Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Komunikasi

Peran Public Relations Kepolisian Republik Indonesia Melalui Media Relations Dalam Membangun Citra Yang Lebih Baik Farleni Farleni; Widayatmoko Widayatmoko
Jurnal Komunikasi Vol 6, No 1 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i1.21

Abstract

AbstractThis study discusses the role of the Indonesian National Police Public Relations Media Relations through in building a better image and public opinion on the image of the Indonesian National Police. Through this study, the authors found less relevance of the role of the Indonesian National Police Public Relations Media Relations through in building a better image with the public opinion against the image of the Indonesian National Police. Such conditions must still indicates a lack of effective efforts made by the Indonesian National Police Public Relations in persuading people to give a good assessment of the institutions they represent, namely the National Police Force of the Republic of Indonesia. In addition, the authors also find one of the other factors that influence the poor image of the Indonesian National Police in society. These factors are the performance of the members of the Indonesian National Police in the Indonesian Police duties as well as providing services to people who are less well regarded by the community. It is relied on by because people see there are many members of the Indonesian National Police are being unfair and not consistent in carrying out the duties of Indonesian National Police, through the knowledge and experience of both direct and indirect public.AbstrakPenelitian ini membahas tentang peran Public Relations Kepolisian Republik Indonesia melalui Media Relations dalam membangun citra yang lebih baik dan pendapat masyarakat terhadap citra Kepolisian Republik Indonesia. Melalui penelitian ini, penulis mendapati kurang relevannya antara peran Public Relations Kepolisian Republik Indonesia melalui Media Relations dalam membangun citra yang lebih baik dengan pendapat masyarakat terhadap citra Kepolisian Republik Indonesia. Kondisi yang seperti itu tentunya menandakan masih kurang efektifnya upaya yang telah dilakukan oleh Public Relations Kepolisian Republik Indonesia dalam mempersuasi masyarakat untuk memberikan penilaian yang baik terhadap lembaga yang diwakilinya, yaitu lembaga Kepolisian Republik Indonesia. Selain itu, penulis juga menemukan salah satu faktor lainnya yang turut mempengaruhi buruknya citra Kepolisian Republik Indonesia dalam masyarakat. Faktor tersebut ialah kinerja para anggota Kepolisian Republik Indonesia dalam menjalankan tugas Kepolisian Republik Indonesia sekaligus memberikan pelayanan pada masyarakat yang dipandang masih kurang baik oleh masyarakat. Hal tersebut didasarkan oleh karena masyarakat menemui masih ada banyaknya para anggota KepolisianRepublik Indonesia yang bersikap tidak adil serta tidak konsisten dalam melaksanakan tugas Kepolisian Republik Indonesia, baik melalui pengetahuan maupun pengalaman langsung dan tidak langsung masyarakat.
Kepribadian Dan Komunikasi Susi Pudjiastuti Dalam Membentuk Personal Branding Stevani Stevani; Widayatmoko Widayatmoko
Jurnal Komunikasi Vol 9, No 1 (2017): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v9i1.225

Abstract

The life story of Susi Pudjiastuti is admired by many people for her hard work, until becoming successful by having so much company in the field of aviation and fisheries. Susi Pudjiastuti is also well known to the public for his work in the ministry. Good performance makes Susi Pudjiastuti popular among Jokowi's working cabinet. Currently, the Brand Name in humans is personal branding which is the trend of the formation of self-image and the creation of good perception from others to us. This research will discuss about personality, communication and personal branding Susi Pudjiastuti with qualitative research method. Good personality makes Susi Pudjiastuti has the ability to communicate well and liked by the community. Personality and communication can form a personal branding Susi Pudjiastuti a natural. By exposing the personality and communication of Susi Pudjiastuti in forming personal branding, then people will realize the importance of personality and Communication in forming a natural personal branding. Kisah hidup Susi Pudjiastuti banyak dikagumi oleh banyak orang atas kerja kerasnya hingga menjadi sukses dengan memiliki banyak perusahaan di bidang penerbangan dan perikanan. Susi Pudjiastuti juga dikenal baik oleh masyarakat akan kinerjanya dalam bekerja di kementerian.  Kinerja yang baik menjadikan Susi  Pudjiastuti popular  diantara  kabinet  kerja Jokowi. Saat ini, Sebutan merek pada manusia adalah personal branding yang merupakan trend dari pembentukan  pencitraan diri dan penciptaan persepsi yang baik dari orang lain kepada kita.  Penelitian  ini  akan membahas  mengenai  kepribadian,  komunikasi  serta  personal  branding Susi Pudjiastuti  dengan  metode  penelitian  kualitatif. Kepribadian  yang baik menjadikan Susi Pudjiastuti memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dan disenangi oleh masyarakat. Kepribadian dan komunikasi tersebut dapat membentuk personal branding Susi Pudjiastuti yang alami. Dengan memaparkan kepribadian dan komunikasi Susi Pudjiastuti dalam membentuk personal branding,   maka masyarakat akan menyadari pentingnya kepribadian dan Komunikasi dalam membentuk personal branding yang natural.
Representasi Kampanye Politik Dalam Game (Analisis Semiotik Dalam Game Jokowi Go! Dan Game Prabowo The Asian Tiger) Janne Halim; Widayatmoko Widayatmoko
Jurnal Komunikasi Vol 7, No 1 (2015): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v7i1.10

