Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISA KANDUNGAN MINERAL GUANO DARI GUA LIANG BESAR KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN KALIMANTAN SELATAN Pahmiansyah Pahmiansyah; Sudarningsih Sudarningsih; Totok Wianto
Jurnal Fisika FLUX Vol 10, No 1 (2013): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2013
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.888 KB) | DOI: 10.20527/flux.v10i1.2631

Abstract

Abstrak: Penelitian tentang analisa kandungan mineral guano dari Gua Liang Besar,Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan telah dilakukan. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui kandungan mineral guano Gua Liang Besar denganmenggunakan uji difraksi sinar-X dan mineral magnetik berdasarkan nilaisuseptibilitasnya. Hasil penelitian ini berupa karakteristik guano dan nilai susptibilitasguano. Kandungan mineral penyusun guano didominasi oleh silicon oxide (O2Si),mineral lainnya yaitu tribidium hydrogen bisulfate (HO8Rb3S2), berlinite (AlO4P),titanium (III) nitride (NTi), picotpaulite (Fe2S3Tl) dan Brucite (MgH2O2). Nilaisuseptibilitas magnetik yang didapat dari guano Gua Liang Besar berkisar dari 0,111 x10-6m3 Kg-1 sampai 0,224 x 10-6m3 Kg-1. Berdasarkan kisaran nilai tersebutkemungkinan mineral yang terkandung dalam guano Gua Liang Besar adalah biotite(Mg,Fe,Al silicate) dengan nilai suseptibilitas magnetik berkisar dari 0,05 x 10-6m3 Kg-1sampai 0.95 x 10-6m3 Kg-1 dan amphibole (Mg,Fe,Al silicate) dengan nilai suseptibilitasmagnetik berkisar dari 0,16 x 10-6m3 Kg-1 sampai 0.69 x 10-6m3 Kg-1, yang manakeduanya tergolong ke dalam paramagnetic yaitu bahan-bahan yang memilikisuseptibilitas magnetik Xm yang positif, dan sangat kecil.Kata Kunci: Guano, Sinar-X, Suseptibilitas Magnetik
Estimasi Ukuran Bulir Mineral Magnetik pada Batuan Peridotit Berdasarkan Peluruhan Anhysteretic Remanent Magnetization (ARM) Rina Reida; Sudarningsih Sudarningsih; Totok Wianto
Jurnal Fisika FLUX Vol 6, No 2 (2009): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2009
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.662 KB) | DOI: 10.20527/flux.v6i2.3062

Abstract

A decaying measurement of Anhysteretic Remanent Magnetization(ARM) has been undertaken to estimation the grain size of magnetic mineralwhich carries remanent on peridotite igneous rocks. The samples are taken fromDesa Aranio, Kabupaten Banjar, South Kalimantan. The samples are taken in acylinder from with the diameter 2.54 cm and 2.2 cm in length by using Drill ModelD026-C. The giving, measuring and decaying process of ARM is done byMolspin AF Demagnetizer, partial Anhysteretic Remanent Magnetization(pARM), and Minispin Magnetometer. The estimation of grain size of magneticmineral is obtained by seeing ARM intensity decaying curve towards magneticfield shown by the samples of peridotite igneous rocks. The ARM intensitydecaying curve show that the estimated peridotite rocks in research aredominated by multidomain and the size are big, whereas the distribution of thegrain size is larger than 200 μm.
Penentuan Mineral dan Logam sebagai Material Dasar dalam Pengembangan Potensi Kalimantan Selatan sebagai Daerah Penghasil Nanomaterial Totok Wianto; Ninis Hadi Haryanti
Jurnal Fisika FLUX Vol 5, No 2 (2008): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2008
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.829 KB) | DOI: 10.20527/flux.v5i2.3044

