Claim Missing Document
Check
Articles

STRATEGI CYBER PUBLIC RELATIONS HUMAS POLRES PURWOREJO DALAM MENGELOLA CITRA POSITIF dewi Novitasari; pratiwi wahyu widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 1 (2021): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v4i1.18507

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui ; 1) strategi cyber public relations Humas Polres Purworejo dalam mengelola citra positif; 2) hambatan Humas Polres Purworejo dalam penerapan strategi cyber public relations dalam mengelola citra positif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Objek dalam penelitian ini adalah Humas Polres Purworejo. Pemeriksaan keabsahan data ditentukan dengan triangulasi sumber. Analisis data melalui tahap reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing and verification). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Strategi CPR Humas Polres Purworejo dalam  mengelola citra positif adalah dengan  pengelolaan secara intensif pada media online Humas Polres Purworejo, dengan melakukan publikasi secara intens dan membuat konten inovatif pada media online. Media online yang digunakan Humas Polres Purworejo meliputi media mainstream, pada website dan media sosial Instagram, Twitter, Facebook, Youtube.; 2) Hambatan pelaksanaan strategi CPR dalam mengelola citra positif, yaitu terkait hambatan teknis dalam  pengadaan sarana dan prasarana yang masih kurang memadai.Kata kunci: Strategi Cyber Public Relations, humas Polres Purworejo, citra positifAbstract              This study aims to determine; 1) the cyber public relations strategy of the Purworejo Police Public Relations in managing a positive image; 2) the obstacles of Public Relations of the Purworejo Police in implementing cyber public relations strategies in managing a positive image. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. Collecting data through interviews, observation and documentation. The object of this research is the Public Relations of the Purworejo Police. Check the validity of the data is determined by triangulation of sources. Data analysis goes through the stages of data reduction (data reduction), data presentation (data display), as well as drawing conclusions and verification (conclusion drawing and verification). The results of this study indicate that the Purworejo Police Public Relations CPR strategy in managing a positive image is to intensively manage the Purworejo Police Public Relations online media, by intensely publishing and creating innovative content on online media. The online media used by the Purworejo Police Public Relations includes mainstream media, on websites and social media Instagram, Twitter, Facebook, Youtube.; 2) Barriers to the implementation of the CPR strategy in managing a positive image, namely related to technical obstacles in the procurement of facilities and infrastructure that are still inadequate.Keywords: Cyber Public Relations Strategy, Purworejo Police Public Relations, positive image
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PANTIES PIZZA JOGJA Chindy Natalia Magdalena; pratiwi wahyu widiarti
Lektur, Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 2 (2019): Lektur, Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Departemen Ilmu Komunikasi UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v2i2.15816

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan strategi komunikasi pemasaran Panties Pizza Jogja dan mengetahui hambatan yang dihadapi dalam menjalankan strategi komunikasi pemasaran Panties Pizza Jogja. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penentuan informan menggunakan purposive sampling. Informan dalam penelitian ini yaitu Project Sales Marketing dan Marketing Communication Panties Pizza Jogja. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pemeriksaan data menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa; (1) Strategi komunikasi pemasaran Panties Pizza Jogja terdiri dari strategi bauran pemasaran yang meliputi, inovasi produk seperti pizza bayam, kurma dan pisang. Lokasi kedai terletak dekat dengan pusat kota, area perkantoran dan lingkungan Sekolah. Harga produk relatif murah mulai Rp. 7.000,- hingga Rp. 29.000,-. Promosi melalui Insta Ads, paid promote, potongan harga. Promo yang menjadi ciri khas Panties Pizza Jogja adalah buy one get one. Strategi melalui Instagram menggunakan quiz, giveaway dan challenge untuk menarik minat khalayak. Strategi melalui special event, seperti program you are loved pada International Women’s Day untuk menjangkau khalayak luas; (2) Hambatan yang dihadapi oleh Panties Pizza Jogja dalam melaksanakan komunikasi pemasarannya terdiri dari hambatan internal dan eksternal. Hambatan internal terkait keterbatasan kemampuan dalam mengelola Google Review dan TripAdvisor, serta progres pelaksanaan program yang terbilang lambat. Hambatan eksternal meliputi luasnya data yang diperoleh CSO dan perubahan trend pasar yang sangat cepat.Kata kunci: strategi, komunikasi pemasaran, Panties Pizza Jogja
ORGANIZATION-PUBLIC RELATIONSHIPS OLEH BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA REMAJA ORGANIZATION-PUBLIC RELATIONSHIPS BY BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA IN YOUTH resmamita resmamita; pratiwi wahyu widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 2 (2020): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v3i2.16844

