Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

Comparative Study of the Preparation of Reducing Sugars Hydrolyzed from High-Lignin Lignocellulose Pretreated with Ionic Liquid, Alkaline Solution and Their Combination Sangian, Hanny F.; Kristian, Junaidy; Rahma, Sukma; Agnesty, Silvya Yusnica; Gunawan, Setiyo; Widjaja, Arief
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol 47, No 2 (2015)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.601 KB) | DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2015.47.2.3

Abstract

The ionicliquid [MMIM][DMP] was synthesized from the reactants methyl imidazole [MIM] and trimethylphosphate [TMP] and verified using 1HNMR and FTIR. Coconut coir dust was pretreated with a 1% alkaline solution.Its crystalline structure increased significantly due to the dissolution of lignin and hemicelluloses under alkaline conditions, exposing the cellulose. After NaOH and IL were employed, the XRD showed that peak (002) decreased significantly and peak (101) almost vanished. This significant decrease in crystallinity was related to the alteration of the substrate from the cellulose I structure to the cellulose II structure. The pretreated substrates were hydrolyzed to convert them to reducing sugars by pure cellulase and xylanase,and the reaction was conducted at 60°C, pH 3, for 12 or 48 hours. The yields of sugar hydrolyzed from untreated and NaOH-pretreated substrates were 0.07 and 0.12 g sugar/g lignocellulose, respectively. Pretreatment with IL or the combination of NaOH+IL resulted in yields of reducing sugars of 0.11 and 0.13 g/g, respectively. These findings showed that IL pretreatment of the high-lignin lignocellulose is a new prospect for the economical manufacture of reducing sugars and bioethanol in the coming years.
Pengembangan Model Simulasi Kebijakan Pengelolaan Ikan Berkelanjutan Purwaningsih, Ratna; Widjaja, Sjarief; Partiwi, Sri Gunani
Jurnal Teknik Industri Vol 14, No 1 (2012): JUNE 2012
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.128 KB) | DOI: 10.9744/jti.14.1.25-34

Abstract

Stock assessment studies of Sardinella Lemuru Bali strait indicate overfishing. The growth of fishing vessel numbers result on fish biomass stock reduction. Sustainable fishery management in overfishing area can be done by limiting number of fishing effort. There are three kinds of methods approach on determine number of fishing effort and total allowed catch (1) Maximum Sustainable Yield (MSY), (2) Maximum Economic Yield (MEY) and (3)Maximum Social Yield (MScY). Sustainable fishery has three main aspect as its indicators; ecology, economic and social. This research attempts to simulate three kinds of methods to the indicators of sustainable fishery (1) biomass fish stock as ecological aspect, (2) profit of purse seine fishing vessel as economical aspect and (3) numbers of fishers involved in the business of marine capture fishery represents social aspect. System dynamic method and powersim software are used in simulation model. Simulation output shows that fish biomass stock can be maintain in sustainable level by applied fishery policy. Limiting number of fishing effort create balancing between fish stock natural growth and fish harvest. This policy starts to apply on year 2010 in simulation model and run until 2030 to forecast future condition of fish biomass stock.
Study of UV-B Mutation Effect on pH Resistance and Lipid Production of Microalgae Botryococcus braunii Soedarmodjo, Thea Prastiwi; Rachma, Fanina Aulia; Aparamarta, Hakun Wirawista; Widjaja, Arief
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 30, No 3 (2019)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j20882033.v30i3.5475

