Claim Missing Document
Check
Articles

Makna Simbolik Kaulinan Barudak Oray-Orayan Giyartini, Rosarina
PANGGUNG Vol 24, No 4 (2014): Dinamika Seni Tari, Rupa dan Desain
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26742/panggung.v24i4.133

Abstract

ABSTRACT This research seeks to uncover the meaning behind the kids game Oray-orayan. The goal is that the values of local wisdom in it can be understood andapplied by a generation of people, especially people of West Java suit the demands of time so that the game can be sustainable. Assessmentmethods used for the benefit of the above hermeneutic within the framework of effective history and theory of fusion of horizons. Results ofthe study showed that the kids game Oray-orayan is symbolic form of the rite of purification throughbehavior back to theroom of origin. Thissymbolic wisdom can be brought into the present context as the source of the idea of creating art or dance lessons in primary school. Keywords: Oray-orayan, local wisdom, meaning    ABSTRAK Penelitian ini berupaya menguak makna di balik permainan anak Oray-orayan. Tujuannya agar nilai-nilai kearifan lokal di dalamnya dapat dipahami dan diaplikasikan oleh generasi bangsa khususnya masyarakat Jawa Barat sesuai tuntutan jaman sehingga permainan tersebut dapat lestari. Metode kajian yang digunakan adalah hermeneutik dalam kerangka effective his- tory dan teori fusion of horizons. Hasil telaah menunjukkan bahwa permainan Oray-orayan adalah bentuk simbolik dari ritus penyucian melalui laku kembali ke ruang asal. Kearifan simbolik ini dapat dibawa ke konteks kekinian sebagai sumber gagasan penciptaan seni atau pembelajaran seni tari di Sekolah Dasar. Kata kunci: Oray-orayan, kearifan lokal, makna 
Seni Mural untuk Meningkatkan Minat Membaca di Perpustakaan SD Laboratorium Percontohan UPI Tasikmalaya Assyfah, Tessa; Halimah, Momoh; Giyartini, Rosarina
Indonesian Journal of Primary Education Vol 3, No 1 (2019): Indonesian Journal of Primary Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijpe.v3i1.17979

Abstract

Penelitian ini dilakukan atas dasar seni mural yang diterapkan di perpustakaan terhadap jumlah minat membaca siswa di perpustakaan sekolah dasar, namun fakta di lapangan seni mural belum secara optimal diterapkan dalam menyesuaikan sarana dan prasarana yang dimiliki satuan pendidikan dengan pertumbuhan serta perkembangan peserta didik. Sehingga minat mengunjungi dan membaca buku di perpustakaan yang dimiliki siswa cukup rendah. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bukti empiris seni mural mampu meningkatkan minat membaca di perpustakaan SD Laboratorium Percontohan UPI Tasikmalaya. Penelitian dilakukan dalam bentuk pendekatan kualitatif. Desain penelitian menggunakan desain analisis deskriptif. Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa: seni mural mampu meningkatkan minat membaca di perpustakaan SD Laboratorium Percontohan UPI Tasikmalaya, karena sebagian besar menyukai dan mempunyai perhatian yang besar terhadap seni mural, sehingga dapat menarik minat siswa untuk mengunjugi dan membaca buku di perpustakaan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan bagi pustakawan dan guru agar dapat mengoptimalkan sarana dan prasarana yang dimiliki satuan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Salah satunya dengan menerapkan seni mural di perpustakaan sebagai salah satu cara alternatif untuk meningkatkan minat membaca siswa di perpustakaan
Penerapan Model Project Based Learning untuk Meningkatkan Kreativitas Gerak Tari Siswa melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Seni Tari Fadila, Dena; Suryana, Yusuf; Giyartini, Rosarina
Indonesian Journal of Primary Education Vol 3, No 1 (2019): Indonesian Journal of Primary Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijpe.v3i1.17978

