtua yang bekerja pagi hari dalam kebiasaan kebersihan pribadi yang buruk. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi pengasuhan ibu dengan kebiasaankebersihan pribadi pada anak usia sekolah.Desain cross sectional digunakan pada penelitian ini, dengan purposive sampling.Sampel yang diambil sebanyak 33 responden. Variabel independen adalah ibu asuh danvariabel dependen adalah kebiasaan kebersihan pribadi anak usia sekolah (6-12 tahun). Ujianalisis yang digunakan korelasi spearman rank, data penelitian ini diambil dengankuesioner.Hasil uji statistik korelasi Spearman Rank didapatkan p = 0,348 yang nilainya >0,05. Ini berarti bahwa H1 ditolak. Tidak ada korelasi pola asuh ibu dengan kebiasaankebersihan pribadi pada anak usia sekolah 6-12 tahun.Upaya untuk meningkatkan pola asuh dan kebersihan pribadi yang baik adalahsulit, orang tua diminta untuk menemukan keseimbangan yang tepat bahwa banyak izindan memberikan kesempatan atau banyak batas untuk mengekang anaknya. Pengawasandan bimbingan orang tua sangat diperlukan agar mampu mengambil inisiatif dankreativitas anak dapat berkembang dengan baik, sehingga anak menunjukkan kebiasaanbaik dalam kebersihan pribadi.Kata kunci: Pola asuh ibu, Kebiasaan personal hygiene, Anak usia sekolahABSTRACTParents had a role and functioned of all sorts, one of which was to educate.Educating children to live a clean and healthy, especially hygiene. Personal hygiene wasan act to maintain the cleanliness and health of a person for the physical andpsychological health. Parenting of mother at school age children in Mojodalem especiallyabout personal hygiene habits were lacking the bulk of attention because of some worksuch as planting, so that the child left behind by parents working in the habit of poorpersonal hygiene. The purpose of this research was to analysis correlation parenting ofmother with personal hygiene habits at school age children.Design cross sectional was used on this research, with purposive sampling.Samples taken as many as 33 respondents. The independent variable was parenting motherand dependent variable was personal hygiene habit of school-age children (6-12 yearsold). Analysis test was used Spearman rank correlation, this research data was taken by aquestionnaire.Based on the Spearman Rank Correlation Test p= 0.348 which value > 0.05. Itmeans that H1 rejected. There was no correlation parenting of mother with personalhygiene habits at school age children 6-12 years old. Efforts to improve pattern care and good personal hygiene is difficult, parents arerequired to find the right balance is that many permit and provide opportunities or manylimit and the curb freedom of his son. Thus, the supervision and guidance of parents isnecessary in order to be able to take the initiative and creativity children can developproperly, so can be good personal hygiene habits.Keywords : Parenting of mother, Personal hygiene habits, School age children
KEBIASAAN MEROKOK DENGAN PENURUNAN KAPASITAS VOLUME PARU Retno Twistiandayani; Zahid Fikri; Agus Suwito
Journals of Ners Community Vol 5 No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/j ners community.v5i2.98

