Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PUSAT INKUBATOR BISNIS SYARIAH DI MANADO, Arsitektur Metafora Numan Jafar; Sonny Tilaar; Surijadi Supardjo
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i2.40958

Abstract

Inkubator bisnis merupakan suatu program yang membantu suatu startup atau bisnis dalam mencapai tujuan, pertumbuhan dan kesuksesan startup atau bisnis itu sendiri. Akan tetapi, praktik lapangan incubator bisnis di Indonesia masih bersifat konvensional dan hingga saat ini belum ada incubator bisnis yang bersifat Syariah. Jika dilihat dari pandangan hukum islam dalam melakukan hubungan perniagaan (muamalah) harus memenuhi unsur-unsur yang diperbolehkan, mengacuh pada penjualan produk baik barang maupun jasa serta transaksi yang halal. Berdasarkan rencana kerja tata kurang kota manado dalam pengembangan bidang usaha maka ditawarkan perencanaan dan perancangan pusat Inkubator Bisnis Syariah untuk memperkuat kewirausahaan di Kota Manado. Konsep yang digunakan pada perancangan pusat Inkubator Bisnis Syariah yaitu tema Arsitektur Metafora.Kata Kunci : Manado, Inkubator Bisnis Syariah, Arsitektur Metafora
GELANGGANG OLAHRAGA (TIPE A) DI MAPANGET, KOTA MANADO: Arsitektur Futuristik Adhitiah M. Amu; Sonny Tilaar; Pierre H. Gosal
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Olahraga tertentu telah menjadi salah satu penopang nama bangsa Indonesia di kancah dunia, seperti bulu tangkis, futsal, tinju, panahan dan lain-lain. Ketersediaan fasilitas olahraga dalam rangka pembinaan atlit dan peningkatan prestasi atlit sangat dibutuhkan di setiap daerah, lebih khusus di Sulawesi Utara dalam hal ini di Kota manado .Fasilitas yang dimaksud berupa Gelanggang Olahraga. Pada Tugas Akhir ini, saya mendesain Gelanggang Olahraga dengan type A atau bertaraf internasional. Tema perancangan yang dipakai yaitu Arsitektur Futuristik . Lokasi Gelanggang Olahraga ini direncanakan bertempat di Kecamatan Mapanget Kota Manado. Hasil perancanganyang didapat yaitu : Ruang Utama pada fasilitas ini yaitu Ruang Penonton atau Tribun dan Arena Petandingan, Gubahan massa menggunakan bangunan tunggal dengan bentuk dasar oval sesuai dengan tipilogi gelanggang olahraga pada umumnya, Jalur pergerakan menggunakan pola terpusat dimana pergerakan terpusat pada bangunan gelanggang olahraga. Struktur bangunannya terdiri dari tiga bagian utama yaitu sistem struktur pondasi menggunakan pondasi tiang pancang, struktur tengah menggunakan sistem struktur rangka kaku dari beton bertulang dan atapnya menggunakan sistem struktur cangkang, Penghawaaan yang digunakan menggunakan penghawaan alami dan buatan, demikian juga dengan pencahayaannya. Kata Kunci : Arsitektur Futuristik, Gelanggang Olahraga, Manado
CAMPING RESORT DI LIKUPANG: Arsitektur Ekologi M. Nur A. Hasan; Sonny Tilaar; Andy A.M. Malik
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 11 No. 1 (2022): DASENG Volume 11, Nomor 1, Mei 2022
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seiring dengan perkembangan Provinsi Sulawesi Utara yang semakin pesat, maka wisatawan semakin banyak dan meningkat. Akibat dari banyaknya aktifitas wisatawan yang menimbulkan pergerakan manusia yang semakin beragam pula, khususya di likupang maka dari itu di hadirkan sebuah fasilitas penunjang yaitu resort. Dan Resort camping adalah salah satu wadah yang berperan sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut, resort ini juga menggunakan metode perancangan dimana tiap masa bangunan di tata mengikuti kontur agar suasana di resort ini terlihat lebih alami dan juga itupun menjadi sebuah ketertarikan wisatawan agar datang berkunjung ke resort ini, terutama yang menarik dari objek ini adalah sebuah fasilitas yang belum pernah di terapkan pada resort lainya yaitu tersediannya tempat camping khusus pengunjung maupun untuk umum. Ada juga hal menarik dari objek ini ialah mengadopsi tema arsitektur ekologis karena tiap masa bangunan didesain menggunakan material alami yang dimana bahan baku tersebut bisa di hadirkan kembali agar tidak merusak alam. objek ini di rancang semenarik mungkin agar dapat menarik minat bagi wisatawan luar maupun wistawan lokal, agar dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Kata Kunci : Arsitektur Ekologis, Camping Resort, Likupang
EVALUASI PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN HALMAHERA UTARA BERDASARKAN RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL Herdfil S. Tambariki; Sangkertadi; Sonny Tilaar
SPASIAL Vol. 9 No. 2 (2022)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kawasan pesisir merupakan pusat yang didalamnya ada kegiatan ekonomi nasional dengan berbagai kegiatan regional misalnya perikanan laut, perdagangan, budidaya, transportasi, pariwisata, pengeboran minyak dan banyak lagi. Pembangunan Permukiman Pesisir Mempengaruhi Kondisi Lokal. Rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP-3-K) yang mana adalah bagian penting dalam pengendalian pemanfaatan ruang kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi pemanfaatan ruang di kawasan pesisir Kabupaten Halmahera Utara serta dilanjutkan untuk mengevaluasi pemanfaatan ruang kawasan pesisir di Kabupaten Halmahera Utara berdasarkan RZWP-3-K Provinsi Maluku Utara. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan teknik analisis data memakai metode deskriptif untuk mengidentifikasi pemanfaatan ruang kemudian dilanjutkan Analisis spasial yang adalah sekumpulan dari teknik yang bisa digunakan untuk melakukan pengolahan data SIG untuk mengevaluasi pemanfaatan ruang kawasan pesisir di Kabupaten Halmahera Utara berdasarkan RZWP-3-K, berdasarkan identifikasi ditemui pemanfaatan ruang dengan beberapa zonasi yaitu zona permukiman, zona perikanan tangkap, zona perikanan budidaya, zona pelabuhan, kawasan konservasi, alur pelayaran, alur pipa dan kabel bawah laut, alur migrasi biota laut, berdasarkan analisis yang dilakukan dengan hasil evaluasi didapatkan bahwa pemanfaatan ruang kawasan pesisir di Kabupaten Halmahera Utara berdasarkan RZWP-3-K Provinsi Maluku Utara dalam aspek struktur ruang hanya memiliki bobot 24,09 % dan untuk pola ruang hanya memiliki 24 % dengan keseluruhan nilai bobot 48,09 % yang diklasifikasikan yaitu tingkat kesesuaian sedang (>25%-50%), artinya pemanfaatan ruang masih belum sepenuhnya sesuai dengan rencana tata ruang atau aturan yang berlaku. Kata Kunci: Evaluasi, Observasi, Pemanfaatan Ruang, Pesisir, Spasial, SIG
ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA DASAR PERMUKIMANDI KELURAHAN MAASING, KECAMATAN TUMINTING, KOTA MANADO Alfath S.N. Syaban; Sonny Tilaar; Amanda Sembel
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 6 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v6i1.5260

