Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Journal of Public Health Concerns

Asuhan keperawatan komprehensif dengan penerapan active cycle breathing technique pada pasien gagal jantung dengan masalah ketidakefektifan jalan nafas dan pola nafas Djunizar Djamaludin; Setiawati Setiawati; Gustini Gustini
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 3 (2021): Terapi Komplementer Dalam Keperawatan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.355 KB) | DOI: 10.56922/phc.v1i3.83

Abstract

Pendahuluan: Gagal jantung adalah kondisi medis di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh sehingga jaringan tubuh yang membutuhkan oksigen dan nutrisi tidak terpenuhi dengan baik. Menurut WHO, tercatat 17,5 juta penduduk dunia meninggal akibat gangguan kardiovaskuler. Berdasarkan studi lapangan didapatkan data di ruang IGD Rumah Sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada bulan Januari hingga Februari 2021 diperoleh data pasien yang masuk dengan CHF sebanyak 46 pasien dan tekhnik ACBT ini belum familiar dan tidak pernah dilakukan di ruang IGD. Tujuan : Dilakukan Asuhan Keperawatan Komprehensif Dengan Penerapan Active Cycle of Breathing Technique (ACBT) Pada Pasien Gagal Jantung Dengan Masalah Ketidakefektifan Jalan Nafas Dan Pola Nafas Di IGD RSUD.Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2021. Metode: Metode asuhan keperawatan ini adalah mendeskripsikan dalam bentuk review kasus yang menganalisis suatu masalah asuhan keperawatan pada pasien pasien yang mengalami gagal jantung kongestif. Lokasi penelitian pasien (Ny.S) dilakukan di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD.Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Hasil: Hasil review kasus  terhadap pasien ditemukannya keluhan utama sesak nafas dan batuk berdahak. Pada penegakan diagnosa yaitu jalan nafas tidak efektif, pola nafas tidak efektif dan penurunan curah jantung. Evaluasi kasus diagnosa tersebut yaitu masalah teratasi sebagian. Simpulan: Berdasarkan evaluasi pada perubahan kondisi jalan nafas dan pola nafas sebelum dan setelah dilakukan latihan ACBT adalah masalah teratasi sebagian. Kedepannya diharapkan agar tenaga kesehatan dapat menerapkan ACBT pada pasien yang mempunyai masalah jalan nafas dan pola nafas yang tidak efektif di IGD.
Asuhan keperawatan infeksi saluran pernapasan akut (ispa) pada anak dengan menggunakan jahe merah dan madu Linawati Novikasari; Setiawati Setiawati; M. Fani Sugiantoro
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 4 (2021): Perawatan Lansia Secara Umum Dan Pertolongan Pertama Pada Keadaan Darurat
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.419 KB) | DOI: 10.56922/phc.v1i4.139

Abstract

Pendahuluan: Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA merupakan infeksi yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru. ISPA adalah penyakit yang paling sering berada dalam daftar 10 (sepuluh) penyakit terbanyak di puskesmas maupun di rumah sakit. Penyakit ini dimulai dengan panas, tenggorokan sakit atau nyeri pada saat menelan, pilek, batuk kering atau berdahak. Virus penyebab ISPA adalah golongan Mikrovirus, Adenovirus, Koronavirus, Pikomavirus, dan Herpesvirus. Tujuan: Penulis mampu menggambarkan asuhan keperawatan anak secara komprehensif meliputi aspek bio-psiko-sosio dan spiritual pada keluarga dengan keluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan pendekatan proses keperawaan keluarga. Metode: Desain student oral case analysis (SOCA) menggunakan desain studi kasus dalam bentuk penerapan dengan cara pendekatan sesuai metode deskriptif, metode ini bersifat mengumpulkan data terlebih dahulu, menganalisis data lalu menarik kesimpulan data. Unit yang menjadi kasus tersebut secara lebih jauh dianalisis dan diberikan suatu tindakan terapi. Hasil : Berdasarkan implementasi , semua tindakan telah dilakukan pada An.S dan An.V. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 5x24 jam masalah bersihan jalan nafas tidak efektif teratasi dengan frekuensi napas 22x/m. Kesimpulan dan Saran : Maka dapat ditarik pengaruh pemberian rebusan jahe merah dan madu dapat mengurangi tingkat keparahan batuk. Saran Bagi pelayanan kesehatan untuk memberikan banyak terapi sederhana yang mudah dilakukan pasien dan tanpa efek samping sehingga keluarga dan pasien mampu menerapkannya diluar pantauan fasyankes. Bagi keluarga pasien untuk lebih memahami pendidikan kesehatan yang telah disampaikan oleh pihak-pihak medis dan berusaha tetap menerapkannya meskipun diluar pantauan tenaga medis.
Penyuluhan kesehatan tentang bahaya game online Linawati Novitasari; Aryanti Wardiyah; Dewi Kusumaningsih; Setiawati Setiawati; Dwi Gustiani; Dewi Sartika
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 2 No. 2 (2022): Penatalaksanaan Hipertensi Pada Lansia
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.598 KB) | DOI: 10.56922/phc.v2i2.188

