Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI SELF CARE MANAGEMENT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI POLI KLINIK KHUSUS PENYAKIT DALAM RSUP DR. M. DJAMIL PADANG Despitasari, Lola
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 3 No. 1 (2020): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jkm.v3i1.73

Abstract

Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan hasil dari kegagalan atau penolakan tubuh mnggunakan zat insulin (resistensi insulin). Pada orang dengan diabetes tipe 2 diperlukan self care management untuk mengelola penyakitnya. Diabetes knowledge, self efficacy, self care agency merupakan faktor internal yang mempengaruhi self care management. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor internal yang mempengaruhi self care management pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di poli klinik khusus penyakit dalam RSUP. Dr. M. Djamil Padang. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Poli Klinik Khusus Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Sampel berjumlah 60 orang dengan teknik accidental sampling, dan instrumen penelitian menggunakan kuesioner SDSCA, ASAS-R, DMSES, dan kuesioner diabetes knowledge. Analisis data bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56.7% responden memiliki self care management yang kurang baik, 50% responden dengan self care agency kurang baik, 46.7% responden dengan self efficacy kurang baik, dan 61.7% responden dengan diabetes knowledge kurang baik. Terdapat hubungan antara self care agency, self efficacy, dan diabetes knowledge dengan self care management dengan nilai p value (≤ 0.05). Terdapat hubungan antara self care agency, self efficacy, dan diabetes knowledge dengan self care management di poli klinik khusus penyakit dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. Disarankan kepada pasien diabetes mellitus tipe 2 untuk meningkatkan self care agency, self efficacy, dan diabetes knowledge nya. Kata Kunci : Diabetes mellitus tipe 2, self care management, self care agency, self efficacy, diabetes knowledge
Hubungan Stress Dengan Kepatuhan Diet Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Pada Masa Pandemic Covid-19 Di Puskesmas Andalas Padang Amelia, Weny; Alisa, Fitria; Despitasari, Lola
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 3 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i3.9692

Abstract

Pasien Diabetes Mellitus (DM) termasuk kelompok rentan terhadap infeksi bakteri dan virus karena kondisi hiperglimia yang dialaminya. Kondisi pandemi COVID-19 merupakan kondisi yang mengancam bagi penderita DM sebagai kelompok rentan. Penerapan diet merupakan salah satu komponen utama dalam keberhasilan penatalaksanaan diabetes, akan tetapi sering kali menjadi kendala dalam pelayanan diabetes karena dibutuhkan kepatuhan. Kepatuhan penderita DM terhadap pengaturan dan perencanaan pada pola makan merupakan salah satu kendala yang paling sering terjadi pada pasien DM, Untuk menjalani kepatuhan diet maka banyak sekali penderita mengalami stress akibat dari pembatasan pola makan. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres dengan kepatuhan diet pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Pada Masa Pandemic Di Puskesmas Andalas Padang. Jenis penelitian adalah survey analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 yang berkunjung ke Puskesmas Andalas Padang dengan jumlah sampel sebanyak 55 orang yang diambil secara simple random sampling. Hasil penelitian diolah menggunakan uji Chi-Square dengan p value 0,67 (p ≥ 0.05.  Dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan hubungan stres dengan kepatuhan diet pasien Diabetes Mellitus Tipe II pada masa pandemic di Puskesmas Andalas Padang. Diharapkan tenaga kesehatan dapat meningkatkan lagi untuk penatalaksanaan pada pasien Diabetes Melitus dan dapat melakukan pengelolaan DM di masyarakat dengan berperan sebagai edukator yang dapat mengedukasi pasien DM khususnya dalam manajemen diet terutama pada masa pandemic sekarang ini
Edukasi Online Pelaksanaan Aktifitas Fisik Pada Pasien Diabetes Melitus Di Masa Pandemi Covid-19 Weny Amelia; Fitria Alisa; Lenni Sastra; Lola Despitasari
Celebes Abdimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2020): Oktober (In Press)
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX Sulawesi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37541/celebesabdimas.v2i2.451