Abstract

ABSTRAKMerokok merupakan masalah besar bagi kesehatan. Konsumsi tembakau bisamenjadi penyebab utama kematian di dunia yang harus dapat dicegah. Penurunan fisiologiparu-paru dapat diukur dengan spirometer sehingga didapatkan nilai FVC (Force VolumeCapacity). Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan hubungan perilaku merokokdengan penurunan kapasitas volume paru.Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilakukan di UnitMedical Check-Up Rumah Sakit Semen Gresik pada bulan September 2012. Sampel yangdidapatkan sebanyak 27 responden yang dipilih dengan cara purposive sampling.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan observasi sertadianalisis dengan menggunakan uji statistik korelasi spearman rank dengan tingkatsignifikan 0,05.Hasil penelitian ini adalah 12 orang (44,4%) memiliki perilaku merokok ringan, 11orang (40,7%) memiliki perilaku merokok rata-rata, dan 4 orang (14,8%) memilikiperilaku merokok berat. Hasil penelitian untuk kapasitas volume paru antara lain: 13 orang(48,1%) memiliki paru-paru yang normal, 13 orang (48,1%) memiliki paru restriktifringan, 1 orang (3,7%) memiliki paru restriktif sedang dan tidak ada responden yangmemiliki paru restriktif berat. Hasil uji analisis korelasi spearman rank =0,169 (>0,05),tidak ada hubungan yang signifikan dari perilaku merokok dengan penurunan kapasitasvolume paru.Semua orang disarankan untuk mengurangi konsumsi rokok dan melakukanolahraga secara teratur supaya kapasitas volume paru normal.Kata kunci: Kebiasaan merokok, Kapasitas volume paruABSTRACTSmoking was a big problem for health. Tobacco consumption could became thefirst leading cause of death in the world which should be able to be prevented. Decreasingphysiology of lungs can be measure with spyrometry to get the value of FVC (ForceVolume Capacity). The purpose of this research was to explain the relationship of smokingbehavior with decreasing volume capacity of lung.Design study was cross sectional design. Study was conducted in Medical CheckUp Semen Gresik Hospital on September 2012. Chosen sample was 27 people which wereselected by purposive sampling. The data was collected by using questionaire andobservation and also analyzed by using statistical test of correlation spearman rank withlevel of significant 0.05.The results of this research were 12 people (44.4%) has light smoking behaviour,11 people (40.7%) has average smoking behaviour and 4 people (14.8%) has severesmoking behaviour. There was 13 people (48.1%) has normal lungs, and 13 people(48.1%) has light restricted lungs, 1 people (3.7%) has average restricted lungs and severerastricted lungs was zero. Analyzed result with Spearman Rank Correlation =0.169(>0.05), there was not significant relationship of smoking behaviour with decreasingvolume capacity of lung.The sugestion is all people must smoking lessly and doing regular sport in order tonormal volume capacity of lung.Keywords : Smoking Behaviour, Volume Capacity of Lung
MOTIVASI KELUARGA DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN PADA KLIEN GANGGUAN JIWA (Family Motivation in Provided Support to the Patient with Mental Disorder) Retno Twistiandayani; Kiky Alifathul
Journals of Ners Community Vol 7 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1821.328 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v7i1.112

Abstract

ABSTRAK           Keluarga merupakan sistem pendukung utama dalam memberikan perawatan langsung pada setiap keadaan sehat dan sakit yang dialami oleh klien gangguan jiwa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi keluarga dalam memberikan dukungan terhadap klien jiwa antara lain: pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, lingkungaan dan sarana kesehatan.          Design penelitian ini menggunakan Cross sectional design. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa sebanyak 20 responden, pengambilan data dengan purposive sampling sebanyak 19 responden. Variabel independennya adalah pengetahuan dan sikap dan variabel dependennya adalah motivasi keluarga dalam memberikan dukungan terhadap klien gangguan jiwa. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner.          Hasil uji statistik Spearman Rank Test menunjukkan pengetahuan                 (α hitung) = 0,000 dan korelasi r = 0,750 artinya ada hubungan kuat faktor pengetahuan dengan motivasi dalam memberikan dukungan terhadap klien gangguan jiwa. Sikap (α hitung) = 0,000 dan korelasi r = 0,765 artinya ada hubungan kuat sikap dengan motivasi dalam memberikan dukungan terhadap klien gangguan jiwa.          Diperlukan upaya peningkatan pengetahuan kepada keluarga dalam memberikan dukungan agar keluarga lebih menyadari akan pentingnya motivasi dalam memberikan dukungan keluarga terhadap proses percepatan penyembuhan klien dengan gangguan jiwa.Kata kunci: pengetahuan, sikap, motivasi, dukungan, gangguan jiwa ABSTRACT The family is the primary support system in provided direct care to every health and pain experienced by clients with mental disorders. There are several factors that influence the motivation of the family in provided support to the client: knowledge, attitudes, beliefs, convictions, environment, and health facilities.This Study used Cross-sectional design. The population in this research was a family who has a family member who suffered a mental disorderas much as 20 respondents, with purposive sampling samples that taken were 19 respondents. Independent variables were knowledge and attitudes while the dependent variable was the motivation of the family inprovided support to clients with mental disorders. The data of this research were taken by used a questionnaire.The results of Spearman rank test showed knowledge (α count) = 0.000 and r correlation = 0.750, it means that there was a strong relationship between knowledge factor with the motivationin provided support to clients with mental disorders. Attitude (α count) = 0.000 and r correlation = 0.765, it means that there was a strong relationship between attitude factor with the motivation in provided support to clients with mental disorders.Need an effort to increase families knowledge in provided support to the client so the families more aware about the importance of motivation in provided family support to accelerate the healing process of the clients with mental disorders.Keywords: knowledge, attitude, motivation, support, mental disorders
DUKUNGAN KELUARGA DALAM MERAWAT KLIEN MENURUNKAN RESIKO KEKAMBUHAN PERILAKU KEKERASAN (Family Support in Caring for Clients Decrease Risk of Recurrence Violent Behavior) Retno Twistiandayani; Farid Pranata
Journals of Ners Community Vol 7 No 2 (2016): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.334 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v7i2.204

