Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PENGKAJIAN KOMPARATIF PROSES PEMBELAJARAN MODEL ISLAMIC FULL DAY SCHOOL TINGKAT SEKOLAH DASAR Nif’an Nazudi; Hermawan Hermawan
Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE) Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE)
Publisher : UM Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.518 KB) | DOI: 10.37729/jpse.v5i2.6077

Abstract

Pelaksanaan model Islamic full day school di sekolah dasar terdapat perbedaan signifikan, meskipun sama dari sisi waktu proses pembelajarannya. Dari sinilah penulis berkeinginan untuk mengkaji secara komparatif terkait perbedaan-perbedaan dalam proses pembelajaran model Islamic full day school tingkat sekolah dasar di tiga SD, yaitu SD Muhammadiyah Kutoarjo, SDIT Ulul Albab Purworejo, dan SDIT Salsabila Purworejo. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana hasil pengkajian komparatif proses pembelajaran model Islamic full say school tingkat sekolah dasar di Kabupaten Purworejo? (2) Apa saja kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran model Islamic full day school tingkat sekolah dasar di Kabupaten Purworejo?. Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan komparatif (perbandingan), dengan tahapan: (1) Studi pendahuluan (pustaka dan lapangan), (2) Perbandingan atau mengkaji perbedaan-perbedaan temuan data kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan, (3) validasi ahli, dan (4) publikasi ilmiah dan membuat produk berupa panduan pembelajaran model Islamic full day school berdasarkan pengkajian komparatif model Islamic full day school. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) pembelajaran dengan model Islamic full day school di tiga SD tempat penelitian terdapat perbedaan dalam alokasi (jadwal) waktu pembelajaran, di SD Muhammadiyah Kutoarjo pembelajaran dimulai pukul 06.45-13.00, di SDIT Ulul Albab dimulai pukul 07.00-14.00, sedangkan di SDIT Salsabila dimulai pukul 07.00-15.00. Pembelajaran di tiga sekolah tersebut memadukan kurikulum Depdiknas dan kurikulum yayasan yang menaunginya. 2) Adapun kelebihan dari model Islamic full day school adalah adanya keseimbangan aspek religi dan ilmu umum, waktu lebih berguna bagi siswa, lebih mudah untuk mendidik karakter siswa. Sedangkan kekurangannya adalah rasa lelah dari para guru dan siswa, kurangnya fasilitas, sarana dan prasarana. Kata kunci: proses pembelajaran, Islamic full day school
RESPONS TERHADAP KONSEPSI ALLAH DALAM TEOLOGI PROSES Hermawan Hermawan
Pengarah: Jurnal Teologi Kristen Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Alkitab Tiranus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2773.938 KB) | DOI: 10.36270/pengarah.v1i1.8

Abstract

Process theology has influenced the worldview of Christian theology. It has emphasis on the doctrine of God. Process theology is consistently applied based on dipolar nature, namely the changing and unchanging nature. These two natures have affected the view of God. Process theology is also included as natural theology, which is seeking for theodicy purpose. In this article, there are two types of response toward process theology, appreciation and counter position. The responses will be elaborated based on theological concept and biblical studies approaches.
EFEKTIFITAS ONLINE CUSTOMER ENGAGEMENT MELALUI BLOG DI INDUSTRI KOSMETIK INDONESIA Hermawan Hermawan
Jurnal REKOMEN (Riset Ekonomi Manajemen) Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/rn.v1i1.561

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah online customer engagement melalui blog di industri kosmetik Indonesia efektif atau tidak. Indikator untuk melihat bahwa online customer engagement efektif atau tidak adalah dengan melihat pengaruhnya terhadap brand awareness dan purchase intention sebagai hasil dari engagement tersebut. Populasi dari penelitian ini adalah pelanggan kosmetik Indonesia yang membaca blog sebagai salah satu referensi sebelum melakukan pembelian kosmetik. Alasan menggunakan populasi adalah untuk mengukur seberapa jauh para pelanggan yang merujuk pada blog dan untuk menentukan sejauh mana hal tersebut akan mempengaruhi variabel brand awareness dan purchase intention.Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa online customer engagement melalui blog adalah efektif. Secara umum, hasil menunjukkan bahwa responden memiliki brand awareness dan purchase intention pada merek tertentu setelah merujuk pada blog. Namun, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhitungkan untuk membuat online customer engagement menjadi lebih efektif. Pelanggan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut; perempuan, karyawan atau mahasiswa, memiliki latar belakang pendidikan Sarjana, penghasilan Rp 1.000.000 - 5.000.000 perbulan, jarang dan kadang-kadang melakukan pembelian kosmetik via online dan melakukan perawatan kecantikan lebih merujuk ke blog. Sebagai kesimpulan, para pelanggan dengan karakteristik tersebut memiliki potensial lebih sebagai target pasar untuk mengaplikasikan online customer engagement.
Sintesis Membran Silika Kitosan Dari Abu Ampas Tebu (Bagasse) Sjamsiah Sjamsiah; Kurnia Ramadani; Hermawan Hermawan
Al-Kimia Vol 5 No 1 (2017): June
Publisher : Study Program of Chemistry - Alauddin State Islamic University of Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/al-kimia.v5i1.2857

