Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Kewarganegaraan

Upaya Pemerintah Dalam Mewujudkan Bela Negara Dan Pembentukan Karakter Bangsa Saat Pandemi Covid-19 Chalid Darmawan; Rudiyanto Rudiyanto; Bayu Asih Yulianto; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.953 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2521

Abstract

AbstrakPesatnya kemajuan teknologi informasi telah mempermudah komunikasi di dunia digital. Kehadiran media online menjadi ciri pesatnya pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam beberapa tahun terakhir, media online berkembang pesat dan berkembang menjadi sarana pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat. Kemajuan pesat dalam inovasi informasi dan komunikasi memiliki pengaruh yang sangat akurat terhadap analisis legitimasi media dan reporter yang menulis berita. NVivo merupakan sebuah perangkat lunak studi kasus kualitatif yang dibuat oleh Qualitative way to Solve and Research (QSR), perusahaan pertama yang mengembangkan perangkat lunak tersebut. Penulisan artikel ini untuk menganalisis beberapa berita dan artikel online yang terkait bela negara dengan pembentukan karakter bangsa saat pandemi covid-19 untuk mengetahui hubungan dan upaya yang digalakkan pemerintah. Hasil dari penulisan ini menunjukkan bahwa Bela negara sangat erat kaitannya dengan pembentukan karakter bangsa di era pandemi covid-19. Karena Bahaya covid-19 yang tidak hanya menyerang fisik tetapi juga mental idiologi generasi muda. Sehingga pemerintah berkolaborasi dengan masyarakat menggalakkan revolusi mental untuk membangun nilai-nilai bela negara yang akan membentuk karakter bangsa selama pandemi covid-19 di beberapa sektor seperti pendidikan, media sosial dan lingkungan masyarakat.Kata Kunci: Teknologi, Media Online, Bela Negara, Karakter Bangsa AbstractThe rapid advancement of information technology has facilitated communication in the digital world. The presence of online media characterizes the rapid growth of information and communication technology. In recent years, online media has grown rapidly and has developed into a means of fulfilling people's information needs. Rapid advances in information and communication innovation have had a very accurate influence on the legitimacy analysis of media and reporters who write news. NVivo is a qualitative case study software created by Qualitative Ways to Solve and Research (QSR), the first company to develop the software. The writing of this article is to analyze some online news and articles  related to defending the country with the formation of the nation's character during the covid-19 pandemic to find out the relationship and the efforts promoted by the government. The results of this paper indicate that state defense is closely related to the formation of national character in the era of the covid-19 pandemic. Because of the danger of covid-19 which not only attacks the physical but also the mental ideology of the younger generation. So that the government collaborates with the community to promote a mental revolution to build state defense values that will shape the nation's character during the COVID-19 pandemic in several sectors such as education, social media and the community environment.Keyword: Technology, Online Media, Defend the Country, The Character of the Nation
Pelaksanaan Bela Negara Sebagai Pembentukan Karakter Bangsa Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 Sartika Khairani Siregar; Rudiyanto Rudiyanto; Bayu Asih Yulianto; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.526 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2544

Abstract

AbstrakBela negara adalah usaha pembelaan negara yang dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah air (wilayah nusantara) dan kesadaran bebangsa dan bernegara Indonesia dengan keyakina pada Pancasila sebagai dasar negara serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi negara. Metode yang digunakan adalah literasi. Hasil penelitian bahwa Berdasarkan survey yang dilakukan oleh beberapa peneliti, pembelajaran daring ini masih memiliki beberapa kendala yang terjadi selama beberapa periode belajar mengajar online misalnya dari segi keterbatasan guru dalam menguasai pembelajaran online.Kata Kunci: Bela Negara, Karakter AbstractDefending the state is an effort to defend the country based on the love of the homeland (archipelago) and the awareness of the Nation and State of Indonesia with the belief in Pancasila as the basis of the state and based on the 1945 Constitution as the state constitution. The method used is literacy. Based on surveys conducted by several researchers, online learning still has some obstacles that occur during several periods of online teaching and learning, for example, in terms of the limitations of teachers in mastering online learning.Keywords: Defend Country, Character
Pembela Tanah Air (PETA): Bela Negara Sebagai Implementasi Nasionalisme Dalam Kemerdekaan Indonesia Salsabila Cherish Okcavia; Rudiyanto Rudiyanto; Panji Suwarno; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.525 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2555

