Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGGUNAKAN SISTEM DINAMIK DALAM MANAJEMEN TRANSPORTASI UNTUK MENGATASI KEMACETAN DI DAERAH PERKOTAAN Wiyono, Sugeng
Jurnal Transportasi Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.095 KB)

Abstract

Traffic congestion is part of the transportation problems which are always resolved using indicators and transportation modeling without considering the spatial or land use development sectors. Land use affects the development and attract the use of urban road network and, thereby, increases the traffic volume. Besides the traffic circulation will create traffic conflicts, congestion, delay, and reduce the traffic speed. Transportation problems can be anticipated by implementing an integrated transportation management system, using a computer program that is able to detect the problem as early as possible. Dynamic modeling can be used to model complex problems of urban transportation. The results of this study indicate that the dynamic systemmodeling can be used as a tool to estimate the space requirement, with modeling variables must be first determined, making it clear what to be assessed and how the data to be structured.Keywords: traffic congestion, transportation management, dynamic modelling
HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN KARAKTERSITIK LANSIA TERHADAP FUNGSI EKSEKUTIF OTAK DI POSBINDU (POS BINAAN TERPADU) RW 02 KOTA DEPOK Banurea, Margreth Abletara; Wiyono, Sugeng; Theresa, Ria Maria
GIZI INDONESIA Vol 35, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v35i1.122

Abstract

Penurunan fungsi eksekutif terjadi pada hampir semua lansia yang disebabkan oleh perubahan biologis yang dialaminya dan umumnya berhubungan dengan proses penuaan. Tetapi  penurunan fungsi eksekutif juga  bisa  terjadi  karena  kurangnya  oksigenasi  jaringan  ke  otak  menyebabkan  terjadi  kerusakan  neuron sehingga  merubah  struktur  dan  fungsi  otak  yang  diakibatkan  adanya  sumbatan  karena  kelebihan kolesterol. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui Hubungan kolesterol total terhadap fungsi eksekutif lansia di Posbindu Lansia RW 02 Kota Depok. Penelitian ini merupakan  studi analitik, menggunakan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Posbindu Lansia RW 02 Kota Depok. Sampel adalah lansia berusia 60 tahun keatas dan memiliki status pendidikan minimal SD serta tidak mengalami gangguan pendengaran yang datang ke Posbindu Lansia RW 02 Kota Depok. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu non  probability  sampling  dengan  metode  purposive  sehingga  didapatkan  102  orang.  Instrumen  yang digunakan  ialah  Trail-Making  Test  B.  Hasil  uji  Chi-Square  menunjukkan  bahwa terdapat  hubungan  yang bermakna antara tingkat pendidikan dan tingkat usia terhadap fungsi eksekutif pada lansia (p=0,026 danp=0,001).  Untuk  kolesterol  total  dan  jenis  kelamin,  tidak  dijumpai  adanya  hubungan  dengan  fungsieksekutif lansia (p=0,165, p=0,217).Kata kunci: kolesterol, fungsi eksekutif, lansia
PENGGUNAKAN SISTEM DINAMIK DALAM MANAJEMEN TRANSPORTASI UNTUK MENGATASI KEMACETAN DI DAERAH PERKOTAAN Wiyono, Sugeng
Jurnal Transportasi Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.095 KB) | DOI: 10.26593/jt.v12i1.461.%p

Abstract

Traffic congestion is part of the transportation problems which are always resolved using indicators and transportation modeling without considering the spatial or land use development sectors. Land use affects the development and attract the use of urban road network and, thereby, increases the traffic volume. Besides the traffic circulation will create traffic conflicts, congestion, delay, and reduce the traffic speed. Transportation problems can be anticipated by implementing an integrated transportation management system, using a computer program that is able to detect the problem as early as possible. Dynamic modeling can be used to model complex problems of urban transportation. The results of this study indicate that the dynamic systemmodeling can be used as a tool to estimate the space requirement, with modeling variables must be first determined, making it clear what to be assessed and how the data to be structured.Keywords: traffic congestion, transportation management, dynamic modelling
HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN KARAKTERSITIK LANSIA TERHADAP FUNGSI EKSEKUTIF OTAK DI POSBINDU (POS BINAAN TERPADU) RW 02 KOTA DEPOK Banurea, Margreth Abletara; Wiyono, Sugeng; Theresa, Ria Maria
GIZI INDONESIA Vol 35, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.899 KB)

Abstract

Penurunan fungsi eksekutif terjadi pada hampir semua lansia yang disebabkan oleh perubahan biologis yang dialaminya dan umumnya berhubungan dengan proses penuaan. Tetapi  penurunan fungsi eksekutif juga  bisa  terjadi  karena  kurangnya  oksigenasi  jaringan  ke  otak  menyebabkan  terjadi  kerusakan  neuron sehingga  merubah  struktur  dan  fungsi  otak  yang  diakibatkan  adanya  sumbatan  karena  kelebihan kolesterol. Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui Hubungan kolesterol total terhadap fungsi eksekutif lansia di Posbindu Lansia RW 02 Kota Depok. Penelitian ini merupakan  studi analitik, menggunakan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Posbindu Lansia RW 02 Kota Depok. Sampel adalah lansia berusia 60 tahun keatas dan memiliki status pendidikan minimal SD serta tidak mengalami gangguan pendengaran yang datang ke Posbindu Lansia RW 02 Kota Depok. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu non  probability  sampling  dengan  metode  purposive  sehingga  didapatkan  102  orang.  Instrumen  yang digunakan  ialah  Trail-Making  Test  B.  Hasil  uji  Chi-Square  menunjukkan  bahwa terdapat  hubungan  yang bermakna antara tingkat pendidikan dan tingkat usia terhadap fungsi eksekutif pada lansia (p=0,026 danp=0,001).  Untuk  kolesterol  total  dan  jenis  kelamin,  tidak  dijumpai  adanya  hubungan  dengan  fungsieksekutif lansia (p=0,165, p=0,217).Kata kunci: kolesterol, fungsi eksekutif, lansia
Evaluasi Desain Struktur Gedung Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau Terhadap Gempa Berdasarkan SNI 1726:2012 Syahnandito, Syahnandito; Wiyono, Sugeng; Dewi, Sri Hartati
JURNAL SAINTIS Vol 15 No 1 (2015)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