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a chronic metabolic disorder characterized by high blood sugar levels as a result of insufficient insulin function caused by disruption of insulin products by beta Langerhans cells or the body's cells are less responsive to insulin. Covid-19 attacks almost all ages, especially people who have a history of chronic disease (co-morbid) have a risk of getting it more frequently and with worse complications from this disease. One of the chronic disease history is DM. Physical exercise or physical activity is one of the pillars in the management of DM which functions to improve insulin sensitivity and also to maintain body fitness during the COVID-19 Pandemic. The form of community service activities carried out in the DM patient group includes education to patients and families about online education for DM sufferers during the COVID-19 pandemic. The results of community service activities obtained an increase in knowledge about the implementation of physical activity for DM patients during the COVID-19 pandemic.
Hubungan Kesejahteraan Spiritual dengan Kualitas Hidup pada Pasien Kanker Payudara di Poli Bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang Lola Despitasari; Lenni Sastra; Fitria Alisa; Letivia Azro
Jurnal Smart Keperawatan Vol 7, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/jskp.v7i2.393

Abstract

Di Indonesia peningkatan jumlah kasus baru serta jumlah kematian akibat kanker payudara terus meningkat. Situasi yang dialami pasien kanker payudara menyebabkan permasalahan meliputi perubahan secara fisik, fungsi sosial, psikis maupun spiritual seseorang dan ini mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker payudara. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker payudara adalah kesejahteraan spiritual. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kesejahteraan spiritual dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara di Poli Bedah RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jenis penelitian analitik dengan desain cross sectional. Populasi pada semua wanita penderita kanker payudara yang datang ke poli bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang sebanyak 509 orang dengan jumlah sampel sebanyak 83 orang.Teknik pengambilan sampel dengan accidental sampling. Data di analisa menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian 44,6% pasien kanker payudara memiliki kualitas hidup buruk, 53% memiliki kesejahteraan spiritual yang buruk. Hasil uji statistik didapatkan p value 0,000(p ≤ 0,05), terdapat hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan kualitas hidup pada pasien kanker payudara di Poli Bedah RSUP Dr.M.Djamil Padang. Disimpulkan bahwa pasien kanker payudara dengan kesejahteraan spiritual buruk cenderung memiliki kualitas hidup buruk. Diharapkan kepada tenaga kesehatan melakukan penyuluhan dan informasi yang edukatif tentang kualitas hidup kanker payudara sehingga meningkatkan kesejahteraan spiritual.Kata kunci : kanker payudara; kualitas hidup; kesejahteraan spiritual THE RELATIONSHIP OF SPIRITUAL WELFARE WITH QUALITY OF LIFE IN BREAST CANCER PATIENTS IN SURGERY POLYCLINIC AT Dr. M. DJAMIL PROVINCIAL GENERAL HOSPITAL OF PADANG ABSTRACTIn Indonesia the increase of new cases and the number of deaths from breast cancer continues to increase. The situation experienced by breast cancer patients cause problems include physical changes, social functions, psychic and spiritual of someone. The impact of these problems will affect the quality of life of breast cancer patients. One of the factors that affect the quality of life of breast cancer patients is spiritual welfare. The purpose of this study was to determine the relationship of spiritual welfare with quality of life in breast cancer patients in Surgery Policlinic at Dr. M. Djamil Provincial General Hospital of Padang. The type of research used was analytic survey, cross sectional study design. The population in this study were all women with breast cancer who came through surgery polyclinic at  Dr. M. Djamil Provincial General Hospital of Padang as many as 509 people with samples were 83 people taken by accidental sampling technique. Univaria data were analyzed using frequency table and bivariate used Chi square. The results showed almost half 44.6%, of breast cancer patients had poor quality of life, more than half 53%,  had poor spiritual welfare. Statistical test results obtained p value 0,000 (p ≤ 0.05) means there is a relationship between spiritual welfare with quality of life in breast cancer patients at surgery polyclinic at  Dr. M. Djamil Provincial General Hospital of Padang.The results of this study can be concluded that breast cancer patients with poor spiritual welfare have poor quality of life, while breast cancer patients with spiritual well-being have good quality of life. It is expected that health workers to educate and educational information about the quality of life of breast cancer.Keywords : breast cance; quality of life; spiritual welfare
PENGARUH TERAPI DINGIN CRYOTHERAPY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA FRAKTUR EKSTREMITAS TERTUTUP Lenni Sastra; Lola Despitasari
Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti Vol. 6 No. 2 (2018)
Publisher : Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Fraktur atau patah tulang merupakan gangguan penuh atau sebagian pada kontinuitas struktur tulang. Keluhan utama yang sering ditemukan pada pasien fraktur adalah nyeri. Terapi dingin secara klinis dapat meningkatkan ambang nyeri, mencegah pembengkakan dan menurunkan performa motorik local. Salah satu cold therapy adalah cryotherapy. Cryotherapy merupakan penggunaan es (ice pack) dan air es dalam pengobatan cedera dan modalitas pengobatan yang umum digunakan dalam pengelolaan cedera.. Secara fisiologis es mengurangi aktivitas metabolisme dalam jaringan sehingga mencegah kerusakan jaringan sekunder dan mengurangi nyeri ke sistem saraf pusat. Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas Cryotherapy Ice Pack terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien fraktur tertutup. Metodologi Penelitian : Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain kuasi eksperimen pre dan post test dan rancangan yang digunakan adalah rancangan one group pretest and postest design.. Sampel pada penelitian ini adalah pasien dengan fraktur terutup di ruang trauma centre RSUP DR. M. Djamil Padang sebanyak 12 orang. Teknik purposed sampling digunakan dalam penentuan sampel. Instrument yang akan digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi untuk menentukan nyeri yang dirasakan oleh responden. Analisa data menggunakan uji statistik yaitu Paired sample T Test . Hasil Penelitian : Hasil penelitian didapatkan p value 0, 00 (p value< 0,05) sehingga ada pengaruh terapi dingin cryotherapy terhadap penurunan nyeri pasien dengan ekstremitas tertutup. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengevaluasi efek dari terapi dingin cryotherapy pada penurunan nyeri pasien dengan fraktur ektremitas tertutup.
Pengaruh Latihan Gerak Pinggul (Streatching) terhadap Tingkat Nyeri Punggung Bawah Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin Lola Despitasari; Zulham Effendi; Fitria Alisa
Jurnal Amanah Kesehatan Vol 1 No 2 (2019): Jurnal Amanah Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YPAK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.937 KB) | DOI: 10.55866/jak.v1i2.22