Abstract

Membrane is a polymer layer that can be used in the process adsorbsi metal ions. Membrane can be synthesized from silica dust bagasse that termodifikasi kitosan. The purpose of this research is to know the impact of the addition of a variety of silicate on the characteristics of the membrane silika-kitosan the bagasse to the adsorpsi metal ions Pb. The content of silica in the bagasse to 73, 80 %. Membrane kitosan-silika be made with different variations of the composition of which is 1 : 1 ; 1 : 1, 5 ; 1 : 2 ; 1 : 2, 5 and 1 : 3 and the ability of the adsorpsi the metal Pb in a row of 41 %, 43, 76 %, 54, 88 %, 38, 36 % and 39, 6 %.. The application of membrane to the process adsorpsi metal ions Pb by membrane said with a ratio of 1 : 2 to concentrate Pb the beginning of the 50 parts per million. The use of membrane to the process readsorpsi to do with how to choose a membrane that has the adsorpsi of the membrane with a ratio of 1:2 be able to absorb metal Pb of 1 ppm. Membrane that has been used can be used with traffic readsorpsi, 2 % in the membrane of every 1 : 2.
Perencanaan Pengembangan Wisata Alam Dan Pendidikan Lingkungan (Studi di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Cikampek) Bambang Setiyono; Sarwono Sarwono; Hermawan Hermawan
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 15 No. 3 (2012)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.466 KB)

Abstract

KHDTK Cikampek merupakan kawasan hutan yang difungsikan untuk tempat penelitian dan pengembangan kehutanan. Dalam perkembangannya, kawasan ini juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata bagi masyarakat sekitar. Puslitbang Peningkatan Produktivitas Hutan (Pusprohut), sebagai pengelola kawasan merespon dinamika perkembangan yang terjadi dengan mewacanakan pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan. Pengembangan kawasan dilakukan agar kegiatan wisata dapat dikelola sekaligus dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis proses perencanaan pengembangan kawasan, 2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses perencanaan, 3) aktor yang terlibat dalam proses perencanaan pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan di KHDTK Cikampek. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Perencanaan pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan di KHDTK Cikampek melalui tahapan 1) Penyiapan Kondisi Pemungkin, 2) Kajian Studi Pengembangan Potensi dan Program Wisata, serta Kajian Feasibility Pengusahaan Wisata, 3) Penyiapan Sumberdaya Manusia, 4) Penguatan Kelembagaan, 5) Penyiapan infrastruktur dan fasilitas, 6) Penyusunan Program, 7) Sosialisasi, 8) Pelaksanaan dan Implementasi Kegiatan, 9) Monitoring dan Evaluasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perencanaan pengembangan kawasan adalah faktor sumberdaya manusia, faktor lingkungan, faktor kebijakan, serta faktor dana dan anggaran. Pihak yang terlibat dalam pengembangan kawasan adalah Pemerintah, akademisi dan masyarakat. Pemerintah adalah Pusprohut sebagai pengelola, Disbudpar, akademisi tim pengkaji dari universitas, serta masyarakat sekitar kawasan. Pemerintah memiliki peran yang penting khususnya di bidang pembuatan kebijakan, akademisi menjadi konsultan pembantu dan masyarakat dapat memberikan masukan, saran serta pemikiran dalam proses perencanaan melalui diskusi atau pertemuan. Kata Kunci: perencanaan, wisata alam, pendidikan lingkungan, kawasan hutan, stakeholders.
POLA PEMBERIAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN ISPA BAGIAN ATAS DI PUSKESMAS SUKASADA II PADA BULAN MEI – JUNI 2014 Hermawan Hermawan; Komang Ayu Kartika Sari
E-Jurnal Medika Udayana vol 3 no 10(2014):e-jurnal medika udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.105 KB)