Abstract

Telah dilakukan penelitian penentuan mineral dan logam sebagai material dasar dalam pengembangan potensi Kalimantan Selatan sebagai daerah penghasil Nanomaterial. Hasil dari pengamatan tersebut didapatkan berbagai macam mineral yang potensial dikembangkan sebagai material nano. Material tersebut adalah zirkonium, emas, kaolin, nikel, barit, asbes (Mg yang besar), talk, chrom, pasir besi, bentonit, fireclay, magnesit, kuarsa/silika, mangan, perak dan zeolit. Dari hasil pengukuran didapatkan mineral/logam yang potensial dikembangkan sebagai material nano adalah pasir besi, kuarsa/silika, kaolin yang mengandung clay dan zirkonium. Kandungan material tersebut adalah zirkonium (puya) sebagai hasil tambahan dari tambang intan dengan cadangan ± 21.350 ton, kaolin degan kadar kaolinit yang besar, chrom (sedang dalam eksplorasi), pasir besi dengan potensi ± 300 juta ton dengan kadar Fe sampai dengan 62,57%, kuarsa/silika dengan kadar SiO2 antara 94,4 % - 99%.
IDENTIFIKASI KEDALAMAN DAN KANDUNGAN KROMIT DI DESA KIRAM KECAMATAN KARANG INTAN KABUPATEN BANJAR Muhammad Rif'an Abdi; Totok Wianto; Sri Cahyo Wahyono
Jurnal Fisika FLUX Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2014
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.17 KB) | DOI: 10.20527/flux.v11i2.2678

Abstract

ABSTRAK. Kromit merupakan mineral oksida dari besi kromium dengan komposisi kimia (FeCr2O4) dan bijih logam kromium. Berdasarkan peta geologi, Desa Kiram Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar merupakan formasi ultramafik, terdiri dari batuan peridotit dan batuan serpentit yang terlipat kuat. Kedalaman dan kandungan kromit serta unsur lainnya diketahui dengan metode Geolistrik 2D konfigurasi dipole-dipole dan X-Ray Flourescence (XRF). Hasil pengukuran di lapangan metode geolistrik 2D konfigurasi dipole-dipole dengan potensi kedalaman 0–10 m yang berupa bongkahan batuan berbentuk boulder dengan harga resistivitas antara 1.084-3.435 Ohm.meter. Kandungan kromit yang ada di Desa Kiram, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar dengan analisa XRF adalah berkisar antara 22,7%-25,5 % dan Fe berkisar antara 27,9%-29,3%. Unsur lain selain kromit yaitu Si, Mg, Ni,Mn dll. Kata kunci: kromit, geolistrik, XRF, kab. Banjar
ANALISA POTENSI KEDALAMAN BATUBESI DENGAN METODE GEOLISTRIK 3D DI GUNUNG MELATI KABUPATEN TANAH LAUT Meta Widyayanti; Sri Cahyo Wahyono; Totok Wianto
Jurnal Fisika FLUX Vol 10, No 1 (2013): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2013
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.94 KB) | DOI: 10.20527/flux.v10i1.2632

Abstract

ABSTRACT: Iron ore are boulders containing of iron deposition, which consists of Feand the rest is composed by other minerals. There are 15 locations of iron ore in SouthKalimantan, one of them is Gunung Melati. Iron mineralization is formed by the contactof metasomatik-sedimentary volcanic rocks, the pyroclastic rocks series. The depth’spotency of iron ore is obtained from measurements with a 3D geoelectric method ofpole-pole configuration that indicate iron ore’s location in 3.20 to 10.1 m depth, and 27.1to 63.4 m with resistivity values of iron ore which has been measured in 3167-3847Ohm.meter and the potency of iron ore was spread unevenly in large chunks of stone.The samples test with XRD and SEM EDS is done to determine the composition andthe effect of washing enrichment process. XRD test results showed the dominance ofthe mineral hematite (Fe2O3) of sample 1 is 75% and sample 2 at 69%. After theenrichment washing, compound’s phase turned into magnetite (Fe3O4). Sample 1which had been washed with water was change into 77% and 83% after enrichmentwashing with HCl, while sample 2 were washed with water to 70%, washed with a 79%HCl. The test results with SEM EDS showed the increased levels of smoothness ofsurface structure and Fe’s level. Samples in sequence from start to washing with waterthen HCl Fe’s level is at 37.62%; 49.47% and 55.33%. The comparison of Fe contentfrom the test results with the relative age based on stratigraphy showed that relativelyolder sample 1 has a Fe content greater than sample 2 relatively younger age.Keywords: Iron ore, geoelectric, XRD, SEM EDS, stratigraphy
Penerapan Teknologi Automatic Ultrafiltration Portable Untuk Penyediaan Air Bersih Layak Konsumsi Desa Jambu Burung, Beruntung Baru, Kabupaten Banjar Totok Wianto; Sri Cahyo Wahyono; Abdul Gafur; Dodon Turianto Nugrohadi; Ahmad Rusadi Arrahimi; Muhammad Solih Afif; Ori Minarto; Gunawan Gunawan
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.278 KB) | DOI: 10.20527/ilung.v1i1.3492