Abstract

Nyeri punggung bawah sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara industri. Diperkirakan 70-85% dari seluruh populasi pernah mengalami episode ini selama hidupnya. Nyeri punggung bawah apabila tidak ditangani tidak hanya menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan yang berkepanjangan, frustasi distress tetapi juga dapat mengakibatkan cacat seumur hidup. Latihan pergegangan (stretching) akan berdampak lebih baik dibandingkan dengan bed rest.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan gerak pinggul (streatching) terhadap tingkat nyeri punggung bawah lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin Tahun 2016. Jenis penelitian pre eksperimental design dengan desain one group pre test post test. populasi lansia yang mengalami nyeri punggung bawah. Kemudian dianalisis secara univariat menggunakan tabel rata-rata dan bivariat menggunakan uji T dengan derajat kepercayaan α = 0,05. Hasil penelitian rata-rata skala nyeri 5,30 sebelum pemberian latihan gerak pinggul Rata-rata skala nyeri 2,70 setelah pemberian latihan gerak pinggul. Terdapat pengaruh latihan gerak pinggul (streacting) terhadap tingkat nyeri punggung bawah lansia dipanti sosial tresna werdha Sabai Nan Aluih Sicincin. Diharapkan bagi pegawai PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin untuk dapat mensosialisasikan dan melatih secara berkesinambungan latihan gerak pinggul (streatching) ini pada lansia yang mengalami nyeri punggung bawah sehingga persentase nyeri punggung bawah pada lansia di panti menurun.
Hubungan Dukungan Keluarga dan Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) dengan Keterlambatan Pemeriksaan Kanker Payudara Pada Penderita Kanker Payudara di Poli Bedah RSUP DR. M. Djamil Padang Lola Despitasari
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 2, No 1 (2017): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.413 KB) | DOI: 10.30651/jkm.v2i1.1110

