Syaharuddin Rasyid
Unknown Affiliation

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Rancang Bangun Alat Bantu Panjat Pohon Kelapa Baso Nasrullah; Syaharuddin Rasyid; Muh. Rachmat Fajrin; Arwandis Arwandis
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 19, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.44 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v19i2.3020

Abstract

The design of coconut tree climbing aids purposes to make it easier and provide a sense of security to climb trees even though they do not have climbing skills. This tool uses a 2024 series hollow aluminum material which has a maximum tensile strength of 302 MPa which is able to withstand a force of 7097Nmm which is greater than the maximum force that occurs which is 2000Nmm. This material has the ability to withstand a moment of 450.282Nmm greater than the moment that occurs of 100,000 Nmm, so the operator is safe without worry breaking. The testing of this tool has been proven to make it easier for humans who do not have climbing skills to a height of 6 m while those who have skills to climb coconut trees without tools can only reach a height of 3 m. this is because climbers who have skills still feel awkward using coconut tree climbing aids. So it can be concluded that this climbing aid is safe and even people who do not have climbing skills can climb coconut trees safely.
Pengembangan dan Sosialisasi Mesin Penebar Pakan Ikan Terpadu dengan Aerator Jenis Kincir Air pada Petani Tambak Rusdi Nur; Syaharuddin Rasyid
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 8, No 1 (2010): April 2010
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.378 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v8i1.1052

Abstract

The Ipteks programs are based on several factors that can affect the success of fish culture in milkfish and shrimp ponds is the availability of pond water quality is suitable for fish life fish and shrimp. In the intensification of efforts, one of the decisive parameters in improving pond water quality is to regulate the provision of oxygen content in water and fish feeding an orderly and proper dosage. Dissolved oxygen is very important for respiration and is one of the main components in the metabolism of fish and shrimp and other aquatic organizations. In addition, the system of fish feeding on fish and shrimp have been still using the traditional system, are fish/shrimp given to spread as much as 2-3 times a day. This system has several shortcomings, namely: the amount of feed given was not uniform, the feed is not spread evenly, and farmers have the pond every day. With the feed spreader tool has been developed as a tool in addition to the feed as well as spreader aerator tool that can provide aeration to the water's surface, then we can overcome the above problems with the feeding arrangement, which automatically threw food on time and the desired dose, and the continuously rotating wheel aerator will provide a spark against the surface of the water so the fish will be closer to get a new oxygen.
Rancang Bangun Mesin CNC Laser Cutting Untuk Pembelajaran Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Abdul Salam; Syaharuddin Rasyid; Fadly Ta’bi; Resa Fahrisal; Muhajirin Muhajirin
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 18, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.557 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v18i1.2231

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengefisienkan waktu dan meningkatkan keakuratan pembuatan produk kontur ukiran pada benda kerja seperti logam lunak, akrilik, dan kayu. Mesin Pemotong Laser Mini CNC keluaran penelitian ini nantinya digunakan sebagai salah satu tugas praktikum mata kuliah Praktik Pemrograman Dasar NC. Metode perancangan yang digunakan adalah penelitian terapan eksperimental berupa rancangan dan gambar untuk laboratorium dengan ukuran 45 x 45 cm. Selanjutnya dilakukan perhitungan dan pemilihan bahan, pembuatan komponen mesin dan penggunaan software Arduino uno sebagai bahasa pemrograman dasar untuk mengubah gerak menjadi alat. Pengujian performa mesin pada mode pergerakan dua sumbu yaitu mode manual, MDI, dan otomatis sumbu kedua X dan Y menggunakan program NC. Hasil yang diperoleh menunjukkan keakuratan dan ketepatan lintasan sumbu X dan Y sesuai nilai toleransi yang diijinkan, yaitu masing-masing 0,01 mm, 0,01 mm dan 0,05 mm. Kesesuaian program yang dibuat dan hasil pemesinan pada kontur ukiran benda kerja tidak menunjukkan penyimpangan yang berarti, masing-masing 0,1 mm untuk sumbu X dan Y.
SIFAT MEKANIK BAJA EMS 45 DENGAN PERUBAHAN TEMPERATUR MEDIA PENDINGIN AIR GARAM Syaharuddin Rasyid; Muhammad Arsyad Suyuti; Ardiansyah Ardiansyah
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 14, No 2 (2016): Oktober 2016
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.116 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v14i2.1165