[ID] Pada penelitian ini akan dihitung besarnya beban gempa yang dipikul oleh struktur gedung Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau berdasarkan peraturan terbaru SNI 1726:2012dengan gempa rencana periode ulang 2500 tahun menggunakan metode statis ekivalen, diawali dengan penentuan Kategori Desain Seismik (KDS) untuk wilayah Pekanbaru dan asumsi sistem struktur dasar penahan beban lateral yang digunakan adalah Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Setelah itu dilakukan evaluasi desain struktur berupa evaluasi detailling komponen struktur dan Strong Column Weak Beam (SCWB) gedung Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau yang meliputi persyaratan geometri, tulangan lentur, dan tulangan transversal pada balok dan kolom apakah sudah memenuhi persyaratan agar mampu menerima gaya dalam yang diakibatkan oleh beban gempa berdasarkan standar peraturan terbaru SNI 1726 : 2012 dan SNI 03-2847-2002. Dari hasil analisa perhitungan, didapatkan gaya geser dasar gempa (V) yang dipikul oleh struktur gedung Fakultas Ilmu Komunikasi UIR sebesar 223,487 ton. Berdasarkan hasil analisa menggunakan SNI 03-2847-2002, detailing komponen struktur balok dan struktur kolom pada setiap portal yang ditinjau yang meliputi geometri, tulangan lentur, tulangan geser, dan tulangan torsi telah memenuhi persyaratan di mana gaya – gaya yang bekerja pada struktur lebih kecil dari gaya – gaya yang direncanakan. Selain itu juga diperoleh nilai –nilai momen nominal maksimal kolom (Me) lebih besar dari 6/5 momen nominal balok (6/5Mg) pada setiap kolom dan balok yang saling bertemu disetiap portal yang ditinjau, sehingga telah memenuhi persyaratan Strong Column Weak Beam (SCWB). [EN] This research will calculate the earthquake load in the structure of The Faculty of Communication Islamic University of Riau building based on the latest SNI 1726:2012 using equivalent static method with mapping the earthquake return period for 2500 years. Started by determining the Seismic Design Category in Pekanbaru area, and assuming the basic structure of the retaining lateral load is a Special Moment Resisting Frame. Afterwards, this research will evaluate the structural design of each detailing component of the building and determining whether the building can be classified as Strong Column Weak Beam (SCWB), to draw the conclusion whether the building has the ability to withhold the earthquake loads based on SNI 1726:2012 and SNI 03-2847-2002. Based on computation analysis ofthe structure of The Faculty of Communication UIR, the building has carried 223,487 ton of the seismic shear force(V). Using SNI 03-2847-2002 to analyze every detailing component of the beam and column structure in each portal, such as the geometry, flexure, shear and torsion, all of the actual forces acting on the building structure is smaller than the calculated forces as specified by the standard (requirements). Furthermore,using the same method, it can be gathered that the maximum nominal moment column(Me) is greater than 6/5 nominal torque beam(6/5Mg)in each columns and beams reviewed shows that the building has been classified as Strong Column Weak Beam (SCWB).
Preferensi Pengguna Ruko Dalam Melakukan Pemilihan Terhadap Lokasi Ruko Di Kota Pekanbaru Gustian, Gustian; Wiyono, Sugeng; Asteriani, Febby
JURNAL SAINTIS Vol 16 No 2 (2016)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