Abstract

Penerapan model pembelajaran adalah suatu hal yang penting untuk merangsang siswa mengikuti pembelajaran serta berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran. Tapi jika dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas khususnya seni tari sangat terbatas waktunya, maka ekstrakurikuler seni tari berfungsi untuk memfasilitasi  minat, bakat, serta potensi siswa dalam bidang seni tari secara inti dan khusus. Pendidikan seni tari berfungsi untuk mengembangkan kecerdasan dan perkembangan siswa, yaitu perkembangan motorik, perkembangan kognitif,  perkembangan afektif, dan perkembangan sosial emosional. Namun, berdasarkan fakta di lapangan (SDN Mugarsari Kota Tasikmalaya) kegiatan ekstrakurikuler seni tari kurang variatif dan waktunya terbatas, serta siswa kurang diberi kebebasan untuk bereksplorasi dan berkreasi, sehingga kreativitas gerak tari siswa belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas gerak tari siswa dengan menggunakan model Project Based Learning pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain Pre-eksperimental tipe One-group Pretest-Posttest. Dalam pengumpulan data, instrumen yang digunakan yaitu tes unjuk kerja pre-test dan post-test. Analisis data yang digunakan berupa analisis data deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan nilai asymp sig sebesar 0,000 0,05 sehingga diterimanya Ha (hipotesis alternatif) dan ditolaknya H0 (hipotesis nol). Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan terhadap kreativitas gerak tari kreasi daerah siswa, setelah menerapkan model Project Based Learning, pada kegiatan ekstrakurikuler seni tari.
Analisis Perilaku School Bullying pada Siswa Kelas IV di SD Sumardi, Sumardi; Giyartini, Rosarina; Nibrashanti, Nibrashanti; Nur, Lutfi
Indonesian Journal of Primary Education Vol 4, No 1 (2020): Indonesian Journal of Primary Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijpe.v4i1.23683

Abstract

Abstract This research aims to describe the teacher's knowledge of school bullying , forms of school bullying  that occurs in elementary schools; and behaviors demonstrated by the perpetrators, victims and spectators of school bullying . In the background, bullying is often considered trivial and often occurs. This research took place in elementary school 1 Gunungpereng Jalan Cilembang RT 02/RW 14, village Cilembang, subdistrict Cihideung, Tasikmalaya City, West Java province. Research participants for observation and interviews are grade IV teachers (SA), 6 grade IV students and one parent guardian. Using a qualitative Paradigm case study method. Methods of collecting data using non participatory of, interviews, documentation and audio visuals. The data analysis techniques used are data collection, data reduction, data presentation and withdrawal of conclusions. Based on the results of research can be concluded that there is a school bullying  in SD Negeri 1 Gunungpereng with the following results. (1) Lack of teacher knowledge about school bullying , as well as a study of teachers who said mischief in school is still reasonable; (2) The reaction shown by the victim is, silent, afraid or crying; Perpetrators demonstrate indifferent and happy behavior; While the audience shows reactions, against the perpetrator, defending the perpetrator or silence; (3) The form of school bullying  that occurs is a physical form (hitting with the handles of broom, hitting by hand, pushing) and non-physical (verbal: threatening, pushy, cheer, whack; Non verbal direct: snap, Memarahi, reign, menunjuk-nunjuk with fingers; non indirect verbal: exclusion).AbstrakPenelitian ini bertujuan  mendeskripsikan pengetahuan guru tentang school bullying , bentuk-bentuk school bullying  yang terjadi di SD; dan perilaku yang ditunjukkan pelaku, korban dan penonton school bullying . Dilatar belakangi bahwa bullying sering dianggap sepele dan sering terjadi.Penelitian ini terjadi di SD Negeri 1 Gunungpereng Jalan Cilembang RT 02/RW 14, Kelurahan Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Partisipan penelitian untuk observasi dan wawancara adalah guru kelas IV (SA), 6 orang siswa kelas IV dan satu orang wali orang tua murid. Menggunakan paradigma kualitatif metode studi kasus. Metode pengumpulan data menggunakan obervasi non partisipatif, wawancara, dokumentasi dan audio visual. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi school bullying  di SD Negeri 1 Gunungpereng dengan hasil sebagai berikut. (1) kurangnya pengetahuan guru mengenai school bullying , serta pendpat guru yang mengatakan kenakalan di sekolahnya masih wajar; (2) reaksi yang ditunjukkan korban adalah, diam, takut atau menangis; pelaku menunjukkan perilaku acuh dan senang; sedangkan penonton menunjukkan reaksi, melawan pelaku, membela pelaku atau diam; (3) bentuk school bullying  yang terjadi adalah bentuk fisik (memukul dengan gagang sapu, memukul dengan tangan, mendorong) dan non fisik (verbal: mengancam, memaksa, menyoraki, meledek; non verbal langsung: membentak, memarahi, memerintah, menunjuk-nunjuk dengan jari; non verbal tidak langsung: pengucilan).
Analisis Desain Pembelajaran STEM berdasarkan Kemampuan 4C di SD Artobatama, Irman; Hamdu, Ghullam; Giyartini, Rosarina
Indonesian Journal of Primary Education Vol 4, No 1 (2020): Indonesian Journal of Primary Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijpe.v4i1.24530

