Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

KOMPETENSI PEMBIMBING KLINIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI KLINIK Astuti, Vitaria Wahyu; Kusumawati, Wiwik; Afandi, Moh.
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2 No 2 (2016): Jurnal Penelitian Keperawatan (Online)
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.425 KB) | DOI: 10.32660/jurnal.v2i2.135

Abstract

Pembelajaran klinik merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pendidikan keperawatan karena pembelajaran klinik merupakan proses tranformasi mahasiswa untuk menjadi perawat yang professional. Pemikiran yang kritis, tindakan dan sikap profesionalisme diperankan oleh pembimbing klinik, namun pada kenyataanya pembimbing klinik dilapangan belum memahami kompetensi yang harus dimiliki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi pembimbing klinik tentang kompetensi pembimbing klinik. Penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan melibatkan 6 pastisipan dalam FGD dan 6 informan dalam wawancara tidak terstruktur. Responden diteliti dengan menggunakan panduan FGD dan wawancara. analisa data menggunakan constant comparative method. Penelitian ini menghasilkan 4 makna final kompetensi pembimbing klinik yaitu kompetensi sebagai perawat professional, kompetensi dalam membina hubungan interpersonal, kompetensi dalam mengajar (pedagogic) dan kemampuan dalam manajerial. Kesimpulan didapatkan Kompetensi pembimbing klinik sesuai presepsi pembimbing klinik
PENTINGNYA SELF-DIRECTED LEARNING READINESS (SDLR) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR, MANAJEMEN DIRI DAN PENGENDALIAN DIRI PADA MAHASISWA KESEHATAN: A LITERATURE REVIEW Riyaningrum, Wahyu; Kusumawati, Wiwik
Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES RS Baptis Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.796 KB) | DOI: 10.32660/jurnal.v5i1.333

Abstract

Self-Directed LearningReadiness (SDLR) sebagai tingkat individu memiliki sikap, kemampuan dan karakteristik kepribadian yang diperlukan untuk pembelajaran mandiri. Tujuan literatur review ini menganalisis tentang pentingnya SDLR terhadap motivasi belajar, manajemen diri dan pengendalian diri pada mahasiswa kesehatan. Desain Literature review. Metode menggunakan database dengan penelusuran elektronik pada PubMed, ProQuest, Google Scholar, JPKI dan yang dipublikasikan pada tahun 2011-2017. Hasil Enam artikel dipakai dalam review. Lima artikel menunjukkan tingkat SDLR tinggi, Kesiapan belajar mandiri yang tinggi menunjukkan adanya kemampuan mahasiswa untuk mengembangkan prinsip-prinsip self-derected, untuk mengembangkan diri sangat disarankan agar mahasiswa mengelola proses belajar mereka sendiri melalui keterlibatan secara aktif, pandai mengambil inisiatif dan memiliki motivasi tinggi. Mahasiswa diharapkan mampu memiliki 3 dimensi SDL dengan kesiapan tinggi untuk belajar mandiri di pendidikan sarjana dan kepaniteraan. Kesimpulan dari literature review ini Kesiapan mahasiswa untuk belajar mandiri sangat dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi belajar, manajemen diri dan pengendalian diri pada mahasiswa kesehatan.
HAMBATAN LULUSAN NERS DALAM MENGHADAPI UJI KOMPETENSI NERS INDONESIA Kholifah, Siti; Kusumawati, Wiwik
The Indonesian Journal of Health Science Vol 7, No 1 (2016): THE INDONESIAN JOURNAL OF HEALTH SCIENCE
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.203 KB) | DOI: 10.32528/the.v7i1.383

