Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

The Effect of Guided Inquiry Learning Model to the Metacognitive Ability of Primary School Students Intan Dwi Hastuti; Yuni Mariyati; S. Sutarto; Chairun Nasirin
Prisma Sains : Jurnal Pengkajian Ilmu dan Pembelajaran Matematika dan IPA IKIP Mataram Vol 8, No 1: June 2020
Publisher : IKIP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.391 KB) | DOI: 10.33394/j-ps.v8i1.2615

Abstract

This study aimed at analyzing the effect of guided inquiry learning to the metacognitive ability of primary school students on the material of Least Common Multiple (KPK) and Greatest Common Divisor (FPB). The type of study was a mixed-method using quantitative and qualitative methods. There were 55 students of 4th grade used as the subjects of study. Two learning models were compared, namely guided inquiry learning model and conventional learning model. The students’ metacognitive ability was measured by means of problem-solving test on the material of Least Common Multiple (KPK) and Greatest Common Divisor (FPB). The quantitative analysis data used descriptive and inferential statistical tests. According to the results of data analysis, it was discovered that the t-test of sig (2-tailed) from the independent samples t-test of post-test was 0,00 (p = <0,05); this indicated that there was a significant difference on it. This showed that there was a difference of students’ metacognitive ability for both classes in solving the problems of Least Common Multiple (KPK) and Greatest Common Divisor (FPB) after the guided inquiry learning was implemented. Consequently, it can be concluded that there is a significant effect on the implementation of guided inquiry learning model to improve the students’ metacognitive ability in solving the material problems of Least Common Multiple (KPK) and Greatest Common Divisor (FPB).
Pengembangan Bahan Ajar Berdasarkan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Matematika Smp Kelas VIII Rahman Hidayat; Intan Dwi Hastuti; Sutarto Sutarto
Jurnal Pendidik Indonesia (JPIn) Vol 5, No 2: Oktober 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/jpin.v5i2.404

Abstract

Tujuan Penelitian ini yaitu mengembangkan bahan ajar berdasarkan model PBL berorientasi pada pemecahan  masalah matematis pada materi sistim koordinat kartesius. Penelitian ini merupakan model pengembangan (Research and Development). Model pengembangan ADDIE yaitu (Analysis, Design, Development, Impelementation, and Evaluation). Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carey (1996) guna merancang sistem pembelajaran. Bahan ajar Model PBL Layak digunakan untuk siswa kelas VIII dengan uji kelayakan validator sebesar 84,4 %.
Problem-based learning with role-playing: An experiment on prospective mathematics teachers Ita Chairun Nissa; I Ketut Sukarma; Sutarto Sutarto
Beta: Jurnal Tadris Matematika Vol. 13 No. 1 (2020): Beta May
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/betajtm.v13i1.370