Abstract

Microalgae Botryococcus braunii is a potential biodiesel producer as an alternative for fossil fuels due to its high lipid content. UV-B mutations were carried out to see the effect in microalgae growth at various pHs (3-8). Reduction of nitrogen levels was carried out to see the effect on the growth and lipid production of microalgae. UV-B mutation increased the ability of growth and resistance of B. braunii against low pH. Under low nitrogen conditions, the growth of B. braunii cells would not continue for a longer time. B. braunii which grow in nitrogen depletion medium produced lipid content greater than normal nitrogen. UV-B light mutation also increased the lipid content of B. braunii. At 7 days of incubation, the mutation not only increased lipid content, but also significantly increased the TAG content of B. braunii lipids.
Pengembangan Model lingkungan Bisnis untuk Industri kapal nasional Ma'ruf, Buana; Suwignjo, Patdono; Widjaja, Sjarief
Jurnal Manajemen Teknologi Vol 4, No 1 2005
Publisher : SBM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada model-model manajemen strategic yang ada, analisis lingkungan bisnis di dalam formulasi strategi pada umumnya dilakukan melalui intuitive subjective judgment oleh analis. Untuk industry galangan kapal yang memiliki beberapa karateristik khusus dan lingkungan bisnis yang kompleks, diperlukan analisis lingkungan yang lebih komprehensif sebagai input di dalam formasi strateginya. Paper ini menyajikan model-model bisnis untuk industry kapal nasional, yang dikembangkan berdasarkan hasil kuesioner stakeholders industry kapal. Data yang terkumpul (n=112) kemudian 'dianalisis faktor'. Model tersebut diberi nama ' faktor strategies dalam persaingan industry kapal'. Di tingkat bisnis, model tersebut dikembangkan menjadi model lingkungan bisnis bangunan baru dan model lingkungan bisnis reparasi kapal. Sebagaimana ditunjukkan pada model-model tersebut, sumberdaya tak berwujud memiliki peranan yang sangat penting di dalam menciptakan daya saing berkelanjutan pada industry ini. Kedua bidang usaha tersebut memiliki beberapa faktor strategis yang berbeda, baik faktor internal maupun faktor eksternalnya. Model-model tersebut dan bobot-bobot faktornya bersifat industry-based, sehingga dapat digunakan oleh perusahaan-perusahaan galangan kapal nasional di dalam memformulasikan strategi bisnisnya. Hasil studi kasus pada salah satu galangan kapal nasional diberikan untuk menunjukkan aplikasi model-model tersebut, dengan menggunakan Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix, External Factor Evalution (EFE) Matrix, dan sebuah matriks portfolio (internal and External Matrix). Katakunci: manajemen strategic, model lingkungan, industry kapal, analisis faktor
Effect of Bamboo Node for Construction Application Basuki Widodo, Akhmad; Panunggal, Eko; Widjaja, Sjarief; M. Rasyid, Daniel; Soegiono, Soegiono
IPTEK The Journal for Technology and Science Vol 18, No 3 (2007)
Publisher : IPTEK, LPPM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j20882033.v18i3.166

Abstract

In use of material for structure application, the most critical shares is jointed area, where this area is accumulation of stress accepted from existing burden. In structure laminate, joints represent part of drawback from the construction. And so do that happened at node in bamboo. Every part of bamboo there are node and internode. strength of bamboo with the internode will be downhill 25 % compared to bamboo without internode. In this research aim to know effect of bamboo node in construction laminate. Examination of test made with lamination without node and by node. Examination covering test of static bending and tensile strength. Standard used ASTM D-143. From result of examination and analyse, indicating that there difference between strength of wood laminate with internode and wood laminate without internode. But degradation of strength not equal to difference of strength of bamboo solid. At bamboo composite of degradation of strength only equal to 4.88 %, while wood and bamboo composites, where part of bamboo one-third from composite, degradation of strength reach 18.33 %. But degradation of the strength still fulfill conditions for structural used.
SIMULASI KENAIKAN KAPASITAS PRODUKSI GULA PADA PROSES KARBONATASI DI PT. INDUSTRI GULA GLENMORE MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ASPEN PLUS Muharja, Maktum; Darmayanti, Rizki Fitria; Widjaja, Arief; Firmansyah, Arfian Alwi; Karima, Nur
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v11i1.39521

Abstract

PT. Industri Gula Glenmore (PT. IGG) merupakan salah satu industri gula di Indonesia yang menggunakan metode defekasi remelt karbonatasi (DRK) pada proses pemurnian nira. Dalam beberapa tahun kedepan, PT. IGG berencana menaikkan kapasitas produksi sebesar 8.000 ton/hari dari kapasitas semula sebesar 6.000 ton/hari. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mensimulasikan peningkatan produksi gula dari 6.000 menjadi 8.000 ton/hari dengan menganalisis neraca massa dan neraca energi dan mensimulasikannya menggunakan software Aspen Plus V11. Proses yang disimulasikan dalam studi ini berfokus pada kinerja karbonator. Hasil perhitungan kapasitas 6.000 ton/hari menunjukkan massa keluar dan energi yang dibutuhkan (∆H) pada karbonator 2 secara berturut-turut adalah 72.766,20 kg/jam dan -1.828,32 kkal/jam. Sedangkan pada kapasitas 8.000 ton/hari, massa keluar dan energi yang dibutuhkan pada karbonator 2 secara berturut-turut adalah 97.015,61 kg/jam dan -2.441,30 kkal/jam. Simulasi menggunakan Aspen Plus menunjukkan hasil dengan selisih perbedaan yang dapat ditoleransi dibandingkan dengan perhitungan neraca massa dan energi. Dari studi ini, simulasi peningkatan produksi gula akan berguna untuk mempermudah proses desain karbonator pada kenaikan kapasitas produksi atau penggantian metode pemurnian.
Pengaruh berbagai konsentrasi mediator pada biodelignifikasi menggunakan enzim kasar lignin peroksidase Arief Widjaja; F Ferry; M Musmariadi
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol 3, No 2 (2004)
Publisher : ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK KIMIA INDONESIA (APTEKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtki.2004.3.2.2

