Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Manajemen Bank Sampah di Desa Citaman Kecamatan Ciomas Kota Serang, Banten Irwanto Irwanto; Endi Permata; Didik Aribowo; Irwani Irwani
Ekonomikawan: Jurnal Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Vol 19, No 2 (2019)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.976 KB) | DOI: 10.30596/ekonomikawan.v19i2.3820

Abstract

Setiap harinya manajemen sampah rumah tangga atau sampah domestik semakin meningkat, keaktifan dari peran masyarakat di desa Citaman dalam mengelola sampah sangat dibutuhkan. Oleh karenanya, kegiatan pengabdian masyarakat sangat membantu masyarakat desa Citaman dalam mengelolah sampah yang baik untuk sampah organik maupun non organik. Permasalahan dalam kegiatan ini adalah bagaimanakah cara memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya bank sampah dalam masyarakat untuk memilah-milah jenis sampah menjadi barang-barang kerajinan yang bernilai ekonomi. Metode pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah dengan kegiatan diskusi pemberdayaan kepada masyarakat Citaman RT 08, RW 13 pada kecamatan Ciomas di lokasi, yaitu di Pedukuhan Desa Citaman, Kecamatan Ciomas Serang Banten.Hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat di Citaman memberikan bekal keterampilan kepada masyarakat untuk mengelola bank sampah, dengan upaya mengurangi dan memanfaatkan ulang. Kegiatan pengabdian ini cukup efektif karena bahan-bahan yang diperlukan ada di sekitar masyarakat setempat yaitu dengan dihasilkan suatu produk kerajinan dari sampah, berupa lampion dan bunga dari sedotan bekas, pigura dan tempat pensil dari karton dan plastik bekas dari tempat minuman.
Produktivitas Biomassa Copepoda di Perairan Demak Muhammad Zaenuri; Hadi Endrawati; Widianingsih Widianingsih; Irwani Irwani
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 13, No 1 (2008): Jurnal Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.869 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.13.1.19-24

Abstract

Copepoda sebagai konsumer primer, merupakan biomassa yang dapat dikuantifikasi dengan pendekatan morfometri, dengan output volume tubuh copepoda sebagai landasan penghitungan transfer energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas biomassa copepoda di perairan Demak. Penelitian ini dilaksanakan dari Mei hingga Oktober 2005 pada 6 stasiun di perairan Demak. Sampling dilakukan sebulan sekali dengan menggunakan planktonnet. Sampel copepoda yang diperoleh diklasifikasi berdasarkan ukuran tubuh untuk analisis morfometri sehingga didapatkan biomassa volumetrik. Pengukuran parameter kualitas air (suhu, salinitas, pH, arus, dan kecerahan) dilakukan secara bersamaan dengan sampling copepoda. Hasil pengamatan menunjukkan kelimpahan copepoda total pada 6 stasiun di perairan Demak 741-2094 ind./l. Hasil analisis morfometri ordo Calanoida Genus Acartia sp. berkisar 400-950 μm3; Calanus sp. 400-1900 μm3; Eucalanus sp. 400-925 μrn3; Pseudocalanus sp. 400-1200 μm3; Paracalanus sp. 400-1200 μm3 dan Centmpages sp. 400-1900 μm3. Ordo Cyclopoida, Genus Oithona sp. berkisar 450-1100 μm3 dan Ordo Harpacticoida, Genus Euterpinasp. berkisar 500-1050 μm3Kata kunci: Copepoda, Morfometri, Biomassa, Demak
Kajian Awal Kontaminasi Pestisida Organoklorin dalam Air Laut di Wilayah Perairan Paling Barat Semarang Chrisna Adhi Suryono; Baskoro Rochaddi; Irwani Irwani
Buletin Oseanografi Marina Vol 5, No 2 (2016): Buletin Oseanografi Marina
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.735 KB) | DOI: 10.14710/buloma.v5i2.15728

Abstract

Hasil penelitian menunjukkan bahwa air laut dari wilayah perairan paling barat Semarang telah terkontaminasi pestisida organoklorin.  Hasil tersebut menunjukkan bahwa konsentrasi yang tinggi ditemukan pada beberapa pestisida seperti Heptachlor, Aldrin, Endosulfan, Endrin, dan pp-DDT dengan nilai kisaran sebesar 0.319 ±0.231, 0.227±0.093, 0.119±0.080, 1.023±0.553, 0.906±0.005 ppb.  Bila dibandingkan dengan baku mutu dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk kehidupan organisme laut dan wisata masih diketegorikan tinggi dan terkontaminasi pestisida organoklorin. Kata Kunci : órgano klorin, kontaminasi, Semarang
Prospek Budidaya Kerang Darah (Anadara granosa) untuk Peningkatan Produktifitas Tambak di Kecamatan Tugu Semarang Chrisna Adhi Suryono; Irwani Irwani; Baskoro Rochaddi
Jurnal Kelautan Tropis Vol 18, No 1 (2015): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.543 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v18i1.509