Abstract

Abstract Automatic Ultrafiltration Portable is used to produce clean and ready-to-consume water from a water source in peatlands. Water is one of the factors that really supports the community, including the process of cooking, bathing, washing, and toilet (MCK). The villagers of Jambu Burung and Jambu Raya at the new lucky sub-district use rainwater as drinking water and river water and pond water (well) to meet their daily needs, one of which is in the consumption sector. However, the water in the river that is used by the community is cloudy and smelly, so it is dangerous to health if it is continuously consumed by humans. The quality of clean water is very influential on the results of the quality of human life. The use of river and well water by the guava and guava community has been going on for years, so it is estimated that there are no other alternatives to get proper clean water. So, Automatic Ultrafiltration Portable is one solution to solve this problem. This tool is made based on the need for a portable tool because the size is 40x80x30 cm, practical, and economical, but has good performance (discharge 1 - 5 liters / minute) and can be increased. . This tool is equipped with solar sell and an automatic control system that is not owned by similar equipment. The use of solar sell by utilizing the abundance of solar power and minimizing public expenditure without any electricity bills. With an automatic system, the equipment will be stable and durable and easy maintenance. The targets and outputs produced from this program, especially for partners, are: Fulfillment of consumption water needs of approximately 80% for the community, there is water filtering equipment with ultrafiltration membrane technology, increasing the level of public health by up to 80%. Keywords: Automatic Ultrafiltration Portable, Water, Health Abstrak Automatic Ultrafiltration Portable digunakan untuk menghasilkan air bersih dan air siap konsumsi dengan sumber air di lahan gambut. Air merupakan salah satu faktor yang sangat mendukung masyarakat diantaranya proses memasak, mandi, cuci, dan kakus (MCK). Masyarakat desa Jambu burung dan jambu raya kecamatan beruntung baru menggunakan air hujan sebagai air minum dan air sungai dan air kolam (sumur) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, salah satunya pada sektor konsumsi. Namun, air yang terdapat di sungai yang dipakai masyarakat airnya keruh dan berbau sehingga berbahaya bagi kesehatan bila dikonsumsi terus menerus oleh manusia. Kualitas air bersih sangat berpengaruh terhadap hasil kualitas hidup manusia. Penggunaan air sungai dan sumur oleh masyarakat jambu burung dan jambu raya telah berlangsung selama bertahun-tahun sehingga diperkirakan tidak ada lagi alternatif lain untuk mendapatkan air bersih yang layak. Maka, Automatic Ultrafiltration Portable menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Alat ini dibuat berdasarkan kebutuhan  akan  alat  yang  portabel  karena ukuranya 40x80x30 cm (mudah  dipindahkan/dibawa),  praktis  (mudah  pengoperasian),  dan ekonomis  (biaya  terjangkau),  namun memiliki  kinerja  yang  baik  (debit 1 – 5 liter/menit) dan dapat ditingkatkan. Alat ini dilengkapi dengan solar sell dan sistem kontrol otomatis yang tidak dimiliki oleh peralatan sejenis. Penggunaan solar sell dengan memanfaatkan limpahan tenaga surya dan meminimalkan pengeluaran masyarakat tanpa adanya tagihan listrik. Dengan sistem otomatis, maka peralatan akan stabil dan awet serta perawatan yang mudah. Target dan Luaran yang dihasilkan dari program ini khususnya untuk pihak mitra adalah: Terpenuhinya kebutuhan air konsumsi kurang lebih 80% bagi masyarakat, terdapat peralatan penyaring air dengan teknologi membran ultrafiltrasi, meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat hingga 80%.  Kata kunci: Automatic Ultrafiltration Portable, air bersih, kesehatan
Penerapan Kolam Terpal Bioflok Ikan Lele Tenaga Surya bagi Warga Aliran Anak Sungai Kemuning di Kelurahan Loktabat Utara Dodon Turianto Nugrahadi; Muhammad Itqan Mazdadi; Triando Hamonangan Saragih; Totok Wianto
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (853.79 KB) | DOI: 10.20527/ilung.v1i1.3506