Abstract

ORGANIZATION-PUBLIC RELATIONSHIPS OLEH BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA REMAJA  ORGANIZATION-PUBLIC RELATIONSHIPS BY BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA IN YOUTH Oleh: Resmamita, 16419144004, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosiak, Universitas Negeri YogyakartaResmamita98@gmail.com Abstrak            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui organization-public relationships yang diimplementasikan oleh BNNP DIY dalam menjalin hubungan dengan kalangan remaja DIY.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Objek penelitian adalah BNNP DIY dengan subjek penelitian yaitu tim Kehumasan dan bagian Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data adalah wawancara. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan teknik interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa OPR yang diimplementasikan BNNP DIY berupa aspek komunikasi adalah BNNP DIY menyesuaikan bahasa dengan remaja dalam proses komunikasinya namun masih kurang konsistens. Sumber daya, belum optimal dilakukan karena BNNP DIY belum punya divisi Kehumasan khusus. Disposisi, BNNP DIY berkomitmen dengan program Satuan Tugas Anti Narkoba (STAN) dan demokratis dalam pengelolaannya. Struktur birokrasi belum optimal dilakukan karena di BNNP DIY terdapat dual fungsi personil dalam birokrasinya.Kata Kunci : organization-public relationships, bnnp diy, remaja AbstractThis research aimed to knowing the organization-public relationships implemented by BNNP DIY in establishing relationships with DIY youth. This research uses a qualitative method with a descriptive approach. The object of research is BNNP DIY with research subjects namely Public Relations team and Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) section, which was determined by purposive sampling technique. The data collection technique is interviews. The validity of the data was conducted by triangulation of sources. Data analysis techniques using interactive techniques. The results of this study indicate that the implementation of OPR implemented by BNNP DIY in the form of communication is that BNNP DIY adjusts language with adolescents in the communication process. Resources are not yet optimal because BNNP DIY does not yet have a special Public Relations division. Disposition, BNNP DIY is committed to the Satuan Tugas Anti Narkoba (STAN) program and is democratic in its management. Bureaucratic structure is not optimal because in BNNP DIY there are dual functions of personnel in the bureaucracyKeywords: public-organization relations, bnnp diy, youth
PASAR MINGGON JATINAN: KOMUNIKASI PEMASARAN BERBASIS REVITALISASI KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN BATANG MINGGON JATINAN MARKET: MARKETING COMMUNICATION BASED ON REVITALIZATION OF LOCAL WISDOM IN BATANG DISTRICT muhammad harry prayoga; pratiwi wahyu widiarti
Lektur, Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 4 (2019): Lektur, Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Departemen Ilmu Komunikasi UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v2i4.16347

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui strategi komunikasi pemasaran berbasis revitalisasi kearifan lokal di Pasar Minggon Jatinan (PMJ), (2) mengetahui interaksi simbolik yang terjadi dalam kegiatan jual beli di Pasar Minggon Jatinan (PMJ). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Adapun tempat penelitian berada di Hutan Kota Rajawali Batang. Sumber data didapatkan dari hasil observasi, dokumentasi, dan wawancara semi terstruktur dengan penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang melibatkan 6 kelompok responden. Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan dari Maret-Juli 2019. Penelitian ini menggunakan kajian teori Integrated Marketing Communication (KotlerKeller: 2012) dan Interaksi Simbolik (Blumer: 1969). Penelitian divalidasi melalui teknik triangulasi yaitu triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pasar Minggon Jatinan menggunakan strategi komunikasi pemasaran terpadu melalui periklanan (logo, simbol, radio dan tv lokal, poster dan brosur); komunikasi interpersonal (sosialisasi kepada ASN, forum PKK dan organisasi wanita, rapat internal dengan stakeholders); pemanfaatan media sosial (instagram, facebook, dan youtube), publisitas (internal: website Pemerintah Kabupaten Batang, ekternal: siaran pers, media gathering); acara berbasis budaya (peringatan 17 Agustus, aksi sosial, story telling, sosialisasi pemilu, puncak 1st anniversary PMJ); promosi penjualan (pemberian hadiah lomba berupa kreweng, piala, dan uang tunai); dan penjualan perseorangan (Pantura Tourism Expo 2018 dan kegiatan kepariwisataan). Sedangkan interaksi simbolik ditunjukkan dalam interaksi transaksi jual beli yang dimaknai oleh para penjual, pembeli, dan pengunjung melalui halal tourism; kreweng; produk “kearifan lokal”; pakaian daerah; kampanye ramah lingkungan; lincak; hiburan berbasis budaya; dan pesan edukasi. Simbol-simbol tersebut menunjukkan adanya revitalisasi kearifan lokal di Kabupaten Batang.Kata Kunci: Pasar Minggon Jatinan, Komunikasi Pemasaran Terpadu, Interaksi Simbolik, Kearifan Lokal 
KONSTRUKSI KONSEP DIRI DALAM REALITAS SOSIAL DAN VIRTUAL MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENGGUNA INSTAGRAM CONSTRUCTION OF SELF-CONCEPT IN SOCIAL AND VIRTUAL REALITY INSTAGRAM USERS aziza nuur rahmah; pratiwi wahyu widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 2 (2020): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v3i2.16839

