Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan)

Healthy Living Behavior Models in Islam and Covid-19 Pandemic using AHP Yan Orgianus; Hirawati Oemar; A. Harits Nu'man; M. Dzikron A.M.
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 37, No. 2, Year 2021 [Accredited Sinta 2] No 10/E/KPT/2019]
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.068 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v37i2.8601

Abstract

The COVID-19 pandemic has swept the globe. Understanding the model of healthy living behavior is critical for virus prevention. The purpose of this research is to develop a model of healthy living behavior based on Islamic teachings and to organize priority levels based on Islamic healthy living behavior. The Analytical Hierarchy Process (AHP) method is used in this study to determine the ranking or priority of the model by comparing the objectives based on the collective opinion of health experts. Data are gathered through literature reviews, interviews, and questionnaires. The ranking of lifestyle models is based on four specialist doctors’ opinions, and the respondents who live healthy lifestyles are 34 administrators of the Bandung campus mosque. According to the study’s findings, a healthy life model based on Islamic teachings includes a healthy body, a healthy soul, and guaranteed sustenance. The order of Islamic healthy behavior and values based on AHP is as follows: No Overeating for 68.18%; Reading the Qur’an for 8.15%; Giving alms for 6.98%; Repent and purify oneself for 5.61%; Fasting for 4.99%; Tahajjud Prayer for 4.49%; Friendship for 0.83%; Drinking honey for 0.44%; and Duha prayer for 0.33%.
Mendongkrak Daya Beli Masyarakat Melalui Transfer “Knowledge” Berbasis Teknologi (Sebuah Model Konseptual) A Harits Nu'man
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 22, No. 3, Tahun 2006 (Terakreditasi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.242 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v22i3.219

Abstract

Kebijakan Pembangunan Manusia saat ini hendaklah direlaisasikan dalam wujudnya pembangunan manusia dengan cakupan dimensi yang luas. Strategi yang diterapkan dalam pembangunan manusia harus terlihat pada anggaran pembangunan yang mampu menunjukan keberpihakan pada sektor-sektor khusus yang menyentuh pembangunan manusia. Akselerasi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang menggunakan indikator dampak sebagai komponen dasar perhitungannya, terdiri dari ; angka harapan hidup waktu lahir, pencapaian pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah, serta pengeluaran konsumsi akan tercapai dengan baik apabila melibatkan semua stakeholder secara terintegrasi baik dari tripartit (pemerintah, industri dan pendidikan), maupun masyarakat itu sendiri.  Apabila dilihat dari akar masalah yang muncul dalam ketiga dimensi yang dijadikan sebagai indikator dalam perhitungan IPM, maka kemamuan daya beli masyarakat sangat menentukan besaran IPM, oleh karena itu Unisba sebagai salah satu institusi penyelenggara pendidikan memiliki peranan yang cukup besar untuk mendongrak daya beli masyarakat melalui transfer “knowledge” berbasis Teknologi.
Kebijakan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Sebagai Upaya Untuk Menghadapi Era Perdagangan Bebas (Suatu Model Konseptual dalam Pengembangan IKM) A Harits Nu'man
MIMBAR (Jurnal Sosial dan Pembangunan) Volume 21, No. 3, Tahun 2005 (Terakreditasi)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.751 KB) | DOI: 10.29313/mimbar.v21i3.184

Abstract

Dalam menghadapi persaingan  global ini, perlu disusun strategi bersaing yang berpijak pada kompetensi inti (core competence), baik dalam hal harga (price), kualitas (quality), teknologi (technology), maupun fleksibilitas biaya produksi (fexibility cost). Khususnya pada sektor industri kecil dan menengah (IKM) yang memiliki peranan sentral dan strategis dalam pembangunan ekonomi kerakyatan bahkan sampai mampu bertahan dikala Indonesia dilanda badai krisis dan mampu membangkitkan perekonomian nasional. Dalam studi ini ditemukan bahwa peran serta sektor IKM yang memiliki keunggulan komparatif, tidak disertai dengan penguasaan teknologi sebagai dasar pengembangan wilayah berbasis teknologi. Analisis didasarkan pada kemampuan dayasaing industri kecil dan menengah berdasarkan konsep pengembangan wilayah berbasis teknologi, yang mengindikasikan bahwa industri kecil dan menengah membutuhkan penguatan teknologi. Model konseptual pengembangan industri kecil dan menengah yang diusulkan mengarah pada kebijakan tentang pengembangan penguatan teknologi pada IKM agar memiliki daya saing di era global, dengan urutan prioritas pada komponen Technoware, Orgaware, Infoware, serta Humanware. Dengan demikian maka diharapkan IKM dapat mempertahankan pasar domestik, menghasilkan produk yang berkualitas dengan sentuhan teknologi.