Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Relevan

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF KONTEKSTUAL DAN EKSPOSITORI Raihana; Mara Samin Lubis; Ella Andhany
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 1 No 2 (2021): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.898 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasinya adalah seluruh kelas X MAS PAB-2 Helvetia yang berjunmlah 125 orang siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X MIA-1 dan kelas X MIA-2 yang masing-masing berjumlah 30 orang siswa yang diambil dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen kemampuan kreatif dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Analisis data dilakukan dengan analisis varians (ANAVA) dan dilanjutkan dengan Uji Tukey. Hasil Temuan ini menunjukkan: 1) Tingkat kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran Contekstual Teaching and Learning lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori, 2) Tingkat kemampuan berpikir kreatif matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran Contekstual Teaching and Learning lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori, 3) Tingkat kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran Contekstual Teaching and Learning lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran ekspositori. Kata Kunci : Kemampuan Berpikir Kreatif; Pemecahan Masalah; Kontekstual; Ekspositori.   ABSTRAK      This research is a quantitative research with a quasi-experimental type of research. The population is all class X MAS PAB-2 Helvetia with a total of 125 students. The sample in this study was class X MIA-1 and class X MIA-2, each of which amounted to 30 students who were taken using the saturated sample technique.Data collection was carried out using the instrument of students' creative abilities and mathematical problem solving abilities. Data analysis was performed by analysis of variance (ANOVA) and continued with Tukey's test. The results of these findings indicate: 1) The level of creative thinking skills and mathematical problem solving abilities of students who are taught by the Contextual Teaching and Learning learning model is better than students who are taught by the expository learning model, 2) The level of mathematical creative thinking skills of students who are taught using this model. Contextual Teaching and Learning learning is better than students who are taught by expository learning model, 3) The level of mathematical problem solving ability of students who are taught by Contextual Teaching and Learning learning model is better than students who are taught by expository learning model. Keywords : Creative Thinking Ability; Problem solving skill; Contextual; Expository
PERBEDAAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DAN SNOWBALL THROWING Khairun Niswah Sitorus; Amiruddin Siahaan; Mara Samin Lubis
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1 (2022): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.964 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kreatif dengan model pembelajaran STAD lebih baik dari pada model pembelajaran Snowball Throwing. Penelitian ini ialah penelitian kuantitaif, dengan pendekatan quasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas XI MAS YMPI Tanjungbalai yang terdiri dari 2 kelas, dan sampel pada penelitian ini adalah Kelas XI-IPA1 (kelas eksperimen 1 sebanyak 25 orang) dan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis varians (ANAVA). Hasil temuan: Kemampuan Berpikir Kreatif dengan pembelejaran Snowball Throwing lebih baik dari pada model pembelajaran STAD dengan Fhitung = 7,994 > Ftabel = 4,04. Simpulan penelitian ini menjelaskan terdapat perbedaan model pembelejaran Student Team Achievement Division (STAD) dan Snowball Throwing terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. ABSTRACT This study aims to determine whether the ability to think creatively with the STAD learning model is better than the Snowball Throwing learning model. This research is a quantitative research, with a quasi-experimental approach. The population of this research is all class XI MAS YMPI Tanjungbalai which consists of 2 classes, and the sample in this study is Class XI-IPA1 (experimental class 1 as many as 25 people) and. Hypothesis testing is done by analysis of variance (ANOVA). The findings: Creative Thinking Ability with Snowball Throwing learning is better than the STAD learning model with Fcount = 7,994 > Ftable = 4,04. The conclusion of this study explains that there are differences in the Student Team Achievement Division (STAD) and Snowball Throwing learning models on students' creative thinking skills.
PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TFL DAN NHT Azra Anggraini; Wahyudin Nur Nasution; Mara Samin Lubis
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1 (2022): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.914 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan jenis penelitian quasi eksperimen. Populasi yang digunakan adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 58 Sukaramai Medan Tahun Ajaran 2020/2021 dan sampelnya adalah siswa kelas VIII-1 dan VIII-2. Analisis data dilakukan dengan analisis varian (ANAVA). Hasil temuan ini menunjukkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe The Firing Line dan Number Head Together di kelas VIII SMP  Muhammadiyah 58 Sukaramai Medan dengan Fhitung (4,275) > Ftabel (4,007); 2) Terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe The Firing Line dan Number Head Together di kelas VIII SMP  Muhammadiyah 58 Sukaramai Medan dengan Fhitung (4,929) > Ftabel (4,007); 3) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis dan kemampuan berpikir kritis dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe The Firing Line dan Number Head Together di kelas VIII SMP  Muhammadiyah 58 Sukaramai Medan Fhitung (11,431) > Ftabel (9,151). ABSTRACT This research is a quantitative research, with a quasi-experimental type of research. The opulation used was all grade VIII students of SMP Muhammadiyah 58 Sukaramai Medan for the 2020/2021 academic year and the samples were grade VIII-1 and VIII-2 students. Data analysis was performed by analysis of variance (ANOVA). These findings indicate that: 1) There are differences in the ability to understand mathematical concepts using cooperative learning models of The Firing Line and Number Head Together types in class VIII SMP Muhammadiyah 58 Sukaramai Medan with Fcount (4.275) > Ftable (4.007) ; 2) There are differences in critical thinking skills by using cooperative learning model type The Firing Line and Number Head Together in class VIII SMP Muhammadiyah 58 Sukaramai Medan with Fcount (4.929) > Ftable (4.007) ; 3) There are differences in the ability to understand mathematical concepts and the ability to think critically by using cooperative learning models of The Firing Line and Number Head Together types in class VIII SMP Muhammadiyah 58Sukaramai Medan Fcount (11,431) > Ftable (9,151). 
PERBEDAAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DAN ROPES Siti Rahmah; Wahyudin Nur Nasution; Mara Samin Lubis
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 2 (2022): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.924 KB)