Abstract

KONSTRUKSI KONSEP DIRI DALAM REALITAS SOSIAL DAN VIRTUAL MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENGGUNA INSTAGRAM CONSTRUCTION OF SELF-CONCEPT IN SOCIAL AND VIRTUAL REALITY INSTAGRAM USERS Oleh:  Aziza Nuur Rahmah, 16419141008, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial,   Universitas Negeri Yogyakarta           azizanuurrahmah@gmail.comAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan; 1) konsep diri mahasiswa pengguna Instagram dalam realitas sosial dan virtual; 2) dimensi internal dan dimensi eksternal konsep diri mahasiswa pengguna Instagram dalam realitas sosial dan virtual. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan metode kualitatif. Subjek penelitian yang dipilih adalah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta melalui teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Konsep diri yang dimiliki oleh mahasiswa UNY pengguna Instagram pada realitas virtualnya merupakan konsep diri yang diidealkan atau ideal self dengan pengemasan citra diri yang lebih baik dari pada realitas sosialnya. 2) Filter atau penyaringan aktivitas sebelum mengunggah konten di Instagram dilakukan sesuai kehendaknya. Identitas yang dibangun di Instagram dikemas sebaik mungkin supaya memiliki dampak yang baik untuk followers-nya. Konsep diri yang paling menonjol dalam dimensi internal adalah aspek fisik dan sosial.Kata kunci: konsep diri, realitas virtual, mahasiswaAbstractThis research aims to describe; 1) self-concept of Instagram user students in social and virtual reality; 2) internal dimensions and external dimensions of self-concept of Instagram user students in social and virtual reality. This research uses descriptive research with a qualitative method approach. The chosen research subjects were students of Yogyakarta State University through purposive sampling technique. Data collection techniques used were interviews and documentation study. The results showed that; 1) The self-concept possessed by UNY students Instagram users in their virtual reality is an idealized concept of self or ideal self with better self-image packaging than social reality. 2) Filtering or filtering activities before uploading content on Instagram is done according to his wishes. The identity that is built on Instagram is packaged as well as possible so that it has a good impact for its followers. The most prominent self-concept in the internal dimension is the physical and social aspects.Keywords: self-concept, virtual reality, students
STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANTUL DALAM PENGELOLAAN INFORMASI BAGI PUBLIK MELALUI PROGRAM ACARA “TAMAN PASEBAN” Novia Agri Kusumaningrum; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 4 (2021): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v4i4.18541