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah: meningkatkan produktifitas tambak kurang produktip dengan budidaya kerang darah. Metodologi pemecahan masalah yang digunakan adalah mengubah sistim budidaya monokultur menjadi sistim polikultur dua jenis komoditas yang berbeda yang dapat dibudidayakan secara bersamaan dalam satu tambak. Hasil kegiatan menunjukan mitra kerja (petambak) sangat berantusias untuk mengikuti kegiatan tersebut terlihat dari cara mereka yang mengubah sitim budidaya tambak dari monokultur ke polikultur kerang darah. Setelah mengikuti cara sistim polikultur petambak nampak puas dengan hasil peliharaannya karena kedua jenis biota dapat hidup bersama dan menunjukan pertumbuhan yang baik. Dari hasil kegiatan pengabdian ini dapat disimpulkan bahwa sistim budidaya polikultur .dapat meningkatkan produktifitas tambak.Kata kunci: Tambak, kerang dan produktifitas The aim of the activities was increasing productivity on unproductive brackishwater pound to change the culture system to culture cockle Anadara granosa. The method used to solve the problem was to change the system cultivation from monoculture to be poly-culture two different species which can live and cultivate together in one brackishwater pound.The result shows, the partners was very serious followed all the instruction cultivation process. It can be seen he has change the system of the monoculture cultivation to be poly-culture system which introduce two different species. The result of program showed the farmer (petambak) was very sustified cause of the species can lives together and shows the increasing of weight. The conclusion of the activities was the poly-culture system can improve brackishwater pound productivity.Key words: brakishwater pound, cockle and productivity
Studi Kesesuaian Wisata Pantai Parangtritis Sebagai Rekreasi Pantai Kabupaten Bantul, Yogyakarta Hebron Yustiabel; Irwani Irwani; Petrus Subardjo
Journal of Marine Research Vol 3, No 4 (2014): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.475 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i4.11415

Abstract

Pantai Parangtritis adalah pantai yang berlokasi di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pantai ini memiliki potensi pada sumberdaya pesisir yaitu dibidang pariwisata. Tetapi belum diketahui apakah pantai ini sudah sesuai atau belum. Selain itu lahan yang digunakan untuk kegiatan pariwisata masih belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan pengembangan objek wisata di pantai ini. Untuk mendukung pengembangan tersebut maka perlu dilakukan studi kesesuaian terlebih dahulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan observasi lapangan (pengumpulan data primer dan data sekunder) pada bulan Desember 2013 sampai bulan Januari 2014. Metode pengambilan sampel menggunakan metode purposif yang terbagi dalam lima titik lokasi sampling. Pengumpulan data primer berupa data kondisi perairan dan parameter kesesuaian wisata, seperti tipe pantai, lebar pantai, kemiringan pantai, material pantai, kecepatan arus, kecerahan perairan, penutupan lahan pantai, biota berbahaya, dan ketersediaan air tawar. Analisis yang digunakan adalah analisis Indeks Kesesuaian Wisata (IKW).Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IKW di Pantai Parangtritis termasuk kategori Sangat Sesuai (S1) dengan nilai IKW >80 %. Hal ini menunjukkan bahwa Pantai Parangtritis mendukung untuk pengembangan kawasan wisata rekreasi pantai
Studi Akumulasi Logam Tembaga (Cu) dan Efeknya terhadap Struktur Akar Mangrove (Rhizophora mucronata) Irwan Dedy; Adi Santoso; Irwani Irwani
Journal of Marine Research Vol 2, No 4 (2013) : Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.142 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v2i4.3678

Abstract

Copper metal (Cu) is one of the heavy metals that can contaminate the environment, especially water. Cu is a heavy metal which is harmful to human health, but Cu is also needed in our life as trace elements. This study aimed to determine the effect of Cu contaminants with different concentrations on the root structure of the mangrove seedlings Rhizophora mucronata for 30 days of observation. Rhizophora mucronata is taken from Tapak village, Tugu, Semarang, Central Java. The research was carried out from June to August 2012 at the Marine Science Campus of Diponegoro University Semarang. A laboratory experiment research was conducted on the effect of different Cu concentrationt (20, 100 and 500 ppm) and different exposure material (10, 20 and 30 days) on the root structure of mangrove Rhizophora mucronata. Root structure using microscopy observations performed at the Laboratory of Plant Faculty of Science and Mathematics, Diponegoro University. The result demonstrated that the root of epidermis, cortex, endodermis, xylem and phloem had no effect on their structure after exposure to concentration of Cu of 20, 100 and 500 ppm since there were not change on their shape compared to the control.
Kajian Kesesuaian Ekosistem Terumbu Buatan Biorock Sebagai Zona Wisata Diving Dan Snorkeling Di Pantai Pemuteran, Bali Nugraha Ridho Ikhsani; Agus Trianto; Irwani Irwani
Journal of Marine Research Vol 3, No 4 (2014): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1082.081 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i4.11429