Abstract

Background: Identifying the barriers faced by graduate nurses become one of the efforts of educational institutions and graduate nurses to evaluate the results of the low passing rate on Indonesian Nurses Competency Test (INCT). This study aims to analyze barriers of graduated nurses from Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Jember to face INCT.  Methods: The method used is descriptive method with qualitative approach that involves 6 people graduate nurses Faculty of Health Sciences, University of MuhammadiyahJember who did not pass INCT. Data obtained through focus group discussions and then analyzed by constant comparative method.  Results: The results showed that the barriers of graduated nurses in the face of INCT consists of theimproper execution time of INCT, unfocused learning process, confusion, anxiety, an inadequate knowledge of INCT, the hesitation in the answer, the computer screen?s brightness, and an error computers.  Conclusion: The results indicate that there are obstacles in the preparatory phase and during the implementation INCT that affect the success rate of graduate nurses in INCT.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELULUSAN UJI KOMPETENSI NERS INDONESIA (UKNI) Krisdianto, Muhammad Agung; Kusumawati, Wiwik
The Indonesian Journal of Health Science Vol 11, No 1 (2019): The Indonesian Journal Of Health Science
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.44 KB) | DOI: 10.32528/ijhs.v11i1.2232

Abstract

Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI) merupakan capaian akhir mahasiswa keperawatan untuk dinyatakan status mereka sebagai perawat yang kompeten atau tidak. Isu UKNI sebagai exit exam  semakin gencar disosialisasikan oleh Kemenristekdikti, akan tetapi saat ini angka kelulusan UKNI masih kecil. Kecilnya angka kelulusan UKNI menjadi ancaman yang besar seperti peningkatan pengangguran, keterlambatan kelulusan, hingga kalahnya persaingan perawat Indonesia terhadap perawat luar negeri. Saat ini belum ada ringkasan khusus mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi kelulusan UKNI. Literature Review ini betujuan mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi kelulusan UKNI. Literature Review dilakukan dengan mesin pencari Google Schoolar. Terdapat 6 artikel jurnal yang dianalisis setelah melewati proses inklusi. Hasil analisis menyatakan bahwa persiapan dan pelaksanaan UKNI memiliki faktor-faktor dalam menentukan kelulusan UKNI.
ALTRUISM AS PERSPECTIVE OF MEDICAL STUDENTS Kusumawati, Wiwik; Indriani, Yunita D
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit) Vol 8, No 3 (2019): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta in Clollaboration with ADMMIRASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jmmr.83110

Abstract

Altruism is an important attribute for medical doctors and other health professionals. The behavior of altruism must be understood and trained in the early stage of medical education. The aim of this study was to know the medical students? perception of altruism. This was a qualitative study and the participants were 24 medical students who were chosen by purposive sampling with criterion reference. The data were collected using in-depth interviews and focus group discussions. The data then were transcribed into verbatim and analyzed using the constant comparative method. This study revealed 90 codes, 16 themes, and five final themes. The final theme consisted of 1) altruism and attribute of medical professions, 2) altruism and influential factors, 3) altruism of medical students, 4) medical profession from a student perspective, and 5) altruism and malpractice. Altruism and medical professionalism are important attributes of the medical profession. There are many factors that can influence medical student's altruism, it can be internal or external factors. Medical students have various levels of altruism and we can assess the degree of altruism of medical students through their understanding of the medical profession. A low degree of altruism of doctor may cause unexpected things such as malpractice.
PENGARUH INTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS 5E DENGAN CASE BASED LEARNING (CBL) TERHADAP KECENDERUNGAN BERFIKIR KRITIS MAHASISWA Kusumawati, Wiwik; Kurniasari, Novita; Khusniyah, Zulfa
Jurnal EDUNursing Vol 3, No 1 (2019): April - Agustus
Publisher : Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.765 KB)

