Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search
Journal : Jurnal Pendidikan dan Konseling

Pembentukan Akhlakul Karimah Melalui Metode Uswah Hasanah Di Madrasah Tsanawiyah Muhammad Shodiq Desa Sumberduren Nisan Nisan; Endah Tri Wisudaningsih; Nur Fatimah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7227

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Muhammad Shodiq Desa Sumberdurenini yang dilatar belakangi oleh pentingnya sikap siswa yang masih labil dan rentan dengan pengaruh luar, yang mengharuskan guru untuk memberikan contoh yang baik seperti tawadhu’, kasih sayang, tolong menolong. Dengan harapan, siswa mampu memunculkan uswah hasanah melalui apa yang dicontohkan oleh guru. Fokus penelitian ini adalah 1) Bagaimana pembentukan akhlak tawadhu’ melalui metode uswah hasanah di Madrasah Tsanawiyah Muhammad Shodiq Desa Sumberduren 2) Bagaimana pembentukan akhlak tolong menolong melalui metode uswah hasanah di Madrasah Tsanawiyah Muhammad Shodiq Desa Sumberduren 3) Apa faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam pembentukan akhlakul karimah pada siswa di MTs Muhammad Shodiq Sumberduren. Penelitian ini menggunakan kualitatifdeskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, , wawancara, dokumentasi. Analisis data peneliti menggunakan beberapa langkah seperti mreduksi data,penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk mengecek keabsahandata menggunakan perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi, triangulasi, dan diskusi dengan teman sejawat. Hasil dari penelitian ini diantaranya, 1) guru mencontohkan tawadhu’ melalui kebiasaan apabila bertemu dengan guru lain atau atasan, guru mencontohkan tawadhu’ dengan selalu menghargai pendapat orang lain agar merasa bukan yang terbaik, guru juga mencontohkan melalui spiritual dengan mengajak untuk sholat berjamaah. 2) Penerapan metode uswah hasanah dalam membentuk sikap tolong menolong, guru melakukan kunjungan atau menjenguk siswa yang sakit dan terkena musibah, guru melaksanakan tugas dan taat dengan peraturan sekolah maupun agama untuk mencontohkan rasa tanggung jawab kepada siswa. Dan diantara faktor pendukungnya adalah: 1) Adanya kesadaran dalam diri siswa, 2) Teladan dalam diri guru, 3) Kerja sama dan dukungan orang tua, 4)Sarana dan prasarana. Adapun faktor penghambatnya adalah, 1) Penyalah gunaan gadget, 2) Lingkungan siswa, 3) Latar belakang yang berbeda, 4) Terbatasnya pengawasan pihak sekolah.
Pendampingan Orangtua Dalam Menumbuhkan Resilience Skill Pada Anak Usia Dini Di Era Teknologi Digital Tahun 2022 Hidayatillahil Mursyidah; Endah Tri Wisudaningsih; Terza Travelancya
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.13069

Abstract

Kemajuan zaman menawarkan banyak kemudahan, namun di saat yang sama juga muncul berbagai masalah. Bagi anak, potensi masalah dapat berasal dari lingkungan rumah, sekolah dan lingkungan yang lebih luas. Oleh karena itu, orangtua harus mempersiapkan anaknya dengan kemampuan bertahan yang baik untuk menghadapi berbagai masalah dan hambatan hal ini disebut kemampuan bertahan (resiliensi). Adapun upaya dalam menumbuhkan resiliensi tersebut, orangtua perlu adanya penerapan-penerapan hal positif yang dapat menstimulasi tumbuh kembang anak, sehingga orangtua dapat berempati dengan anak, berinteraksi secara baik dengan mereka, melatih anak dalam memecahkan masalah dan pengambilan keputusan, membantu anak bersikap produktif, kedisiplinan anak, dan melibatkan anak dalam berbagai kegiatan sosial. Orangtua tidak bisa lagi menggunakan sekadar cara-cara tradisional dalam membina perkembangan anak, tetapi orangtua harus berani mencoba dengan cara-cara baru yang semuanya untuk mengembangkan daya tahan anak, maka peran orangtua dalam hal ini sangatlah penting. karena itu, penulis melakukan penelitin dengan tujuan dapat menganalisis secara mendalam nilai-nilai reseliensi bagi anak usia dini di era teknologi digital dan bagaimana gambaran pendampingan orangtua guna mendukung perkembangan positif bagi anak usia dini dengan menggunakan penelitian kualitatif, jenis penelitian studi kasus yang berfokus pada teknik wawancara, observasi dan dokumentasi yang telah dilakukan di desa Kamalkuning kec. Krejengan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa reseliensi memanglah sangat penting bagi anak, termasuk di desa Kamalkuning kec. Krejengan namun dalam menumbuhkan kemampuan ini juga bukan hal yang mudah, dengan demikian beberapa upaya salahsatunya dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi digital bagi anak usia dini dapat menstimulasi dalam menumbuhkan kemampuan reseliensi anak usia dini di desa Kamalkuning kec. krejengan.
Upaya Guru IPS Dalam Meningkatkan Berfikir Kritis Melalui Pembelajaran PBL (Problem Based Learning) Pada Siswa MTS Sirajul Ulum Halimatus Sa’diyah; Endah Tri Wisudaningsih; Fika Anjana
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.13561

Abstract

Manusia tidak lepas dari yang namanya masalah, berpikir kritis tidak tumbuh begitu saja, perlu yang namanya usaha dalam menumbuhkan berpikir kritis yakni dengan cara berusaha mencari suatu hakikat kebenaran yang nantinya bisa memberikan dampak positif di dalam kemaslahatan manusia. Guru sebagai peran fasilitator di dalam segala proses pembelajaran juga bisa ditinjau ketika guru bisa menyediakan fasilitas pembelajaran berupa metode, media serta model pembelajaran. Problem based learning (PBL) atau pembelajaran berasaskan masalah yang bisa memberikan keterampilan berpikir kritis siswa melalui pembiasaan memberikan rangkaian problem kemudian dilakukan pencarian cara bagaimana masalah bisa diselesaikan. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif, dan mendapatkan hasil yang bagus serta terdapat dua faktor pada saat pelaksanaan penggunaan model Problem Based Learning seperti tidak semuanya siswa paham akan model tersebut serta penunjang sarana dan prasarana yang harus terpenuhi.