Abstract

Abstract        Learning design in some elementary schools still uses learning methods that lack meaningful learning and lack of direct student involvement in each learning process so that the competencies possessed are less developed and do not yet involve engineering processes, technology in them. The less meaningful learning design has not been able to meet the demands of the 4C abilities (Creativity, Collaboration, Communication, and Critical thinking). This research was conducted to produce a learning design product STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) in elementary schools based on the ability of 4C. Qualitative research methods are used with data from FGD (Focus Group Discuss) results. Data collected by in-depth interviews and observations. The results showed that the learning design was based on 4C capabilities that had been developed valid and could be used. The validation process is carried out with expert judgment, and the use of the FGD results. The teacher's response to the FGD stated that it was good, easy to understand and could be used in elementary schools. This STEM learning design can be used as an alternative by the teacher in conducting the learning process that involves engineering and technology processes so that it can meet the demands of 4C capabilities.Abstrak        Desain pembelajaran di beberapa sekolah dasar masih menggunakan metode pembelajaran yang kurang memberikan kebermaknaan dalam pembelajaran dan kurangnya keterlibatan siswa secara langsung dalam setiap proses pembelajaran sehingga kompetensi yang dimiliki kurang berkembang serta belum melibatkan proses rekayasa, teknologi di dalamnya. Desain Pembelajaran yang kurang bermakna tersebut belum dapat memenuhi tuntutan kemampuan 4C (Creativity, Collaboration, Communication, and Critical thinking). Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan suatu produk desain pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) di sekolah dasar berdasarkan kemampuan 4C. Metode penelitian kualitatif digunakan dengan data dari hasil FGD (Focus Group Discuss). Data dikumpulkan dengan wawancara secara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa desain pembelajaran berdasarkan kemampuan 4C yang telah dikembangkan secara valid dan dapat digunakan. Proses validasi dilakukan dengan petimbangan ahli, dan keterpakaian dari hasil FGD. Respon guru pada FGD  menyatakan sudah baik, mudah dipahami dan dapat digunakan di Sekolah Dasar. Desain pembelajaran STEM ini dapat dijadikan alternatif oleh guru dalam melakukan proses pembelajaran yang melibatkan proses rekayasa serta teknologi sehingga dapat memenuhi tuntutan kemampuan 4C.
Pengembangan Media Ular Tangga tentang Lahirnya Pancasila untuk IPS Kelas V SD Raina Oktapiani, Ade Ineu; Sumardi, Sumardi; Giyartini, Rosarina
Indonesian Journal of Primary Education Vol 4, No 1 (2020): Indonesian Journal of Primary Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijpe.v4i1.24185