Abstract

[English]: This study aimed to examine the effect of problem-based learning (PbL) with role-playing toward problem-solving skills of prospective mathematics teachers’ (PMTs) who take linear algebra courses. The study was a quasi-experimental with a non-equivalent control group post-test only design. Forty-two PMTs were involved and divided into experimental (taught using PbL combined with role-playing) and control groups (taught using PbL only). Data were collected using tests and video recordings. The test produces data on PMTs' problem-solving skills on linear algebra problems and video recordings resulted in the transcripts of PMTs’ discussion when they played a role. Data were analyzed through two stages. Firstly, the results of the test were analyzed quantitatively using F-test to measure the variance of the two groups, then measure the normality of the data using the interpretation of skewness and kurtosis, and finally, one-tail t-test to measure differences in test results between the two groups. Secondly, the sample of PMTs’ works in two groups and the transcripts of their conversation were qualitatively analyzed to strengthen the quantitative finding and reveal how PbL with role-playing support PMTs’ problem-solving in teacher education. This study shows that PbL with role-playing is more effective to improve students’ problem-solving skills than solely doing problem-based learning. Doing a role-playing provided students with the opportunity to be able to think and speak mathematics more formally in the context of problem-solving. Keywords: Problem-based learning, Role-playing, Prospective mathematics teachers, Problem-solving [Bahasa]: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pembelajaran berbasis masalah dengan bermain peran pada pemecahanmasalah calon guru matematika yang mengambil matakuliah aljabar linier pada semester ketiga. Penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain post-test kelompok kontrol yang tidak setara. Empat puluh dua calon guru matematika terlibat dalam penelitian ini dan mereka dibagi menjadi kelompok eksperimen (diajarkan menggunakan pembelajaran berbasis masalah dengan bermain peran) dan kelompok kontrol (diajarkan menggunakan pembelajaran berbasis masalah saja). Data dikumpulkan menggunakan tes dan rekaman video. Tes menghasilkan data tentang kemampuan calon guru untuk memecahkan masalah aljabar linier dan rekaman video yang menghasilkan transkrip diskusi calon guru ketika mereka memainkan suatu peran. Data dianalisis melalui dua tahap. Pertama, hasil tes dianalisis secara kuantitatif menggunakan uji-F untuk mengukur varian kedua kelompok, kemudian mengukur normalitas data menggunakan interpretasi skewness dan kurtosis, dan akhirnya dilakukan uji-t satu pihak untuk mengukur perbedaan hasil tes antara kedua kelompok. Kedua, sampel hasil tes calon guru matematikadari kedua kelompok dan transkrip diskusidianalisis secara kualitatif untuk memperkuat temuan kuantitatif dan mengungkapkan bagaimana pembelajaran berbasis masalah dengan bermain peran dapat mendukung pemecahan masalah pada calon guru matematika yang menempuhpendidikan guru. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah dengan bermain peran lebih efektif untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah calon guru matematika daripada hanya melakukan pembelajaran berbasis masalah saja. Bermain peran memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat berpikir dan mengomunikasikan matematika secara formal dalam konteks pemecahan masalah. Kata kunci: Pembelajaran berbasis masalah, Bermain peran, Calon guru matematika
PENGARUH PEMBELAJARAN KONTKESTUAL DENGAN STRATEGI REACT TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA Intan Dwi Hastuti; Sutarto Sutarto; Ahmad Muzanni
Jurnal Pendidik Indonesia (JPIn) Vol 5, No 2: Oktober 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/jpin.v5i2.434

Abstract

Matematika adalah mata pelajaran untuk dipelajari setiap jenjang. Perencanaan Pembelajaran  disusun berdasarkan strategi REACT. Penelitian ini menggunakan  metode quasi eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPK Mardy Wiyata Malang dan SMP BSS Malang tahun ajaran 2021/2022. Hasil pengujian hipotesis yang diperoleh menunjukan terdapat pengaruh strategi REACT terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII SMP BSS School Malang.
Pengembangan Bahan Ajar Berdasarkan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Matematika Smp Kelas VIII Rahman Hidayat; Intan Dwi Hastuti; Sutarto Sutarto
Jurnal Pendidik Indonesia (JPIn) Vol 5, No 2: Oktober 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/jpin.v5i2.403

Abstract

Tujuan Penelitian ini yaitu mengembangkan bahan ajar berdasarkan model PBL berorientasi pada pemecahan  masalah matematis pada materi sistim koordinat kartesius. Penelitian ini merupakan model pengembangan (Research and Development). Model pengembangan ADDIE yaitu (Analysis, Design, Development, Impelementation, and Evaluation). Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carey (1996) guna merancang sistem pembelajaran. Bahan ajar Model PBL Layak digunakan untuk siswa kelas VIII dengan uji kelayakan validator sebesar 84,4 %.
PELATIHAN “IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) BAGI GURU DI SD NEGERI 2 SIGAR PENJALIN” Mujiburrahman Mujiburrahman; Aluh Hartati; M. Najamuddin; Baiq Sarlita Kartiani; Sutarto Sutarto; Aliahardi Winata
INTAN CENDEKIA (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Vol 1, No 1 (2020): Intan Cendekia: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/intancendekia.v1i1.56