Abstract

Dewasa ini, pembelajaran matematika di kelas kurang mengaitkan siswa secara aktif dimana siswa hanya mencatat dan mendengarkan apa yang ditulis dan dijelaskan guru di papan tulis. Hal tersebut menyebabkan rendahnya kemampuan penalaran matematis siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan penalaran matematis antara siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan siswayang diajar dengan pembelajaran ROPES pada materi prisma di kelas VIII SMP IT Baiti Jannati. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP IT Baiti Jannati. Sampel penelitian adalah siswa kelas VIII-1 dan kelas VIII-2. Insrumen penelitian adalah tes berbentuk uraian. Analisis data dilakukan dengan Uji ANAVA Satu Jalur. Dari hasil penelitian yang diberi perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen 1 dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan kelas eksperimen 2 dengan model pembelajaran ROPES diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan kemampuan penalaran matematis antara siswa yang diajar dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan siswa yang diajar dengan pembelajaran ROPES pada materi prisma di kelas VIII SMP IT Baiti Jannati. ABSTRACT                     Nowadays, learning mathematics in the classroom doesn’t engage students actively where students only take notes and listen to what the teacher writes and explains on the blackboard. This causes the students’ mathematical reasoning ability to be low. The aim of this study were to determine the difference of mathematical reasoning ability between students taught by Jigsaw type cooperative learning and students taught by ROPES learning model on prism material in class VIII Integrated Islamic Junior High School Baiti Jannati. This type of research is a quasi experiment. The population of research is all students of class VIII Integrated Islamic Junior High School Baiti Jannati. The sample of research are students of class VIII-1 and students of class VIII-2. The instrument is a test in the form of a description. The data were analysed by One Way ANAVA. From the results of different research, experimental class 1 with Jigsaw type cooperative learning and experimental class 2 with ROPES learning obtained the conclusion that there was difference of mathematical reasoning ability between students taught by Jigsaw type cooperative learning and students taught by ROPES learning model on prism material in class VIII Integrated Islamic Junior High School Baiti Jannati.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS VIDEO ANIMASI MATERI SPLDV KELAS VII Nurfarah Zila; Mesiono; Mara Samin Lubis
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 3 (2022): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1089/relevan.v2i3.379