Abstract

Abstract This research is motivated because there is no media in social studies subjects regarding the history of the birth of Pancasila for grade V elementary school. Media that makes students interested and willing to take part in social studies learning with fun because social studies learning is often seen as a boring and boring subject. One of the studies in social studies is the history of the birth of Pancasila. This research aims to produce a snake ladder media design about the birth of Pancasila for fifth grade elementary school students, to know the feasibility of snake ladder media about the birth of Pancasila for fifth grade elementary school students and to produce a snake ladder media about the birth of Pancasila for fifth grade elementary school students. The method used in this study is the Design Based Research (DBR) model of Reeves, because the researcher developed a media, namely snakes and ladders media about the history of the birth of Pancasila. To obtain data, researchers used several data collection techniques, namely interviews, expert judgment (expert judgment), observation and questionnaire. Based on trials that have been done, the results of the study showed that the snake ladder media received a positive response from students, in the first phase of the student response showed a percentage of 93%, while in the second stage of the trial the student response showed a percentage of 98.75%. Based on the results of the validation by the material, media and pedagogical experts as well as the results of the trials conducted by the developed learning media, it was declared to be suitable for use. Thus the development of snakes and ladders media about the birth of Pancasila in social studies learning for fifth grade elementary school students, is appropriate for students to use in the learning process. AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi karena belum adanya media dalam mata pelajaran IPS  mengenai sejarah Lahirnya Pancasila untuk kelas V Sekolah Dasar. Media yang membuat siswa tertarik serta mau mengikuti pembelajaran IPS dengan menyenangkan karena pembelajaran IPS seringkali dipandang sebagai mata pelajaran yang menjenuhkan dan membosankan. Salah satu kajian dalam mata pelajaran IPS yaitu tentang sejarah lahirnya Pancasila. Penelitan ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan media ular tangga tentang lahirnya Pancasila untuk siswa kelas V Sekolah Dasar, mengetahui kelayakan media ular tangga tentang lahirnya Pancasila untuk siswa kelas V Sekolah Dasar dan menghasilkan media ular tangga tentang lahirnya Pancasila untuk siswa kelas V Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Design Based Research (DBR) model Reeves, karena peneliti mengembangkan sebuah media yaitu media ular tangga tentang sejarah lahirnya Pancasila. Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu wawancara, expert judgement (penilaian para ahli), observasi dan angket. Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan, hasil penelitian menunjukan bahwa media ular tangga mendapatkan respon positif dari siswa, pada uji coba tahap satu respon siswa menunjukan presentase 93%, sedangkan pada uji coba tahap kedua respon siswa menunjukan presentase 98,75%. Berdasarkan hasil validasi oleh ahli materi, media dan pedagogik serta hasil uji coba yang dilakukan media pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan Dengan demikian pengembangan media ular tangga tentang Lahirnya Pancasila dalam pembelajaran IPS untuk siswa kelas V Sekolah Dasar, layak digunakan siswa dalam proses pembelajaran.
KEGIATAN TARI KREASI MANUK DADALI UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK ARTANITA AL- KHAIRIYAH KOTA TASIKMALAYA Darwati, Aan; Muslihin, Heri Yusuf; Giyartini, Rosarina
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 3, No 2 (2019): Desember 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.649 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v3i2.26679

Abstract

ABSTRACTKinestetik Intelligence especially in gross motor development is one that need to be considered by all parties, especially the elderly because of its urgency in the growth of early child development. Problems found in Group B in TK Artanita Al-Khairiyah Tasikmalaya still low motoric crude child skills caused by learning that is still cause by learning that is still conventional. The purpose of this study to improve gross motor of early childhood dance creation manuk dadali. The method used that is research action class Kemmis dan Mc Taggart. The first indicator is flexibility which has significant raising. The final ability is 15,4% in the criteria of development as the expectation and 84,6 % in the criteria of great development. The second indicator is balance which increases with the final ability is 38% in the criteria of development  as the expectation and 61,5% in the criteria of great development. The third indicator is agility which increases with the final ability is 30,8% in the criteria of development as the expectation and 69,2% in the criteria of great development. The fourth indicator is coordination of eyes and foot movement which increases with the final ability is 7,7% in the criteria of beginning development, 38,5% in the criteria of development as the expectation, and 53,8% in the criteria of great development. Moreover, for the fifth indicator; coordination of hands and head movement increases with the final ability is 23,1% in the criteria of development as the expectation and 76,9% in the criteria of great development.ABSTRAKKecerdasan kinestetik khususnya dalam perkembangan motorik kasar merupakan salahsatu yang perlu diperhatikan oleh semua pihak khususnya orangtua karena urgensinya dalam tumbuh kembang anak usia dini. Masalah yang ditemukan pada kelompok B di TK Artanita Al-Khairiyah Kota Tasikmalaya masih rendahnya keterampilan motorik kasar anak yang salah satunya disebabkan pembelajaran masih konvensional. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik khususnya pada motorik kasar yaitu dengan tari kreasi baru manuk dadali. Metode yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart. Kecerdasan kinestetik anak pada aspek motorik kasar anak mengalami peningkatan pada setiap indikatornya. Indikator yang pertama yaitu kelenturan mengalami peningkatan yang signifikan dengan kemampuan akhir 15,4% pada kriteria berkembang sesuai harapan dan sebesar 84,6% pada kriteria berkembang sangat baik. Indikator yang kedua yaitu Keseimbangan mengalami peningkatan  dengan kemampuan akhir sebesar 38,5% pada kriteria berkembang sesuai harapan, dan 61,5% pada kriteri berkembang sangat baik. Indikator yang ketiga kelincahan mengalami peningkatan dengan kemampuan akhir sebesar 30,8% pada kriteria berkembang sesuai harapan, dan sebesar 69,2% pada kriteria berkembang sangat baik. Indikator yang ke empat yaitu koordinasi gerakan mata-kaki mengalami peningkatan dengan kemampuan akhir sebesar 7,7% pada kriteria mulai berkembang, 38,5% pada kriteria berkembang sesuai harapan, dan 53,8% pada kriteri berkembang sangat baik.  Begitupun dengan indikator yang ke lima koordinasi gerakan tangan-kepala mangalami peningkatan dengan kemampuan akhir anak sebesar 23,1% pada kriteria berkembang sesuai harapan, dan 76,9% pada kritetia berkembang sangat baik.
UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS MELALUI KEGIATAN BERCOCOK TANAM DI BAMBIM AL-ABROR KECAMATAN MANGKUBUMI KOTA TASIKMALAYA Yasbiati, Yasbiati; Giyartini, Rosarina; Lutfiana, Anisa
JURNAL PAUD AGAPEDIA Vol 1, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.648 KB) | DOI: 10.17509/jpa.v1i2.9360

