Didik Setiyo Widodo
Chemistry Department, Faculty Of Sciences And Mathematics, Diponegoro University Jl. Prof. Soedarto, SH., Tembalang, Semarang

Published : 52 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

KUALITAS DAN MORFOLOGI HASIL ELEKTRODEPOSISI KOBAL PADA SUBSTRAT TEMBAGA TERHADAP PENGARUH RAPAT ARUS DAN ASAM BORAT Huriati, Siti Elin; Haris, Abdul; Widodo, Didik Setiyo
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 18 Issue 2 Year 2010
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4032.022 KB)

Abstract

ABSTRAK--Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh rapat arus dan asam borat terhadap kualitas dan morfologi hasil elektrodeposisi kobal pada substrat tembaga. Elektrodeposisi kobal pada substrat tembaga dilakukan selama 1 jam dengan anoda karbon dan katoda tembaga pada larutan tanpa asam borat dan penambahan asam borat 1,20 M dengan variasi rapat arus 0,005; 0,010; 0,015; 0,020; 0,025 A/cm2. Hasil elektrodeposisi dianalisis menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS), Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Energy Dispersive X-ray Spectroscory (EDS). Hasil analisis AAS menunjukkan bahwa kandungan logam kobal meningkat seiring dengan meningkatnya rapat arus. Hasil analisis SEM menunjukkan morfologi endapan dengan penambahan asam borat menghasilkan diameter danketebalan yang lebih kecil dengan butiran endapan yang lebih rata dan halus. Hasil analisis EDS menunjukkan komposisi endapan dengan penambahan asam borat memiliki kemurnian lebih tinggi yakni sebesar 100 %. Keberadaan asam borat mampu meningkatkan kualitas dan morfologi endapan kobal.Kata kunci: elektrodposisi, kobal, asan borat, rapat arus.Permalink : http://ejournal.undip.ac.id/index.php/sm/article/view/3028
Sintesis Dan Karakterisasi Nanopartikel Fotokatalis Tio2 Dengan Doping Tembaga Dan Sulfur Serta Alikasinya Pada Degradasi Senyawa Fenol Haris, Abdul; Widodo, Didik Setiyo; Nuryanto, Rahmad
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 22 Issue 2 Year 2014
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2658.433 KB)

Abstract

Research on synthesis of  copper and sulfur-doped TiO2 with sol-gel method has been done. The study was followed by product characterization with  XRD and  DR UV-Vis spectroscopy. Photocatalist Cu-S TiO2 has been applied in degradation of phenol initiated by energy sources. Cu-S  TiO2 synthesis was performed in one reaction step with TiCl4 as precursor, Cu(NO3)2.3H2O, and H2SO4. Calcination step follows in 450 0C within 4 hours. The method result in nanocrystallin anatase material of Cu-S TiO2 of 8.77 nm in size whose band gap of 1.9 eV decrease from former value of    3.2 eV. By the energy level, photocatalytic proces might be conducted after initiating the material with sun light exposure. Evaluation of the Cu-S TiO2 capability in degrading phenol concentration show that after initiating with  UV, visible, and sun light within 6 hours the treatment result in decreasing of phenol concentration by 84.24%, 83.74% and 66.26%, respectively.   Keywords: Synthesis, characterization, TiO2, Cu-S TiO2, phenolFC     Telah dilakukan sintesis fotokatalis TiO2 dengan doping tembaga dan sulfur dengan metode sol gel dan karakterisasinya menggunakan X-RD dan DR UV-Vis. Fotokatalis­ Cu-S TiO2 terhasil diaplikasikan pada degradasi senyawa fenol menggunakan berbagai energi foton. Sintesisi Cu-S TiO2 dilakukan dalam satu tahap reaksi menggunakan prekrusor TiCl4, Cu(NO3)2.3H2O, H2SO4 dan kalsinasi dilakukan pada suhu 450oC selama 4 jam. Dari hasil sintesis diperoleh partikel nanokristalin anatase Cu-S TiO2 dengan ukuran kristal 8,77 nm, dan menurunkan band gap TiO2 anatase dari 3,2 eV menjadi 1,9 eV sehingga dapat diaplikasikan pada sinar matahari. Dari uji fotokatalisis pada degradasi senyawa fenol  pada sinar UV, sinar tampak dan sinar matahari selama 6 jam, berturut turut diperoleh penurunan konsentrasi fenol sebesar 84,24%, 83,74% dan 66,26%.   Kata kunci : sintesis, karakterisasi, TiO2, Cu-S TiO2, fenol
Elektrodestruksi Zat Warna Remazol Black B dalam Limbah Artifisial dengan Elektroda Timbal Dioksida Kristanto, Wahyu Adi; Widodo, Didik Setiyo; Gunawan, Gunawan
JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA Volume 20 Issue 1 Year 2012
Publisher : JURNAL SAINS DAN MATEMATIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3299.953 KB)