Abstract

AbstrakTujuan dari penelitian ini untuk mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan oleh Diskominfo Bantul dalam mewujudkan implementasi kebijakan keterbukaan informasi bagi publik melalui acara “Taman Paseban” dan mengetahui sosialisasi acara “Taman Paseban” melalui media komunikasi yang dikelola oleh Diskominfo Bantul dalam upaya publikasi program acara kepada masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pengambilan data berupa wawancara dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1). Penerapan model Hafied Cangara mengenai strategi komunikasi yang dapat berjalan dengan baik berdasarkan bentuk dari kerjasama antara Diskominfo Bantul dengan instansi terkait, yaitu CV. Pita Biru advertising dan TVRI stasiun televisi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah suatu program acara berbentuk talk show yang bermaterikan tema mengenai berbagai program kebijakan pemerintah. (2). Penggunaan media komunikasi publik, yaitu sosial media yang dikelola oleh Diskominfo Bantul dengan mengunggah poster gambar dan ditambahkan keterangan tulisan sebagai informasi acara untuk dibagikan kepada masyarakat agar menonton siaran program “Taman Paseban”.Kata kunci: Strategi Komunikasi, Informasi Publik, Acara “Taman Paseban”AbstractThe goal of this research is to determine the communication strategy used by the Bantul Regency Communication and Information Office (Diskominfo kabupaten Bantul) in implementing public information disclosure policies through the "Taman Paseban" event and knowing about the socialization of the "Taman Paseban" event through communication media administered by the Diskominfo kabupaten Bantul in order to publicize the event program to the Bantul regency community. This is a descriptive qualitative study with primary data collected through semi-structured interviews and secondary data collected through document studies. The findings of this study show that: (1) The Hafied Cangara model may be applied to a communication strategy that works well when it is based on a type of cooperation between the Diskominfo Kabupaten Bantul and the necessary agencies, especially CV Pita Biru advertising and TVRI, the Yogyakarta Special Region television station, present a chat show with a focus on various government policy programs. (2). The use of public communication platforms, including as social media administered by Diskominfo kabupaten Bantul, to share event information with the public by uploading picture posters and adding written descriptions as event information to watch the "Taman Paseban" program broadcast. Keywords: Communication Strategy, Information for the Public, “Taman Paseban” Event.
KOMUNIKASI PERSUASIF SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENATA PEDAGANG KAKI LIMA DI KABUPATEN KEBUMEN Aditya Pradana; Pratiwi Wahyu Widiarti
Lektur, Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 2, No 3 (2019): Lektur, Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Departemen Ilmu Komunikasi UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v2i3.16321

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana Satpol. PP Kabupaten Kebumen dalam melakukan komunikasi persuasif pada PKL, mengetahui hambatan dan mengetahui solusi komunikasi persuasif pada PKL. Penelitian ini menggunakan jenis penilitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan pada penelitian ini yaitu Kasi Opsdal dan Kasi Binluhwas Satpol. PP Kebumen serta PKL di Kabupaten Kebumen.  Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi sebagai teknik pendukung. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi sumber data. Analisis data dilakukan melalui tahap-tahap reduksi data, penyajian data, kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Satpol. PP Kebumen melakukan komunikasi persuasif kepada PKL dengan cara (1) Patroli cantik (2) Pendekatan informal (3) Kerja sama. Faktor penghambat (1) PKL tidak memperhatikan komunikasi yang dilakukan Satpol. PP (2) Prasangka buruk beberapa PKL. Solusi (1) menggunakan strategi komunikasi persuasif yang baru (2) Lebih mendekatkan diri pada para PKL dengan cara mempersuasi.                 Kata Kunci : komunikasi, persuasif, hambatan komunikasi persuasif 
PERSEPSI KHALAYAK PADA PROGRAM COMPETITION SHOW TELEVISI MNET PASCA MANIPULASI VOTING PRODUCE X 101 hasdiana safitri; pratiwi wahyu widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 1 (2021): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v4i1.18499