Abstract

This study aims to improve the naturalist intelligence of children through planting activities in BAMBIM Al-Abror mangkubumi district Tasikmalaya City. Naturalist intelligence can be enhanced by various activities that are directly related to nature, or introducing objects that would stimulate the child's naturalist intelligence. This research is a Classroom Action Research. The subjects of this study were 11 children in BAMBIM Al-Abror, with a total of 7 girls and 4 boys. This study consists of 3 cycles. The results of this study indicate an increase in the naturalist intelligence of children in BAMBIM Al-Abror by using planting activities, the end result of child’s naturalist intelligence in BAMBIM Al-Abror as the first indicator shows the pleasure of the plant has a significant increase with the final ability of 9.09% on the criteria begin to develop, 45.45% on the criteria developed as expected, and 45.45% on the criteria developed very well. The second indicator that is to distinguish the parts of the plant gets an improvement with the final ability of 18.18% on the criteria begin to develop, 45.45% on the criteria devolved as expected and 36.365 on the criteria develop very well. The third indicator of ability to look after the plants has increased with the final ability of 9.09% on the criteria begin to develop, 54.54% on the criteria developed as expected and 36.36% on the criteria develop very well. The fourth indicator of planting activities also increases with the final ability of 9.09% on the criteria developed as expected and 72.72% on the criteria developed very well. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan naturalis anak melalui kegiatan bercocok tanam di BAMBIM Al-Abror kecamatan mangkubumi Kota Tasikmalaya. Kecerdasan naturalis dapat ditingkatkan dengan berbagai kegiatan yang berhubungan langsung dengan alam, seperti kegiatan bercocok tanam. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian  ini adalah anak di BAMBIM Al-Abror sebanyak 11 orang anak, dengan jumlah 7 orang anak perempuan dan 4 orang anak laki-laki. Penelitian ini terdiri dari 3 siklus. Hasil Penelitian ini menunjukan adanya peningkatan kecerdasan naturalis anak di BAMBIM Al-Abror dengan menggunakan kegiatan bercocok tanam, hasil akhir kecerdasan naturalis anak di BAMBIM Al-Abror sebesar indikator pertama menunjukan kesenangan terhadap tanaman mengalami peningkatan yang signifikan dengan kemampuan akhir sebesar 9,09% pada kriteria Mulai berkembang, 45,45% pada kroteria berkembang sesuai harapan, dan 45,45% pada kriteria berkembang sangat baik. Indikator kedua membedakan bagian-bagian tanaman menalami peningkatan  dengan kemampuan akhir sebesar 18,18% pada kriteria mulai berkembang, 45,45% pada kriteria berkembang sesuai harapan dan 36,365 pada kriteria berkembang sangat baik. Indikator ketiga kemampuan merawat tanaman mengalami peningkatan dengan kemampuan akhir sebesar 9,09% pada kriteria mulai berkembang, 54,54% pada kriteria berkembang sesuai harapan dan 36,36% pada kriteria berkembang sangat baik. Pada indikator keempat melakukan kegiatan menanam juga mengalami peningkatan dengan kemampuan akhir sebesar 9,09% pada kriteria berkembang sesuai harapan dan 72,72% pada kriteria berkembang sangat baik.
Puzzle sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Seni Tari di Sekolah Dasar Giyartini, Rosarina
Indonesian Journal of Primary Education Vol 4, No 2 (2020): Indonesian Journal of Primary Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijpe.v4i2.29376