Abstract

Penelitian tentang destruksi larutan zat warna—remazol black B—dalam upaya penghilangan warna larutan limbah dengan metode elektrolisis menggunakan anoda timbal dioksida telah dilakukan. Remazol black B merupakan pewarna batik dan tekstil yang banyak digunakan pada proses perwarnaan. Pada proses produksi, zat warna ini terbuang ke lingkungan dan mencemari perairan, sehingga diperlukan  upaya untuk memperbaiki lingkungan perairan. Pendekatan elektrokimia merupakan metode alternatif bagi upaya pemecahan masalah lingkungan yang tercemar zat warna seperti remazol blak B. Bahan elektroda merupakan faktor penting pada keberhasilan proses. Pemilihan timbal dioksida (dari aki) sebagai elektroda dilakukan dengan mempertimbangkan sifat bahan ini dalam sistem eletrolisis, stabil (inert) dan diharapkan memiliki efek katalisis dalam proses destruksi sehingga mengahsilkan sinergi pada upaya remediasi perairan tercemar dengan pendekatan elektrokimia. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan larutan tak berwarna setelah perlakuan destruksi elektrokimiawi sampel yang mengandung remazol black B menggunakan elektroda PbO2. Metode ini dilakukan dengan mengelektrolisis larutan remazol black B sebanyak 50 mL dengan potensial 5,5 V selama 120 menit. Setelah elektrolisis larutan sampel dianalisis dengan spektrometri UV-Visibel. Untuk memperoleh data awal, elektrolisis dilakukan terhadap larutan sampel dengan variasi potensial aplikasi dan variasi waktu elektrolisis hingga 120 menit. Pada variasi waktu tersebut, dilakukan pencatatan arus yang mengalir dan pengujian tingkat pengurangan kepekatan zat warna dengan metode Spektrometri UV-Visibel. Sebagai pembanding dan untuk memperoleh daerah kerja dilakukan juga elektrolisis terhadap sistem pelarut. Data penelitian menunjukkan bahwa elektrolisis dengan penggunaan PbO2 sebagai anoda pada elektrodestruksi larutan remazol black B telah berhasil menurunkan intensitas zat warna tersebut hingga 99,69 %. Penurunan intensitas ini menunjukkan bahwa elektrodestruksi larutan zat warna remazol black B telah berlangsung. Perubahan intensitas warna ini disebabkan oleh proses destruksi oksidatif (elektrodestruksi) remazol black  B menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana, sehingga larutan menjadi tidak berwarna..   Keywords: elektrolisis, elektrodestruksi, remazol black B, elektroda PbO2, spektrometri UV-Visibel
PEMANFAATAN KITOSAN DARI LIMBAH KULIT UDANG WINDU (Penaeus monodon) SEBAGAI BAHAN ANTIMIKROBA PADA PROSES PENYIMPANAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Alifah, Kaviani Suciana; , M.Si., Khabibi; Widodo, M.Si., Didik Setiyo
Chem Info Journal Vol 1, No 2 (2013)
Publisher : Chem Info Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Has done research on use of chitosan from shrimp skin (Peneaus monodon) waste as antimicrobial agents in the process of tilapia (Oreochromis niloticus) storage. The purpose of this research is to isolate chitin from the shrimp skin (Peneaus monodon) waste into chitosan, and use as an alternative to be a natural antimicrobial compounds as well as determine the optimum concentration of chitosan solution as a preservative of tilapia (Oreochromis niloticus). This research was carried out by preparation of chitosan from shrimp skin (Peneaus monodon) was begin with deproteination using 3.5% NaOH, demineralization using HCl 1N, and deacetylation using 50% NaOH, analyzing its deacetylation degree by baseline method. Then it was used as an antimicrobial of tilapia, tilapia was immersed in a solution of chitosan by varying the concentration (w/v) 1%, 1.5% and 2% in 2% acetic acid. Storage was varied within 0 days, 1 day, 2 days; 3 days, and 4 days. The results of extraction was found white-grayish colour chitin and white chitosan with deacetylation degree of 66.73%. The optimum concentration of chitosan as an antimicrobial agent of tilapia is 2% with storage time of four day which preserve the fish is consumable.
Profil Pertukaran Ion Zeolit Cikalong Termodifikasi-Na pada Pengambilan Ion Cu2+ dari Larutannya Widodo, Didik Setiyo; Sugiharto, Eko; Wahyuni, Endang Tri
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 5, No 1 (2002): Volume 5 Issue 1 Year 2002
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1713.43 KB) | DOI: 10.14710/jksa.5.1.1-3