Abstract

Pendahuluan: Perkembangan Game Online sendiri tidak lepas juga dari perkembangan teknologi komputer dan jaringan komputer itu sendiri. Meledaknya game online sendiri merupakan cerminan dari pesatnya jaringan komputer yang dahulunya berskala kecil (Small Local Network) sampai menjadi internet dan terus berkembang sampai sekarang. Game Tujuan: Responden dapat mengetahui dan memahami tentang bahaya game online Metode: Pelaksanaan metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan 2 tahap, yaitu pertama mahasiswa profesi ners menjelaskan tentang bahaya game online dan ke dua setelah diberikan penyuluhan prilaku hidup sehat pasien dengan gangguan ginjal kronik menggunakan lembar bolak balik, responden diberikan tanya jawab tentang prilaku hidup sehat pasien dengan gangguan ginjal kronik. Hasil: Responden memahami tentang bahaya game online. Simpulan: responden dapat mengetahui tentang bahaya game online
Edukasi penggunaan masker, ketika batuk/bersin dan cuci tangan pakai sabun untuk pencegahan penularan Covid-19 pada siswa/siswi Sekolah Dasar Rahma Elliya; Setiawati Setiawati; Wahid Tri Wahyudi; Marlena; Nopriani; Budiarti
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 2 No. 4 (2022): Promosi Dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.906 KB) | DOI: 10.56922/phc.v2i4.252