[ID] Pembangunan ruko di Kota Pekanbaru berkembang dengan sangat pesat. Pengguna dan  pengembang ruko merupakan pihak yang terlibat langsung dengan fenomena ini. Pihak pengguna dan pengembang ruko mempunyai pertimbangan dalam melakukan pemilihan terhadap lokasi ruko. Pertimbangan tersebut merupakan faktor-faktor penting yang dianggap sangat menentukan dalam memilih lokasi ruko. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi preferensi bagi pengguna ruko. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan deduktif dengan metode analisis kuantitatif . Penelitian ini dimulai dari teori-teori yang sudah ada kemudian meneliti kondisi di lokasi studi. Untuk pengguna ruko, sampel  ditetapkan terlebih dahulu dan dipilih secara random. Penelitian dilakukan terhadap pengguna ruko di tujuh (7) kecamatan yang mempunyai jumlah ruko paling dominan dikota Pekanbaru selama lima tahun. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa semua faktor yang terkandung dalam teori, memang merupakan faktor-faktor yang dianggap menentukan oleh pengguna dalam melakukan pemilihan terhadap lokasi ruko. namun tidak semua sub faktor tersebut merupakan  faktor-faktor yang dianggap menentukan oleh pengguna ruko. Dalam menilai faktor-faktor pemilihan lokasi ruko tersebut,secara garis besar terjadi persamaan preferensi diantara pengguna ruko. Faktor yang sangat menentukan yaitu tersediannya jaringan listrik, sangatlah penting karena merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan hidup yang dimanfaatkan untuk sumber energi dalam menunjang berbagai macam aktivitas manusia. [EN] The development of ruko (house and shop in the same building) has been very rapid in all cities in Indonesia. The users and investors of ruko were the parties involved directly in the phenomena. In deciding the location of ruko to be built, the users and investors had important factors they took into their consideration including very determinant factors. The researcher wish to discover the preference of the factors to the users. In this research, deductive method was employed using quantitavive analysis. The research reviewed the existing theories and then compared them with the reality. For ruko users, samples were determinded and chosen randomly. The research was also conducted to the ruko users in 7 district that had the highest number of ruko ini Pekanbaru for five years .The result of researc h showed that all factors determining the location of ruko which  were proposed in the theories were considered the determinant factors by users, but not all sub factors were considered.  In assesing factors, users have the similar preference. Very determinant factor according to users is the availability of the power grid, it is important because it is one of subsistence which is used for energy resources in supporting a wide range of human activities.
KAJIAN KADAR ASPAL HASIL EKSTRAKSI PENGHAMPARAN CAMPURAN AC-WC GRADASI KASAR DENGAN JOB MIX FORMULA Anggraini, Muthia; Wiyono, Sugeng; Wanim, Arhan
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan dikeluarkan spesifikasi umum 2010 (revisi 2) Direktoral Jendral Bina Marga, dimana sistempembayaran aspal dilakukan secara terpisah antara pembayaran aspal dengan pembayaran agregat.Kehilangan hasil ekstraksi kadar aspal menjadi permasalahan dilapangan bagi pihak pelaksanapekerjaan. Tujuan dari penelitian ini adalah: membandingkan kadar aspal hasil ekstraksi di AMP, saatpenghamparan (di belakang asphalt finisher) dan setelah pemadatan lapangan dengan kadar aspalJMF, dan pengaruh filler terhadap kadar aspal hasil ekstraksi, membandingkan pengaruh penggunaanpertamax plus sebagai pelarut dalam ekstraksi kadar aspal, dibanding dengan menggunakan bensinpada agregat quarry yang sama. Metode yang digunakan dengan cara ekstraksi menggunakan alatcentrifuge extractor dan pertamax plus sebagai pelarutnya. Berdasarkan hasil penelitian terjadipenurunan hasil ekstraksi dengan nilai di AMP 5,54%, di belakang finisher 5,47%, dari core 5,36%dengan kadar aspal JMF 5,56%, dengan deviasi di AMP -0,02%, di belakang finisher -0,09%, dancore -0,2%, tetapi masih memenuhi syarat spesifikasi 2010 revisi 2 yaitu ± 0,3%. Dan nilai fillersetelah ekstraksi mengalami peningkatan dari nilai filler JMF dengan nilai rata-rata deviasi 1,35%.Dengan menggunakan pelarut pertamax plus lebih menghasilkan kadar aspal yang lebih banyak daribensin, dimana kadar aspal rata-rata dengan pelarut bensin dari AMP 5,51%, di belakang finisher5,46%, dari core 5,34%. Dengan deviasinya -0,03% pada AMP, -0,01% di belakang finisher, dan -0,02% dari core. Dari pengujian perbandingan hasil ekstraksi dapat disimpulkan kadar aspal dariAMP lebih besar dari finisher, dan lebih besar dari core, dan kadar filler menjadi bertambah setelahekstraksi. Ini membuktikan bahwa aspal masih meresap kedalam pori agegat. Dengan pelarutpertamax plus lebih banyak melarutkan aspal dibandingkan dengan bensin. Sehingga disarankan untukmenggunakan pelarut yang mengandung oktan yang lebih tinggi dari pertamax plus sebagai bahanekstraksi.Kata kunci: Ekstraksi Kadar Aspal, Filler, Pelarut Pertamax Plus