Abstract

Telah dilakukan pengujian pertukaran kation Na+ pada zeolit alam termodifikasi terhadap ion Cu2+ dalam larutan. Kajian dilakukan dengan cara mempertukarkan ion Na+ dalam zeolit dengan ion Cu2+ dengan cara batch. Dipelajari juga pengaruh keberadaan ion Mn2+dan Ni2+ terhadap kemampuan zeolit dalam mengambil Iogam tersebut. Konsentrasi ion-ion logam sebelum dan sesudah analisis ditentukan dengan metode spektrofotometri serapan atom. Data penelitian menunjukkan bahwa zeolit alam asal Cikalong yang telah dimodifikasi memiliki kemampuan dalam mengambil ion logam Cu dan kapasitas ini mengindikasikan karakter zeolit yang selektif terhadap ion yang diujikan. Keberadaan ion logam lain dalam larutan sampel tidak mempengaruhi selektivitas tersebut kecuali hanya menurunkan jumlah ion logam yang terambil. Na-zeolit mampu mempertukarkan kation Cu2+  sampai 60,36% dalam keadaan sendiri dan 39,34% dalam keadaan bersama kation logam lain selama pertukaran.
Pengambilan Ion Logam Mn2+ dan Ni2+ Menggunakan Na-Zeolit: Suatu Usaha Pengkajian Pemanfaatan Sumber Daya Alam Indonesia Widodo, Didik Setiyo; Sugiharto, Eko; Wahyuni, Endang Tri
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 7, No 2 (2004): Volume 7 Issue 2 Year 2004
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.062 KB) | DOI: 10.14710/jksa.7.2.35-38