Abstract

Latar Belakang : Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering ditemui di kalangan wanita sedunia, meliputi 16% dari semua jenis kanker yang  diderita  oleh  semua  kaum  wanita.  Data  Sistem  Informasi  Rumah  Sakit (SIRS)  menunjukkan  60%-70%  penderita  yang  datang  ke  rumah  sakit  pada stadium lanjut III dan IV, sehingga hampir setengah dari angka kejadian kanker berakhir dengan kematian. Tujuan: penelitian untuk melihat hubungan dukungan keluarga dan pemeriksaan SADARI dengan keterlambatan pemeriksaan kanker payudara pada penderita kanker payudara. Metode: Penelitian ini menggunakan desain  survey  analitik  dengan  pendekatan  retrospektif.  Jumlah  populasi  509 wanita penderita kanker payudara dan besar sampel 83. Teknik pengambilan sampel accidental sampling. Analisa data univariat dengan tabel frequensi dan bivariat dengan chi-square. Hasil : penelitian menunjukkan 65,1% penderita terlambat dalam pemeriksaan, 49,4% penderita tidak mendapatkan dukungan keluarga yang baik, 39,8,% penderita tidak pernah melakukan SADARI . Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan dukungan keluarga dengan keterlambatan pemeriksaan dengan nilai p= 0,026 dan pemeriksaan SADARI dengan keterlambatan pemeriksaan  nilai p= 0,000 (p value ≤ 0,05). Kesimpulan: adanya hubungan dukungan keluarga dan pemeriksaan SADARI dengan keterlambatan pemeriksaan kanker payudara di RSUP Dr.M.Djamil Padang. 
Hubungan Stres Dengan Kualitas Tidur Pada Pasien Kanker Yang Menjalani Kemoterapi Pada Saat Pandemi Covid-19 Di RSUP Dr. M.Djamil Padang Weny Amelia; Lola Despitasari; Fitria Alisa
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 2 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jkm.v6i2.8234

Abstract

The condition of the COVID-19 pandemic is a threatening condition for cancer sufferers. Management of cancer patients can be done by surgery, chemotherapy, radiotherapy and hormone therapy to treat cancer. For cancer patients infected with COVID-19, adequate protective equipment is needed. Symptoms of COVID-19 that cause people to suffer from cancer or are being treated for cancer that can be more severe, such as high fever, chest pain, bluish lips and nails, shortness of breath, to loss of consciousness or coma. The process during treatment for cancer can affect the psychological health and physical health of patients in the form of illness, stress, illness and sleep disorders. The purpose of this study was to see the relationship between stress and sleep quality in cancer patients undergoing chemotherapy during the Covid-19 pandemic at Dr. M. Djamil Padang. This type of research is the type of research used is a survey analysis, namely to see the events studied using the research design used is a cross sectional study. The sample in this study were breast cancer patients who underwent chemotherapy during the Covid-19 pandemic with accidental sampling technique. The stress instrument uses the DASS (Depressi On Anxiety Stress Scale) 42 which consists of 14 questions about stress, while the sleep quality instrument uses the Pitssburgh Sleep Quality Index (PSQI) questionnaire. The questionnaire consisted of 18 questions including seven components of sleep quality, sleep latency, sleep duration, sleep disturbances, use of sleeping pills, and daytime activity dysfunction. The results of this study were processed using the Chi-Square test. The results showed a relationship between stress and sleep quality in cancer patients undergoing chemotherapy during the Covid-19 pandemic (p value = 0.000; α = 0.05).  
HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MANAJEMEN DIRI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI PUSKESMAS ANDALAS KOTA PADANG Fitria Alisa; Lola Despitasari; Elitria Marta
Menara Ilmu Vol 14, No 2 (2020): VOL. XIV NO. 2 JULI 2020
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v14i2.1757