KAJIAN PERBANDINGAN KADAR ASPAL HASIL EKSTRAKSI CAMPURAN AC-WC GRADASI KASAR DENGAN CAIRAN EKSTRAKSI MENGGUNAKAN BENSIN Soehardi, Fitridawati; Wiyono, Sugeng; Wanim, Arhan
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah perbandingan kadar aspal hasil ektraksi dan perbandingankadar pori dan filler sebelum dan sesudah ektraksi, pada campuran Asphalt concrete-wearingcoarse (AC-WC) bergradasi kasar sesuai dengan speksifikasi 2010 revisi 2. Metode yangdigunakan pada penelitian ini dengan cara ektraksi menggunakan alat centrifuge extractor padatiga benda uji yaitu benda uji yang berasal dari AMP, campuran aspal yg berasal dari belakangmesin Asphalt Finisher dan hasil pemadatan yang diambil menggunakan Coredrill denganmenggunakan pelarut bensin. Penelitian ini meliputi pengujian kadar aspal, analisa berat jenisdan penyerapan Air sebelum dan sesudah Ektraksi.Berdasarkan hasil penelitian Persentasehasil ekstraksi kadar aspal dari ke 6 benda uji dari masing-masing sampel didapat nilai rataratayaitu dari AMP, finisher,dan coredrill adalah 5,51%, 5,46%, 5,34%. Dengan deviasi rataratasebesar 0,12 % dari kadar aspal JMF 5,56%. Kadar pori setelah ektraksi mengalamipenurunan dari nilai kadar pori JMF benda uji AMP, finisher,dan coredrill adalah 1,062%,0,823%, 0,878%, dengan nilai rata – rata devisiasi sebesar 0,273 %. Dengan nilai rata-ratakadar pori untuk benda uji AMP, finisher,dan coredrill adalah 0.673%, 0,667%, 0,602%dengan nilai rata – rata devisiasi sebesar 0,273 %. Dan nilai filler setelah ektraksi mengalamipeningkatan dari nilai filler pada JMF dengan nilai rata-rata deviasi sebesar 1,07 %.Berdasarkan hasil penelitian bahwa perbandingan kadar aspal hasil ekstraksi denganmenggunakan pelarut bensin, dapat disimpulkan bahwa kadar aspal (KA): KA JMF < KAAMP < KA Saat penghamparan < KA Hasil Core, Nilai kadar Pori (KP) hasil ekstraksisebagai berikut: KP JMF < KP AMP < KP Saat penghamparan < KP Hasil Core, dan Kadarfiller menjadi bertambah setelah di ekstraksi . Ini membuktikan bahwa aspal masih meresapkedalam pori, dan tidak semuanya terekstraksi secara sempurna. Berdasarkan kesimpulandiatas penulis menyarankan untuk menggunakan pelarut yang mempunyai oktan lebih tinggi.Kata kunci: Ektraksi, Kadar aspal, Kadar Pori.
KAJIAN KADAR ASPAL HASIL EKSTRAKSI PENGHAMPARAN DAN MIX DESIGN PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (ACWC) GRADASI HALUS Putri, Lusi Dwi; Wiyono, Sugeng; Puri, Anas
Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) Vol 1 (2015): Annual Civil Engineering Seminar (ACES)
Publisher : Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Spesifikasi Umum 2010 revisi 2 (dua) Direktorat Jenderal Bina Marga pada poin dasarpembayaran menyebutkan bahwa sistem pembayaran pekerjaan aspal terpisah antarapembayaran aspal dan pembayaran agregat. Pembayaran aspal diberikan setelah dilakukan ujiekstraksi kadar aspal. Hasil ekstraksi kadar aspal yang telah dihampar biasanya kurang darispesifikasi yang telah ditetapkan. Untuk itu perlu diketahui pengaruh pelaksanaan di asphaltmixing plant (AMP), asphalt finisher dan setelah dipadatkan di lapangan serta pengaruh kadarpori agregat dan filler terhadap kadar aspal hasil ekstraksi. Penelitian dilakukan padalaboratorium AMP PT. Lutvindo Wijaya Perkasa dan di lapangan. Uji ekstraksi kadar aspalmenggunakan alat centrifuge extractor dengan pelarut bensin. Sample pengujian ekstraksiadalah campuran ACWC dari AMP, dari belakang asphalt finisher dan setelah dipadatkan dilapangan. Sample pengujian kadar pori berasal dari agregat quarry Ujung Batu, Bangkinangdan Solok. Berdasarkan hasil penelitian, kadar aspal rata-rata hasil ekstraksi di AMP sebesar5,85%, 5,80% di belakang asphalt finisher dan 5,72% dari hasil core. Kadar aspal ekstraksiuntuk campuran di belakang asphalt finisher memiliki deviasi -0,05% terhadap kadar aspalcampuran di AMP. Kadar aspal hasil ekstraksi dari core memiliki deviasi -0,08% terhadapkadar aspal campuran di belakang asphalt finisher. Kadar pori agregat quarry Ujung Batu0,995%, quarry Bangkinang 1,306% dan quarry Solok 0,863%. Hasil ekstraksi kadar aspaldipengaruhi oleh lokasi pengerjaan ACWC. Kadar aspal hasil ekstraksi semakin berkurangantara pengujian di AMP, di belakang asphalt finisher dan setelah dipadatkan di lapangan.Kadar aspal hasil ekstraksi juga dipengaruhi oleh kadar pori agregat dan filler yang dihasilkan.Dari pengujian kadar pori diperoleh semakin tinggi kadar pori agregat maka semakinberkurang kadar aspal hasil ekstraksi. Berdasarkan gradasi ekstraksi diperoleh semakin banyakfiller maka semakin tinggi kadar aspal hasil ekstraksi.Kata Kunci: Ekstraksi, Filler, Kadar Aspal, Kadar Pori
Kajian Perbandingan Penggunaan Berbagai Merek Semen Dengan Dan Tanpa Perawatan Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Beton Pada Perkerasan Kaku Wiyono, Sugeng; Zulhendri, Zulhendri; Alfajrizal, Mohd.; Puri, Anas
JURNAL SAINTIS Vol 18 No 2 (2018)
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/saintis.2018.vol18(2).3148