Abstract

Dengan  sistem  pembelajaran  saintifik  yang  di dalamnya banyak terkadung berbagai metode pembelajaran yang dapat di gunakan oleh peserta didik. Di sini yang mendominasi seluruh pembelajaran adalah peserta didik, peserta didik di harapkan aktif dan bersifat memberi ilmu  pengetahuan  juga kepada teman  yang lain,  jadi tidak hanya menerima saja. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) secara utuh atau holistic, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan yang lainnya. Dalam kegiatan ini, beberapa target luaran diantaranya: (1) terlaksananya kegiatan pelatihan dengan judul “Pelatihan ImplementasiPembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik (Scientific Approach) bagi guru di SD Negeri 2 Sigar Penjalin (2) peserta (guru) mampu memahami konsep, karakteristik, dan langkah-langkah/prosedur pembelajaran berbasis pendekatan saintifik (scientific Approach); (3) peningkatkan kemampuan guru dalam mengimplemenasikan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran; dan (4) menghasilkan pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan tahapan saintifik. Metode pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan secara kelompok, curah pendapat, dan partisipatif. Adapu tahapan kegiatan ini sebagai berikut: (1) persiapan dan pembekalan; (2) penyampaian materi; (3) pelaksanaan kegiatan pengabdiann dan (4) rencana keberlanjutan program. Hasil dari pengabdian diperoleh bahwa guru di SD Negeri 2 Sigar Penjalin memiliki masalah dalam memahami pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Guru hanya mengikuti panduan yang terdapat pada buku guru tanpa melakukan pengembangan secara kontekstual.
PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAGI GURU DI SD NEGERI 2 MEDANA Sutarto Sutarto; Ahmad Muzanni; Menik Aryani; Lalu Jaswandi; M. Samsul Hadi
INTAN CENDEKIA (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Vol 1, No 1 (2020): Intan Cendekia: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/intancendekia.v1i1.57

Abstract

Dengan sistem pembelajaran saintifik yang di dalamnya banyakterkadung berbagai metode pembelajaran yang dapat di gunakan olehpeserta didik. Di sini yang mendominasi seluruh pembelajaran adalahpeserta didik, peserta didik di harapkan aktif dan bersifat memberi ilmupengetahuan juga kepada teman yang lain, jadi tidak hanya menerima saja.Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketigaranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) secara utuh atau holistic,artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan yanglainnya. Dalam kegiatan ini, beberapa target luaran diantaranya: (1)terlaksananya kegiatan pelatihan dengan judul “PelatihanImplementasiPembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik (ScientificApproach) bagi guru di SD Negeri 2 Sigar Penjalin (2) peserta (guru) mampumemahami konsep, karakteristik, dan langkah-langkah/prosedurpembelajaran berbasis pendekatan saintifik (scientific Approach); (3)peningkatkan kemampuan guru dalam mengimplemenasikan pendekatansaintifik dalam proses pembelajaran; dan (4) menghasilkan pembelajaranyang berpusat pada siswa dengan tahapan saintifik. Metode pelaksanaanprogram pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan secara kelompok,curah pendapat, dan partisipatif. Adapu tahapan kegiatan ini sebagaiberikut: (1) persiapan dan pembekalan; (2) penyampaian materi; (3)pelaksanaan kegiatan pengabdiann dan (4) rencana keberlanjutan program.Hasil dari pengabdian diperoleh bahwa guru di SD Negeri 2 Sigar Penjalinmemiliki masalah dalam memahami pembelajaran dengan menggunakanpendekatan saintifik. Guru hanya mengikuti panduan yang terdapat padabuku guru tanpa melakukan pengembangan secara kontekstual.
Pengembangan Keterampilan Bioentrepreneurship Melalui Pelatihan Pembuatan Nata de Soya Agus Muliadi; Subagio Subagio; Hulyadi Hulyadi; Ali Imran; Sutarto Sutarto; Intan Dwi Hastuti
INTAN CENDEKIA (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Vol 2, No 1 (2021): Intan Cendekia (Jurnal Pengabdian masyarakat)
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/intancendekia.v2i1.146