Abstract

ABSTRAK Gangguan jiwa merupakan gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berfikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indra). Dukungan keluarga sangat penting untuk membantu pasien bersosialisasi kembali, menciptakan kondisi lingkungan suportif, menghargai pasien secara pribadi dan membantu pemecahan masalah pasien. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dukungan keluarga dalam merawat klien terhadap risiko kekambuhan perilaku kekerasan.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode quasy eksperimental dengan pendekatan post test  control group design. Sampel yang diambil sebanyak 40 orang menggunakan teknik purposive sample. Variabel independennya adalah dukungan keluarga dan variabel dependennya adalah resiko kekambuhan perilaku kekerasan. Data penelitian ini diambil menggunakan kuesioner dan observasi.Pengumpulan data dengan metode observasi, dan dianalisis menggunakan uji stastistik paired sample t test.Hasil analisis statistik didapatkan dukungan (α hitung) = 0,000 artinya ada pengaruh  dukungan keluarga terhadap resiko kekambuhan terhadap klien gangguan jiwa.Kesimpulan dari penelitian ini adalah dukungan keluarga mempengaruhi resiko kekambuhan pada klien gangguan jiwa perilaku kekerasan, maka keluarga diharapkan berperan aktif dalam memberikan dukungan kepada anggota keluarga dengan gangguan jiwa supaya penyembuhan klien lebih cepat. Kata Kunci : Dukungan keluarga, resiko kekambuhan perilaku kekerasan. ABSTRACT Mental disorder is a brain disorder characterized by a disturbance of emotions, thought processes, behaviors, and perceptions (the arrest of the five senses). Support the family very important helping for patient to socialization again, create to supprotive environment condition, appreciate for privacy patient and help for patient to solution of problem. The purpose of this study was to analyze the effect family support in caring for clients to  risk of recurrence of violent behavior.Design of this study using cross sectional design. Samples taken as many as 40 people using purposive sampling technique. The independent variable is the family support and the dependent variable is the risk of recurrence of violent behavior. This research was quantitative research used pra-experimental method to approach the pre and post test group design.The data collection with the methods observation, then analyzed use test stastistik paired sample t test..Statistical test results obtained test (α count) = 0,000 means that there is effect between family support to the risk of recurrence of violnt behavior..The conclusion of this study is the family support affect the risk of recurrence in clients violent behavior, the family is expected to play an active role in providing support to a family member with a mental disorder so that clients faster healing. Keywords: family support, the risk of recurrence of violent behavior.DOI : 10.5281/zenodo.1405466
CARING PERAWAT PENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DAN KELUARGA PRE OPERASI (Caring of Nurses Effect to Anxiety Levels Patient And Family Pre Operation) Retno Twistiandayani; Fuad Muzakki
Journals of Ners Community Vol 8 No 1 (2017): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.358 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v8i1.321