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk media pembelajaran matematika berbasis video animasi pada materi SPLDV yang valid, praktis, dan efektif. Penelitian ini menggunakan pengembangan Research and Development (R&D) model ADDIE dengan 5 tahapan yaitu: Analysis (analisis), Design (perancangan), Development (pengembangan), Implementation (implementasi) dan Evaluation (evaluasi).Subjek penelitian ini yaitu peserta didik di kelas VIII MTs Al-Hikmah Tebing Tinggi sebanyak 25 peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kevalidan media pembelajaran sebesar 4,2 dengan kategori sangat baik/valid. Untuk tingkat kepraktisan dari media pembelajaran berdasarkan angket respon peserta didik sebesar 80,4% dengan kategori sangat praktis dan angket respon guru matematika sebesar 88% dengan kategorisangat praktis. Sedangkan untuk tingkat keefektifan dari media pembelajaran berdasarkan hasil ketuntasan belajar peserta didik setelah menggunakan media pembelajaran matematika sebesar 84% dengan n-gain diperoleh 0,52 dengan kategori sedang yang berarti bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dengan demikian media pembelajaran berbasis video animasi dikatakan layak dengan kategori valid, praktis dan efektif.   ABSTRACK                              This study aims to develop and produce video animation-based mathematics learningmedia products on SPLDV material that are valid, practical, and effective. This study uses the development of Research and Development (R&D) ADDIE model with 5 stages, namely: Analysis (analysis), Design (design), Development (development), Implementation (implementation) and Evaluation (evaluation). The subjects of this study were 25 students in class VIII of MTs Al-Hikmah Tebing Tinggi. The results showed that the level of validity of the learning media was 4.2 with a very good/valid category. For the level of practicality of learning media based on student response questionnaires of 80.4% in the very practical category and the mathematics teacher response questionnaire by 88% in the very practical category. As for the effectiveness of the learning media based on the results of students' learning mastery after using mathematics learning media by 84% as well as n-gain obtained 0.52 with a moderate category which means that learning media can improve student learning outcomes. Thus the animated video-based learning media is said to be feasible with valid, practical and effective categories.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN QR-VIDEO PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR TIGA VARIABEL Ayuly Mayona Mn; Amiruddin Siahaan; Mara Samin Lubis
Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 3 (2022): Relevan : Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Yayasan Amanah Nur Aman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1089/relevan.v2i3.383

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses pembuatan video pembelajaran berdasarkan model 4D, melihat tingkat kevalidan, dan keefektifan dari media pembelajaran berbasis video pada materi sistem persamaan linear tiga variabel.Penelitian ini menggunakan model pengembengan 4-D dengan 4 tahapan, yaitu define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan) dan dessiminate (penyebaran). Subjek pada penelitian ini yaitu peserta didik di kelas X MIPA-2 SMA Negeri 14Medan yang berjumlah sebanyak 25orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kevalidan dari media pembelajaran berdasarkan ahli media sebesar 96,6% dengan kategori sangat layak dan ahli materi sebesar 100% dengan kategori sangat layak sehingga media pembelajaran dikatakan valid. Sedangkan untuk tingkat keefektifan berdasarkan presentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 84% dengan hasil indeks Gain Ternormalisasi 0.30 < g < 0.70 tergolong sedang, dan tafsiran efektivitas NGain sebesar 67 % tergolong cukup efektif.   ABSTRACK                          This study aims to see the process of making learning videos based on the 4D model, the level of validity, and effectiveness of video-based learning media on the material of a three-variable linear equation system. This study uses a 4-D model development with 4 stages, namely define (definition), design (design), develop (development) and dessiminate (deployment). The subjects in this study were 25 students in class X MIPA-2 SMA Negeri 14 Medan. The results of this study indicate that the level of validity of the learning media based on media experts is 96.6% with a very feasible category and 100% material experts with a very feasible category so that the learning media is said to be valid. Meanwhile, the level of effectiveness based on the percentage of classical learning completeness is 84% with the results of a Normalized Gain index of 0.30 < g < 0.70 classified as moderate, and the interpretation of the effectiveness of NGain of 67% is quite effective