Abstract

Pulp and paper industries all over the world are facing an ever increasing pressure from environmentally concern organization due to lignin delignification using chemicals that is harmful for the environment. Lignin degradation process using biological treatment such as using enzyme lignin peroxidase is very promising since it is a benign process using minimum or even no hazardous chemicals. Biodelignification process has been performed using crude enzymes secreted from White Rot Fungi. The enzymes are Lignin Peroxide (LiP), in which these enzymes need the addition of mediator as cofactor in order for the enzymes to work in vitro. The mediators used for LiP are veratryl alcohol (VA) and  in which their concentration was varied. It was shown from the experiments that by using these crude enzymes, 28,7% of lignin degradation on baggase were achieved using VA: H2O2 ratio of 40/40 mM, and without mediators lignin degradation was only 10,8% Using the same ratio of mediators, 28,2% of lignin degradation on pulp was achieved, and without mediators lignin degradation on pulp were just 9,5%. Key Words: Lignin Peroxidase, Biopulping, Biobleaching, Pulp, Mediator Abstrak Industri pulp dan kertas di dunia menghadapi tekanan yang semakin keras dari organisasi peduli lingkungan yang berkaitan dengan proses penghilangan lignin yang mencemari lingkungan. Pada umumnya proses penghilangan lignin dilakukan dengan menggunakan senyawa kimia yang menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Proses delignifikasi menggunakan cara biologi (biobleaching atau biopulping), antara lain dengan menggunakan enzim lignin peroksidase, tanpa atau sedikit menggunakan bahan kimia berbahaya merupakan proses yang ramah lingkungan sehingga memberikan alternatif yang menjanjikan. Pada percobaan ini telah dilakukan proses biodelignifikasi menggunakan enzim kasar yang dihasilkan oleh jamur pelapuk putih. Enzim Lignin Peroksidase (LiP) yang diproduksi jamur pelapuk putih ini membutuhkan mediator sebagai kofaktor bagi kerja enzim secara in vitro. Mediator yang dipakai adalah veratryl alcohol (VA) dan H2O2, dimana konsentrasinya digunakan sebagai variabel. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menggunakan enzim kasar dari jamur pelapuk putih Phanerochaete chrysosporium.  dicapai degradasi lignin tertinggi untuk substrat bagas sebesar 28,7% pada perbandingan mediator 40 mM VA: 40 mM H2O2, sedangkan tanpa penambahan mediator degradasi lignin hanya sebesar 10,8%. Dengan perbandingan mediator yang sama, untuk substrat pulp, dicapai degradasi lignin sebesar 28,2%, sedangkan tanpa penambahan mediator hanya didapatkan degradasi lignin sebesar 9,5%. Kata Kunci: Lignin Peroksidase, Biopulping, Biobleaching, Pulp, Mediator
Sintesis hidroksiapatit berukuran nano dengan metode elektrokimia dibantu EDTA Adrian Nur; Desi Liah Martasari; Desy Nurwijayanti; Samsudin Affandi; Arief Widjaja; Heru Setyawan
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol 11, No 4 (2013)
Publisher : ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK KIMIA INDONESIA (APTEKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtki.2013.12.1.4

