Nurlela Machmuddin
Universitas Borneo Tarakan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penerapan Pertanian Terpadu Budidaya Tanaman Hidroponik Dan Ikan Lele Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Kawasan Perbatasan Kalimantan Utara Dwi Santoso; Siti Fatima; Nurhaya Kusmiah; Ince Siti Wardatullatifah; Anugerah Fitri Amalia; Muh. Kusmali; Muh. Adiwena; Nurul Chairiyah; Aditya Murtilaksono; Nurlela Machmuddin; Saat Egra; Deny Murdianto; Khaerunnisa Khaerunnisa; Rayhana Jafar; Banyuriatiga Banyuriatiga; Nove Kurniati Sari; Nurmaisah Nurmaisah; Erwan kusnadi; Berly Yasmon; Ovistevi Munthe; Nurjannah Nurjannah; Hendris Hendris; Zulhafandi Zulhafandi; Moh. Wahyu Agang; Muhammad Arbain; Kartina Kartina
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.481 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v3i2.108

Abstract

Kalimantan Utara merupakan salah satu provinsi yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia perlu didukung untuk dapat berkembang sehingga masyarakatnya tidak tergantung dengan produk-produk pertanian dari daerah Negara lain. Salah satu hal yang bisa dilakukan guna mendukung hal tersebut adalah dengan menerapkan program pertanian terpadu. Desa batu kajang merupakan salah satu desa terluar di wilayah Kalimantan Utara dan sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani tanaman hortikultura, permasalahan yang ada di desa Batu Kajang yaitu masyarakatnya belum banyak yang memiliki usaha sampingan lain untuk menunjang ekonomi keluarga sehingga masyarakat disana hanya bergantung pada pendapatan hasil panen yang dijual kepasar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Batu Kajang Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara. Mekanisme kegiatan dibagi kedalam beberapa tahapan yaitu survei, sosialisasi, pelatihan dan evaluasi kegiatan. Kegiatan pelatihan merupakan kegiatan puncak dari PKM yaitu bimbingan teknis kepada masyarakat mengenai pembuatan instalasi hidroponik dan pembuatan kolam terpal untuk ikan lele. Tahapan pelatihan terdiri dari beberapa tahapan diantaranya pembuatan instalasi hidroponik, Kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan baik ditunjukkan dengan antuasisme masyarakat desa batu kajang yang sangat besar dalam mengikuti pelatihan tersebut. Budidaya tanaman secara hidroponik dan ternak lele merupakan salah satu solusi terbaik sebagai usaha sampingan dalam meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) SEBAGAI ALTERNATIF PENCEGAHAN COVID 19 DI KELOMPOK WANITA TANI “ANGGREK” KOTA TARAKAN Sekar Inten Mulyani; Nia Kurniasih; Ahmad Mubarak; Galih Yogi Rahajeng; Nurlela Machmuddin; Muhammad Arbain; Zulhafandi Zulhafandi; Wanda Intan Kristanti; Danang Danang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v6i3.2986

Abstract

Sektor Pertanian memiliki beragam kekayaan hayati berupa tanaman yang dapat dimanfaatkan  untuk  menjaga  imun  dan  pencegahan  covid-19.  Beberapa  tanaman yang mudah didapat dan tersedia di beberapa pekarangan rumah memiliki khasiat yang sangat baik untuk diramu menjadi minuman maupun produk antiseptik untuk melindungi tubuh dari virus maupun kuman..Tujuan dari pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) adalah memberikan pengetahuan serta keterampilan dalam pembuatan handsanitaser berbahan alam yaitu dari tanaman lidah buaya dan pembuatan acar bawang putih sebagai suplemen peningkat imun tubuh. Program dilaksanakan  di  Kelurahan  Juata  Kerikil  dengan  sasaran  anggota  Kelompok Wanita Tani  “Anggrek”.  Metode yang  digunakan  adalah  melalui  penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi.. Kegiatan penyuluhan tentang pemanfaatan obat keluarga (TOGA) sebagai alternative pencegahan covid 19 di kelompok tani “Anggrek yakni : tahap pertama, melalui sosialisasi/edukasi peserta dapat mengenali pemanfaatan berbagai macam TOGA untuk imunitas dan handsanitizer. Tahap kedua adalah pelatihan pembuatan Handsanitizer dari bahan dasar lidah buaya dan suplemen penambah imunitas dari bawang putih. Tahapan terakhir ialah melakukan evaluasi  dengan menggunakan kuisioner dengan hasil 50% peserta puas terhadap kegiatan pelatihan dan 41,67% merasa sangat puas, sisanya menyatakan cukup puas, itu artinya mayoritas masyarakat puas dengan kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan.