Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELOMPOK USAHA PETANI JAGUNG DESA SAENTIS MELALUI PRODUKSI LIMBAH BONGGOL JAGUNG Ardhansyah Putra Hrp; Supiyandi Supiyandi; Melly Andriana; Ina Namora Putri Siregar
Abdi Laksana : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): Edisi Januari
Publisher : LPPM Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.106 KB) | DOI: 10.32493/al-jpkm.v1i1.3988

Abstract

The purpose of PKM activities is to help solve the problems of partners to become independent and lead to a productive economy by utilizing corncob waste. The PKM partner is corn farmers in Desa Saentis which is ± 25 km or 40 minutes from UMN Al-Washliyah. The partner priority issues are ; (1) aspects of production, including; a) partners do not have the knowledge and skills in processing corncobs; b) partners never to training processing corncobs from the government or the private sector; c) partners don’t have the appropriate technology to process corncobs into handicraft items. (1) aspects of production, including: a) Focus Group Discussion on the potential of corn waste into handicraft items; b) the use of appropriate technology in the form of grinding machines and hacksaw to make handicrafts from corncobs; c) Benchmarking partners corn cob crafter; and d) training to design handicraft made from corn cobs. Output targets include: 1) grinding machines and hacksaw; 2) enhancing partner skills in the production of handicraft items made from corn cobs; 3) design of handicraft made from corn cobs such as tissue boxes, decorative lamps, placemats.
FAKTOR PENYEBAB PERMUKIMAN KUMUH DI KELURAHAN BAGAN DELI BELAWAN KOTA MEDAN Kaspan Eka Putra; Melly Andriana
Jurnal Koridor Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Koridor
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.733 KB) | DOI: 10.32734/koridor.v8i2.1334

Abstract

Settlement Region and Urban slum is a big problem that must be solved in the Development Process. In Medan, there are some urban slums, one of these slum areas is in Bagan Deli, Lingkungan Lorong Mesjid Village, Medan Belawan. This study aims to determine the factors that caused untidiness in this slum area. Methods of the study was conducted with direct observation on the region. The data that already obtained are used as basis of analysis for answering the problems of the study, namely to know the factors that caused untidiness in this slum area. From the results of research findings that there are 5 factors that cause untidiness, that are population density factor, income factor, land ownership factor, occupant behavior factor, and care services factors include the availability of facilities and infrastructure. After knowing the factors of untidiness in slum area, then will make the best solutions, that is revitalization (rebuilding) operating physical and socio-economic.
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI GENSET 450 VA BERBASIS PANEL SURYA Zuraidah Tharo; Hamdani Hamdani; Melly Andriana; Siti Anisah
JOURNAL OF ELECTRICAL AND SYSTEM CONTROL ENGINEERING Vol 6, No 1 (2022): Journal of Electrical and System Control Engineering
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jesce.v6i1.7563

Abstract

Generator Set (Genset) yang kita kenal selama ini berbahan bakar diesel, tetapi kali ini Genset yang akan dirancang berbasis Panel Surya. Genset biasa digunakan sebagai sumber cadangan jika terjadi pemadaman listrik PLN. Genset yang ramah lingkungan ini, dapat menghasilkan daya output sebesar 400 sampai 450 W dengan besar panel surya 100 Wp, dan baterai 100 Ah serta inverter 1500 VA. Genset dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibawa kemana-mana tergantung kebutuhan dan yang membutuhkan. Genset ini dapat mensuply beban lampu sebanyak enam buah dengan masing-masing daya 40 W dan sebuah pengeras suara (amplifier) dengan daya 200 W, dan mampu bertahan operasi selama 4-5 jam dengan posisi baterai penuh, dan lebih dari 12 jam jika digunakan pada siang hari dan posisi panel surya dijemur. Selain sebagai sumber listrik cadangan, Genset yang ramah lingkungan ini juga dapat digunakan pada daerah terpencil yang belum memiliki aliran listrik PLN, atau dapat juga dijadikan sumber listrik saat melaksanakan perkemahan di hutan.
Implementasi genset ramah lingkungan berbasis panel surya di Desa Tomuan Holbung Zuraidah Tharo; Hamdani Hamdani; Melly Andriana; Jumantri Hidayat Yusar
Jurnal Derma Pengabdian Dosen Perguruan Tinggi (Jurnal DEPUTI) Vol. 2 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : LPPM Universitas Al-Azhar medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/deputi.v2i2.176

Abstract

Generator Set (Genset) yang kita kenal selama ini berbahan bakar diesel, tetapi kali ini Genset yang akan dirancang berbasis Panel Surya. Genset biasa digunakan sebagai sumber cadangan jika terjadi pemadaman listrik PLN. Genset yang ramah lingkungan ini, dapat menghasilkan daya output sebesar 400 sampai 450 W dengan besar panel surya 100 Wp, dan baterai 100 Ah serta inverter 1500 VA. Genset dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibawa kemana-mana tergantung kebutuhan dan yang membutuhkan. Genset ini dapat mensuply beban lampu sebanyak enam buah dengan masing-masing daya 40 W dan sebuah pengeras suara (amplifier) dengan daya 200 W, dan mampu bertahan operasi selama 4-5 jam dengan posisi baterai penuh, dan lebih dari 12 jam jika digunakan pada siang hari dan posisi panel surya dijemur.
Pendekatan rencana kawasan objek wisata berbasis kearifan lokal di Desa Lau Gumba Melly Andriana; Zuraidah Tharo; Ramayana Ramayana
Jurnal Derma Pengabdian Dosen Perguruan Tinggi (Jurnal DEPUTI) Vol. 2 No. 2 (2022): Juli 2022
Publisher : LPPM Universitas Al-Azhar medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54123/deputi.v2i2.182

Abstract

Pengabdian ini dilaksanakan di Desa Lau Gumba Kecamatan Berastagi Kabupaten Tanah Karo. Lau Gumba dahulunya adalah tempat pengasingan ‘Putra Sang Fajar’ yaitu Ir. Soekarno. Presiden Ir. Soekarno diasingkan ke Lau Gumba pada bulan Desember Tahun 1948. Desa Lau Gumba merupakan desa pemekaran yang sedang dalam tahap pembangunan dan terdiri dari empat dusun yang saling berhubungan. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan sosialisasi mengenai perencanaan objek wisata yang terdapat di Desa Lau Gumba yang belum diperhatikan serta dikelola dengan baik sehingga beberapa lokasi belum dapat dikenal dengan baik oleh masyarakat dari segala penjuru. Pengabdian ini bertujuan untuk mensosialisasikan potensi pengembangan wisata yang didapat di Desa Lau Gumba yang belum dikelola secara optimal bahkan beberapa lokasi belum dikenal luas oleh masyarakat. Pengembangan objek wisata di Desa Lau Gumba diharapkan dapat mensejahterakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Lau Gumba serta dapat menciptakan masyarakat yang sadar akan modernisasi tanpa meninggalkan keaslian dari desa Lau Gumba. Metode pelaksanaan dilakukan dengan metode partisipatoris yaitu dengan cara mengikutsertakan masyarakat sebagai partisipasan dan pendukung dalam perencanaan sosialisasi objek wisata di Desa Lau Gumba. Hasil dari pengabdian ini berupa peta lokasi dan objek wisata yang dapat dijadikan nilai tambah terhadap peningkatan nilai ekonomi masyarakat desa Lau Gumba
Faktor-Faktor Pendukung Dibentuknya Kawasan Objek Wisata Huta Bolon Di Simanindo Sangkal Melalui Pendekatan Kearifan Lokal Melly Andriana; Zuraidah Tharo; Ramayana Ramayana
JAUR (JOURNAL OF ARCHITECTURE AND URBANISM RESEARCH) Vol. 6 No. 1 (2022): JAUR Oktober
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jaur.v6i1.8239

Abstract

In the formation of the area into a tourist attraction, factors are needed in its favor. With the approach of local wisdom, it becomes a very important factor because it can be ascertained that each region has a very distinctive and unique culture or customs, as well as the architectural form of house buildings commonly called local wisdom. This research is very important to do as an effort to preserve the local culture that many young generations do not know about. To find out local wisdom, direct observation activities were carried out in Simanindo Sangkal Regency and several interviews were carried out with the surrounding community, as well as collecting data from several reliable sources related to local wisdom. Simanindo Sangkal is a village located in Samosir Regency, precisely on the shores of Lake Toba, North Sumatra. The results of this study show that (1) the number of gorga ornaments contained in each Bolon house, (2) There are meanings in each of the ornaments contained that are not only for homeowners but also for social communities, (3) The potential of the Huta Bolon Area has for the development of culture and the surrounding economy because it is close to Lake Toba which is one of the Geoparks in Indonesia.  
Kajian Utilitas Dan Kelistrikan Bangunan Colonial Sebagai Upaya Pelestarian Bersejarah (Rumah Pengasingan Sukarno Berastagi) Melly Andriana; Siti Anisah; Ramayana Bachtiar; Adilla Zahra
INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science Vol 6 No 1 (2023): INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/intecoms.v6i1.5858

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini terkait dengan pelestarian bangunan bersejarah dari sisi utilitas dan kelistrikan bangungan. Ditinjau usia bangunan dan kondisi yang tak terawat sehingga banyak dari ornament bangunan yang mengalami kerusakan. Permasalah lain yang terjadi pada bangunan Pengasingan Bung Karno adalah penerapan sistem instalasi listrik yang seharusnya menjadi salah satu bagian penting dalam upaya pelestarian bangunan. Metode riset dasar dilakukan melalui pendekatan observasi, analisis, terhadap bangunan sejarah kolonial Pengasingan Bung Karno, untuk menemukan metode ataupun model untuk mempertahankan kerusakan-kerusakan bangunan dengan parameter terdiri dari fasade, atap, denah, dinding, pintu, jendela, kolong, lantai, plafon dan karakteristik spasial dan seluruh ornament pada bangunan. Observasi dan pengamatan juga dilakukan untuk menganalisis kelayakan kondisi instalasi listrik, dilanjutkan dengan pengukuran terhadap komponen instalasi kelistrikan yang terdapat pada bangunan. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa bangunan rumah pengasingan bung karno telah dilakukan beberapa renovasi baik terkait struktur bangnan dan sistem instalasi kelistrikan.
Analisis Penerapan Konsep Arsitektur Hijau Pada Gedung Kampus Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) Medan Faisal Akbar; Cut Nuraini; Melly Andriana
Tekstur (Jurnal Arsitektur) Vol 4, No 1 (2023): Tekstur
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.tekstur.2023.v4i1.4400

Abstract

Didasari kesadaran masyarakat terhadap Isu kesehatan lingkungan yang mulai mengkhawatirkan, menjadikan kiblat dari sistem pembangunan di Indonesia menuju ke arah pembangunan yang berkelanjutan atau lebih tepatnya arsitektur hijau. Penerapan arsitektur hijau di Indonesia baik dari rumah tinggal hingga ke bangunan pendidikan mulai marak dilakukan. Terbukti dari banyaknya riset yg pernah dilakukan terkait penerapan konsep arsitektur hijau pada bangunan kampus baru maupun yang sudah berdiri. Seperti halnya Universitas Pembangunan Panca Budi Medan yang merupakan salah satu universitas yang menjadikan isu kesehatan lingkungan menjadi concern utama dalam pembelajaran. Dapat dilihat dari semboyan Budaya Hidup Bersih (Budabsih) dan Budaya Hemat Energi (Budabhe). Semboyan tersebut tentu sangat erat kaitannya dengan prinsip-prinsip arsitektur hijau. Hanya saja belum pernah dilakukan penelitian lebih lanjut tentang prinsip-prinsip arsitektur hijau yang sudah diterapkan terkhususnya pada gedung kampus. Oleh karna itu perlu dilakukan penelitian prinsip arsitektur hijau pada gedung kampus Universitas Pembangunan Panca Budi Medan. Indikator-indikator yang digunakan pada penelitian ini adalah hasil riset dari beberapa penelitian sejenis dan indikator yang telah di susun oleh Green Building Council Indonesia (GBCI)
Wastafel Pintar Berbasis Energi Terbarukan Zuraidah Tharo; Hamdani Hamdani; Melly Andriana; Putra Andhika
INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science Vol 6 No 1 (2023): INTECOMS: Journal of Information Technology and Computer Science
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/intecoms.v6i1.6068