Abstract

ABSTRACT Critical thinking is an important competency to be developed during the nursing education process. Critical thinking is needed by nurses to make clinical decisions related to problems experienced by patients. However, several studies mention the tendency and critical thinking ability of nursing students is still low. One effort to overcome this is by applying learning methods that enable students to learn actively such as the 5E cycle learning method with CBL. The purpose of this study was to determine the effect of the integration of learning cycle 5E with CBL on students' thinking tendencies. The research design used was a Quasy experiment with a pre test post test with control group approach. The research sample was 21 students 5th semester of Nursing Unipdu Jombang as a treatment group and 19 students of Nursing study at the Health Development Program Mojokerto PPNI as a control group. Data analysis techniques used were paired t-test and Independent t-test. The results showed there were significant differences in the tendency of critical thinking both in the treatment group and the control group before and after the intervention was given with a value of p = 0.001 for the treatment group and p = 0.004 for the control group. There is a significant influence on the integration of the 5E cycle learning model with CBL on the tendency of critical thinking with a value of p = 0.043 (??0.05). Integration of the 5E cycle Learning model with CBL can increase the critical thinking tendency because it can activate the use of higher order thinking skills such as the ability to analyze, synthesize and draw conclusions. Thus the integration of the 5E and CBL cycle learning models can be used as an alternative learning method to increase students' critical thinking tendencies. Keywords : 5E Cycle Learning Model, Case Based Learning (CBL), Critical Thinking Trends
Role Model di Rumah Sakit Pendidikan Kusumawati, Wiwik; Estri, Siti Aminah Tri Susila; Tinartayu, Seshy
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 14, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v14i1.2472

Abstract

Dosen pembimbing klinik pendidikan dokter tahap profesi di rumah sakit sebagai role model yang baik diperlukan untuk mengajarkan sikap perilaku, skills dan knowledge. Studi ini dilakukan untuk merumuskan konsep role model yang diharapkan oleh mahasiswa pendidikan dokter. Disain penelitian ini adalah deskriptif, cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Metode pengumpulan data dengan kuesioner, wawancara mendalam dengan the general interview guide approach dan observasi dengan insider observer. Lokasi penelitian pada 8 rumah sakit pendidikan FKIK UMY, penentuan sampel secara purposive dengan criterion reference, yaitu mahasiswa yang menjalani stase paling lama di bagian atau mahasiswa di bagian 4 besar pada 8 RS pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan, 70% dosen pembimbing klinik pada bagian 4 besar 8 rumah sakit pendidikan FKIK UMY merupakan role model yang baik. Berdasarkan kriteria role model dari Passi, 98% dosen pembimbing klinik menunjukkan clinical skills yang baik, 93% menunjukkan teaching skills dan personal quality yang baik. Terdapat kesesuaian terhadap role model yang diharapkan oleh mahasiswa dari hasil kuesioner, wawancara dan observasi. Rumusan role model yang baik menurut mahasiswa, yaitu mempunyai kemampuan mengajar atau teaching skills yang baik antara lain cukup waktu untuk membimbing, mampu berkomunikasi, me­motivasi mahasiswa belajar, memberikan feedback, dan memiliki pengetahuan yang luas serta up date.In clinical rotation at teaching hospital, the role of clinical teacher as a good role model was needed to teach attitude, skills and knowledge. The aim of this study is to develop concept of role model based on student’s opinions at school of medicine. This study is descriptive, cross sectional using quantitative and qualitative approach. Collecting data method conducted by distributing of questionaires, indepth interview by the general interview guide approach and direct observation by insider observer. This study conducted at 8 teaching hospitals of FKIK UMY. Sampling method by purposived and criterion refer­enced. The respondents was the students who conduct in longest clinical rotation i. e. 4 major departements at 8 teaching hospitals. This study revealed, 70% of clinical teacher in 4 major departements at 8 teach­ing hospitals is good role model. Regarding Passi’s criterias of role model, 98% of clinical teacher show good clinical skills, 93% show good teaching skills and personal quality respectively. There is similar result of concept of role model from questionaires, indepth interview and direct observation. Based on student’s opinions, a good role model should has good teaching skills such as sufficient of time to assist students, good communication skills, can motivate students, give feedback and has both wide and up date of knowledge.
Penghambat Siklooksigenase-2: Obat Analgesik Anti-inflamasi Nonsteroid (Ains) Masa Depan Kusumawati, Wiwik
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2002)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v2i1.1504