Abstract

Zeolit alam asal Cikalong Jawa Barat telah digunakan untuk pengambilan ion Mn2+ dan Ni2+ dari larutannya, dengan cara mempertukarkan ion-ion tersebut dengan ion Na+ dalam zeolit alam termodifikasi berdasarkan sistem batch. Penelitian ini juga mengkaji pengaruh keberadaan ion Cu2+ di dalam sistem pertukaran kation. Konsentrasi ion-ion dianalisis dengan metode spektrofotometri serapan atom. Data eksperimen menunjukkan bahwa zeolit alam yang telah dimodifikasi dengan Na+ dapat digunakan untuk mengambil ion Mn2+ dan Ni2+ melalui mekanisme pertukaran kation. Uji selektivitas memperlihatkan bahwa Na-Zeolit lebih selektif terhadap Mn2+ dibandingkan terhadap Ni2+. Urutan selektivitas ini tidak dipengaruhi oleh keberadaan Cu2+. Na-Zeolit mampu mempertukarkan kation Mn2+ sampai 57,73 % dalam keadaan sendiri dan 19,72 % dalam keadaan bersama; Ni2+ sampai 37,71 % dalam keadaan sendiri dan hanya 5,81 % dalam keadaan bersama kation logam lain di dalam larutannya.
Pengaruh Bahan Elektrode pada Pengambilan Cu dan Cd secara Elektrokimia Haris, Abdul; Suberta, Melani; Widodo, Didik Setiyo
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 9, No 3 (2006): Volume 9 Issue 3 Year 2006
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.321 KB) | DOI: 10.14710/jksa.9.3.65-68

Abstract

Pengolahan biji tembaga menjadi tembaga banyak dilakukan menggunakan proses pemekatan melelui pencucian dan pemisahan secara fisik dengan hasil yang tidak maksimal karena sebagian logam ikut terbuang bersama pengotor logam yang lain, diantaranya kadmium ke dalam ekosistem darat dan perairan.Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh bahan elektroda pada pengambilan tembaga dan kadmium dari campuran dengan komposisi elektrolit CuSO4 dan CdSO4 secara elektrolisis. Sel elektrolisis menggunakan variasi bahan elektroda tembaga- karbon (Cu-C), seng - karbon (Zn-C) dan karbon-karbon (C-C). Elektrolisis dijalankan dengan potensial terpasang tetap pada temperatur kamar selama 2 jam.Hasil penelitian diperoleh bahwa kuantitas pengendapan tembaga terbaik pada elektrode (Zn-C) dapat menurunkan kadar Cu2+ dari 63,5 ppm menjadi 41,5 ppm dengan efisiensi arus 32,0 %, dan elektrode (Cu-C) dapat menurunkan kadar Cd dari 112,4 ppm menjadi 94,4 ppm dengan efisiensi arus 3,8 %Kata kunci : tembaga, kadmium, elektrolisis, bahan elektroda
Edukasi Pembuatan Hand Sanitizer Berbasis Lidah Buaya pada Masyarakat Desa Harjowinangun, Grobogan Retno Ariadi Lusiana; Didik Setiyo Widodo; Linda Suyanti; Gunawan Gunawan; Abdul Haris
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) TABIKPUN Vol. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences - Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpkmt.v1i1.19

Abstract

Dunia saat ini disibukkan dengan merebaknya penularan virus Corona. Salah satu tindakan preventif mencegah penularan virus Corona adalah selalu mencuci tangan dengan sabun, atau penggunaan hand sanitizer sebagai pengganti sabun. Akibatnya kebutuhan hand sanitizer meningkat. Hand sanitizer mudah dibuat secara mandiri dari campuran alkohol dan air. Alkohol dengan konsentrasi tinggi akan membunuh virus, namun sekaligus menyebabkan kulit tangan menjadi kering dengan tingginya frekuensi pemakaian. Untuk mengurangi hal tersebut dibutuhkan senyawa aditif yang berfungsi sebagai pelembut seperti tanaman lidah buaya. Tanaman ini banyak tumbuh di pekarangan rumah di desa Harjowinangun, Grobogan. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengedukasi masyarakat dalam pembuatan hand sanitizer dengan penambahan aditif berupa lidah buaya. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang pembuatan hand sanitizer beraditif lidah buaya secara mandiri meningkat dari 24,4 menjadi 78,6%.
PENGARUH ASAM ASKORBAT PADA PEMBUATAN CU2O DAN APLIKASINYA SEBAGAI LAPIS TIPIS UNTUK PEMECAHAN AIR SECARA FOTOELEKTROKIMIA Kharisma Luthfiaratri Rahayu; Abdul Haris; Gunawan Gunawan; Khabibi Khabibi; Didik Setiyo Widodo
MEDIA BINA ILMIAH Vol 15, No 6: Januari 2021
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v15i6.1071

