Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : MAHESA : Malahayati Health Student Journal

Gambaran Kesehatan Jiwa Relawan Remaja dalam Penanggulangan Bencana Nurul Hidayah; Florensa Florensa; Dwin Seprian; Yogasliana Fathudin
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 6 (2023): Volume 3 Nomor 6 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.104 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i6.10486

Abstract

ABSTRACT Mental health is a good emotional and psychological state, in which individuals can utilize their cognitive and emotional abilities, function in their communities, and meet their daily needs. The essence of mental health itself is more about the existence and maintenance of a healthy mentality. Disaster conditions will have various physical and psychological impacts for each individual, including disaster volunteers. This study aims to determine the description of mental health which includes emotional mental disorders, namely depression, anxiety and PTSD in adolescent volunteers in carrying out disaster management. This type of research is a descriptive research type, taking this sample using a total sampling technique. The research respondents were youth volunteers who were involved in flood disaster management in Melawi Regency who were members of the TSR-PMI and youth volunteers who were members of the West Java HIPGABI volunteer team who were directly involved in the Cianjur earthquake disaster management. The sample instrument is in the form of a digital questionnaire (Google Form) which is distributed through the Whatsapp Group communication network. The questionnaire used was a translated SelfReporting Questionnaire 29 questionnaire. The proportion of poor mental health was greater in the female sex (57%) compared to the male sex (44%). Furthermore, the proportion of poor mental health is greater in those aged 17-19 years (57%) compared to those aged 20-21 years (44%).The symptoms experienced by youth volunteers when they were involved in disaster management were the emergence of 3 complaints with the highest percentage not sleeping well (46%), getting tired easily (43%) and finding it difficult to make decisions (38%). Keywords: Mental Health, Adolescents, Disaster  ABSTRAK Kesehatan jiwa merupakan suatu keadaan emosional dan psikologis yang baik, dimana individu dapat memanfaatkan kemampuan kognisi dan emosi, berfungsi dalam komunitasnya, dan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Inti dari kesehatan mental sendiri adalah lebih pada keberadaan dan pemeliharaan mental yang sehat. Kondisi bencana akan memberikan berbagai dampak fisik maupun psikologis bagi setiap individu tidak terkecuali pada relawan bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesehatan jiwa yang meliputi gangguan mental emosional yakni depresi, kecemasan dan PTSD pada relawan remaja dalam melakukan penanggulangan bencana. Jenis penelitian ini ialah jenis penelitian deskriptif, pengambilan sampel ini menggunakan teknik total sampling. Responden penelitian ialah relawan remaja yang terlibat dalam penanggulangan bencana banjir di Kabupaten Melawi yang tergabung dalam TSR-PMI dan relawan remaja yang tergabung dalam Tim relawan HIPGABI Jawa Barat yang terlibat langsung dalam penanggulangan bencana gempa Cianjur. .Instrumen sampel berupa kuesioner digital (Google Form) yang disebar melalui jejaring komunikasi Whatsapp Group. Kuesioner yang digunakan merupakan kuesioner SelfReporting Questionneire 29 yang sudah diterjemahkan. Proporsi kesehatan mental yang buruk lebih besar terdapat pada jenis kelamin perempuan (57%) dibandingkan dengan jenis kelamin laki-laki (44%). Selanjutnya proporsi kesehatan mental yang buruk lebih besar terdapat pada usia 17-19 Th (57%) dibandingkan dengan usia 20- 21 Th (44%).Gejala yang dialami relawan remaja saat terlibat dalam penanggulangan bencana yakni munculnya 3 keluhan dengan persentase tertinggi adalah tidak tidur dengan nyenyak (46%), mudah lelah (43%) dan merasa sulit untuk membuat keputusan (38%). Kata Kunci: Kesehatan Mental,Remaja, Bencana 
Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Deteksi Dini Tanda Bahaya Kehamilan di Puskesmas Tambelan Sampit Nisma Nisma; Nurul Hidayah; Nurul Jamil
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 6 (2023): Volume 3 Nomor 6 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.143 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i6.10478