Abstract

PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI PERMUKIMAN KUMUH DI KELURAHAN CALACA DAN ISTIQLAL KECAMATAN WENANG Cyntha Tendean; Sonny Tilaar; Hendriek H Karongkong
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 6 No. 3 (2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v6i3.6054

Abstract

Persoalan permukiman di pusat kota cukup beragam, salah satunya adalah tata lingkungan yang tidak teratur. Ketidak teraturan permukiman memyebabkan wilayah itu cenderung kumuh. Di kota manado permukiman serta sejumlah persoalannya perlu di kaji, salah satunya yaitu pengelolaan air limbah domestik. Untuk itu wilayah yang menjadi fokus penting yaitu di Kelurahan Calaca dan Kelurahan Istiqlal Kecamatan Wenang. Di Kecamatan Wenang, memiliki lokasi pemukiman kumuh yang berada di daerah bantaran sungai Tondano. Pengelolaan air limbah domestik (Rumah Tangga), seperti  Tinja, Urine, dan buangan kamar mandi serta buangan dapur yang baik dan benar menjadi penting di analisa, karena dilokasi tersebut masyarakat membuang kotoran limbah cair masih dilakukan pada tempat yang tidak tepat. Penelitian ini bertujuan untuk  mendeskripsikancara pembuangan air limbah domestik dan menganalisis sistem pengelolaan air limbah domestik di permukiman kumuh, di Kelurahan Calaca dan Istiqlal Kecamatan Wenang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam menganalisis dataMetode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif  kualitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara/kusioner dan observasi lapangan dianalisis untuk mengetahui prilaku dan cara masyarakat menyalurkan air limbah domestiknya, serta kelembagaan, peraturan, kebijakan pemerintah, pembiayaan serta presepsi dari masyarakat.Berdasarkan hasil analisis menunjukan untuk jenis limbah grey watermereka menyalurkan air limbah domestiknya melalui pipa, drainase dan langsung kesungai, untuk jenis limbah Black Water (Urine dan Tinja), masyarakat menyalurkan melalui pipa langsung ke sungai, menyalurkan melalui kloset langsung mengalir ke sungai dan menggunakan septic tank individu. Untuk Sistem Pengelolaannya,di tinjau dari Sarana dan Prasarana pada kelurahan Calaca dari hasil presentase terbanyak yaitu tidak memenuhi 38% dan yang tersendah dikategorikan memenuhi sebanyak 1%. Pada kelurahan Istiqlal dari hasil presentase terbanyak yaitu memenuhi sebanyak 50% dan terenda di kategorikan tidak memenuhi sebanyak 1%.Ditinjau dari aspek pembiayaan, tidak ada retribusi yang di tanggungkan kepada masyarakat dalam pembangunan IPAL yang berada di kelurahan Istiqlal, pembiayaan murni dari pemerintah. Ditinjau dari aspek kelembagaan, yang mengorganisir pengelolaan air limbah domestik di Kelurahan Calaca dan Istiqlal tidak berperan penuh dalam tupoksinya, serta terjadi tumpang tindih tugas dan fungsi, serta program-program yang ada tidak terlaksana dengan baik.Untuk aspek Kebijkan, ditemukan belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang pengelolaan air limbah domestik, selain itu untuk peraturan dan kebijakan dari pemerintah pusat tidak terlaksana dengan baik.
ARAHAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN NELAYAN BERBASIS EKOWISATA (Studi Kasus: Pesisir Pantai Malalayang, Kelurahan Malalayang Satu dan Malalayang Satu Timur, Kecamatan Malalayang, Kota Manado) Muhammad Syahri Paputungan; Fella Warouw; Sonny Tilaar
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 6 No. 3 (2014)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v6i3.6061

