Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

MEKANISME EUFEMISME DAN SENSORISASI: KEKERASAN SIMBOLIK DALAM TUTURAN DOSEN Galieh Damayanti; Trisna Andarwulan; Aswadi Aswadi
RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.368 KB) | DOI: 10.26858/retorika.v12i2.9101

Abstract

Abstract: Symbolic Violence Representation in the Mechanism of Euphemism and Sensori-zation of Lecturer Speech. This study aims to describe the representation of symbolic violence in the mechanism of euphemism and censorship of lecturers' speeches to students in the class. This study uses a qualitative approach with a type of case study research. Data in the form of sentences in lecturer speech to students. Data collection techniques used are observation, recording, and recording. Bourdieu's social class theory which was constructed in the mechanism of euphemism and censorship became the basis for studying this research data. Symbolic violence is represented in the mechanism of euphemism and the censorship mechanism. The results of the study show that symbolic violence through lecturer speech inspired by institutional authority shapes the behaviors, thoughts, and beliefs that can be accepted in certain social spaces. This is done on the basis of "to educate" students to behave and act better.
Mengulik Akar Kritis dalam Analisis Wacana Kritis dan Implementasinya Terhadap Teks Berita (Exploring Critical Roots in Critical Discourse Analysis and Its Implementation on News Text) Aswadi Aswadi
Lensa: Kajian Kebahasaan, Kesusastraan, dan Budaya Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Bahasa dan Budaya Asing (FBBA), Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.697 KB) | DOI: 10.26714/lensa.8.2.2018.176-188

Abstract

Paradigma atau pemikiran kritis memandang bahwa individu tidaklah dianggap sebagai subjek yang netral yang bisa menafsirkan secara bebas sesuai dengan pikirannya karena dipengaruhi oleh kekuatan sosial yang ada di masyarakat. Bahasa/teks merupakan representasi yang berperan dalam membentuk subjek tertentu, tema wacana tertentu, maupun strategi di dalamnya. Reproduksi realitas dalam suatu teks pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh bahasa, simbolisasi pemaknaan dan politik penandaan. Praksis sosial memerlukan makna dan makna tidak bisa lepas dari bahasa. Makna mempertajam serta memengaruhi segala sesuatu yang dilakukan seseorang, maka semua praktik sosial tidak bisa lepas dari dimensi wacana.Analisis wacana termasuk dalam kategori paradigma kritis.Oleh karenanya, istilah analisis wacana kritis hadir untuk membedah kuasa-kuasa dalam teks. Analisis wacana kritis digunakan untuk membongkar kuasa yang ada dalam setiap proses bahasa, batasan yang diperkenankan menjadi wacana, perspektif yang digunakan, dan topik yang dibicarakan, yang dalam berupa teks berita. Analisis wacana kritis yang digunakan mengacu pada model Van Dijk. Kata kunci: kritis, analisis wacana kritis, teks beritaABSTRACTParadigm or critical view considers that an individual is not considered a neutral subject who can interpret freely according to his mind because it is influenced by the social forces that exist in society. Language/text is a representation that plays a role in shaping a particular subject, a particular theme of discourse, as well as a strategy in it. Reproduction of reality in a text is basically strongly influenced by language, meaning symbolization, and political tagging. Social praxis requires meaning and meaning cannot be separated from language. Meaning can strengthen and influence everything that a person does, all social practices cannot be separated from the dimensions of discourse. Discourse analysis belongs to the category of critical paradigms. Therefore, the term critical discourse analysis is present to analyze the powers in the text. Critical discourse analysis is used to uncover the power that exists in each language process, the boundaries that are allowed to become discourse, the perspectives used, and the topics discussed, which in this study are news texts. Critical discourse analysis used refers to the Van Dijk model.
MENILIK SIKAP BAHASA MAHASISWA UNIVERSITAS BRAWIJAYA: UPAYA PENEGUHAN BAHASA INDONESIA MENUJU INTERNASIONALISASI BAHASA Trisna Andarwulan; Aswadi Aswadi
Waskita: Jurnal Pendidikan Nilai dan Pembangunan Karakter Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : PUSAT MPK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (46.117 KB) | DOI: 10.21776/ub.waskita:jurnalpendidikannilaidanpembangunankarakter.2018.002.02.6

