Claim Missing Document
Check
Articles

Isolasi Bakteri Karbonoklastik Dari Pegunungan Kapur Gian Rukmana; Enny Zulaika
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.598 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.25222

Abstract

Bakteri karbonoklastik adalah bakteri yang dapat menghasilkan kalsium karbonat (CaCO3). Presipitasi CaCO3 oleh bakteri dikarenakan adanya aktifitas urease yang menghidrolisis urea menjadi amonium sehingga meningkatkan pH lingkungan dan membentuk ion karbonat, yang selanjutnya berikatan dengan ion kalsium terbentuk CaCO3. Inokulum bakteri karbonoklastik diisolasi dari pegunungan kapur di Gresik , Bangkalan dan Tuban . Isolasi menggunakan medium selektif CCP (Calcium Carbonate Precipitation). Koloni yang tumbuh dipurifikasi selanjutnya dilakukan uji konfirmasi keberadaan urease. Isolat terpilih di identifikasi dengan panduan Bergey’s Manual of Determinative Bacteria. Semua isolat yaitu SG 2, SG 3, SG 4, SG 5 (dari Gresik), JB 2 , JB 3 (dari Bangkalan), AT 2, AT 3 (dari Tuban) dapat menghasilkan urease dan membentuk kristal CaCO3. Isolat SG 3, SG 4, JB 2 , JB 3, AT 2, AT 3 teridentifikasi sebagai genus Bacillus, isolat SG 2 terindentifikasi sebagai genus Sulfidobacillus dan isolat SG 5 teridentifikasi sebagai genus Escherichia.
Profil Protein Bakteri Ureolitik Idea Rahmania Machsun; Enny Zulaika
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.595 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.25813

Abstract

Bakteri ureolitik dapat menghasilkan Urease yang dapat menghidrolisis urea. Bakteri ureolitik dapat ditemukan pada daerah berkapur yang mempunyai pH alkali. Salah satu produk metabolit pada bakteri adalah protein. Protein profiling bertujuan untuk melihat protein yang diturunkan dari organisme untuk menghasilkan informasi tentang protein organisme secara keseluruhan Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui profil protein dari bakteri ureolitik. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya isolasi dan purifikasi bakteri dari pegunungan kapur di Jawa Timur. Selanjutnya dilakukan ekstraksi protein untuk analisis protein dengan menggunakan SDS PAGE. Kesimpulan pada penelitian ini adalah pita protein yang terbentuk berjumlah 11 sampai 18 dengan rentang berat molekul antara 8-132 kDa. Isolat yang mempunyai pita protein paling banyak adalah isolat AT3 dengan jumlah pita protein 18 dengan rentang berat molekulnya 9-132 kDa. Sedangkan isolat yang mempunyai pita protein paling sedikit adalah SG3 dengan 11 dengan rentang berat molekulnya 9-124 kDa.
Skrining Konsorsium Azotobacter Penghasil Fosfatase Rachma Shouma Annisa; Enny Zulaika
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.196 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.26509

Abstract

Fosfat tersedia  di dalam tanah diperlukan oleh tanaman. Fosfat terlarut dapat disediakan oleh mikroorganisme melalui sekresi asam organik atau secara enzimatik dengan fosfatase. Beberapa anggota genus Azotobacter dapat melarutkan fosfat, namun belum diketahui apakah secara konsorsium dapat menghasilkan enzim fosfatase. Skrining Azotobacter penghasil fosfatase dilakukan dengan medium agar minimal (MM) yang dimodifikasi dengan penambahan p-nitrofenol fosfat (pNPP) sebagai sumber fosfat. Subkultur isolat menggunakan MM broth. Konsorsium Azotobacter A1b, A3, A6, A9, dan A10 mampu memproduksi enzim fosfatase.
Aplikasi Konsorsium Azotobacter sebagai Biofertilizer pada Tanaman Sawi Daging (Brassica juncea L.) Indah Budi Asih; Enny Zulaika
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.38 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.26968