Abstract

ABSTRAKProsedur operasi bisa menyebabkan kecemasan pada pasien dan keluarga penyebabnya bisa karena takut terhadap nyeri atau kematian. Kecemasan bisa dikurangi dengan pemberian caring perawat yaitu bentuk intervensi perawat dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman, nyaman, komunikasi terapeutik, pendidikan dan pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh caring perawat terhadap tingkat kecemasan pasien dan keluarga pasien pre operasi.Desain penelitian yang digunakan  adalah  jenis cross sectional. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini seluruh perawat, pasien dan keluarga yang akan menghadapi operasi di Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik dengan jumlah 50 pasien, purposive sampling yang digunakan didapatkan sampel sebanyak 44 responden. Variabel independen adalah caring  perawat sedangkan variabel dependen adalah kecemasan pasien dan keluarga pre operasi. Pengumpulan data caring mengunakan observasi, sedangkan kecemasan mengunakan observasi dan wawancara terstruktur HARS sebelum pasien menjalani operasi. Analisis menggunakan uji statistik wilcoxon dengan tingkat kemaknaan  α < 0,05.Hasil penelitian ini menunjukkan hampir seluruh pasien mengalami penurunan kecemasan dengan adanya perlakuan caring. Dari hasil analisa uji statistik didapatkan nilai α = 0.000 yang berarti bahwa α < 0,05, berarti ada pengaruh antara caring perawat terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi. Pada keluarga pasien yang mendapat perlakuan caring mengalami penurunan kecemasan sebanyak 88%. Dari hasil analisa uji statistic didapatkan nilai α = 0.000 yang berarti bahwa α < 0,05, berarti ada pengaruh antara caring perawat terhadap tingkat kecemasan keluarga pasien pre operasiDengan penelitian ini dapat digunakan perawat sebagai acuan dalam mengaplikasikan caring perawat sebagai intervensi dalam usaha menurunkan kecemasan pasien dan keluarga pasien pre operasi..Kata Kunci: Caring perawat, kecemasan pasien dan keluarga pasien preoperasi.  ABSTRACTRefractive surgery procedures cause anxiety in patients and families can cause fear of pain or death. Anxiety can be reduced by giving nurses caring nurse is a form of intervention in the fulfillment of the needs of safety, comfort, therapeutic communication, education and health services. The purpose of this study was to determine the caring of nursing effect to anxiety level of patients and their families pre operation.The study design used is a kind of cross sectional. The population examined in this study all the other nurses, patients and families who face surgery at the Hospital Muhammadiyah Gresik with a total of 50 patients, purposive sampling obtained a sample of 44 respondents. The independent variable is the caring nurse while the dependent variable is the patient and family anxiety pre-surgery. Caring data collection using observation, while anxiety using observation and structured interviews Hars before patients undergo surgery. Statistical analysis using paired t test with significance level α <0.05.The results of this study obtained show nearly total of the patients decrease of anxiety after give caring behavior of nurse. From the analysis of the statistical test obtained value α = 0.000 which means that α <0.05, meaning there effect caring of nurses with a patient's preoperative anxiety levels. While the families of patients who got a caring of nurse to decrese of anxiety as much as 88%. From the analysis of statistical tests obtained value α = 0.000 which means that α <0.05, meaning there effect caring behavior of nurses the patient's family anxiety levels pre operation               With this research can be used as a reference in applying the nurses caring nurse as an intervention in an effort to reduce the anxiety of patients and families of patients pre operationKeywords: Caring of nurses, patient and family anxiety pre-surgery DOI: 10.5281/zenodo.1409443
PENDIDIKAN KESEHATAN MEMPENGARUHI PENGETAHUAN DAN REAKSI PSIKOLOGIS BODY IMAGE PASIEN GANGREN (Health education influence to knowledge and psychological reactions of the body image of gangrene patients) Retno Twistiandayani; Didik Novianto Fadeli
Journals of Ners Community Vol 9 No 1 (2018): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.189 KB) | DOI: 10.5281/j ners community.v9i1.642