Abstract

buatanBiorock sebagai zona wisata diving dan snorkelingdi Pantai Pemuteran, Bali. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif dengan matriks kesesuaian wisata diving dan snorkelingoleh Yulianda (2007) meliputi persentase luasan tutupan karang, kecepatan arus, kedalaman terumbu karang, kecerahan perairan, jumlah lifeform karang dan jumlah spesies ikan. Data pendukung yang digunakan dalam kegiatan peneltian ini yaitu parameter kimia-fisika perairan, meliputi: suhu, salinitas, derajat keasaman and data meteorologi meliputi: curah hujan, kecepatan angin, dan gelombang. Hasil dari penelitian menunjukkan persen tutupan karang yang didapat adalah 66,7 %, 50,6 %, 43,92 %, dan 47,35 %. Data jumlah life form yang didata adalah 5, 7, 6, dan 7. Data jumlah spesies ikan yang didata adalah 9 spesies, 13 spesies, 34 spesies, dan 43 spesies Tingkat kecerahan perairan yang diperoleh adalah 100 %, 100 %, 58 %, dan 93 %. Data kecepatan arus yang diperoleh adalah 6,28 cm/detik, 8,58 cm/detik, 22,4 cm/detik, dan 1,58 cm/detik. Data kedalaman terumbu karang yang diperoleh adalah 3 meter, 8 meter, 10 meter, dan 7 meter. ekosistem terumbu karang pada lokasi Biorock termasuk kategori S2 (sesuai) dengan skor pada stasiun 1, 2, 3, dan 4 adalah 2,95; 2,95; 2,58; 2,91. Berdasarkan hasil perhitungan dari Indeks Kesesuaian Wisata untuk kegiatan diving dan snorkeling, seluruh stasiun penelitian mendapatkan skor 2,5 -3,25. Hal ini menunjukkan bahwa kawasan Pantai Pemuteran masih tergolong kategori Sesuai (S2) untuk kegiatan diving dan snorkeling.
Pengaruh Aplikasi Perbedaan Pemberian Jenis Pakan Terhadap Kelulushidupan Dan Pertumbuhan Artemia sp. Muhammad Hifny Akhsin; Irwani Irwani; Nur Taufiq Syamsudin Putra Jaya
Journal of Marine Research Vol 3, No 4 (2014): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.915 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i4.8367

Abstract

Artemia sp. merupakan pakan alami yang banyak digunakan pada pembenihan ikan maupun udang. Oleh karenanya diperlukan penggunaan jenis jenis pakan yang berbeda untuk membesarkan Artemia sp., sehingga dapat menjadi pakan yang sesuai untuk budidaya Artemia sp. yang optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis pakan mikroalga Nannochloropsis sp., dan Nitzschia sp. serta pemberian pakan buatan tepung kedelai terhadap kelulus-hidupan dan pertumbuhan Artemia sp. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Artemia sp., pakan alami dan pakan buatan. Penelitian ini menggunakan metode experimental, menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari pakan mikroalga Nannochloropsis sp. (A), Nitzschia sp (B), tepung kedelai (C), menggunakan  wadah 5 liter yang diisi air media 3 liter. Kepadatan awal Artemia sp. adalah 1500 ekor per 3 liter. Pengamatan dilaksanakan selama 21 hari, dari tanggal 20 Juli – 11 Agustus 2012. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kelulushidupan Artemia sp. tertinggi sebesar 45.04 %, dicapai oleh perlakuan pemberian pakan Nannochloropsis sp. yang berperanan dalam menunjang metabolisma tubuh secara optimal. Pertumbuhan panjang Artemia sp. tertinggi diperoleh pada perlakuan yang diberi pakan tepung kedelai (9,1 mm), dimana pakan tersebut mempunyai kandungan protein yang mendukung terjadinya pembelahan sel dan pertambahan panjang. Pertambahan berat Artemia sp. terbesar diperoleh pada perlakuan yang diberi pakan tepung kedelai sebesar 7,13 mg, dimana pakan tersebut mempunyai kandungan karbohidrat serta lemak yang menunjang pertumbuhan berat Artemia sp.
Studi Kesesuaian Wisata Untuk Wisata Rekreasi Pantai Dan Mutu Air Laut Di Pantai Empu Rancak Kabupaten Jepara Ody Prajeki; Irwani Irwani; Agus Indarjo
Journal of Marine Research Vol 3, No 4 (2014): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.257 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i4.11413