Abstract

yaitu sebanyak 13.795 orang. Pasien DM Tipe II membutuhkan manajemen diri yang dapat dipengaruhi oleh faktor efikasi diri dan dukungan keluarga. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan efikasi diri dan dukungan keluarga dengan manajemen diri pada pasien diabetes Melitus Tipe II di Puskemas Andalas Kota Padang.Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalahseluruh pasien Diabetes Melitus Tipe II yang berobat di rawat jalan Puskesmas Andalas Padang sebanyak 277 orang. Sebanyak 73 sampel dengan menggunakan metode “accidental sampling”. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner SDSCA, DMSES, dan HDFSS. Analisa univariat ditampilkan pada tabel distribusi frekuensi dan bivariat dengan uji chi-square dengan kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separoh (60.3%) responden dengan manajemen diri kurang baik, lebih dari separoh (53.4%) responden memiliki efikasi diri kurang baik, lebih dari separoh (69.9%) responden memiliki dukungan keluarga kurang baik. Terdapat hubungan efikasi diri dengan manajemen diri (P value = 0.017). Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan manajemen diri pasien DM Tipe II Di Puskesmas Andalas Kota Padang (P value = 0.013).Kesimpulan dari hasil penelitian efikasi diri dan dukungan keluarga mempengaruhi manajemen diri. Disarankan kepada petugas kesehatan agar dapat pada saat pasien datang berobat memberikan motivasi kepada pasien untuk meningkatkan efikasi diri nya melakukan manajemen diri terhadap penyakitnya, dan memberikan motivasi kepada keluarga pasien bahwa pentingnya dukungan keluarga bagi penderita DM Tipe 2 menghadapi penyakitnya. Kata kunci : Efikasi Diri; Dukungan Keluarga; Manajemen Diri
PENYULUHAN ETIKA BATUK DAN 6 LANGKAH MENCUCI TANGAN PADA PASIEN TB PARU DALAM PENCEGAHAN PENULARAN INFEKSI Mira Andika; Ria Desnita; Fitria Alisa; Lenni Sastra; Weny Amelia; Zulham Efendi; Lola Despitasari; Fitri Wahyuni; Dedi Adha
Jurnal Abdimas Saintika Vol 3, No 2 (2021): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v3i2.1315

Abstract

Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh mikobakterial tuberculosis. Berdasarkan hasil riskesdas 2018 prevalensi TB Paru di sumatera barat sebanyak 20.663 kasus dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan. Hasil observasi yang didapatkan oleh mahasiswa selama praktikum di RSUP DR.M.Djamil Padang masih terdapat penderita TB paru yang batuk tanpa menutup mulut dan tidak mencuci tangan dengan benar. Kuman tuberculosis menular melalui udara, dalam dahak penderita TB Paru terdapat banyak sekali kuman TB. Ketika seseorang penderita TB batuk dan bersin, ia akan menyebarkan 3000 kuman ke udara atau droplet nuclei. Bagi orang yang memiliki kekebalan baik, kuman TB yang ada ditubuhnya tidak aktif, dengan demikian orang tersebut mengidap infeksi TB laten sehingga tidak ditemukan gejala, namun jika daya tahan tubuh penderita TB laten menurun kuman TB akan menjadi aktif. Menurut Healhtcare Infection Control Prantices Advisory Commite (HICPAC) pada tahun 2007 merekomendasikan. Etika batuk meupakan salah satu langkah upaya untuk mencegah terjadi penularan virus serta pentingnya mencuci tangan dalam pencegahan penyebaran infeksi. Manfaat cuci tangan dengan sabun adalah untuk mengurangi microorganisme yang menempel ditangan dengan tujuan menurunkan angka penyebaran kuman penyakit kepada orang lain ataupun kepada lingkungan yang mungkin ditularkan dari tangan yang kotor tersebut. Metode yang digunakan dengan ceramah dan demonstrasi di ruang paru RSUD Sijunjung. Kegiatan ini berjalan dengan lancar seluruh peserta sangat aktif mendengarkan materi yang disampaikan serta mampu mendemonstrasikan kembali tentang batuk yang benar dan mencuci tangan 6 langkah.  Kata kunci : Etika batuk, 6 langkah cuci tangan, tuberkolosis