Abstract

Background: Covid-19 cases increase, the government has also made various efforts by working, studying, and worshiping from home as an effort to stop the spread of the corona virus. Elementary school is the main target in implementing healthy living. Schools have an important role in educating students about health and hygiene behaviors. In addition, during the covid-19 pandemic, washing hands with soap at school, wearing masks is very important to prevent the transmission of covid-19. In addition, children spend a very long time (about 7 hours a day) at school and many objects in school become disease transmission because they are used together. Purpose: The purpose of this activity is to provide knowledge about preventing the transmission of covid-19 such as the use of masks, cough/sneeze etiquette and hand washing with soap. Methods: The method used in this activity is a lecture method and a simulation of health protocols in the form of washing hands, how to use and remove masks correctly and demonstrate good coughing and sneezing etiquette. Results: The results of the pre and post tests showed that 27 students could answer 6 (22 percent), how to prevent covid-19 3 (11 percent), how to use and remove masks 9 (33 percent), how to cough etiquette. and sneezing 3 (11 percent), how to wash hands with soap properly and correctly 4 (15 percent) while for the post test given to students after being given education, students who can answer as many questions as how to prevent covid-19 are 15 (56 percent), how to prevent covid-19 14 (52 percent), how to use and remove masks 27 (100 percent), how to cough and sneeze etiquette 27 (100 percent), how to wash hands with soap properly and correctly 25 (93 percent). Conclusion: It can be said that there was an increase in students knowledge regarding COVID-19, the use of masks, coughing/sneezing etiquette and washing hands with soap.   Pendahuluan: Sejalan dengan semakin meningkatnya kasus covid-19 maka pemerintah telah melakukan berbagai upaya dengan memberlakukan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah sebagai upaya memutus penyebaran virus corona. Sekolah dasar adalah sasaran utama dalam implementasi hidup sehat. Sekolah memiliki peran penting dalam mendidik siswa mengenai perilaku kesehatan dan kebersihan. Selain itu selama masa pandemi covid-19, cuci tangan pakai sabun di sekolah, penggunaan masker menjadi sangat penting dilakukan guna mencegah penularan covid-19. Selain itu, anak-anak menghabiskan waktu yang sangat panjang (sekitar 7 jam sehari) di sekolah dan banyak benda-benda di sekolah yang menjadi penularan penyakit dikarenakan dipakai bersama-sama. Tujuan: Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan berkaitan pencegahan penularan covid-19 seperti penggunaan masker, etika batuk/bersin dan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Metode: Pada kegiatan ini di gunakan metode ceramah dan simulasi protokol kesehatan berupa cara cuci tangan, cara menggunakan serta melepas masker yang benar dan memperagakan etika batuk dan bersin yang baik. Hasil : Dari pre test menunjukan dari 27 siswa siswi dapat menjawab pertanyaan cara penularan covid-19 sebanyak 6 (22 persen), cara pencegahan covid-19 3 (11 persen), cara menggunakan dan melepas masker 9 (33 persen), cara etika batuk dan bersin 3 (11 persen), cara cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar 4 (15 persen). Sedangkan untuk post test yang diberikan kepada siswa siswi setelah diberikan edukasi, siswa siswi yang dapat menjawab pertanyaan cara penularan covid-19 sebanyak 15 (56 persen), cara pencegahan covid-19 14 (52 persen), cara menggunakan dan melepas masker 27 (100 persen), cara etika batuk dan bersin 27 (100 persen), cara cuci tangan pakai sabun yang baik dan benar 25 (93 persen). Simpulan : Dari kegiatan ini dapat di ketahui  bahwa terjadi peningkatan pengetahuan siswa-siswi berkaitan tentang covid-19,  penggunaan masker, etika batuk/ bersin dan cuci tangan pakai sabun.
Co-Authors Alisah Rahmah Hidayah Andoko Andoko Anita Bustami Aryanti Wardiyah Aryanti Wardiyah Aryanti Wardiyah Asep Rahmad Hidayat Budiarti Chrisanto, Eka Yudha Dea Pratiwi Dewi Kusumaningsih Dewi Kusumaningsih Dewi Sartika Dhiny Easter Yanti Dina Martiani Djunizar Djamaludin Djunizar Djamaludin Djunizar Djamaludin Djunizar Djamaludin Dwi Gustiani Dwi Setiawan Eka Nurul Iswanti Eka Trismiyana Eka Trismiyana Elliya, Rahma Endah Susilawati ERNA RAHMA YANI Erna Yulianti Erni Hidayanti Eva Listiyo Putri Evi Martha Sihombing Fajar Septriwanti Fransisca Melyana Gunawan, M. Ricko Gustini Gustini Heni Kartika Sari Herlina Anggraini Husnil Hayati Iit Imas Masitoh Imanda Sastria Indah Sari Intan Putri Isnainy, Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Keswara, Umi Romayati Ledy Octaviani Iqmy Lidya Ariyanti Lidya Ariyanti Lidya Ariyanti Lidya Aryanti Linawati Novitasari M. Fani Sugiantoro Marlena Marlina Agustina Mega Haryanti Megah Rachmawati Mutiara Veny Yulia Nopriani Novikasari, Linawati Prima Dian Furqoni Putri Salsabila Azzahra Rahayu Rahayu Rahma Eliya Rahma Elliya Rahma Elliya Elliya Rahma Ellya Ratna Susanti Redia Indira Putrianti Refsi Erpiyana Reni Aprilia Binhar Resnawati Purba Resti Tuta Rahmawati Rilyani Rilyani Riska Wandini, Riska Riska Wardiana Rita Purnama Sari Rizka Shelvia Yulita Santy Anggraini Sastria Handayani Siti Nursondang Suci Nur indah Sari Tedi Tiar Mahendra Teguh Pribadi Tomi Saputra Tri Yusefi Trio Subroto Triyono Triyono Triyoso Triyoso Tya Nadila Umi Romayati Wahid Tri Wahyudi Wahyu Agil TriSakti Yulendasari, Rika Yulina Yulina