Abstract

Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) exert its action through inhibition of prostaglandin (PG) synthesis. These drugs act by inhibition of cyclooxygenase (COX) which involved in PG synthesis. COX-lwhich is involv in PG synthesis may maintains normal gastric mucosa and influences kidney function. COX-2 a COX-1 homolog which is induced by inflammatory stimulan is inhibited by NSAIDs. The anti-inflammatory actions of NSAIDs are due to the inhibition of COX-2, whereas the unwanted side effects such as irritation of the stomach lining and toxic effect on the kidney are due to inhibition of the COX-1. In the treatment of inflammatory diseases such as osteoarthritis, using NSAIDs with selective COX-2 inhibition show effective benefit with minimal gastrointestinal side effect.Obat analgesik anti-inflamasi nonsteroid (AINS) bekerja menghambat enzim cyclooxygenase (COX) sehingga sintesis prostaglandin (PG) juga terhambat. COX- 1 yang terlibat dalam sintesis PG dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan pertahanan mukosa lambung, sehingga hambatan pada COX-1 oleh obat AINS dapa: menyebabkan timbulnya efek samping pada lambung dan ginjal. COX-2 suatu ho¬molog COX-1 terinduksi pada keadaan inflamasi dapat dihambat oleh obat AINS. Oleh karena itu obat AINS yang selektif menghambat COX-2 akan lebih menguntungkan terapi penyakit inflamasi seperti osteoartritis karena efek samping pada saluran cerna dan ginjal dapat dicegah.
Problem Based Learning Maastricht Kusumawati, Wiwik
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 4, No 1 (2004)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v4i1.1715

Abstract

Problem based learning atau PBL, suatu metode pembelajaran yang sedang dikembangkan di institusi kedokteran di Indonesia saat ini, mengalami perkembangan yang sangat pesat. Namun demikian, dalam rangka pengembangan tersebut perlu kiranya kita melihat bagaimana PBL di institusi lain yang sudah eslablishedbaik di dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk menambah wacana dan mengambil pengalaman yang mungkin dapat diterapkan di masing-masing institusi kita maka pada editorial ini disampaikan pengalaman mengikuti kegiatan PBL yaitu advanced course PBL di Maastricht belum lama ini. Maastricht sebagai salah satu universitas rujukan untuk pembelajaran PBL sudah menerapkan PBL sejak 1974 yaitu sejak berdirinya Fakultas Kedokteran. Fakultas lain seperti psikologi, ilmu kesehatan, ekonomi, arsitek, hukum dan ilmu lainnya semua menggunakan PBL sebagai metode pembelajarannya. Sehingga bila kita melihat baik kurikulum, proses pelaksanaan, SDM (mahasiswa, staff) dan semua fasilitas yang menunjang PBL di Maastricht sudah begitu sempurna.
Profesionalisme dan Professional Behavior Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Kusumawati, Wiwik
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v11i1.927

Abstract

Profesionalisme dan professional behavior (PB) merupakan hal penting yang perlu dimiliki oleh seorang dokter dan tercermin dalam praktik sehari-hari ketika berinteraksi dengan pasien dan masyarakat. Hal ini sebagai bentuk pertanggungjawaban profesi dalam rangka untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat atau kontrak sosial. Studi ini dilakukan untuk mengetahui profesionalisme dan professional behavior (PB) mahasiswa tahap sarjana, profesi dan pre internship menurut persepsi dosen program studi pendidikan dokter FKIK UMY. Kuesioner tertutup dengan 4 skala Lickert yang berisi 15 atribut atau nilai profesionalisme dan PB, dibagikan kepada responden dosen tetap (35), dosen pembimbing klinik bagian 4 besar (42) dan dokter pembimbing atau supervisor (16) mahasiswa magang. Para responden (anonim) diminta mengisi performance PB mahasiswa tahap sarjana, profesi dan mahasiswa magang. Hasil studi menunjukkan nilai atau atribut PB yang masih perlu diperbaiki pada mahasiswa FKIK UMY tahap sarjana adalah kejujuran terutama dalam ujian, care terhadap orang lain maupun fasilitas belajar dan berbusana muslim dan muslimah yang baik (appearance); tahap profesi adalah disiplin waktu, kompetensi knowledge dan skills, serta tanggung jawab; tahap pre internship adalah disiplin waktu, appearance. Disarankan, untuk keberhasilan pembelajaran PB perlu adanya role model yang baik, sistem penilaian yang terus menerus dan lingkungan belajar yang kondusif. Perlunya dilakukan faculty development untuk mengoptimalkan peran dosen sebagai role model yang baik.