Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Dan Karya Mahasiswa

Tanggung Jawab PT. Timor Tour & Travel Agen Kupang Terhadap Penumpang Pengguna Jasa Travel Atika Putri Jayanti; Patricia Abigail Martha Leba; Stefanus Don Rade
Jurnal Ilmiah Dan Karya Mahasiswa Vol. 1 No. 3 (2023): JUNI : JURNAL ILMIAH DAN KARYA MAHASISWA
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1374.165 KB) | DOI: 10.54066/jikma.v1i3.287

Abstract

PT Timor Tour & Travel is one of the travel agency business actors that provides services for transportation services that are responsible for service passengers if things happen that are detrimental to passengers due to negligence committed by the company. In Indonesia itself, Law Number 22 of 2009 concerning Highway Traffic and Transportation has been in force which regulates the responsibilities of business actors in carrying out their business activities. Responsibilities need to be considered because it raises questions about who should be burdened with guilt and to what extent this accountability burden it. So because of that the authors conducted research with the title Responsibilities of PT Timor Tour & Travel Kupang agents for passengers of travel user services. This study aims to identify and explain the implementation of the responsibilities of PT. Timor Tour & Travel Kupang Agent for users of travel services and obstacles from PT. Timor Tour & Travel Agent Kupang in carrying out duties. The approach used is a statutory and contextual approach. The population in this study are managers of PT. Timor Tour & Travel, drivers and users of travel services. The analysis technique used is descriptive qualitative. The results of the research show that the implementation of PT. Timor Travel loads passengers at their destination comfortably and is also happy to be responsible for compensating passengers for user services according to applicable regulations, namely Law NO. 22 of 2009 concerning Highway Traffic and Transportation and the principle of responsibility based on presumption, but the implementation in the field has not been in accordance with the facts and looks more at evidence of losses suffered by passengers. Obstacles in accountability can be seen from poor communication in resolving problems between the PT and the passenger, with the rules made by the PT that do not pay much attention to the losses suffered by the passengers. The conclusion of this study is the implementation of responsibilities in general and compensating for players who are harmed by the company, but the company sees more written evidence of losses suffered by passengers. can solve existing problems. The advice given by the author is that in carrying out the responsibilities of the company, it must carry out according to the rules contained in the UULLJR and the principle of responsibility based on presumption with the burden of proof being reversed. and The troubled parties as well as PT or passengers should have good communication to be able to resolve existing problems. So that there are no obstacles in the implementation of responsibilities.
PENGARUH PENGGUNAAN E-MONEY SEBAGAI MODEL PEMBAYARAN DALAM PELAYANAN JUAL BELI TIKET KAPAL DI ASDP KUPANG Emilianus Harun Liwun; Stefanus Don Rade
Jurnal Ilmiah Dan Karya Mahasiswa Vol. 1 No. 3 (2023): JUNI : JURNAL ILMIAH DAN KARYA MAHASISWA
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jikma.v1i3.317

Abstract

Perkembangan teknologi dan perdagangan yang telah membawa suatu perubahan, adalah kebutuhan masyarakat atas suatu alat pembayaran yang dapat memenuhi kecepatan, ketepatan, dan keamanan dalam setiap transaksi elektronik. Untuk menyesuaikan perkembangan transaksi dengan kebutuhan masyarakat terhadapnya, maka akhir-akhir ini sistem pembayaran cashless atau e-money semakin digalakan di berbagai daerah di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah yuridis-empiris. Dalam UU Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Pasal 4 huruf (d) menjelaskan bahwa, “hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan.” Pada kenyataannya keluhan, pendapat, dan saran para konsumen dalam hal ini para calon penumpang tidak ditanggapi dengan baik oleh pihak ASDP. Selanjutnya, UU Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Pasal 4 huruf (g), menjelaskan bahwa “hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.” Sebelum diterapkannya metode E-Money pada sistem jual beli tiket kapal pada ASDP Kupang, masalah seperti penumpukan antrian, penumpang gelap, penumpang prioritas dan pungutan liar (pungli) memang sudah menjadi masalah lumrah, sehingga cobalah metode E-Money ini diterapkan. Penerapan prosedur pelayanan yang baik dimana para calon penumpang diharuskan membeli e-tiket sebagai syarat untuk dapat menggunakan jasa penyeberangan oleh jasa ASDP, hal ini penting untuk memudahkan proses administrasi terkait keselamatan penumpang itu sendiri, memudahkan proses pencarian data penumpang dan untuk keperluan lainnya. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penyeberangan sudah cukup maksimal, kecuali jika faktor alam seperti musim penghujan, atau angin kencang maka PT ASDP tidak dapat berbuat banyak dalam menanggulangi permasalahan cuaca yang buruk. Harga tiket yang dikeluarkan oleh PT ASDP juga sudah sangat relevan, oleh karena itu wajib bagi PT ASDP menjaga kualitas pelayanan yang diberikan salah satunya ialah dengan mengadakan perawatan rutin yang sudah dilakukan sejak dulu.
Co-Authors Adean Elisabeth Berti Bano Agustina Elfita Kolo Alexadros Mone Alexander Reynaldi Koli Alexsander Reynaldi Koli Alexzandro D. Manafe Alfonsius Andro G Tibo Alfonsus Rodriguez P.M. Ropa Allesandro Patricio Quinaldy Antonius Mario Pea Wukak Antonius Revilno Konseng Dacunha Aryanto Kode Bora Atika Putri Jayanti Bahy Frederick J Eryansan Bahy Frederick J. Eryansan Benediktus Peter Lay Benediktus Peter Lay Benediktus Peter Lay Benediktus Peter Lay Chendy A. Tode Chinta. M. J. Ndolu Christian Melania Mali Dasi Crameraldo Anugerah Putra Openg D.W. Rabawati Delfiana Bani Dhey W. Tadeus Egidius Taimenas Elias Bertolomeus Neu Roga Emilianus Harun Liwun Engelbertus Tobu Erick E. Davidson Djahamouw Erly Grizca Boelan Ermelinda Siquiera Ernesta Uba Wohon Ernesta Uba Wohon Ernestha Uba Wohon Ferdinandus Bani Ferdinandus Lobo Ferdinandus Pile Tukan Filgentius Xander Laga Finsensius Samara Firgilius Kandro Mego Asman Florensiana Resi Ngepi Fransiska Nyoman Supadi Gabriela Putri Minami Gana Gana Gelaldi Fransisco Meang Genoveva Sumanti Giovani DB Nongbut Godeliva MGMabilani Hermanus Maran Temaluru Temaluru Kalistus G. Wayong Huler Kenneth R.M Anakottapary Kornalia Naihetis Laura Berenika Apriliani Tija Laurensius Kaba Dami Maria Anisia Duan Maria T.Geme Marsianus Ampat Maruli Tade Melani Anastasia Wijono Mericiana Yulita Fin Tae Meryana Susi Paula Bere Mikael Feka Monika Prisilia Sarah Patricia Abigail Martha Leba Patrick. A. Yazakur Redemtus Deferetin Paldo Pone Renita Sepriani R. Lepuan Rudolfus Talan Shelvia Sipa Hekin Umbu Yanri Aryanto Fallo Vinsensius Falo Vinsensius Tamelab Waiwurin Safrianus Waiwurin Safrianus Yohanes Leonardus Ngompat Yohanes Umbu Sogara Yosaphat Patrick Delano Fernadez