Abstract

This research is based on the researcher concerned as a lecture of Bahasa Indonesia in University of Brawijaya (UB). The researcher found out that student’ pride when speaking Bahasa Indonesia is low. This condition will become concern the position of Bahasa Indonesia itself since language attitude is one of the critical factors of language learning. Therefore, this research aimed to describe (a) Students’ language attitude towards Bahasa Indonesia and (b) Students’ language attitude in strengthen Indonesian language skill as an effort toward international language.  This research using descriptive method with quantitative approach. The research population was students of UB  academic year 2017. The sample carried out with random sampling technique to 60 students from the field of exact sciences and social. The result showed that UB students’ language attitude towards Bahasa Indonesia is still low. Not all students have a positive attitude towards Bahasa Indonesia. The awareness that language is part of the identity needs to be improved to create positive attitude that refers to language appeal and pride of a language speaker.
PENINGKATAN PEMBELAJARAN TIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS VII.2 SMP NEGERI 2 PANCARIJANG Aswadi Aswadi; Yusmah Yusmah; Andi Athirah Masyitah
Cakrawala Indonesia Vol 2 No 1 (2017): Mei
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.984 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Peningkatan Pembelajaran TIK dengan Menggunakan Media Kartu Bergambar Siswa Kelas VII.2 SMP Negeri 2 Panca Rijang”. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan menggunakan media kartu bergambar siswa kelas VII.2 SMP Negeri 2 Pancarijang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui “peningkatan pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan menggunakan media kartu bergambar siswa kelas VII.2 SMP Negeri 2 Pancarijang.Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian merujuk pada model Kurt Lewin yang terdiri atas empat komponen pokok penelitian tindakan kelas (PTK) yakni, perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).Penelitian dilakukan pada semester I tanggal 30 November 2015 sampai tanggal 7 Desember 2015 berdasarkan surat izin sekolah tinggi dan penelitian ini dilaksanakan di kelas VII.2 SMP Negeri 2 Pancarijang.Subjek penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah siswa kelas VII.2 SMP Negeri 2 Pancarijang tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 20 orang 10 perempuan dan 10 laki-laki. Sedangkan untuk objek yang akan diteliti adalah penerapan strategi pembelajaran dengan menggunakan media kartu bergambar untuk meningkatkan prestasi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah : 1) Lembar kerja observasi; 2) Catatan lapangan; 3) Lembar tes prestasi; 4) Dokumentasi.Analisis data yang digunakan adalah analisis data secara analisis data deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan data dengan kalimat untuk memperoleh keterangan yang jelas dan terperinci. Data dalam penelitian ini berupa data hasil observasi tentang proses pembelajaran, hasil observasi, catatan harian, soal-soal. Data tambahan pertimbangan yang diperoleh yaitu dari dokumentasi.
PENGARUH METODE ROLE PLAYING TERHADAP PEMBELAJARAN DRAMA Nurul Anggita; H. Rustam Efendy Rasyid; Aswadi Aswadi
Cakrawala Indonesia Vol 4 No 2 (2019): Nopember-April
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jci.v4i2.189

Abstract

The Effect of Role Playing Method on Drama Learning. his study aims to determine the effect of the role playing method on drama learning in class XI MIPA.3 students of SMA Negeri 6 Sidrap 2018/2019. This study was quasi-experimental research with sample 32 students. Data collected through documentation and test techniques. The results of data analysis showed that the average of the experimental group was higher than control group (78,12 >73,75). This shows that the alternative hypothesis "There is an influence of the role playing method on the learning of drama class XI MIPA.3 students of SMA Negeri 6 Sidrap", was accepted. Therefore, the null hypothesis "There is no effect of the role playing method on the drama learning in class XI MIPA.3 students of SMA Negeri 6 Sidrap ", was rejected.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE “MAKE A MATCH”TERHADAP HASIL BELAJARBAHASA INDONESIA Ririantika Ririantika; Usman M; Aswadi Aswadi; Geminastiti Sakkir
Cakrawala Indonesia Vol 5 No 1 (2020): Mei-Oktober
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jci.v5i1.230

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negreri 1 Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang, yakni 71 siswa yang tersebar pada 3 kelas. Sampel ditarik sebanayak dua kelas yaitu kelas VIII.2 dengan jumlah 22 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.3 dengan jumlah 24 orang sebagai kelas kontrol. Data diperoleh dari instrumen tes, kemudian diperoleh dengan menggunakan rumus rata- rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok eksperimen yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match lebih tinggi dari pada kelompok kontrol yang tidak diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Make a Match yakni Mx = 92,72 > My = 80,62. Berdasarkan hasil analisa data disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match lebih baik dari pada siswa yang tidak diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match di kelas VIII SMP Negeri 1 Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang. Dengan demikian diharapkan kepada guru-guru hendaknya memaksimalkan penggunaan metode-metode pembelajaran seperti model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match dalam proses belajar mengajar, dan dalam proses belajar mengajar yang menitik beratkan pada metode ceramah hendaknya memberikan variasi dengan metode lain termasuk penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match.
PENGARUH PENGGUNAAN METODE REORGANISASI TAKSONOMI BARRETT TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA Hardianti Baharuddin; Muhammad Hanafi; Aswadi Aswadi; Rosmini Kasman
Cakrawala Indonesia Vol 6 No 1 (2021): Mei-Oktober
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jci.v6i1.299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode reorganisasi taksonomi Barrett terhadap kemampuan membaca intensif siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Panca Rijang tahun pelajaran 2020/2021. Data diperoleh dengan teknik tes. Hasil yang diperoleh dari teknik tersebut selanjutnya diolah melalui teknik statistik deskriptif dan teknik inferensial (uji-t). Hasil penelitian menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (2,861 ≥ 2,026) maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode reorganisasi taksonomi Barrett berpengaruh terhadap kemampuan membaca intensif siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Panca Rijang tahun ajaran 2020/2021.
Enhancing Reading Comprehension By Using Aldiko Book Through Paraphrase Method Sitti Aisa; Rustam Efendy Rasyid; Aswadi Aswadi; Suleha Ecca; Buhari Buhari
La Ogi : English Language Journal Vol 8 No 2 (2022): July
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, LP3M Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.573 KB) | DOI: 10.55678/loj.v8i2.692