Abstract

EDTA-assisted synthesis of nanosized hydroxyapatite by electrochemical method.Synthesis of nanosized hydroxyapatite by electrochemical method has been studied. The aim of this work is to study the effects of variuos parameters on hydroxyapatite particles. The electrochemical synthesis was prepared in solution Ca2+/EDTA/PO43 at concentration 0.25/0.25/0.15 M. The solution was electrolized by using constant direct current at certain current density. There were two treatments for particles after electrosynthesized, namely without aging or aged for 3 days at 40oC. For both cases, the particles  were filtered and washed by demineralized water to eliminate the impurities and unreacted reactans. Then, the particles were dryed at 40oC for 2 days. The dryed particles were characterized by X-Ray diffraction, surface area analyzer, scanning electron microscopy, Fourier transform infrared spectra and thermogravitimetric and differential thermal analysis. The results showed that nanosized hydroxyapatite were produced by electrochemical method. The produced particles were composed of needle-like or plate-like morphologies with equivalent diameter 19-143 nm. The produced particles diameters were inversely proportional to current density, duration of electroysis and EDTA concentration, and proportional to the distance between two electrodes and temperature. The product calcium phosphates types depended on the final pH of electrolysis process and aging treatment. It would tend to hydroxyapatite if pH>8 and brushite if pH<8.Keywords: hydroxyapatite, nanoparticle, electrochemical, synthesis, characterize AbstrakPenelitian tentang sintesis hidroksiapatit berukuran nano dengan metode elektrokimia telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan  mempelajari pengaruh kondisi operasi terhadap pembentukan partikel hidroksiapatit.Elektrosintesis dilakukan dengan menggunakan larutan Ca2+/EDTA/PO43- 0,25/0,25/0,15 M. Ada dua perlakuan sebelum penyaringan yaitu langsung disaring dan dibiarkan dulu selama 3 hari pada 40oC (proses penuaan). Endapan yang dihasilkan kemudian disaring dan dicuci dengan air demin untuk menghilangkan pengotor dan sisa reaktan yang tidak bereaksi. Endapan dikeringkan dengan suhu 40oC selama 2 hari untuk selanjutnya dikarakterisasi. Hasil menunjukkan bahwa dengan metode elektrokimia bisa dihasilkan partikel hidroksiapatit berukuran nano. Partikel yang dihasilkan berbentuk jarum atau plat dengan diameter BET 19-143 nm. Diameter partikel yang dihasilkan berbanding terbalik dengan kenaikan rapat arus, waktu elektrolisa dan konsentrasi EDTA. Sebaliknya, diameter partikel berbanding lurus dengan jarak elektrode dan suhu. Selain itu jenis partikel yang dihasilkan sangat bergantung pada pH akhir dari proses elektrolisis maupun perlakuan penuaan, dimana pH>8 cenderung membentuk HA, sedangkan pH<8 cenderung membentuk fasa brushit.Kata kunci:hidroksiapatit, nanopartikel, elektrokimia, sintesis, karakterisasi
Pra Desain Pabrik Bioetanol Dari Nira Batang Sorghum Fredi Susanto; Kurniawan Candra Eka Prasetya Mamuji Putra; Arief Widjaja
Jurnal Teknik ITS Vol 4, No 2 (2015)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.462 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v4i2.10333

Abstract

Etanol merupakan salah satu bahan kimia yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia misalnya digunakan sebagai bahan baku industri turunan alkohol. Akan tetapi etanol yang dapat dimanfaatkan sebagai campuran bahan bakar harus mempunyai grade sebesar 99,5-100% volume, grade tersebut mutlak karena jika berkadar di bawah 90%, mesin tidak dapat menyala karena kandungan airnya terlampau tinggi. Bioetanol dengan kadar kemurnian 95% masih layak dimanfaatkan sebagai bahan bakar motor. Hanya saja, dengan kadar kemurnian itu perlu penambahan zat antikorosif pada tangki bahan bakar agar tidak menimbulkan karat. Salah satu bahan baku yang dimanfaatkan untuk produksi bioetanol adalah sorghum karena memiliki kadar glukosa yang cukup tinggi. Bioetanol dapat diperoleh dengan proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme. Pra desain pabrik bioetanol dari batang sorghum ini menggunakan proses fermentasi. Batang sorghum digiling dalam roll mill dan ditambahkan air sehingga menghasilkan nira. Adapun mikroorganisme yang digunakan adalah Saccharomyces cereviceae. Bakteri ini mampu mengurai gula tanpa kehadiran oksigen dan menghasilkan etanol dan karbondioksida. Konsumsi premium pada 2017 diperkirakan sebesar 63.052.915 kL/tahun. Proses pembuatan bioetanol ini berlangsung secara kontinyu, 24 jam/hari dan 330 hari/tahun dengan perencanaan sebagai berikut, Kapasitas produksi : 355.916,41 kL/tahun, Bahan baku : 5.000.000 ton/tahun. Pabrik bioetanol ini akan didirikan di Sukoharjo pada tahun 2017. Berdasarkan analisa ekonomi yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: Internal Rate of Return : 36 %  per tahun, Pay Out Time : 4.09  tahun, dan BEP : 25.13 %.
Pra Desain Pabrik Sorbitol dari Tepung Tapioka dengan Hidrogenasi Katalitik Hellen Kartika Dewi; Debra Arlin Puspasari; Arief Widjaja
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.799 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5554