Abstract

Pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut di Kabupaten Jepara dapat berupa pengembangan wisata pantai dalam hal ini di wilayah Pantai Empu Rancak. Salah satu bentuk wisata pantai adalah kegiatan rekreasi pantai. Namun, dalam melakukan upaya pengembangan wisata di Pantai Empu Rancak perlu diadakan identifikasi dan pendekatan permasalahan terlebih dulu. Hal yang paling mendasar dan menjadi tujuan dari penelitian ini adalah dengan melakukan studi mengenai tingkat kesesuaian untuk kegiatan rekreasi pantai dan tingkat pencemaran yang terjadi di Pantai Empu Rancak. Penelitian dilakukan dengan observasi lapangan (pengumpulan data primer dan data sekunder) selama 1 bulan pada bulan September 2013 sampai bulan Oktober 2013 di Pantai Empu Rancak Kabupaten Jepara, yang terbagi dalam enam titik lokasi sampling dari bagian selatan hingga ke bagian utara pantai. Pengumpulan data primer terdiri dari data fisika dan kimia perairan serta parameter kesesuaian wisata rekreasi pantai, seperti tipe pantai, lebar pantai, kemiringan pantai, kecerahan perairan, kecepatan arus, kedalaman perairan, material dasar perairan, penutupan lahan pantai, keberadaan biota berbahaya dan ketersediaan air tawar.  Metode yang digunakan untuk analisis hasil penelitian adalah metode deskriptif dengan bantuan analisis Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) dan Indeks Mutu Lingkungan Perairan ( IMLP ). Berdasarkan hasil yang didapat dari perhitungan Indeks kesesuaian wisata untuk kegiatan rekreasi pantai adalah sebagian besar diatas 80%. Hal ini menunjukkan bahwa wisata rekreasi pantai di Pantai Empu Rancak Kabupaten Jepara tergolong dalam kategori Sangat Sesuai (S1) untuk kegiatan rekreasi pantai. Sedangkan untuk mutu air laut hasil yang didapat kategori sedang
STUDI KESESUSIAN WISATA DI PANTAI SENDANG SIKUCING KABUPATEN KENDAL SEBAGAI OBJEK WISATA REKREASI PANTAI Dimas Nugroho Ari Prihantanto; Ibnu Pratikto; Irwani Irwani
Journal of Marine Research Vol 3, No 3 (2014): Journal of Marine Research
Publisher : Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas PerikanJurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (216.02 KB) | DOI: 10.14710/jmr.v3i3.6005

Abstract

Pantai Sendang Sikucing adalah pantai yang terdapat di Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah. Pantai Sendang Sikucing dengan semua potensinya telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diatur dalam Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 14 tahun 2004 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah. Diharapkan dengan pengembangan dan pengelolaan yang tepat Pantai Sendang Sikucing sebagai Daerah Tujuan Wisata mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan mensejahterakan masyarakat disekitarnya. Pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut di lingkup Kabupaten Kendal sudah diatur dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Pesisir. Salah satu pemanfaatannya adalah pengembangan wisata untuk kegiatan rekreasi pantai. Namun seiring dengan berjalannya waktu, pengelolaan dan pengembangan kawasan Pantai Sendang Sikucing perlu diadakan studi kesesuaian wisata untuk pengembangan yang lebih tepat kedepannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Kesesuaian Wisata di Pantai Sendang Sikucing sebagai Obje wisata Rekreasi Pantai.Penelitian ini dilakuakan dengan observasi lapangan pada bulan November 2013 sampai dengan bulan Januari 2014 di Kawasan Pantai Sendang Sikucing, yang terbagi menjadi 4 stasiun sepanjang garis pantai. Pengumpulan data primer berupa data parameter fisika dan kimia perairan dan parameter kesesuaian wisata seperti tipe pantai, lebar pantai, kemiringan pantai, kecerahan perairan, kedalaman perairan, material dasar perairan, penutupan lahan pantai, keberadaan biota berbahaya dan sampah, serta ketersediaan air tawar. Sedangkan metode yang digunakan untuk analisa hasil penelitian menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan analisis Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) yang menghasilkan nilai kesesuaian wisata. Berdasarkan hasil perhitungan dari Indeks Kesesuaian Wisata untuk kegiatan rekreasi pantai, bahwa kawasan Pantai Sendang Sikucing Kabupaten Kendal masih tergolong kategori Sangat Sesuai (S1) untuk stasiun 1, 2 dan 3 serta stasiun 4 masuk kategori Sesuai (S2) untuk kegiatan rekreasi pantai. Masyarakat menilai Pantai Sendang Sikucing masih dalam kondisi yang belum baik, sehingga diperlukan perbaikan sarana dan Prasarana.