Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penyusunan Rencana Kegiatan Sekolah dan Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah di SDIT Robbani Cendekia Ponorogo Agus Lestari
YASIN Vol 3 No 5 (2023): OKTOBER
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/yasin.v3i5.1543

Abstract

Budgeting activities have two important aspects, namely revenue or revenue planning and expenditure. Thus, the budget of an institution can depict the activities or programs that will be or have been implemented, as well as the amount of expenses incurred, enabling the assessment of the effectiveness and efficiency of the programs listed in the budget. In this research, we focus on the financial management aspect of Education, specifically the issues related to the preparation of activity plans and school financing plans at SDIT Robbani Cendekia Ponorogo. This study adopts a qualitative approach, employing the field research method. The researchers actively gather data regarding the preparation of school activity plans and school budget plans through participant observation and interviews. The procedure for obtaining informants involves using purposive sampling techniques. Researchers then conduct on-site descriptions and undertake a literature study, examining various literatures, documents, and other works to refine this research. The process of preparing the School Activity Plan and the School Activity Budget Plan is carried out through an annual working meeting attended by all foundation officials and educational institution administrators (TPAIT, PGIT, TKIT, and SDIT), the school principal, teachers, and staff. During the budget preparation process, priority scales are set for the implementation of school programs. Additionally, consultations are held to reach a consensus on the required budget and the amount of funds that need to be raised from the community to execute the school programs. These consultations take place through commission meetings, and the outcomes are presented together at a plenary meeting to obtain approval from all organizational elements. Subsequently, all parents are invited to participate in a socialization event to inform them about the educational programs for the upcoming year.
Pelatihan Pengelolaan Administrasi Sekolah Berbasis Teknologi Cloud Storage Google Drive di Smk Negeri 1 Tanjung Jabung Timur Agus Lestari; Ali Idrus; Bradley Setiyadi; Linardo Pratama; Yudo Handoko
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6773