Abstract

AbstractThis study aims to determine how the representation of political campaigns in the 2014 elections in the game Jokowi Go! and Prabowo the Asian Tiger. The theory is used to build this research is related to the theory of political communication political campaign message implicit in the second game. then the representation theory to explain the construction of the meaning of a symbol. In addition, the study of political PR is used as a media channel to communicate interpretations political issues specifically, in an effort gathering public support, and the theory of communication and information technology, especially in this game. To answer the research questions, the researcher uses semiotic method proposed by Roland Barthes with the concept of connotation, denotation, and myths to analyze the second game. The results of this study indicate that the game Jokowi Go! There are many political campaign messages conveyed premises represent the community in different ways, while the game Prabowo The Asian Tiger, it can be said that the political campaign messages contained in it is minimal. In the game Prabowo The Asian Tiger even invisible characters that represent the  people of Indonesia, as well as the program's mission and vision owned by Mr. PrabowoAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana representasi kampanye politik dalam pemilu 2014 dalam game Jokowi Go! dan Prabowo the Asian Tiger. Teori yang digunakan untuk membangun penelitian ini adalah teori komunikasi politik terkait pesan kampanye politik yang tersirat dalam kedua game tersebut. kemudian teori representasi menjelaskan konstruksi makna sebuah simbol. Selain itu kajian PR politik digunakan sebagai saluran media untuk mengkomunikasikan interprestasi isu-isu politik yang khusus, dalam upaya pengumpulan dukungan publik, dan teori teknologi komunikasi dan informasi khususnya dalam hal ini game. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, peneliti menggunakan metode semiotik yang dikemukakan oleh Roland Barthes dengan konsep konotasi, denotasi, dan mitos untuk menganalisis kedua game tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa game Jokowi Go! banyak terdapat pesan kampanye politik yang disampaikan merepresentasi masyarakat Indoensia dengan cara yang beragam, sedangkan pada game Prabowo The Asian Tiger, dapat dikatakan bahwa pesan kampanye politik yang terdapat di dalamnya sangatlah minim. Di dalam game Prabowo The Asian Tiger bahkan tidak terlihat karakter yang merepresentasikan masyarakat Indonesia, maupun program dan visi misi yang dimiliki oleh Bapak Prabowo. 
Peran Public Relations Kepolisian Republik Indonesia Melalui Media Relations Dalam Membangun Citra Yang Lebih Baik Farleni Farleni; Widayatmoko Widayatmoko
Jurnal Komunikasi Vol. 6 No. 1 (2014): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v6i1.21

Abstract

AbstractThis study discusses the role of the Indonesian National Police Public Relations Media Relations through in building a better image and public opinion on the image of the Indonesian National Police. Through this study, the authors found less relevance of the role of the Indonesian National Police Public Relations Media Relations through in building a better image with the public opinion against the image of the Indonesian National Police. Such conditions must still indicates a lack of effective efforts made by the Indonesian National Police Public Relations in persuading people to give a good assessment of the institutions they represent, namely the National Police Force of the Republic of Indonesia. In addition, the authors also find one of the other factors that influence the poor image of the Indonesian National Police in society. These factors are the performance of the members of the Indonesian National Police in the Indonesian Police duties as well as providing services to people who are less well regarded by the community. It is relied on by because people see there are many members of the Indonesian National Police are being unfair and not consistent in carrying out the duties of Indonesian National Police, through the knowledge and experience of both direct and indirect public.AbstrakPenelitian ini membahas tentang peran Public Relations Kepolisian Republik Indonesia melalui Media Relations dalam membangun citra yang lebih baik dan pendapat masyarakat terhadap citra Kepolisian Republik Indonesia. Melalui penelitian ini, penulis mendapati kurang relevannya antara peran Public Relations Kepolisian Republik Indonesia melalui Media Relations dalam membangun citra yang lebih baik dengan pendapat masyarakat terhadap citra Kepolisian Republik Indonesia. Kondisi yang seperti itu tentunya menandakan masih kurang efektifnya upaya yang telah dilakukan oleh Public Relations Kepolisian Republik Indonesia dalam mempersuasi masyarakat untuk memberikan penilaian yang baik terhadap lembaga yang diwakilinya, yaitu lembaga Kepolisian Republik Indonesia. Selain itu, penulis juga menemukan salah satu faktor lainnya yang turut mempengaruhi buruknya citra Kepolisian Republik Indonesia dalam masyarakat. Faktor tersebut ialah kinerja para anggota Kepolisian Republik Indonesia dalam menjalankan tugas Kepolisian Republik Indonesia sekaligus memberikan pelayanan pada masyarakat yang dipandang masih kurang baik oleh masyarakat. Hal tersebut didasarkan oleh karena masyarakat menemui masih ada banyaknya para anggota KepolisianRepublik Indonesia yang bersikap tidak adil serta tidak konsisten dalam melaksanakan tugas Kepolisian Republik Indonesia, baik melalui pengetahuan maupun pengalaman langsung dan tidak langsung masyarakat.