Abstract

Azotobacter merupakan bakteri pemfiksasi nitrogen bebas non-simbiotik, yang berpotensi sebagai agen biofertilizer, sehingga diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan nutrisi yang dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsorsium Azotobacter sebagai biofertilizer pada tanaman sawi daging (Brassica juncea L.) dan ketersediaan nitrat dalam media tanam. Perlakuan menggunakan komposisi media tanam dengan aplikasi biofertilizer dan pasir sebagai model tanah marginal. Media tanam terdiri dari P0 (pasir), P1 (pasir + biofertilizer 20 g), P2 (pasir + biofertlizer 40 g), P3 (pasir + biofertilizer 60 g), P4 (pasir + NPK), dan P5 (tanah taman). Analisa data menggunakan ANOVA one way dan dilanjutkan uji Tukey ( =5%) jika ada pengaruh  perlakuan.  Perlakuan P3 memiliki produktivitas paling tinggi dibanding  P0, P1, dan P2 pada semua parameter produktivitas, yaitu jumlah daun 8 helai, tinggi tanaman 14,3 cm, dan berat basah 5,15 g. Perlakuan P3, P4,dan P5 tidak berbeda nyata terhadap berat basah tanaman, sehingga P3 dapat dijadikan alternatif pengganti pupuk kimia untuk direkomendasikan dalam bertanam Brassica juncea L. pada lahan marginal.
Potensi Bacillus thuringiensis dari Tanah Perkebunan Batu Malang sebagai Bioinsektisida terhadap Larva Spodoptera litura F. Afriha Mafazah; Enny Zulaika
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.865 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v6i2.27447

Abstract

Bacillus thuringiensis merupakan bakteri gram positif berspora penghasil protein toksin yang bersifat insektisidal, salah satunya terhadap Spodoptera litura F. dari Ordo Lepidoptera. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui daya bunuh B. thuringiensis terhadap daya bunuh larva S. litura F. stadium instar 3, instar 4 dan instar 5. Sumber inokulum B. thuringiensis diambil dari tanah perkebunan Batu Malang. Isolasi menggunakan medium selektif LB (Luria Bertani) agar. Isolat terpilih di identifikasi dengan panduan Bergey’s Manual of Determinative Bacteria dan pengamatan kristal protein. Isolat K2 dan K9 teridentifikasi sebagai B. thuringiensis. Aplikasi bioinsektisida kultur B. thuringiensis dalam medium Luria Bertani cair (72 jam) dengan kepadatan sel 107. Isolat disemprotkan ke pakan larva instar 3, 4 dan 5. Kematian larva S. litura sudah mulai terjadi pada hari pertama setelah aplikasi B. thuringiensis dan presentase kematian meningkat sampai tujuh hari. Hampir seluruh larva yang diuji mengalami kematian antara 70-100%.
Pola Pertumbuhan Bakteri Ureolitik pada Medium Calcium Carbonat Precipitation (CCP) Rindan Novanti; Enny Zulaika
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.096 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.36187

Abstract

Abstrak—Bakteri ureolitik merupakan bakteri yang dapat menghasilkan urease untuk menghidrolisis urea. Bakteri ureolitik menggunakan urea sebagai sumber energi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola pertumbuhan bakteri ureolitik pada medium CCP.  Subkultur isolat bakteri ureolitik dilakukan pada medium CCP agar miring, pengamatan pola pertumbuhan isolat bakteri ureolitik dilakukan pada medium CCP cair selama 18 jam. Semua isolat menunjukkan fase adaptasi pada 0-2 jam, fase eksponensial terjadi pada 4-10 jam, fase stasioner terjadi mulai dari 14 jam dan fase kematian terjadi pada 14-18 jam. Pola pertumbuhan isolat JA1, JB2 dan JA4 menunjukkan pola yang hampir sama, isolat SU1 pola pertumbuhannya hampir sama dengan AK4, dan isolat JB3 menunjukkan pola pertumbuhan yang berbeda dengan isolat lainnya.
Perbandingan Pertumbuhan Bakteri Selulolitik pada Media Nutrient Broth dan Carboxy Methyl Cellulose Nitra Wahyuningsih; Enny Zulaika
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.909 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.36283

Abstract

Abstrak—Kurva pertumbuhan merepresentasikan keseluruhan siklus pertumbuhan bakteri, termasuk fase lag, eksponensial, stasioner dan kematian. Kultivasi mikroba untuk mengetahui pola pertumbuhan bakteri dilakukan dengan berbagai media pertumbuhan yaitu media umum dan media selektif. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan pola pertumbuhan isolat bakteri indigenous gambut Kalimantan pada media Nutrient Broth (NB) dan media Carboxy Methyl Cellulose (CMC). Kepadatan sel atau optical density (OD) diukur dengan spektrofotometer UV-Vis (600 nm). Pola pertumbuhan isolat bakteri pada media NB lebih baik dibandingkan pada media CMC. Fase log pada media NB optimal pada jam ke - 10 dan 12, sedangkan pada media CMC pada jam ke - 8 dan 9. Pada media NB fase kematian belum nampak hingga jam ke - 24, sedangkan pada media CMC fase kematian nampak pada jam ke - 9.
Aklimatisasi pH dan Pola Pertumbuhan Bacillus cereus S1 pada Medium MSM Modifikasi Avip Nur Fitria; Enny Zulaika
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3444.206 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.36788