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema Pelatihan Pengelolaan Administrasi Sekolah Berbasis Teknologi Cloud Storage Google Drive di SMK Negeri 1 Tanjung Jabung Timur dianggap perlu untuk dilaksanakan karena urgensi kebutuhan terhadap teknologi digital disetiap sektor semakin tinggi dan terus berkembang. Kegiatan pengabdian ini juga dilakukan untuk merespon bahwa disadari sekolah sebagai lembaga pendidikan dilengkapi dengan administrasi yang selalu mencakup kegiatan kearsipan. Solusi cloud storage (penyimpanan cloud) dapat membantu kegiatan administrasi salah satunya yaitu adanya sistem digunakan sebagai pengamanan dan penyimpanan arsip. Informasi dalam bentuk kertas rentan mengalami kehilangan. Oleh karena itu, kearsipan manual dapat dilengkapi dengan kearsipan cloud storage salah satunya dengan aplikasi Google Drive yang memberikan kemampuan dan kenyamanan untuk menyimpan dan mengakses file dimana saja dan kapan saja. Kemudian, kegiatan pengabdian ini diharapkan mampu menjawab tantangan akan kebutuhan pemanfaatan teknologi saat ini, serta memberikan konstribusi terhadap mitra dalam hal ini SMK Negeri 1 Tanjung Jabung Timur dalam meningkatkan kompetensi pengelolaan administrasi sekolah secara efektif dan efisien yang akan mendukung tercapainya visi dan misi sekolah.
Perumusan Kebijakan Manajemen Pembiayaan Terpadu dalam Membangun Budaya Kemandirian Pendidikan Islam di Pondok Pesantren Agus Lestari; Linardo Pratama; Warissudin Soleh
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam Vol 3 No 2 (2022): Ad-Dhuha: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab dan Budaya Islam
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengungkap tentang perumusan kebijakan pembiayaan terpadu dan ruang lingkup manajemen pembiayaan terpadu di Yayasan Pondok Pesantren Darul Falah (YPPDF) Sukorejo Ponorogo, dengan metode kualitatif, menggunakan pendekatan field research. Peneliti berusaha secara langsung menggali data-data tentang manajemen pembiayaan terpadu di lapangan dengan cara observasi partisipan terlibat dan wawancara. Peneliti kemudian melakukan diskripsi di lapangan untuk mempelajari manajemen pembiayaan terpadu di pesantren tersebut, yaitu mengenai perumusan kebijakan serta ruang lingkup manajemen pembiayaan terpadu. Peneliti juga melakukan studi kepustakaan dengan mengkaji berbagai literatur, dokumen dan karya-karya lain yang barkaitan dengan permasalahan manajemen pembiayaan guna menyempurnakan penelitian. Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama Manajemen pembiayaan terpadu di YPPDF sesuai dengan flat grant model, model ini mendistribusikan dana ke sub-sub lembaga tanpa mempertimbangkan jumlah uang yang berhasil dikumpulkan oleh setiap lembaga. Pembagian dana mempertimbangkan perbedaan variasi unit cost untuk program pelayanan pendidikan yang berbeda. Kemudian dana yang lebih untuk biaya per murid, per guru, atau unit-unit lainnya yang diperlukan, dialokasikan bagi sub lembaga pendidikan yang memiliki sumber dana yang sedikit, agar tetap bisa melaksanakan pendidikan dengan lebih baik. Perumusan kebijakan pembiayaan terpadu di YPPDF sesuai dengan teori rasional, dengan mempertimbangkan cost-benefit analysis, analisis ini berguna untuk menentukan kebijakan dalam pengalokasian biaya atau distribusi anggaran kepada seluruh sub-sub sektor pendidikan berdasarkan asas kebermanfaatan.
Basic Education in Islamic Education (Study of Surah Taha Verse 14): Pendidikan Dasar dalam Pendidikan Islam (Kajian Surat Taha Ayat 14) Warissuddin Soleh; Helmun Jamil; Agus Lestari
Indonesian Journal of Islamic Education and Local Culture Vol. 1 No. 1 (2023): Indonesian Journal of Islamic Education and Local Culture (IJIELC)
Publisher : MKWK PAI Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/ijielc.v1i1.27734