Abstract

Energi hidrogen mempunyai potensi yang besar untuk sumber energi terbarukan. Salah satu cara untuk memperoleh hidrogen adalah melalui proses pemecahan air secara elektrokimia untuk mengkonversi energi matahari menjadi hidrogen. Pada proses pemecahan air secara fotoelektrokimia, elektroda semikonduktor harus memiliki bandgap 1,5- 2,5 eV. Salah satu semikonduktor oksida logam berbasis tembaga adalah tembaga (I) oksida, yang memiliki bandgap sekitar 2;2,1;2,2;2,35 dan 2,45 eV. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pengaruh asam askorbat dalam pembuatan semikonduktor Cu2O, membuat semikonduktor lapis tipis Cu2O dengan menggunakan metode spin-coating dan mengaplikasikannya sebagai fotokatoda dalam pemecahan air secara elektrokimia. Beberapa tahap penelitian yang dilakukan adalah pembuatan spin coater home made, sintesis serbuk Cu2O dengan pencampuran Fehling A dan Fehling B serta ditambahkan asam askorbat sebagai agen pereduksi, pembuatan lapis tipis Cu2O diatas spin coating dan terakhir proses annealing. Hasil dari penelitian ini adalah semikonduktor Cu2O telah berhasil disintesis. Penambahan askorbat berpengaruh pada arus foton dan potensial onset semikonduktor Cu2O yang diaplikasikan sebagai fotokaatoda Cu2O. Dari hasil sintesis, didapatkan Cu2O pada C1 (konsentrasi lebih kecil dari Cu2+) memililiki rendemen 95,69%, rendemen Cu2O  pada C2 (konsentrasi sama dengan  Cu2+)  96,2% dan rendemen untuk Cu2O pada C3 (konsentrasi lebih besar dari Cu2+)  adalah 99,82%. Arus foton yang dihasilkan pada penambahan 3,6 dan 9 % larutan askorbat secara berturut – turut sebesar 1,18; 1,69 dan 1,78 mA/ cm2 pada 0,3 V vs RHE (Reversible Hydrogen Electroda). Hasil analisis difraksi sinar X menunjukkan bahwa sampel mengandung Cu2O C3 menunjukkan ukuran bulir rata-rata adalah 17,55 nm. Sedangkan, Cu2O C1 memiliki ukuran bulir rata-rata 38,99 nm dan pada Cu2O C2 menunjukkan ukuran bulir rata-rata 36,42 nm. Hasil analisis SEM menunjukkan adanya Cu2O dengan morfologi berbentuk kubus dan flower-like.
SINTESIS LAPIS TIPIS SEMIKONDUKTOR ZnO-CdS/FTO DAN APLIKASINYA SEBAGAI FOTODEGRADASI LIMBAH CAIR METHYL ORANGE Helena Krey; Abdul Haris; Didik Setiyo Widodo; Khabibi Khabibi
MEDIA BINA ILMIAH Vol 14, No 12: Juli 2020
Publisher : BINA PATRIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v14i12.789