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan untuk mengekplorasi persepsi khalayak terhadap tayangan kompetisi Mnet pasca adanya kasus manipulasi yang terjadi pada Produce X 101. Peneliti menggunakan teori persepsi yang terdiri dari tiga proses yakni seleksi, interpretasi dan reaksi. Adapun subjek dari penelitian ini adalah khalayak maya yang menyaksikan tayangan Produce Series minimal pada series terakhir yaitu Produce X 101 yang menjadi musim paling fenomenal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam (indepth interview) dengan perantara aplikasi daring seperti WhatsApp voice note dan telegram chat. Dengan menggunakan teknik purposive sampling diperoleh 7 orang informan yang merupakan penonton tayangan Produce X 101. Untuk validitas data diuji melalui teknik triangulasi sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dan reaksi khayalak pasca kasus manipulasi voting yang terjadi pada Produce X 101 ialah adanya sikap menolak untuk tidak percaya dan sikap menerima fakta bahwa tayangan tersebut adalah hasil manipulasi, khalayak juga serentak melakukan budaya pembatalan atau yang biasa dikenal sebagai canceling terhadap tayangan kompetisi Mnet. Namun hal tersebut tidak bisa sepenuhnya dilakukan karena adanya faktor eksternal yang membuat khalayak memutuskan untuk kembali menyaksikan tayangan kompetisi dari Mnet yaitu adanya dorongan untuk mendukung idola dan kualitas tayangan Mnet yang layak untuk disaksikan.Kata kunci: persepsi, khalayak, manipulasi. ABSTRACT            This study aims to explore the audience’s perception of Mnet competition show after the manipulation that occured in the third season of Produce Series which is Produce X 101. The researcher uses perception theory which consists of three processes, namely selection, interpretation and reaction. The subject of this research is the virtual audience who watched the Produce Series at least in the last series, namely Produce X 101 which became the most phenomenal season.The research method used is descriptive qualitative method. The data collection technique in this study used the in-depth interviews method with online app such as WhatsApp voice notes and telegram chat. By using purposive sampling technique obtained 7 informants who are viewers of the Produce X 101 show. For the validity of the data, it was tested through the triangulation technique of data sources.The results showed that the public's perception and reaction after the voting manipulation case that occurred in Produce X 101 was the act of refusing to believe and accepting the fact that the show was the result of manipulation, audiences who simultaneously carry out a culture of cancellation or what is commonly known as canceling Mnet competition shows. However, this cannot be fully done because there are other factors that make the audience finally return to watching competition shows from other Mnet and none other than the encouragement to support idols and the undoubted quality of Mnet's broadcasts.Keywords: perception, audience, manipulation
STRATEGI KOMUNIKASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN PT ANGKASA PURA I YOGYAKARTA (Studi Kasus CSR Public Restroom Hutan Pinus Pengger) nadhifa khansa; pratiwi wahyu widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 3 (2021): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v4i3.18536

Abstract

Abstrak            Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi komunikasi PT Angkasa Pura I Yogyakarta dalam program Corporate Social Resposibility Public Restroom di kawasan wisata Hutan Pinus Pengger Dlingo Bantul Yogyakarta. Program Corporate Social Responsibility ini dibuat oleh PT Angkasa Pura sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan sosial.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini di laksanakan di kantor PT Angkasa Pura I (Persero)Yogyakarta International Airport, Sidorejo, Glagah, Kec. Temon, Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta. Sumber data didapat dari hasil wawancara mendalam dengan penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling sehingga terpilihlah dua informan utama yakni, Pegawai Bagian Humas dan Corporate Social Responsibility PT Angkasa Pura I Yogyakarta, serta dua informan pendukung yang merupakan pengurus Wisata Hutan Pinus Pengger, Dlingo, Bantul. Uji keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif yang mencakup reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi komunikasi PT Angkasa Pura I Yogyakarta dalam program Corporate Social Responsibility Public Restroom Hutan Pinus Pengger dalam meningkatkan citra perusahaan mencakup memilih dan menetapkan komunikator, menetapkan target sasaran, teknik menyusun pesan, memilih media komunikasi, produksi media, uji awal materi komunikasi, penyebarluasan media komunikasi, menganalisis efek komunikasi, memobilisasi kelompok berpengaruh, penetapan rencana anggaran, penyusunan jadwal kegiatan, penetapan tim kerja dan proses evaluasi komunikasi. Untuk menunjang proses strategi komunikasi, PT Ankasa Pura I Yogyakarta juga menerapkan peran Humas sebagai manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengkomunikasian, pengawasan dan penilaian.Kata kunci : Strategi Komunikasi, Humas, PT Angkasa Pura I Yogyakarta, Public Restroom Hutan Pinus Pengger Yogyakarta Abstract       This study aimed to analyze the communication strategy of PT Angkasa Pura I Yogyakarta in the program of Corporate Social Responsibility (CSR) Public Restroom in the Pinus Pengger Forest tourist area, Dlingo, Bantul, Yogyakarta. PT Angkasa Pura designed this Corporate Social Responsibility program as a form of social and environmental corporate responsibility. This study utilized a qualitative approach with a descriptive method. This study was carried out at the office of PT Angkasa Pura I (Persero) Yogyakarta International Airport, Sidorejo, Glagah, Kec. Temon, Kulon Progo Regency, Special Region of Yogyakarta. Data sources were obtained from in-depth interviews with two main informants as samples chosen by using the purposive sampling technique: the public relations department officer and the officer of Corporate Social Responsibility Department, PT Angkasa Pura I Yogyakarta. The main samples were also supported by two administrators of Pinus Pengger Forest Tourism, Dlingo, Bantul. Data source triangulation was used to test the validity of the data. The data analysis approach included data reduction, data display and data verification.  According to the findings of this study, PT Angkasa Pura I Yogyakarta's communication strategy in the Corporate Social Responsibility Public Restroom of Hutan Pinus Pengger in improving the company's image included selecting and assigning communicators, setting targets, techniques for compiling messages, choosing communication media, media production, initial testing of communication materials, dissemination of communication media, analyzing communication effects, mobilizing influential groups, setting budget plans, preparing activity schedules, determining work teams and evaluating communication processes. PT Ankasa Pura I Yogyakarta also used Public Relations as management to assist the communication strategy process, including planning, organizing, communicating, monitoring, and evaluating.Keywords: Communication Strategy, Public Relation, PT Angkasa Pura I Yogyakarta, Public Restroom of Pinus Pengger Forest Yogyakarta
KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA PECANDU GAMES INTERPERSONAL COMMUNICATION IN SOCIAL INTERACTION OF TEENAGERS THAT ADDICTED TO GAMES gerhana natasha maharani; pratiwi wahyu widiarti
Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 4 (2020): Lektur: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/lektur.v3i4.16958