Abstract

AbstrakKemerdekaan Indonesia dapat tercapai atas kontribusi dari segala pihak, salah satunya adalah Pembela Tanah Air (PETA). Merupakan organisasi berbasis militer yang berperan penting dalam mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia. Pembentukan organisasi ini didasari pada saat Belanda yang menyerahkan Indonesia kepada Jepang di tahun 1942. Jepang datang dengan harapan baru, sebagai ‘kawan lama’ bagi Jepang dijadikan alasan mereka membentuk banyak organisasi baru. Salah satunya, PETA yang sebenarnya memiliki tujuan untuk mendukung kepentingan nasional milik Jepang. Bagi Jepang ini sebagai kepentingan nasional mereka mempertahankan wilayahnya dari serangan sekutu. Tetapi, bagi bangsa Indonesia melihat pembentukan ini sebagai babak baru menuju Indonesia Merdeka. Untuk menulis pembahasan ini secara sistematis dan terstruktur digunakan metode penelitian untuk mengurai suatu fenomena menggunakan perspektif akademisi. Metode yang digunakan untuk pembahasan kali ini adalah metode historis dengan metode deskriptif. Pembela Sukarela Tanah Air (PETA) terbentuk atas dasar nasionalisme yang tak bertentangan dengan nilai-nilai Agama Islam. PETA terbentuk atas dasar anjuran dari tokoh-tokoh agama yang dirangkul oleh Jepang saat itu. Terbentuknya PETA, merupakan bentuk Bela Negara yang dilakukan masyarakat Indonesia saat itu. Bagaimana mereka berusaha melawan penjajah menggunakan kemampuan fisik dan mentalnya sebagai militan. Berdasarkan nasionalisme dan Bela Negara untuk memperjuangkan Indonesia sebagai negara yang merdeka, makmur, berdaulat dan sejahtera.Kata Kunci: Bela Negara, Jepang, Kemerdekaan Indonesia, Nasionalisme, PETA. AbstractIndonesia's political independence can be realistically achieved with local contributions from all parties, one of which correctly is the Pembela Tanah Air (PETA). Frequent a military-based establishment that carry out an significant role in achieving the independence of the Indonesian nation. The formation of this organization was based on the Dutch handing over Indonesia to this country in 1942. The Japanese approached with new hopes, as an old friend for this country was the reason they formed many new organizations. One of them, PETA, which essentially establishes a goal to support Japan's national interests. For Japan, it by forcing was in their national interest to properly defend their dependent territory from Allied attacks. However, the Indonesian people observe this formation as a recent chapter towards an independent Indonesia. To write discussion in a systematic and structured way, research methods are utilized to adequately describe a historical phenomenon properly using an academic perspective. The method utilized for this discussion represents the historical approach with the descriptive method. The Voluntary Defenders of the Homeland (PETA) were organized on the basis of nationalism that did not conflict with Islamic religious values. PETA was formed on the excellent advice of religious figures who were tenderly embraced by Japan at that considerable time. The formation of PETA obtains a form of State Defense carried out by the Indonesian people at that time. How they tried to resist the invaders managing their physical and mental abilities as militants. Ideologically based on political nationalism and State Defense to fight professionally for Indonesia as an independent, prosperous, sovereign and prosperous country.Keywords: Indonesian Independence, Japan, National Defense, Nationalism, PETA.
Ancaman Serangan Siber Pada Keamanan Nasional Indonesia Tamarell Vimy; Surya Wiranto; Rudiyanto Rudiyanto; Pujo Widodo; Panji Suwarno
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.085 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2989

Abstract

AbstrakKeamanan atas kepentingan nasional menjadi ‘nyawa’ dari suatu negara, menjadi hal yang dilindungi dan dipertahankan bagi setiap pihak. Ancaman, gangguan dan hambatan akan terasa apabila hal-hal tersebut diproyeksikan dapat mengganggu kepentingan nasional, yang kemudian negara dapat mempersepsikan bentuk-bentuk ancaman yang mengganggu keamanan nasional. Berangkat dari meningkatkan keamanan nasional, sebagai konsekuensinya setiap negara menggunakan deterrence dan balance of power untuk melindungi kepentingan nasional mereka. Dari beberapa ancaman yang dihadapi di Indonesia, ancaman serangan siber dianggap memiliki prioritas ancaman yang tinggi. Dalam analisi ini kami mencoba menggunakan pendekatan melalui teori lykke dengan membagi elemen-elemen dalam suatu formulasi strategi yaitu end, mean, dan ways, yang kemudian dirubah kedalam bentuk 4T mitigasi resiko untuk mengetahui prioritasnya. Kemudian akhirnya ditentukan strategi untuk meningkatkan keamanan nasional atas ancaman serangan siber.Kata Kunci : Ancaman Siber, Keamanan Nasional, Kepentingan Nasional, Cyber War AbstractSecurity over the national interest becomes the 'life' of a country, it is something that is protected and maintained for each party. Threats, disturbances and obstacles will be felt if these things are projected to interfere with national interests, which then the state can perceive the forms of threats that interfere with national security. Departing from increasing national security, as a consequence each country uses deterrence and balance of power to protect their national interests. Of the several threats faced in Indonesia, the threat of cyber attacks or Cyber War is considered to have a high threat priority. In this analysis, we try to use an approach through Lykke's theory by dividing the elements in a strategy formulation, namely end, mean, and ways, which are then converted into the 4T form of risk mitigation to determine the priorities. Then finally a strategy was determined to improve national security against the threat of cyber attacks.Keywords: Cyber Threat, National Security, National Interest, Cyber War.
Kontribusi Indonesia Dalam Isu Kawasan Indo-Pasifik Melalui Kebijakan Global Maritime Fulcrum Bagus Wahyu Hutomo; Marsetio; Rudiyanto; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih; Panji Suwarno
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4712