Abstract

Abstrak—Pertumbuhan mikrooganisme dipengaruhi oleh sumber karbon, nitrogen, dan faktor lingkungan seperti suhu dan pH. Karbon dan nitrogen digunakan oleh bakteri untuk membentuk material sel dan DNA. Setiap mikroorganisme memiliki pH optimal untuk pertumbuhannya. MSM (Mineral salt medium) merupakan medium minimal sumber karbon dengan komposisi garam – garam mineral esensial bagi mikroorganisme. MSM dapat digunakan sebagai medium yang potensial pada bidang bioremediasi dan bioakumulasi logam berat. Bacillus cereus S1 merupakan isolat bakteri yang diisolasi dari sedimen sungai Kali Mas Surabaya. Penelitian aklimatisasi pH dilakukan dengan empat kondisi pH berbeda yaitu pH 3; 4; 5 dan 6. Pola pertumbuhan pada medium MSM modifikasi dilakukan dengan 6 konsentrasi MSM yang berbeda. Pengukuran kepadatan sel menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis dengan χ = 600 nm. Hasil penelitian menjukkan pH optimum bagi pertumbuhan B. cereus S1 adalah pada pH 6. Hasil inkubasi 96 jam menunjukkan MSM modifikasi pada konsentrasi MSM;NB 1:3 memiliki pola pertumbuhan paling tinggi dibandingkan dengan konsentrasi lain. Kandungan pepton pada MSM;NB akan mempengaruhi akumulasi logam berat jika digunakan dalam penelitian bioremediasi. Sebagai alternatif lain MSM dengan penambahan Glukosa 2% memiliki pola pertumbuhan lebih baik dari 100% MSM dan hampir menyerupai pola pertumbuhan MSM;NB. MSM+Glukosa 2% dapat digunakan sebagai medium pertumbuhan dan akumulasi pada bidang bioremediasi. 
Aktivitas Enzim Endoglukanase (EG) dan Lignin Peroksidase dari Penicillium sp. Pada Media Pertumbuhan Bekatul dan Tongkol Jagung Arzulinda Maulidar Rahmasyitha; Enny Zulaika; Kuswytasari Kuswytasari
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1084.116 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v7i2.37197

Abstract

Bekatul dan tongkol jagung memiliki kandungan lignin dan selulosa yang tersusun oleh unsur nitrogen dan karbon. Sehingga bekatul dan tongkol jagung dapat digunakan sebagai media pertumbuhan fungi. Beberapa spesies jamur menghasilkan enzim endoglukanase (EG) dan lignin peroksidase (LiP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas enzim endoglucanase (EG) dan lignin peroksidase (LiP) pada Penicillium sp. dengan media pertumbuhan bekatul dan tongkol jagung. Aktivitas enzim endoglukanase (EG) diukur menggunakan metode DNS, sedangkan aktivitas enzim lignin peroksidase (LiP) diukur dengan metode oksidasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas enzim endoglukanase (EG) dan LiP pada Penicillium sp. yang tertinggi pada media bekatul adalah sebesar 0,135 U/ml dan 32,131 U/ml. Pada media tongkol jagung aktivitas enzim endoglukanase (EG) dan LiP tertinggi adalah sebesar 0,104 U/ml dan 26,695 U/ml.
Karakter Isolat Bakteri P1 dari Rhizosfer Tanaman Tebu (Saccharum officinarum) Rahma Nadia Maudy; Enny Zulaika; Maya Shovitri
Jurnal Sains dan Seni ITS Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.871 KB) | DOI: 10.12962/j23373520.v8i2.43550

Abstract

Rhizosfer tanaman tebu merupakan daerah yang ideal bagi bermacam-macam mikroorganisme tanah, salah satunya adalah bakteri. Tujuan dari penelitian adalah karakterisasi isolat bakteri dan genus dari kawasan rhizosfer tanaman tebu. Isolat yang digunakan adalah isolat yang diisolasi dari rhizosfer tanaman tebu. Selanjutnya dikarakterisasi bentuk koloni, bentuk sel, uji fisiologi dan reaksi biokimianya. Isolat bakteri P1 kemudian diidentifikasi genus dengan metode generic assignment menggunakan Bergey’s Mannual of Determinative Bacteriology.  Hasil identifikasi genus isolat bakteri P1 yaitu genus Bacillus.