Abstract

ABSTRAKPendidikan kesehatan adalah faktor yang sangat mempengaruhi terhadap pengetahuan dan terhadap reaksi psikologi body image pasien gangrene. kurangya pendidikan kesehatan akan mempengaruhi tingkat pengetahuan pasien dalam menghadapi penyakit dm yang dideritanya, dan dapat berpengaruh pada reaksi psikologi body imagenya sehingga pasien dengan dangren cenderung kearah reaksi maladaptif. tujuan penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan reaksi psikologis body image pasien gangrene.Desain penelitihan ini yaitu pra-pasca test dalam satu kelompok (one-group pre-post-test desing) dimana kelompok objek di observasi sebelum dilakukan intervensi dan kemudian diobservasi lagi setelah diberi intervensi. Populasi adalah Seluruh  pasien diabetes mellitus yang mengalami gangrene di ruang Dahlia dan Gardena RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik sebanyak 24 pasien dengan teknik Purposive Sampling dalam pengambilan sampel sebesar 20 responden. variabel independen dalam penelitian ini adalah pengaruh pendidikan kesehatan dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah Pengetahuan, dan body image pasien diabetes mellitusdengan gangrene. Pengambilan data  dengan mengunakan kuesioner dan lembar observasi.BerdasarkanUji Statistik Wilcoxon Signed Rank diketahui nilai Sig.                   (2-tailed) adalah 0,000 menunjukan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan pasien  gangrene. reaksi psikologi Body Image menunjukan  nilai Sig. (2-tailed) adalah 0,005 menunjukan ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap reaksi psikologis body image pasien  gangrene.Pendidikan kesehatan sangat berperan  dalam meningkatkan  pengetahuan dan memperubah reaksi psikologis Body Image pasien gangrene menjadi adaptif. Pendidikan kesehatan kepada pasien DM dengan gangrene perlu diberikan dalam waktu yang lebih lama dan sesering mungkin. Kata kunci : Pendidikan kesehatan, pengetahuan dan reaksi psikologi Body ImageABSTRACT               Health education is a very influencing factor to the knowledge and to the psychological reaction of Body Image of gangrene patients. the lack of health education will affect the level of knowledge of patients in the face of DM disease, and can affect the psychological reaction of Body Image so that patients with dangren tend towards maladaptive reaction. The purpose of this study is how the influence of health education on the knowledge and psychological reactions of the body image of gangrene patients               The design of this study was pre-post test in one group (one-group pre-post-test desing) where the object group is observed before the intervention and then observed again after being given intervention. Population is All patients with diabetes mellitus who experience gangrene in Dahlia and Gardena spaces RSUD Ibnu Sina Gresik regency as many as 24 patients with purposive sampling technique in sampling of 20 respondents. independent variable in this research is the influence of health education and dependent variable in this research is Knowledge, and body image of diabetes mellitus patient with gangrene. Data collection using questionnaires and observation sheets.               Based on Wilcoxon Signed Rank Statistics Test known Sig value. (2-tailed) is 0,000 shows there is an influence of health education on the knowledge of gangrene patients. psychological reactions Body Image shows the value of Sig. (2-tailed) is 0.005 indicates there is influence of health education to psychological reaction body image of gangrene patient.               Health education plays an important role in improving knowledge and change the psychological reaction Body Image gangrene patients become adaptive. Health education to DM patients with gangrene should be given for longer periods and as often as possible.Keywords: health education, knowledge and psychological reactions of Body     DOI: 10.5281/zenodo.1404631