Abstract

Disepanjang pesisir pantai kota Manado sudah sulit dijumpai permukiman nelayan tradisional hal ini diakibatkan oleh proses pembangunan kota manado yang mengarah kekawasan pesisir pantai kata Manado sehingga reklamsai pantai sering dilakukan. Sehingga permukiaman nelayan yang dahulunya banyak tersebar di pesisir pantai kota Manado namun saat ini sudah sangat sulit dijumpai. Padahal apabila merujuk pada visi kota Manado yaitu Manado Kota model Ekowisata hal ini bertolak belakang dengan sistem pembangunan di kota Manado. Pesisir pantai Malalayang, kelurahan Malalayang Satu dan Malalayang Satu Timur merupakan salah satu tempat permukiman nelayan yang saat ini masih bertahan.Hal ini harus mendapat arahan yang baik agar permukiman nalayan tersebut dapat tetap eksis karena memiliki nilai historikal budaya yang nantinya dapat diarahkan menuju konsep ekowisata.Dalam penelitian ini ada tiga aspek yang coba di teliti guna tercapainya konsep ekowisata yaitu kualitas lingkungan, budaya lokal masyarakat dan ekonomi masyarakat. Dan dalam melakukan survey penelitian menggunakan metode pengumpulan data dengan cara kuesioner yang dibagikan sebanyak 90 kuesioner, saat menganalisis data menggunakan metode analisis likert, analisis citra dan analisis SWOT guna mendapatkan arahan dalam pengembangan permukiman nelayan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kualitas lingkungan belum mencapai standar kelayakan dan perlu penambahan prasarana guna tercapainya kualitas lingkungan yang memadai.Budaya lokal masyarakat memiliki nilai jual yang tinggi apabila permukiman nelayan tersebut diarahakan menuju konsep ekowisata.Sedangkan ekonomi masyarakat masih berada pada tataran kelas menengah kebawah terutama pada masyarakat nelayan, perlu dilakukan pembenahan dibidang prasarana dan pelatihan-pelatiahan agar ekonomi masyarakat sekitar bisa berkembang.
Analisis Kawasan Pariwisata Bahari Di Kabupaten Minahasa Tenggara Falentino Mokolensang; Sonny Tilaar; Raymond Tarore
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 10 No. 1 (2021): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v10i1.34465

Abstract

Southeast Minahasa has growing tourism potential, however, several tourism objects need attention, such as the marine tourism area. Cooperation between the government, the private sector and the community is urgently needed. The purpose of this research is to identify the potential of marine tourism areas in Southeast Minahasa Regency, to map the zoning of marine tourism areas in Southeast Minahasa Regency. The research was conducted using secondary data analysis methods obtained in several related institutions and equipped with survey methods then assisted by field observations, data analysis including potential objects was carried out by observation and identification. Potential objects are obtained from the tourism object assessment criteria and the assessed assessment technique, then the total score found is classified as applying the interval class method in the low, medium and high categories. The results showed that Lakban Beach was included in a high combined potential. Lumintang Beach, Bentenan Beach, Punten Island and Naga Island (Dakokayu) belong to the mixed potential class. Meanwhile, Baling-Baling Island, Hais Beach and Pasir Panjang Beach are included in the low combined potential class. There are three marine tourism zones, namely the coastal zone, the sea level zone, the underwater zone, the distributionzone for the location of marine tourism areas which are implemented in the form of a Geographical Information System in the form of a thematic map. Keywords: Potential, Maritime Tourism, Zoning.
EVALUASI PEMANFAATAN RUANG DI KAWASAN PESISIR KABUPATEN HALMAHERA UTARA BERDASARKAN RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL Nehemia Tirajoh; Sonny Tilaar; Suryono
SPASIAL Vol. 10 No. 1 (2023): Volume 10, No.1, Mei 2023
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