Abstract

Abstrak Indonesia memiliki posisi strategis sebagai negara kepulauan yang terletak di wilayah Indo-Pasifik. Untuk memanfaatkan potensi strategisnya, Indonesia mengeluarkan kebijakan Global Maritime Fulcrum yang bertujuan untuk memperkuat sektor maritim sebagai kunci penggerak ekonomi Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi Indonesia dalam menghadapi ancaman di kawasan Asia-Pasifik. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan menggunakan data sekunder. Dalam konteks kawasan Indo-Pasifik, kebijakan Global Maritime Fulcrum memberikan kontribusi signifikan bagi stabilitas dan keamanan kawasan terutama dalam menjalankan kerjasama regional. Indonesia sebagai pemilik sebagian besar jalur pelayaran internasional di kawasan tersebut, berperan penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban laut serta menjamin kelancaran perdagangan internasional. Kebijakan Global Maritime Fulcrum juga berdampak pada pengembangan sektor ekonomi dan industri maritim Indonesia. Melalui kebijakan ini, Indonesia berusaha memanfaatkan sumber daya laut yang melimpah di wilayahnya untuk membangun sektor industri maritim yang kuat dan berkelanjutan. Indonesia juga berupaya untuk meningkatkan daya saing produk-produk maritimnya di pasar global. Kontribusi Indonesia melalui kebijakan Global Maritime Fulcrum sangat penting dalam menjaga stabilitas dan keamanan kawasan Indo-Pasifik serta memperkuat sektor ekonomi dan industri maritim Indonesia. Kata Kunci: Kontribusi, Asia-Pasifik, Global Maritime Fulcrum. Abstract Indonesia has a strategic position as an archipelagic country located in the Indo-Pacific region. To take advantage of its strategic potential, Indonesia issued a Global Maritime Fulcrum Policy, which aims to strengthen the maritime sector as a key driver of the Indonesian economy. This study aims to determine Indonesia's contribution to facing threats in the Asia-Pacific region using the qualitative method of descriptive analysis. In the context of the Indo-Pacific region, the GMF Policy makes a significant contribution to regional stability and security, especially in carrying out regional cooperation. Indonesia, as the owner of most of the international shipping lanes in the region, plays an important role in maintaining maritime security and order and ensuring the smooth running of international trade. GMF policy also has an impact on the development of Indonesia's maritime economic sector and industry. Indonesia seeks to utilize the abundant marine resources in its territory to build a strong and sustainable maritime industrial sector. Indonesia is also trying to increase the competitiveness of its maritime products on the global market. Indonesia's contribution through the GMF Policy is very important in maintaining the stability and security of the Indo-Pacific region and strengthening Indonesia's maritime economic and industrial sectors. Keywords: Contribution, Asia-Pacific, Global Maritime Fulcrum.
Sea Power Indonesia Related to Geopolitics in The South China Sea and Geoeconomics in the North Natuna Sea Sloc & Slit Rahma Agun Aulal Muna; Abdul Rivai Ras; Rudiyanto; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih; Panji Suwarno
Jurnal Kewarganegaraan Vol 7 No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/jk.v7i1.4892

Abstract

Abstract This article talks about Indonesia's sea power from a geopolitical perspective in the South China Sea and geoeconomics (Sea Lane of Trade/SLoT) as well as communication lines (Sea Lane of Communication/SLoC) in the North Natuna Sea. The theory used to analyze this journal is the concept of sea power. This article also dissects the wealth of natural resources as well as the strategic position of the country which needs to be utilized optimally for the national interest. The research method used is the descriptive qualitative method. The results of the analysis show that Indonesia has extraordinary natural resource potential for the future. Indonesia's strategic location must be fully utilized and security must be maintained. Keywords: Sea Power, Geopolitics, Geoeconomics, South China Sea, North Natuna Sea SLOC and SLIT