Abstract

This research was use a quantitative and qualitative study, the research applied mixed method in the form of nonequivalent control group design because of there was possibility for the research to randomize the groups as the sample of This research. The reseacher devided the research object into two groups, experimental group who was given treatment, and the control group without treatment. This division was intended to test the hypotesis to know the condition after treatment. The pre-test will administratered students prior knowledge and the post-test will given to find out provement of the students reading comprehension using Aldiko book through paraphrase method. After giving the treatment, the researcher stated that the students in experimental group which were given treatment by using Aldiko Book as a media and paraphrase as method was effective in teaching reading than the students in control group by PDF Reader. The showed by the Mean score and standard Deviation of Students’ in Post-test score which is experimental with 20 sample had a mean score 65.25 and 11.64 higher then the control group 58.00 and 8.013. It means that there was a significance different between the experiental and control group
TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DALAM INTERAKSI BELAJAR BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 BARANTI KABUPATEN SIDRAP Rasma asma; Suleha Ecca; Saifullah Saifullah; Muhammad Hanafi; Aswadi Aswadi; Suardi Zain
Cakrawala Indonesia Vol 7 No 2 (2022): Nopember-April
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jci.v7i2.749

Abstract

Penelitian ini memaparkan mengenai jenis-jenis tindak tutur direktif guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Baranti Kabupaten Sidrap. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis tindak tutur direktif guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Baranti Kabupaten Sidrap. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru Bahasa Indonesia di Kelas VII SMP Negeri 2 Baranti Kabupaten Sidrap. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, teknik rekam, metode transkripsi, dokumentasi, dan trianggulasi. Peneliti mengumpulkan tuturan- tuturan guru pada saat proses pembelajaran Bahasa Indonesia dan kemudian melakukan klasifikasi atau pengelompokan berdasarkan jenis tindak tutur direktif dan teknik padan pragmatik. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berjumlah 74 tuturan. Dari 74 tuturan terdapat 6 jenis tindak tutur direktif yaitu 8 tuturan permintaan, 28 tuturan pertanyaan, 26 tuturan perintah, 4 tuturan larangan, 3 tuturan pemberian izin dan 4 tuturan nasehat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru lebih dominan menggunakan tindak tutur direktif jenis pertanyaan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut dapat dilihat pada deskripsi hasil penelitian yang menunjukkan bahwa jenis pertanyaan berjumlah 28 tuturan dari jumlah 74 tuturan direktif.
ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 BARANTI Sainab Sainab; Yusmah Yusmah; Aswadi Aswadi; Muhammad Hanafi; Nurlaelah Mahmud; Firman Saleh
Cakrawala Indonesia Vol 7 No 2 (2022): Nopember-April
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/jci.v7i2.797

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud tindak tutur ilokusi dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII SMP Negeri 2 Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan data berupa tindak tutur dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII SMP Negeri 2 Baranti Kabupaten Sidenreng Rappang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik rekam dan teknik catat (transkrip data), setelah itu dilanjutkan dengan kartu data untuk memudahkan klasifikasi dan pengecekan data, terakhir adalah analisis. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 219 temuan data berdasarkan beberapa jenis tindak tutur ilokusi, yaitu : 1) ilokusi asertif 107 temuan data, diantaranya: 31 wujud tuturan asertif mengemukakan pendapat, 2 tuturan asertif menyatakan, 51 wujud tuturan memberitahukan, 2 wujud tuturan asertif menunjukkan, 1 wujud tuturan asertif mengusulkan; 2) ilokusi direktif 110 temuan data, diantaranya: 76 wujud tuturan direktif bertanya, 13 wujud tuturan direktif memerintah, 3 wujud tuturan direktif memohon, 4 wujud tuturan direktif menuntut, 2 wujud tuturan direktif menyuruh, 3 wujud tuturan direktif menyarankan, 1 wujud tuturan direktif menganjurkan, 1 wujud tuturan direktif mengijinkan, 3 wujud tuturan direktif melarang, 1 wujud tuturan direktif mendesak, 3 wujud tuturan direktif memperingatkan; 3) ilokusi komisif 1 temuan data, yaitu 1 wujud tuturan komisif menolak; dan 4) ilokusi ekspresif 1 temuan data, yaitu 1 wujud tuturan ekspresif mengeluh. Berdasarkan temuan data tersebut dapat disimpulkan bahwa tindak tutur ilokusi yang paling dominan muncul dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII SMP Negeri 2 Baranti adalah tindak tutur ilokusi direktif, dan yang paling sedikit muncul adalah tindak tutur ilokusi komisif dan ekspresif.