Abstract

Sorbitol yang dikenal juga sebagai glusitol, adalah suatu gula alkohol yang dimetabolisme lambat di dalam tubuh. Sorbitol banyak digunakan sebagai bahan baku untuk industri barang konsumsi dan makanan seperti pasta gigi, permen, kosmetika, farmasi, vitamin C, termasuk industri tekstil dan kulit. Pembuatan sorbitol dari bahan baku tepung tapioka. Pabrik sorbitol ini direncanakan akan didirikan di Propinsi Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Batang dengan kapasitas produksi 30.000 ton/tahun. Proses produksi Sorbitol menggunakan proses hidrogenasi katalitik. Pembuatan sorbitol dari bahan baku pati melalui dua tahap proses utama yaitu proses perubahan starch menjadi glukosa melalui hidrolisa double enzym. Enzim yang digunakan yaitu α-amylase dan glukoamylase. Proses hidrogenasi katalitik dilakukan dengan mereaksikan larutan dekstrose dan gas hidrogen bertekanan tinggi dengan menambahkan katalis nikel dalam reaktor (Reaktor Hidrogenasi). Gas hidrogen masuk dari bawah reaktor secara bubbling dan larutan dekstrose diumpankan dari atas reaktor sehingga kontak yang terjadi semakin baik. Sorbitol yang di hasilkan dalam pradesain pabrik sorbitol ini dengan konsentrasi 58,2%. Pendirian pabrik sorbitol memerlukan biaya investasi modal tetap (fixed capital) sebesar Rp 168.801.192.952, modal kerja (working capital)  Rp 29.788.445.815, investasi total Rp 198.589.638.767, Biaya produksi per tahun Rp 368.832.813.809 dan  hasil penjualan per tahun Rp 540.000.078.750. Dari analisa ekonomi didapatkan BEP sebesar 26,32%. ROI sesudah pajak 48,5 %, POT sesudah pajak 2,14 tahun. Dari segi teknis dan ekonomis, pabrik ini layak untuk didirikan.
Co-Authors Achmad Zubaydi Adi Soeprijanto Adrian Nur Adrian Nur Afan Hamzah, Afan Agra Bachtiar Ahmad Zubaydi Akbarningrum Fatmawati Akhmad Basuki Widodo Aparamarta, Hakun Wirawasista Aparamarta, Hakun Wirawista Ari Anggoro Bagiyo Suwasono Bagiyo Suwasono Bagiyo Suwasono Bagiyo Suwasono, Bagiyo Baiq Firyal Salsabilla Safitri Debra Arlin Puspasari Debra Arlin Puspasari Denistira Fazlur Rahman Desi Liah Martasari Desy Nurwijayanti Dwina Moentamaria Eny Setyowati F Ferry Firmansyah, Arfian Alwi Fredi Susanto Hanny F. Sangian Hellen Kartika Dewi Hellen Kartika Dewi Heru Setyawan I Nyoman Budiantara I. Wuled Lenggoro Ilham Alamsah Ilham Alamsyah Irfan Albana Irma Nurhanifah Fenda Putri Jayyid Zuhdan Junaidi Kristian Junaidy Kristian Junaidy Kristian Kamila Adila Muslim Karima, Nur Kurniawan Candra Eka Prasetya Mamuji Putra Laila Nur Rahmah Laila Nur Rahmah Lidya Lorenta Sitompul M Musmariadi M. Rasyid, Daniel M. Zaed Yuliadi Ma'ruf, Buana Marcus Tukan Muhammad Nurul Hakim Muharja, Maktum Mukti Mulyawan Nadiem Anwar Nur Fadhilah Nur Karima Nurul Maziyah Nurul Maziyah Panunggal, Eko Patdono Suwignjo Rachma, Fanina Aulia Ratna Purwaningsih Ratna Purwaningsih Ratna Purwaningsih Rizki Fitria Darmayanti Samsudin Affandi Setiyo Gunawan Silvya Yusnica Agnesty Silvya Yusnica Agnesty Silvya Yusnica Agnesty Silvya Yusnica Agnesty Siska Nuri Fadilah Siska Nuri Fadilah Soedarmodjo, Thea Prastiwi Soegiono, Soegiono Sri Gunani Partiwi Sri Gunani Partiwi Sukma Rahma Sukma Rahma Sukmawati Rahma Tantular Nurtono Thea Prastiwi Soedarmodjo Tri Achmadi Tri Widjaja Winardi, Sugeng Yakub Hendrikson Manurung Yakub Hendrikson Manurung Zaed Yuliadi Zaed Yuliadi, Zaed