Abstract

Dodon Turianto Nugrahadi*1, Muhammad Itqan Mazdadi 2, Triando Hamonangan S3, Totok Wianto41,2,3,4 Universitas Lambung Mangkurat1,2,3Program Studi Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat4Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas Lambung Mangkurat*e-mail: dodonturianto@ulm.ac.id1, mazdadi@ulm.ac.id2,triando.saragih@ulm.ac.id3, totokwianto@ulm.ac.id4Received: 25 Mei 2021/ Accepted: 16 Juni 2021 AbstractPeople on the side river of the Kemuning river in the North Loktabat sub-district have not utilized the river water as a source of fisheries business. With river water sources for use as fisheries, it can provide alternative livelihoods for people on the side river of the Kemuning river. However, if they use fishery media such as keramba, the water source of the Kemuning river will overflow in the rainy season, besides that if you use a pond, you need a land medium that is less possible.The use of a kolam terpal is one solution to this problem. This pool is made based on the need for a portable pool because it has a radius of 1.5m and a height of 1.5m. Kolam terpal are fish farming using tarpaulin materials as an alternative to soil or concrete ponds. The pool with the base and the sides of the walls is made of tarpaulin. The tarpaulin needed to make this pool is a type of tarpaulin with a material that is pressed so that no leakage occurs. The implementation of this tarpaulin pool using biofloc techniques and by using solar power makes this pool easier to adapt. This tool is equipped with solar panels and an automatic control system. The use of solar panels by utilizing the abundance of solar power and minimizing the expenses of fish farmers without electricity bills to activate pumps for water needs and pond air aerators. In addition, with the biofloc technique, the fish farming mechanism becomes more efficient.The targets and outputs generated from this program, especially for partners, are: the fulfillment of alternative livelihoods with fish farming, and an increase in income of approximately 80%, there is a biofloc kolam terpal equipment with solar panel technology. Keywords: Tarpaulin pool, solar power, bioflok AbstrakWarga di pesisir aliran anak sungai kemuning daerah Kelurahan Loktabat Utara belum memanfaatkan aliran anak sungai sebagai sumber usaha perikanan. Dengan sumber air sungai untuk pemanfaatan sebagai usaha perikanan dapat memberikan alternatif mata pencaharian bagi warga di pesisir aliran anak sungai kemuning. Akan tetapi jika menggunakan media perikanan seperti keramba, sumber air anak sungai kemuning dapat terjadi luapan jika dimusim hujan, selain itu jika menggunakan kolam tambak membutuhkan media lahan yang kurang memungkinkan. Penggunaan kolam terpal menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut, kolam ini dibuat berdasarkan kebutuhan akan kolam yang portabel karena ukuranya jari-jari 1,5m dan tinggi 1,5m. Kolam terpal merupakan budidaya ikan dengan menggunakan bahan terpal sebagai alternative kolam tanah atau beton. Kolam yang dasarnya maupun sisi-sisi dindingnya dibuat dari terpal. Terpal yang dibutuhkan untuk membuat kolam ini adalah jenis terpal dengan bahan dipres sehingga tidak terjadi kebocoran. Implementasi kolam terpal ini dengan menggunakan teknik bioflok serta dengan menggunakan tenaga surya maka kolam ini dapat lebih mudah diadaptasikan. Alat ini dilengkapi dengan panel surya dan sistem kontrol otomatis. Penggunaan panel surya dengan memanfaatkan limpahan tenaga surya dan meminimalkan pengeluaran para pembudidaya ikan tanpa adanya tagihan listrik untuk mengaktifkan pompa untuk kebutuhan air dan aerator udara kolam. Selain itu dengan teknik bioflok, mekanisme pembudidayaan ikan menjadi lebih efisien.Target dan luaran yang dihasilkan dari program ini khususnya untuk pihak mitra adalah: terpenuhinya alternatif mata pencaharian dengan budidaya ikan, dan meningkatkan pendapat kurang lebih 80%, terdapat peralatan kolam terpal bioflok dengan teknologi panel surya. Kata kunci: Kolam terpal, tenaga surya, bioflok
Penerapan Smart Drying and Mixing Technology untuk Peningkatan Mutu dan Nilai Jual Kosmetika Tradisional Banjar Di Martapura khoerul Anwar; Agung Nugroho; Totok Wianto
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 2, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v2i1.4364