Abstract

ISPA merupakan masalah global kesehatan masyarakat dengan prevalensi dan beban biaya kesehatan yang tinggi. Di Puskesmas Sukasada II, ISPA merupakan penyakit terbanyak yang datang ke puskesmas Sukasada II sebesar 3,091 pasien pada tahun 2013 dan 1,452 pasien dari bulan Januari - Juni 2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pemberian antibiotik pada pasien ISPA bagian atas rawat jalan di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II pada bulan Mei – Juni 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriprif cross-sectional dengan cara pengumpulan data sekunder register dan rekam medis pasien ISPA yang berkunjung di Puskesmas Sukasada II. Karakteristik sebaran kategori umur penderita ISPA di wilayah kerja Puskesmas Sukasada II sebagian besar merupakan balita (46,5%) dengan prevalensi tertinggi pada jenis kelamin laki-laki (52,8%) dan tertinggi di Desa Pancasari (54,2%). Diagnosis ISPA diklasifikasikan dengan sebaran  faringitis (41,7%), tonsilitis (25,0%) , rinitis (13,9%) , common cold ( 11,1%) dan sinusitis (8,3%). Pemberian antibiotik pada pasien ISPA mencapai 93,8% dengan antibiotik terbanyak yang digunakan adalah kotrimoksasol, penoksimetil penisilin, amoksisilin dan siprofloksasin. Pemberian antibiotik berdasarkan diagnosis pasien ISPA bagian atas masih ada yang belum sesuai dengan pedoman pengobatan yang ditetapkan.  
The usage of market vegetable waste in the production of electricity through microbial fuel cells Muhamad Imaduddin; Hermawan Hermawan; Hadiyan Hadiyan
Jurnal Sains Dasar Vol 3, No 2 (2014): October 2014
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Science, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (924 KB) | DOI: 10.21831/jsd.v3i2.4168

Abstract

Keberadaan sampah sayur pasar begitu melimpah. Pemanfaatan sampah sayur salah satunya diolahmenjadi kompos. Hasil kompos mengalami kesulitan dalam pemasarannya sehingga hanya digunakan dalam skalakecil dan juga berdampak ke lingkungan seperti asidifikasi dan eutrofikasi. Di sisi lain, ancaman krisis energi danbahan bakar menjadikan kegiatan terkait dengan energi baru terbarukan menjadi sesuatu yang mendesak untuksegera dilakukan. Salah satu energi alternatif terbarukan ini adalah Microbial Fuel Cells . MFCs merupakan jenisutama dari bioelectrochemical system yang mengonversi biomassa secara spontan menjadi listrik melalui aktivitasmetabolisme mikroorganisme. Tujuan penelitian adalah menerapkan teknologi MFCs sebagai aplikasi sel voltadalam memproduksi listrik dengan substrat fase slurry sampah sayur. Variasi dilakukan pada perbandingan faseslurry yaitu 1:2; 1:1, dan 2:1 serta penambahan EM4. Pengoperasian reaktor dilakukan selama 21 hari. Voltaseyang dihasilkan paling besar pada reaktor R1+ (1:2 dan penambahan EM4) yaitu mencapai 1180 mV, arus listriksebesar 5,1 μA, dan daya listrik sebesar 6,02 mWatt, serta kerapatan daya sebesar 462,92 mWatt/m2. Keberadaanair pada MFCs berperan dalam mekanisme degradasi sampah sayur. Kecenderungan naiknya energi listrik yangdihasilkan pada awal pengoperasian reaktor menunjukkan adanya peningkatan sintesis seluler mikroorganisme.Penurunan energi listrik dipengaruhi pH lingkungan hidup mikroorganisme serta proses terbentuknya media lekatpada elektroda.Kata kunci: sampah sayur pasar, listrik, microbial fuel cells
PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI BAHAN PAKAN BUNGKIL SAWIT DALAM PERSPEKTIF KEAMANAN PANGAN Legis Tsaniyah; Hermawan Hermawan
Operations Excellence: Journal of Applied Industrial Engineering Vol 7, No 2, (2015): OE Juli 2015
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. Palm kernel cake (Palm Kernel Expeller - PKE) is one of the feed rawmaterials are abundant in Indonesia. PKE material very easily covered with mold,so the opportunity to produce mycotoxins, one of which is Aspergillus Sp. whichproduces aflatoxin. Aflatoxins are toxic not only cattle, but also the residue isstored in animal products such as meat and milk. The concentration of aflatoxin inanimal feed under the provisions of the Indonesian National Standards Bodyshould not exceed 100 mg / kg. The concentration of aflatoxin allowed to enterthe human food ingredient according to the provisions of the WHO maximumppb.Pengendalian 0:03 PKE production process by using GMP + and HACCP isone of the most logical alternative and effective current to the prevention ofaflatoxin. The HACCP system is implemented following the 12 steps and 7principles of implementation of Codex Alimentarius Commission asrecommendations.Keywords: Palm Kernel Expeller, Food Safety in Animal Feed, HACCP system
Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kependidikan Berdasarkan Analisis Beban Kerja di Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi pada Program Pascasarjana Universitas Brawijaya ) Agustina Salama; Andy Fefta Wijaya; Hermawan Hermawan
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 18 No. 4 (2015)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1519.685 KB) | DOI: 10.21776/ub.wacana.2015.018.04.6