Abstract

[ID] Semen merupakan suatu bahan pembentuk beton yang berperan sangat penting untuk mencapai mutu yang direncanakan. Selain pemilihan jenis merek semen, salah satu cara untuk mendapatkan kualitas beton yang baik yaitu dengan cara melakukan perawatan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas tiga merek semen terhadap kuat tekan dan kuat lentur beton disamping itu juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar perbedaan kekuatan dari masing- masing merek semen terhadap beton yang dirawat dan tanpa dirawat. Pada penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang sesuai dengan SK SNI T-15-1990-03. Penelitian ini menggunakan semen&nbsp; Padang, semen Holcim, dan semen Bosowa, dengan menggunakan jenis perawatan perendaman pada sampel beton, pengujian yang dilakukan adalah pengujian kuat tekan dan kuat lentur dengan mutu rencana fc 30 MPa dengan umur 7, 14, 28, dan 56 hari, untuk masing-masing umur dibuat 3 benda uji dirawat dan 3 benda uji tidak dirawat. Dari hasil uji kuat tekan rata-rata semen padang memiliki kekuatan 32,65 MPa, semen holcim 31,33 MPa dan semen bosowa&nbsp; 30,86 MPa. Sedangkan untuk pengujian kuat lentur semen padang 4,35 MPa, semen holcim 4,23 MPa dan semen bosowa 4,18MPa, sementara beton yang tidak dirawat memiliki nilai lebih rendah dari beton yang dirawat.. Dari hasil pengujian tersebut dapat dilihat bahwa pemakaian merek semen perlu diperhatikan karakteristiknya serta perawatan mempunyai konstribusi yang cukup besar dalam mendapatkan mutu beton hasil pelaksanaan. [EN] The cement concrete as product that consit of several element which is important for achieve the quality that be planed. To choose same kriteria for getting the good quality of concrete, one of way are choosing the brand of cement and doing curing. Therfore, the aim of this research is ro know about the strength of of each brand of cement toword cured and uncuret concrete. This research used cement padang, cement holcim, cement bosowa with soaking treatments of concrete samples. The used of the tests are compresive and bending strength of concrete with using quality plan fc’ 30 MPa and age range 7, 14, 28 and 56 days. The cement padang is better than others cement and by getting the the highest value also found cement Padang has the sensitivity to the curing. Cement Bosowa got high strength at the beginning of the age and for cement Holcim is relativity stable with the age. From the researh, knowed that is important the selection of cement brand and curing to get the good result consist of the quality by yhe first plan.