Abstract

The main goal of Islamic education is to give birth to a whole generation. One effort to realize this goal is to understand the basics of Islamic education. This research examines the basics of Islamic education in terms of the main guidelines and basis of Islamic education, namely the Qur'an. The focus of the research is Surah Taha, verse 14. The research approach is qualitative, using library research methods. The data analysis technique uses the Miles and Huberman data analysis model. The result of the research is that there are four basic educations in Islamic education: faith education, worship education, prayer education, and remembrance education. The methods of imparting basic education are prayer, patience, example, practice, and habituation. Tujuan pendidikan Islam adalah melahirkan generasi paripurna. Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah memahami pendidikan dasar dalam pendidikan Islam. Penelitian ini mengkaji tentang pendidikan dasar dalam pendidikan Islam ditinjau dari pedoman dan dasar pokok pendidikan Islam, yaitu al-Qur’an. Fokus penelitian adalah surat Taha ayat 14. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan metode penelitian pustaka. Teknik analisis data menggunakan model analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian adalah terdapat empat pendidikan dasar dalam pendidikan Islam, yaitu pendidikan iman, pendidikan ibadah, pendidikan salat, dan pendidikan zikir. Metode menanamkan pendidikan dasar adalah doa, sabar, keteladanan, latihan, dan pembiasaan.
Fasilitasi Siswa Rentan Putus Sekolah Agar Tidak Putus Sekolah Di SMKN 1 Tanjung Jabung Timur Sofyan Sofyan; Amirul Mukminin; Eddy Haryanto; Akhmad Habibi; Agus Lestari
Jurnal JUPEMA Vol. 2 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Laboratorium Pembelajaran FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menupakan satuan pendidikan yang diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja atau SDM yang terampil. Tenaga kerja terampil ini terbukti dapat mengisi peluang kerja yang dibutuhkan oleh industri dan usaha kecil menengah rumahan. Tidak hanya itu, tenaga kerja muda terampil mampu mengembangkan usaha sendiri dan mampu bertahan dari dampak krisis ekonomi. SMKN 1 Tanjung Jabung Timur sebagai satuan pendidikan kejuruan yang ada di Provinsi Jambi merupakan salah satu SMK di Provinsi Jambi yang tidak terlepas dari permasalahan dalam pengelolaan peserta didik pascapandemi Covid 19. Permasalahan tersebut adalah terdapatnya siswa rentan putus sekolah yang disebabkan oleh berbagai faktor pemicu. Kegiatan fasilitasi dilakukan bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengalaman secara teoretik dan praktik baik penanganan siswa rentan putus sekolah. Kegiatan dilakukan dengan metode fasilitasi in service dan on the job learning. Hasil fasilitasi dan pendampingan terhadap Satgas SRPS yang melakukan tugasnya selama pertengahan Agustus sampai akhir September 2023 memperlihatkan perkembangan yang positif. Dari jumlah 11 siswa yang memiliki motivasi rendah dalam belajar tinggal 4 orang saja. Siswa dilibatkan dalam aktivitas pembelajaran yang berbasis proyek dilakukan guru. Untuk 6 siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu dapat diintervensi 3 orang, sehingga masih 3 siswa lagi yang dalam proses pendampingan dan fasilitasi. Sedangkan untuk siswa yang dari keluarga kurang harmonis dan korban perundungan sedang dalam proses pendampingan dan fasilitasi khusus oleh Satgas SRPS. Kesimpulannya, fasilitasi dan pendampingan terhadap Satgas SRPS selama periode Agustus hingga September 2023 menunjukkan kemajuan yang positif, dengan hanya 4 dari 11 siswa yang awalnya memiliki motivasi rendah dalam belajar.
Memahami Pendekatan Dan Organisasi Kurikulum Keiza Panjaitan; Julita Tantri; Lasria Rovi Simatupang; Selviana Selviana; Ajeng Cindy Kinanthi; Bradley Setiyadi; Agus Lestari
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI) Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Indonesia (JPPI)
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/jppi.v4i1.449

Abstract

Pendekatan dan organisasi kurikulum adalah cara sistematis dalam merancang, mengatur, dan menyampaikan konten pendidikan untuk memastikan pencapaian tujuan pembelajaran yang efektif dan koheren. Penelitian penting dilakukan tentang pendekatan dan organisasi kurikulum untuk menemukan metode terbaik yang dapat meningkatkan efektivitas dan relevansi pendidikan. Selain itu, penelitian ini membantu dalam pembuatan kurikulum yang dapat disesuaikan dengan perubahan zaman dan kebutuhan siswa. Ini memungkinkan peningkatan terus-menerus kualitas pendidikan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode kajian pustaka sistematis. Ini berarti membaca literatur review tentang buku, jurnal, atau publikasi lain yang berkaitan dengan subjek yang diteliti. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menjelaskan dua pendekatan kurikulum: Top Down, yang dirancang dan diterapkan oleh pejabat pendidikan, dan Grass Root, yang dimulai dari inisiatif guru atau sekolah berdasarkan kebutuhan lapangan. Organisasi kurikulum mencakup mengatur konten, kegiatan, dan pengalaman belajar dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk waktu, keseimbangan, ruang lingkup, urutan, kesinambungan, dan keterpaduan, untuk memastikan pembelajaran yang efektif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dengan adanya pendekatan kurikulum dan organisasi kurikulum mampu membantu instansi pendidikan ketika dilakukannya pengembangan kurikulum dapat berjalan dengan baik sesuai tujuan yang telah direncanakan.