Abstract

Merencanakan kebutuhan tenaga kependidikan dalam hal ini bukan hanya yang berkaitan dengan kuantitas, akan tetapi juga kualitas dari sumber daya manusia yang dibutuhkan. Sehingga dalam hal ini seharusnya analisis beban kerja memainkan peranan yang penting sebab pengadaan tenaga kependidikan yang tidak didasari oleh analisis yang tepat, akan selalu menimbulkan masalah misalnya pendistribusian tenaga kependidikan yang saat ini masih belum mengacu pada kebutuhan tiap unit kerja yang sebenarnya dalam artian belum didasarkan pada beban kerja  yang  ada. Sehingga dalam  perencanaan kebutuhan tenaga kependidikan di lingkungan  unit kerja yang ada di Universitas Brawijaya khususnya pada Program Pascasarjana makaperlu dianalisis beban kerja setiap tenaga kependidikan dan juga menganalisis kebutuhan tenaga kependidikan pada unit layanan yang ada di program pascasarjana.Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan berdasarkan Observasi atau pengamatan langsung  yang dilakukan dalam mengumpulkan data dimana langsung mengamati aktivitas kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga kependidikan di tiap bagian misalnya mengamati berapa waktu yang dibutuhkan oleh tenaga kependidikan dalam mengerjakan suatu pekerjaan selain itu juga dengan wawancara yang dilakukan dalam hal ini adalah menanyakan langung kepada narasumber ataui nforman yang melaksanakan jabatan tersebut selanjutnya dilakukan dokumentasi dalam hal ini dilaksanakan dengan cara mengumpulkan data-data yang berasal dari catatan-catatan, dokumen-dokumen yang dianggap berkaitan dengan masalah yang di telitibaik berupa daftar tupoksi tiap jabatan ataupun data kepegawaian tiap tenaga kependidikan yang berada di Program Pascasarjana.Dengan adanya hasil perhitungan analisis beban kerja pada Program Pascasarjana maka dapat diketahui jabatan-jabatan mana saja yang mengalami kelebihan beban kerja dan kekurangan beba nkerjanya.
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akademik (Studi Kasus SMA Negeri 1 Talang Kelapa Palembang) Azhar Irfandi; Okta Liansyah; Ervi Cofriyanti; Hermawan Hermawan
JATISI (Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi) Vol 1 No 1 (2014): JATISI SEPTEMBER 2014
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) STMIK Global Informatika MDP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.196 KB) | DOI: 10.35957/jatisi.v1i1.26

Abstract

Academic information system is a system that provides services such as academic data. In this study, authors take SMA Negeri 1 Talang Kelapa as a research site, because the academic information system at the school has not been managed well,so that it is difficult in implementing the existing academic activities, such as the difficulty of determining the properness criteria for tenth grade students in filtering major social science (IPS) or natural science (IPA), the searching process of student and teacher data still needs a lot of time, consequently the information is difficult to be access quickly, the archival storage need a lot of file cabinet, the student parents are still difficult to know whether their children are present or not, and also the difficulty for seeking information about the student alumni and giving an announcement for the alumni such as high school reunion invitation. Based on those reasons, authors develop a computerized academic information system to resolve the academic problems. The methodology in developing this system is using Rapid Application Development 89nJatisi, Vol. 1 No. 1 September 2014 Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author) Methodology. This methodology has four phases namely requirement phases, in this phase, authors do the observations, interviews and literature study. Second, the design phase, in this phase authors make the data and process model, database design and interface design. The third one, construction phase, in the this phase authors make program codes and the last, implementation phase. in the result of system testing is installed and socialized in the school. By implementation the academic information system, it can help the academic business process in SMA Negeri 1 Talang Kelapa, especially for actualizing the school vision.