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melahirkan konsep pembelajaran seni tari di Sekolah Dasar (SD) menggunakan media puzzle. Puzzle dipilih karena merupakan mainan edukatif yang harganya relatif terjangkau, dan penggunaannya dapat disesuaikan dengan dengan tingkat  perkembangan anak. Konsep pembelajaran ini diperlukan terutama oleh guru yang tidak memiliki bekal keilmuan pendidikan seni tari namun harus mengajar seni tari di SD. Untuk mencapai tujuan tersebut, objek material yang ditelaah adalah esensi pembelajaran tari di SD dan puzzle. Adapun objek formalnya adalah deskriptif korelasional, yakni pendekatan yang berupaya memaparkan fenomena dari objek material  yang dikaji serta keterkaitan antara objek-objek material tersebut. Hasil penelitian ini berupa konsep penggunaan puzzle seni tari pada pembelajaran seni tari di SD. Adapun kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah konsep yang dikonstruksi dari penelitian ini dapat diaplikasikan pada pembelajaran tari di SD. Salah satu implikasi dari hasil riset ini adalah guru yang tidak memiliki dasar keilmuan pendidikan tari dapat mengajar tari di SD secara proporsional.
Rancangan Prototype Flashcard Augmented Reality Sebagai Media Pembelajaran Rumah Adat Jawa Barat di Sekolah Dasar Nuraisyah, Siti; Sumardi, Sumardi; Giyartini, Rosarina; Muharram, Muhammad Rijal Wahid
Indonesian Journal of Primary Education Vol 5, No 1 (2021): Indonesian Journal of Primary Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ijpe.v5i1.36980

Abstract

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang di dalamnya memuat materi tentang rumah adat  Indonesia. Media  pembelajaran rumah adat yang umumnya digunakan di Sekolah Dasar terbatas pada media video, gambar 2 dimensi, maupun buku paket. Penggunaan media yang kurang bervariatif memungkinkan siswa menjadi bosan dan jenuh. Penggunaan teknologi dalam bidang pendidikan semakin beragam yang dapat memudahkan guru dan siswa dalam menyampaikan dan menerima materi. Augmented Reality merupakan salah satu teknologi yang layak digunakan sebagai alternatif media pembelajaran rumah adat karena dapat menampilkan rumah adat secara nyata dalam bentuk 3 dimensi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rancangan prototype flashcard Augmented Reality sebagai media pembelajaran rumah adat Jawa Barat  di Sekolah Dasar. Metode yang digunakan adalah Design Based Research yang memiliki empat tahapan.  Penelitian ini dilakukan sampai tahap kedua yaitu mengembangkan prototype produk yang didasarkan pada teori, design principle yang ada dan inovasi teknologi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah rancangan prototype flashcard dan aplikasi Augmented Reality. Flashcard memiliki dua sisi yang digunakan sebagai marker untuk memunculkan objek Augmented Reality. Adapun aplikasi Augmented Reality dirancang memiliki dua menu utama  yang masing-masing berfungsi untuk menampilkan rumah adat  Jawa Barat secara nyata  dalam bentuk objek tiga dimensi dan menampilkan rumah adat yang dapat dilihat dari berbagai sisi atau sudut pandang.  Aplikasi ini pun dilengkapi dengan fitur-fitur pendukung, seperti informasi yang lengkap, suara, scale, rotasi dan fitur lainnya.