Abstract

Baja karbon paduan yang dipanaskan hingga mencapai suhu austenit, kemudian didinginkan secara cepat akan membentuk struktur yang martensit dan memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari struktur perlit maupun ferrit, proses ini dikenal dengan quenching, Proses quenching yang sederhana akan menghasilkan selubung uap yang mengelilingi spesimen, yang akan mengakibatkan ketidak seragaman proses pendinginan yang akhirnya dapat memunculkan keretakan karena pengaruh internal stress. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kekerasan dan kekuatan impak pada bahan Baja EMS 45 yang mengalami proses quenching dengan memvariasikan temperatur media pendingin air garam pada suhu 5OC sampai dengan 30OC.Metode yang digunakan adalah proses pemanasan spesimen pada temperatur 850OC dengan waktu penahanan selama 70 menit, selanjutnya spesimen diquencing pada temperatur media pendingin air garam yang berbeda. Untuk mengetahui nilai kekerasan dan kekuatan impak dilakukan pengujian kekerasan dan pengujian impak. Hasil pengujian yang diperoleh pada penilitian ini yaitu pengujian tarik adalah 77,783 KgF/mm2 atau setara dengan baja St 70, nilai Kekerasan terbesar terjadi pada suhu 0OC yaitu sebesar 61,77 HRC dan Nilai kekuatan impak pada suhu 0OC sebesar 63,5 N.m. apabila suhu media pendingin air garam naik maka nilai kekerasan akan semakin menurun sedangkan pada pengujian impak apabila suhu media pendingin air garam naik maka nilai kekuatan impak akan semakin meningkat.
Rancang Bangun dan Analisis Biaya Teoritis Turbin Cross Flow Kapasitas 2500 Watt, Makassar Muhammad Iswar; Syaharuddin Rasyid; Massriyady Massaguni; Muh Rizal
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 13, No 1 (2015): April 2015
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (534.237 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v13i1.1138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis serta menghitung biaya produksi pada pembuatannya dengan menggunakan metode membandingkan pengerjaan secara teoritis dan aktual setiap pengerjaan komponen. Pengerjaan aktual dilakukan dengan dua metode yaitu pengerjaan langsung dan simulasi, serta membandingkan dengan variasi bahan komponen runner yaitu bahan ST 42 sebagai turbin A dan ST 60 sebagai Turbin B. Output dari penelitian ini ialah waktu pengerjaan, biaya manufaktur, serta harga jual Turbin Cross flow kapasitas 2500 watt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selisih waktu pengerjaan teoritis dan aktual Turbin Cross flow dengan runner bahan ST 42 ialah 1 jam 14 menit, sedangkan dengan bahan ST 60 ialah 6 jam 7 menit. Biaya manufaktur produksi yang dihitung dari setiap biaya baik secara teoritis maupun aktual untuk bahan ST 42 dan ST 60 mencapai nominal Rp. 20.000.000,- dan harga jual ditetapkan dengan laba 20 % yaitu mencapai nominal Rp.24.000.000 untuk setiap turbin dengan komponen runner bahan ST 42 dan ST 60.
Analisis Variabel Temperatur Media Pendingin Air Garam terhadap Sifat Mekanik Baja K-945 EMS 45 Abram Tangkemanda; Syaharuddin Rasyid; Muas M; Muh Rusdi
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 12, No 1 (2014): April 2014
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.892 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v12i1.1112

Abstract

Baja K-945 EMS 45 adalah salah satu jenis baja paduan yang dengan komposisi kandungan (% berat) C 0,48%, Si 0,30%, dan Mn 0,70%. Baja ini merupakan baja karbon sedang yang mempunyai kekuatan tarik 60-70 Kg/mm2. Kekerasan pada baja ini dapat ditingkatkan melalui proses quenching dengan menggunakan media pendingin air. Kekerasan yang dapat dicapai Baja EMS-45 bila diquenching pada media pendingin air (suhu kamar) adalah 58 HRC. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel temperatur media pendingin air garam terhadap sifat mekanik baja K-945 EMS-45 dengan memvariasikan temperatur media quenching pada suhu 5, 10, 15, 20, 25, dan 30OC. Metode yang digunakan adalah proses pemanasan spesimen pada temperatur 850OC dengan waktu penahanan selama 30 menit, selanjutnya spesimen diquencing pada temperatur media pendingin yang berbeda. Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi kenaikan nilai kekerasan pada Baja K945 EMS-45 dengan adanya memvariasikan temperatur media pendingin. Kekerasan terbesar terjadi pada suhu 0OC sebesar 61,77 HRC dan nilai kekerasan semakin menurun dengan naiknya suhu media pendingin. Nilai kekuatan impak berbading terbalik dengan nilai kekerasan dengan naiknya temperatur media pendingin. Nilai impak Baja K945 EMS-45 pada suhu 0OC sebesar 63,5 N.m dan mengalami kenaikan kekuatan impak sejalan dengan naiknya suhu media pendingin.
Analisis Struktur Mikro dan Kekerasan Paduan Aluminium ADC 12 Hasil Proses Pengecoran Semi Solid dengan Proses Perlakuan Panas Syaharuddin Rasyid; Muas M; Ferdian Rosyid; Nursyam Musfirah
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 19, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (754.71 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v19i2.3019