Abstract

KOMUNIKASI  INTERPERSONAL DALAM INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA PECANDU GAMES INTERPERSONAL COMMUNICATION IN SOCIAL INTERACTION OF TEENAGERS THAT ADDICTED TO GAMES Oleh: Gerhana Natasha Maharani, 16419144005, Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial,  Universitas Negeri YogyakartaGerhana.natasha@gmail.com AbstrakPenelitian  ini  bertujuan  untuk;  1) Mengetahui  kemampuan  komunikasi interpersonal yang terjadi pada remaja pecandu games; 2) Mengetahui hambatan remaja pecandu games dalam berkomunikasi interpersonal; 3) Mengetahui solusi dari lingkungan sosial (keluarga dan teman) dalam menangani remaja pecandu games. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian yang dipilih adalah remaja yang menjadi pecandu games dan masing-masing dari keluarga remaja pecandu games, melalui teknik sampling yaitu teknik Snowball. Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara dan menggunakan keabsahan data triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Remaja pecandu games memiliki hambatan dalam berkomunikasi secara interpersonal, dikarenakan terlalu banyak menghabiskan waktu bermain games, sehingga sampai mengganggu jam belajar atau aktivitas lainnya, karena kegiatan bermain games yang berlebih, kemampuan berkomunikasi secara langsung (tatap muka) pada remaja dapat menurun drastis; 2) Remaja pecandu games mengalami hambatan dalam komunikasi interpersonal, karena remaja terlalu banyak menghabiskan waktunya dan terlalu fokus pada bermain  games,  kurangnya aktivitas  diluar dan  menurunnya keinginan  untuk berkomunikasi pada orang lain; 3) Keluarga remaja pecandu games memberikan solusi yang cukup solutif  pada remaja pecandu games yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi pada orang lain, solusi yang diberikan tergantung cara pendekatan pada keluarga mereka yang sudah kecanduan games.Kata Kunci: komunikasi interpersonal, games, remaja AbstractThe purposes of this research are: 1) To find out ability interpersonal communication of teenager that addicted to games; 2) To find out what problems that occurs on teenager that addicted to games on term of interpersonal communication;  3)  To  find  out  solution  from  social  environment  as  family member and friends in teenager that addicted to games. This research is descriptive research with qualitative approach. The subject of this research is three teenagers that addicted to games and each one of their respectable family member with technical sampling that called snowball technique. Interview method is used in this reasearch's data collectin by using data trisngulation validity. Result of this research  shows that: 1) Teenagers that addicted to games has obstacle in interpersonal communication, because they spent too much time to play and it affect their study and other activity time. This overtime playing activity also decrease their face to face communication ability; 2) Teenagers that addicted to games has obstacle in interpersonal communication, because they spent too much time and too focus on playing games, lack of outdoor activity and decreased desire to communicate with other people; 3) Family members of teenagers that addicted to games gave solutive idea to this teenagers that has obstacle in communicate with other people. This idea deppends on their own ways.Keywords : Interpersonal communication, games, teenagers