Abstract

Wastafel biasa kita dengar dan digunakan sebagai salah satu alat untuk mencuci tangan. Tetapi wastafel yang akan dibahas pada tulisan ini adalah Wastafel Pintar. Wastafel Pintar merupakan alat cuci tangan yang menggunakan teknologi sensor dalam penggunaannya, sehingga tidak perlu melakukan sentuhan dalam penggunaanya. Wastafel Pintar memanfaatkan cahaya/sinar matahari sebagai sumber energi listriknya, inovasi ini merupakan sebuah bentuk pemanfaatan Energi Terbarukan. Dengan memanfaatkan sumber energi yang tersedia sangat banyak dari alam, maka Wastafel pintar dapat digolongkan menjadi wastafel yang murah dan ramah lingkungan. Untuk mengkonversikan sinar Matahari menjadi Energi Listrik, dibutuhkan suatu peralatan yang disebut Sel Surya (Solar Cell). Sel Surya akan mengkonversi sinar/cahaya Matahari menjadi Energi Listrik dengan bantuan peralatan lain seperti Inverter, Solar Charge Controller (SCC) dan Baterai. Sel Surya yang digunakan pada sistem ini sebesar 20 Wp, 12 V dengan arus rata-ratanya 1,2 A. Lama Pengisian dengan kapasitas Baterai 7,2 Ampere dan arus pengisian 1,2 A maka Baterai akan terisi penuh selama 6 jam
IMPLEMENTASI ARSITEKTUR TAMADUN DALAM KONSEP PENGEMBANGAN SUATU KAWASAN Ramayana Ramayana; Melly Andriana
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.577 KB)

Abstract

Makalah ini mencoba menjajaki kemungkinan untuk membangun suatu Sistem Teori Arsitektur tamadun melalui tinjauan tentang definisi teori dan Teori Arsitektur tamadun sebagai body of Knowledge, identifikasi sistem dan sumber Teori Arsitektur, Pilihan ragam teori dan lingkup problematisasi yang tepat bagi Teori Arsitektur tamadun, dan pembukaan ranah teorisasi baru serta penentuan strategi pembangunan dan pengembangan Sistem Teori Arsitektur tamadun. Hal ini sama seperti yang telah dilakukan oleh Iwan Sudrajat (1999) yang dipaparkannya melalui Ngawangun Ki Nusantara. Konsep perencanaan dan pengembangan kota di Indonesia selama ini masih bersumber kepada suatu konsep yang dibangun berdasarkan landasan teori yang berkembang dari Teori Barat sehingga pengaruh tersebut dapat menyebabkan Arsitektur tamadun terutama pada alam atau lingkup perkotaan akan kehilangan jati diri. Pemikiran-pemikiran yang disampaikan oleh para ahli perkotaan selalu berlandaskan atas pengalaman dan peristiwa-peristiwa yang ada pada kota-kota di belahan dunia lain. Melihat keadaan Indonesia saat ini dimana alam demokrasi telah dibuka lebar-lebar maka tanpa disadari bahwa bangsa kita telah memasuki masa yang hampir merupakan suatu masa tanpa batas dan menghalalkan segala perbedaan. Hal ini membuka peluang bahwa konsep perencanaan dan pengembangan kota di Indonesia memiliki suatu kebebasan akan beracuan kepada teori apapun. Disinilah peluang kita membangun suatu konsep perencanaan dan pengembangan kota yang lebih dilandasi oleh kekuatan-kekuatan yang dapat dibangun dari pengetahuan-pengetahuan yang berasal dari teori-teori Arsitektur tamadun