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pengrajin tahu dalam mengolah limbah cair produksi tahu menjadi Nata de Soya. Peserta kegiatan ini adalah ibu-ibu pengrajin tahun di Kelurahan Kekalik Jaya Kota Mataram sebanyak 15 orang. Kegiatan pelatihan dilakukan dalam tiga tahap yaitu (1) Persiapan, (2) Pelaksanaan, (3) Evaluasi. Hasil kegiatan pelatihan bahwa 1) peserta memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup baik dalam mengolah limbah cair produksi tahu menajdi Nata de Soya; (2) seluruh peserta (100%) mengikuti kegiatan pelatihan dan pendampingan dengan senang, semangat, dan antusias; (3) sebanyak 90% peserta merekomendasikan agar kegiatan pelatihan dapat ditingkatkan dan dilanjutkan dengan topik lainnya. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian tentang pemberdayaan keterampilan bioentrepreneurship masyarakat efektif dilakukan melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan.
PELATIHAN PENYUSUNAN BIG BOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN LITERASI DI SD NEGERI 2 MEDANA Sutarto Sutarto; Baiq Sarlita Kartiani; M. Chairul Anam; Ahmad Muzanni; Hariadi Ahmad
INTAN CENDEKIA (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Vol 1, No 1 (2020): Intan Cendekia: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Pendidikan Intan Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47165/intancendekia.v1i1.59

Abstract

Buku besar (big book) adalah buku bacaan yang memiliki ukuran, tulisan, dan gambar yang besar. Big book berkarakteristik khusus yang dibesarkan, baik teks maupun gambarnya, sehingga memungkinkan terjadinya kegiatan membaca bersama antara guru dan murid. Big book bagi pembaca pemula menunjukkan guru bagaimana cara menggunakan big book agar meningkatkan pengalaman membaca nyaring, kesalahan, dan kebenaran dari tulisan dan ilustrasi yang berukuran besar, ide-ide untuk menampilkan buku (tampilan kemasan buku), serta kegiatan menggunakan buku besar. Dalam kegiatan ini, beberapa target luaran diantaranya: : (1) Program ini diperuntukan bagi seluruh guru yang ada di SD Negeri 2 Medana, kecamatan Tanjung, kabupaten Lombok Utara; (2) peserta (guru) mampu memahami konsep, tata cara dan mengimplementasikan media bog book pada proses pembelajaran literasi di kelas; (3) meningkatkan kemampuan guru dalam mengajarkan literasi (baca tulis) dengan menggunakan media big book; dan (4) menghasilkan media bigbook sesuai perkembangan kognitif dan tingkatan kelas peserta didik. Kemudian luaran yang dihasilkan dari program ini diantaranya: (1) terlaksananya kegiatan Pelatihan Penyusunan Big Book sebagai Media Pembelajaran Literasi di SD Negeri 2 Medana”; (2) menghasilkan peserta didik yang mampu membaca dan menulis dengan menggunakan media big book; dan (3) menghasilkan media big book yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan untuk mengajarkan pembelajaran literasi bagi peserta didik di kelas. Adapun tahapan kegiatan ini sebagai berikut: (1) persiapan dan pembekalan; (2) penyampaian materi; (3) pelaksanaan kegiatan pengabdiann dan (4) rencana keberlanjutan program. Hasil dari pengabdian diperoleh bahwa guru di SD Negeri 2 Medan memiliki pemahaman yang rendah mengenai media big book.