Abstract

This research aims to analyze the effect of providing additional heat treatment and artificial aging with variations in temperature of quenching and variations in aging time of ADC12 semi-solid casting result which include hardness and microstructure values. The Selected quenching temperature variations are 10°C, 30°C and 50°C. While the aging time variations are 0 h, 1 h, 3 h, 5 h, 7 h, 9 h, 11 h and 13 h. The tests carried out are hardness testing as well as microstructure that will be used to calculate the grain size values and structural density. The highest hardness value was at 180°C, 10°C cooling media variation with 5 h aging time is 83.10 HB. While the smallest grain size value was at the temperature of 10°C cooling media with an aging time of 5 h is 42.797 µm. The optimal value lies at a temperature of 10°C with an aging time of 5 h resulting hardness 83.7911 HB, the average of grain size is 13.5995 µm and the grain density value is 0.8892 with desirability reaching 0.920. 
RANCANG BANGUN MESIN PEMBERSIH RUMPUT LAUT KERING DENGAN SISTEM GETAR Syaharuddin Rasyid; Arthur Khalik Razak; Fajar H; Muh Syawaluddin
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 15, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.552 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v15i2.1189

Abstract

Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa semakin tinggi putaran motor listrik yang dihasilkan maka getaran yang timbul dari pemberat yang melekat pada poros penggerak semakin baik untuk proses pembersihan rumput laut kering. Ini terlihat dari kecepatan motor sebesar 1420 rpm dengan perbandingan puli motor dan puli poros penggerak 1:2 maka kecepatan yang dihasilkan motor penggerak sebesar 710 rpm. Dari 3 sampel hasil pengujian menggunakan mesin ini dihitung rata-rata hasil percobaan sampel pertama sampai ketiga dari 2 kg rumput laut kering menghasilkan kotoran rata-rata 150 gr dalam kurun waktu 15 menit. Kotoran yang dikeluarkan berupa garam, pasir laut serta rumput laut yang memiliki ukuran kurang dari 6 mm dan kotoran asing lainnya yang melekat pada proses pengeringan. Dalam penelitian ini juga dapat diketahui biaya manufaktur mesin pembersih rumput laut kering dengan sistem getar dengan nominal Rp. 4.677.614,- dengan menggunakan komponen mesin dari material St.37.
Perancangan Belt Konveyor Kapasitas 25 TPH (Studi Kasus : PT. Bumi Mineral Sulawesi) Muas M; Syaharuddin Rasyid; Arwin S; Alfian N
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 18, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.091 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v18i1.2238

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui beban kerja dari sistem belt konveyor (2) Untuk mengetahui jarak antar idler (3) Untuk mengetahui kemiringan belt conveyor (4) Untuk mengetahui daya motor penggerak. Perancangan belt conveyor kapasitas 25 TPH ini menjadi permasalahan di PT[1]. Bumi Mineral Sulawesi. Hal tersebut disebabkan, salah satu komponen pada peralatan belt conveyor belum ada. Komponen yang dimaksud yakni motor penggerak pada semua lintasan belt conveyor (direncanakan ada 4 lintasan belt conveyor). Hasil dari kegiatan ini telah didapatkan pada belt conveyor 1 (BC 01) material yang akan dihancurakan adalah batu (rock crushed) dengan massa jenis 2 T/m3, panjang belt 17 meter, kapasitas belt conveyor 25 TPH, Kemiringan belt 170, lebar belt 500 mm, tegangan maksimum belt 7,806 kN/m jarak antar carrying idler 1200 mm, jarak antar return idler 3000 mm, dengan daya motor 5,5 kW. Pada belt conveyor 2 (BC 02) material yang akan dihancurakan adalah batu (rock crushed) dengan massa jenis 2 T/m3, panjang belt 13 meter, kapasitas belt conveyor 25 TPH, Kemiringan belt 170, lebar belt 500 mm, tegangan maksimum belt 7,806 kN/m jarak antar carrying idler 1200 mm, jarak antar return idler 3000 mm, dengan daya motor 5,5 kW. Pada belt conveyor 03 dan 04 (BC 03 dan BC 04) material yang akan dihancurakan adalah batu (rock crushed) dengan massa jenis 2 T/m3, panjang belt 10 meter, kapasitas belt conveyor 25 TPH, Kemiringan belt 170, lebar belt 500 mm, tegangan maksimum belt 7,806 kN/m jarak antar carrying idler 1200 mm, jarak antar return idler 3000 mm, dengan daya motor 5,5 kW. 
Analisis Sifat Mekanik dan Struktur Mikro Aluminium Scrap (ADC12) Menggunakan Tungku Listrik Syaharuddin Rasyid; Arthur Halik Razak; Fahmi Fahmi; Diah Ayu Lestari; Abd. Karim M
Jurnal Teknik Mesin Sinergi Vol 17, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Politeknik Negeri Ujung Pandang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1324.97 KB) | DOI: 10.31963/sinergi.v17i2.2081

Abstract

Knowing the mechanical and microstructural properties of aluminum scrap materials found in casting using an electric furnace. The research procedure included temperature data (750oC, 800oC, 850oC) and smelting time for 120 minutes. Hardness testing procedure is carried out to get the hardness value from some casting result areas. Microstructure is characterized by a comparison of the grain size of the metal that has undergone casting, to measure the grain size in this study using the image J program. The highest hardness value shows the melting temperature of 800oC with a temperature holding time of 120 minutes of 63.8HB. The longer the temperature holding time, the hardness value will increase. The smallest grain size occurs at a melting temperature of 800oC with a temperature holding time of 120 minutes of 21µm.