Abstract

ABSTRACT The morbidity and mortality that occurs in pregnant women is due to a lack of knowledge regarding the causes, effects and management of complications that occur during pregnancy. Lack of knowledge of pregnant women causes mothers to be unable to carry out early detection because they do not recognize the danger signs of pregnancy so that complications of pregnancy are often handled late. This study aims to identify mother's knowledge about early detection of danger signs of pregnancy at the Tambelan Sampit Health Center. This type of research is a type of descriptive research. Sampling in this study using total sampling. Research respondents were pregnant women who checked their pregnancies at the Tambelan Sampit Health Center. The research instrument was a questionnaire regarding the knowledge of pregnant women regarding the detection of danger signs of pregnancy. The results of the study showed that the majority of respondents had sufficient knowledge of 17 respondents (33.3%), had good knowledge of 7 respondents (23.3%) and a small portion had less knowledge of 6 respondents (20%). The conclusion of this study is that the majority of mothers who check their pregnancies at the Tambelan Sampit Health Center have sufficient knowledge about early detection of danger signs of pregnancy.  Keywords: Knowledge, Pregnancy, Early Detection  ABSTRAK Mordibitas dan mortalitas yang terjadi pada ibu hamil disebabkan masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab, akibat dan penanggulangan komplikasi yang terjadi selama kehamilan. Kurangnya pengetahuan ibu hamil menyebabkan ibu tidak dapat melakukan deteksi dini karena tidak mengenali tanda bahaya kehamilan sehingga seringkali penanganan komplikasi kehamilan terlambat tertangani. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang deteksi dini tanda bahaya kehamilan  di Puskesmas Tambelan Sampit. enis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Pengembilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Responden penelitian adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Tambelan Sampit. Instrument penelitian berupa kuesioner tetang pengetahuan ibu hamil tetang deteksi tanda bahanya kehamilan. Hasil penelitian menujukan responden Sebagian besar berpengetahuan cukup sebanyak 17 responden (33,3%),berpengetahuan baik sebanyak 7 responden (23,3%) dan sebagian kecil berpengetahuan kurang sebanyak 6 responden (20%).Simpulan penelitian ini ialah bebagian besar ibu yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Tambelan Sampit memiliki pengetahuan cukup tetang deteksi dini tanda bahaya kehamilan.Kata Kunci: Pengetahuan, Kehamilan, Deteksi Dini
Analisis Perilaku Merokok Pada Remaja di Dusun Jaya Sakti Desa Kuala Mandor B Nurul Jamil; Nurul Hidayah
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 2 (2024): Volume 4 Nomor 2 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i2.13811

Abstract

ABSTRACT Smoking behavior is still an unresolved problem today. This is indicated by the high percentage of smokers in Indonesia. The problem of smoking behavior also occurs in school adolescents. The percentage of school-age adolescent smokers in Indonesia is 9-10% of the total adolescents. This figure is still quite high. The most critical period to initiate smoking among male adolescents in Indonesia is in mid-adolescence or at the age of middle school children. At this time adolescents experience many kinds of changes in themselves, namely physical and psychological changes, both individually and in social roles in the family, school, and society. Many factors influence adolescent smoking behavior. This study aims to obtain an overview of smoking behavior in adolescents in Kuala Mandor Village B. This study will use quantitative research methods with a cross sectional approach. Sampling will be done with purposive sampling technique with a minimum population of 30 adolescents. Smoking behavior in adolescents in Jaya Sakti Hamlet, Kuala Mandor B District shows that almost half of the respondents (46%) have smoking behavior in the category of heavy smokers. With the characteristics of respondents, almost all respondents (93%) were aged 15-25 years, most of the respondents (68%) were unmarried, and most of the respondents (67%) had a high school education. Then almost half of the respondents (41%) said the reason for smoking was because of the influence of friends. It can be concluded that smoking behavior in adolescents in Jaya Sakti Hamlet, Kuala Mandor B Subdistrict, is in the category of heavy smokers.  Keywords: Smoke, Behavior, Adolesence, Health  ABSTRAK Perilaku merokok masih menjadi masalah yang belum teratasi sampai saat ini. Hal ini ditunjukkan oleh masih tingginya persentase perokok di Indonesia. Masalah perilaku meorkok juga terjadi pada remaja sekolah. Persentase perokok usia remaja sekolah di Indonesia 9-10% dari total remaja. Angka ini masih cukup tinggi. Periode yang paling kritis untuk berinisiasi merokok dikalangan remaja laki-laki di Indonesia adalah di pertengahan masa remaja atau pada usia anak sekolah menengah. Pada masa ini remaja banyak mengalami berbagai macam perubahan pada dirinya, yaitu perubahan fisik maupun psikis, baik secara individual maupun dalam  peranan  sosial  dikeluarga,  sekolah,  dan  masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran perilaku merokok  pada remaja di Desa Kuala Mandor B. Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel akan dilakukan dengan tekknik purposive sampling. Perilaku merokok pada remaja di Dusun Jaya Sakti Kecamatan Kuala Mandor B menunjukkan bahwa hampir setengahnya dari responden (46%) memiliki perilaku merokok kategori perokok berat. Dengan karakteristik responden hampir seluruhnya responden (93%) berusia 15-25 tahun, sebagian besar dari responden (68%) berstatus belum menikah, serta sebagian besar dari responden (67%) berpendidikan SMA. Kemudian hampir setengahnya dari responden (41%) mengatakan alasan merokok karena pengaruh teman. Dapat disimpulkan bahwa perilaku merokok pada remaja di Dusun Jaya Sakti Kecamatan Kuala Mandor B kategori perokok berat. Kata Kunci: Kesehatan, Perilaku, Remaja, Merokok