From the perspective of economic interests as an agropolitan region, Dimembe Subdistrict is a part of North Minahasa district's provincial strategic area (KSP). According to field observations made in the Dimembe District, there hasn't been any infrastructural development so far. The Agropolitan Area in the Dimembe Subdistrict still has low service levels for its agricultural infrastructure, which leads to underutilization and inefficient production and delivery of agricultural goods. This study's goal was to locate and assess the infrastructure needed to enable the growth of agropolitan regions in North Minahasa regency's Dimembe district. Descriptive qualitative and quantitative research approaches were employed in this study. According to the study's findings, there is generally excellent infrastructure accessible in rural areas for initiatives to expand agricultural areas in the Dimembe District. The study, which is based on the Public Works Service's regulatory criteria, received a score of 69.8%, indicating that there is enough rural infrastructure to sustain the agricultural industry. Keyword: Evaluation, Availability of Infrastructure, Development of Agricultural Areas, Dimembe District
EVALUASI PEMANFAATAN LAHAN SEMPADAN SUNGAI SA’DAN Virginia D. Sura; Sonny Tilaar; Octavianus H.A. Rogi
SPASIAL Vol. 10 No. 1 (2023): Volume 10, No.1, Mei 2023
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pemanfaatan lahan yaitu rangkaian kegiatan manusia di darat, seperti pemukiman, perdagangan, pertanian, dll. Setiap daerah berpotensi memanfaatkan sebidang tanah sebagai sumber kehidupan manusia. Perkembangan kota merupakan proses urbanisasi berkelanjutan yang akan membawa beban spasial pada kehidupan kota, yaitu memenuhi kebutuhan permukiman, perumahan atau perdagangan dan jasa. Bertambahnya jumlah penduduk mengakibatkan permintaan akan perumahan kurang proporsional dengan luas lahan yang tersedia. peningkatan jumlah pendudukpun semakin meningkat dan kebutuhan lahanpun meningkat serta lahan yang dapat diakses semakin mengecil , sehingga tidak mampu menjawab isu-isu penduduk yang sedang berkembang seperti ketersediaan lahan yang terbatas pada suatu 2 kota. Selain itu, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Toraja Utara Nomor 3 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Toraja Utara Tahun 2012- 2032 ditetapkan sebagai peruntukan kawasan lindung. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengidentifikasi pemanfaatan lahan sempadan sungai sa’dan di Kecamatan Tallunglipu,Rantepao dan Kesu’ Kabupaten Toraja Utara dan Untuk menganalisis kesesuaian lahan di sempadan sungai sa’dan di Kecamatan Tallunglipu,Kecamatan Rantepao dan Kecamatan Kesu’, Kabupaten Toraja Utara. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian adalah observasi, Telaah pustaka, dan studi dokumentasi. Untuk Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis spasial (deskriptif kuantitatif dan overlay). Berdasarkan analisa data dan pembahasan yang dibahas bahwa pemanfaatan lahan sempadan sungai Sa’dan pada Kecamatan Tallunglipu yaitu RTH,rumah tinggal,perdagangan jasa,sarana peribadatan,sarana kesehatan dan pendidikan,kebun campuran dan persawahan,pada Kecamatan Rantepao terdapat RTH,rumah tunggal,perdagangan jasa,perkantoran,sarana pendidikan dan sarana peribadatan,kebun campuran dan persawahan,pada Kecamatan Kesu terdapat RTH,rumah tinggal,industri,perdagangan jasa,sarana kesehatan,dan peribadatan.Hasil analisis kesesuain lahan pada Kecamatan Tallunglipu pemanfaatan lahan tidak sesuai seluas 7,83Ha dan sesuai seluas 4,84Ha,Kecamatan Rantepao pemanfaatan lahan tidak sesuai seluas7,26Ha dan sesuai seluas 21,79Ha,Kecamatan Kesu pemanfaatan lahan tidak sesuai seluas 2,54Ha dan sesuai seluas 1,92Ha. Kata Kunci: Evaluasi, Pemanfaatan Lahan, Sempadan Sungai