Abstract

Fotokatalisis adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengatasi limbah industri tekstil. Senyawa ZnO sering digunakan sebagai material fotokatalis, namun ZnO mempunyai  band gap yang besar sehingga tidak dapat diaplikasikan pada daerah sinar tampak. Pelapisan CdS pada ZnO diharapkan dapat menurunkan band gap sehingga dapat diaplikasikan pada daerah sinar tampak. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh material semikonduktor ZnO-CdS/FTO melalui metode elektrodeposisi dan Chemical Bath Deposition (CBD), serta mengaplikasikannya untuk mendegradasi zat warna methyl orange (MO). Metode sintesis yang digunakan dalam pelapisan semikonduktor ZnO-CdS  pada FTO adalah elektrodeposisi arus tetap. FTO berperan sebagai elektroda kerja, Ag/AgCl sebagai elektroda pembanding dan Pt sebagai elektroda lawan. Prekursor sintesis ZnO adalah larutan Zn(CH3COO)2 dan KNO3. Sintesis CdS dengan metode Chemical Bath Deposition (CBD) dilakukan pada suhu 60ºC. Sampel dikarakterisasi menggunakan XRD dan SEM-EDX. Hasil karakterisasi difraksi sinar-X menunjukkan bahwa sampel mengandung ZnO dan CdS dengan ukuran rata-rata kristal CdS sebesar 42,27 nm dan ZnO sebesar 38,97 nm. Hasil karakterisasi SEM menunjukkan bahwa kristal ZnO-CdS berbentuk menyerupai bintang dan EDX menunjukkan terdapat Zn, O, Cd dan S. Persen degradasi yang diperoleh melalui metode fotokatalisis dan metode fotoelektrokatalisis dengan sinar tungsten pada waktu 4 jam adalah 27,83 dan 31,76 %.
Co-Authors A. Haris A. Rusgiyono Abdul Haris Abdul Haris Abdul Haris Abdul Haris Afrianti Reza Kusuma Agus Hartanto Ahmad Suseno Anggun Yuliani Ardi Ariawan Arnelli Arnelli Aulannisa Elqudsy Ayu Fadhilatul Rukmana B. Raharjo Byan Pratama D. Ispriyanti Dahlia Nurmalasari Danang Subarkah Hadikawuryan Dea Ayu Fardhani Desvita Sari Dewi Martina Diana Pratiwi Rusendi E. Setiawati Eka Pratista Eko Sugiharto Endang Tri Wahyuni F. Ariyanto Farikhin Farikhin Fithri Noorikhlas Fitra Nilla Sari Galih Widayanti Ghina Labiebah Ginanjar Argo Pambudi Gunawan Gunawan Gunawan Gunawan H. Sutanto Helena Krey Hera Yulianti I Gusti Ngurah Antaryama I. Marhaendrajaya Ilmi Muftiana Ilyas Bachtiar Ina Triavia Ines Ayu Handayani Ismiyarto Ismitarto J. E. Suseno Kaviani Suciana Alifah Khabibi Khabibi khabibi Khabibi Kharisma Luthfiaratri Rahayu Laila Ika Anggraini Lina Yuanita Linda Suyanti Linda Suyati Linda Suyati Lutfia Apipah M. Izzati M. Nur Mei Viantikasari Meiske Erdinarini Anggita Muhamad Abduh Hasibuan Muhammad Cholid Djunaidi Nawatuttuqoh Nawatuttuqoh Nesti Dewi Maharani Nia Siskawati Nies Suci Mulyani Nor Basid Adiwibawa Prasetya Pardoyo Pardoyo Prihastuti Santini Laksmi Dewi Priyono Priyono R. Hariyati R. Hastuti Rahmad Nuryanto Rahmad Nuryanto Retno Ariadi Lusiana Retno Ariadi Lusiana Rum Hastuti S. Tana Santi Hermayanti Siti Elin Huriati Sonita Afrita Purba SRI ISDADIYANTO Suberta, Melani Sugito Sugito Suhartana Suhartana Suhartono Suhartono T. Windarti Titi Agustin Titik Darmawanti Ulfa Wiwit Chasanah W. H. Rahmanto Wahyu Adi Kristanto Wahyu Adi Kristanto Wasino Hadi Rahmanto Wawan Prasetyo Wilman Septina Yudhi Richard Z. Muhlisin