Abstract

Kosmetika herbal berbahan lokal saat ini semakin mendapatkan pasar dan tempat yang luas di pasar lokal. Salah satu yang faktor yang menyebabkan perubahan tren tersebut terkaitt kekhawatiran kemananan penggunaan bahan kimia dalam kosmetika jika digunakan secara terus menerus dalam jangka panjang. Beberapa jenis kosmetika tradisional Banjar adalah bedak basah, lulur cingkaruk, betimung dan ramuan jamu dari bahan alami. Pasar Martapura dikenal sebagai pusat ramuan khas Banjar, baik obat tradisional maupun kosmetika tradisional dan selalu ramai dengan penjualan komoditas tersebut. Permasalahan yang ada adalah pada pembuatan sediaan kosmetika tradisional tersebut yang masih manual dan masih memerlukan pembenahan untuk pengajuan notifikasi kosmetika pada BPOM. Dengan potensi yang dimiliki sebagai produk unggulan dari kota Martapura, tentunya hal ini perlu mendapat pembenahan. Diseminasi teknologi penggunaan smart drying and mixing technology diharapkan dapat meningkatkan mutu dan nilai jual kosmetika tradisional Banjar yang diproduksi oleh mitra UKM Lulur Sari Pengantin. Kegiatan ini diharapkan akan menjadi solusi yang baik terhadap permasalahan yang ada di mitra. Diseminasi teknologi yang akan dilakukan di antaranya adalah introduksi dan penggunaan teknologi mesin pengering cerdas, pengaduk, pengayak, pembenahan proses produksi agar lebih higienis, dan dilakukan inovasi kemasan serta cara pemasaran. Pembuatan kosmetika tradisional akan mengacu ke CPKB (Cara pembuatan kosmetika yang baik) yang dipersyaratkan BOPM untuk nantinya bisa mendapatkan notifikasi kosmetika. Transfer teknologi yang dilakukan kepada mitra berjalan dengan baik, sehingga terjadi peningkatan mutu dan produksi kosmetika tradisional serta peningkatan model sistem pemasaran berbasis on line.
PERUBAHAN IKLIM DAN POTENSI ENERGI SURYA DI WILAYAH MONSUN Erlina Natasya Kurniasari; Gusti Rusmayadi; Totok Wianto; Idiannor Mahyudin
EnviroScienteae Vol 19, No 1 (2023): ENVIROSCIENTEAE VOLUME 19 NOMOR 1, FEBRUARI 2023
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/es.v19i1.15750

Abstract

Climate change results from global warming, caused by increasing greenhouse gases in the atmosphere, especially CO2 (carbon dioxide). This increase cannot be separated from the excessive use of fossil fuels such as oil and coal in the energy sector. In addition, mining can cause environmental damage, such as reduced air and water quality, and exacerbate future climate change. Renewable energy can be a solution to meet electrical energy needs by minimizing the impact it causes. Solar energy is one environmentally friendly source of renewable energy that will never run out. An analysis of climate change and the potential for solar energy has been carried out in this study. Data processing results for the last 30 years (1992-2021) show that climate change has occurred in the monsoon region. This is marked by a significant increase in the annual average temperature trend and an increase in extreme minimum temperature events until 2021. Based on the results of the projection of solar energy potential using the RCP4.5 scenario for the monsoon region until 2050 of 4.56-5.03 kWh/m2.day with homogeneous data distribution.
Monte Carlo Simulation to Test the Effectiveness of Crystal Detector Length for PHITS-Based PET Modality Gusti Atika Urfa; Nurma Sari; Totok Wianto; Sri C Wahyono; Arfan E Fahrudin; Amar V Nasrulloh
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (JPFT) Vol 9 No 1 (2023): Januari - Juni
Publisher : Department of Physics Education, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpft.v9i1.4896

Abstract

PET (Positron-emission tomography) is used to determine physiological and metabolic functions in the body. Monte Carlo simulation is an important part of PET imaging, and the Particle Heavy Ion Transport code System (PHITS) is a simulation platform that can be used to perform Monte Carlo simulations. This study uses a Monte Carlo simulation based on PHITS to determine the range of gamma absorption with an energy of 511 keV in a scintillation detector crystal material. The gamma absorption range determines the effective crystal length in the PET modality. The simulation process is carried out by shooting Gamma at various types of materials, which are the materials used in PET scintillation crystals. The materials used in this simulation are NaI (Sodium Iodide), BaF2 (Barium Florida), BGO (Bismuth Germanate), and GSO (Gadolinium Oxyorthosilicate), considering their atomic number and crystal density. The crystal material is capable of absorbing gamma radiation with an energy of 511 keV with detailed crystal lengths for each NaI crystal of 0.26 cm; 0.25 cm BaF2 crystals; 0.1cm BGO crystals; and 0.18 cm GSO crystals. The crystal length from this simulation is smaller than the commercially available crystal length (range 1-3 cm). Based on the crystal length data, the most effective crystal for absorbing gamma radiation is the BGO crystal.