Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Peran Guru dan Gerakan Literasi Sekolah dalam Meningkatkan Literasi Sejarah Siswa Kelas XI di SMA Negeri 3 Pematangsiantar Asnewastri Asnewastri; Andres M. Ginting; Ahmad Fakhri Hutauruk; Resmi Resmi; Ahmad Arif Budiman Nasution
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial Vol 7, No 1 (2023)
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/mkd.v7i1.6729

Abstract

Teachers play a crucial role as stakeholders in ensuring the continuity of literacy movements in schools. They undertake various efforts to sustain and develop school-based literacy programs, particularly in history. To this end, teachers can take several steps to promote and maintain the school's history literacy movement, such as planning and implementing the school's literacy history movement process. The research aims to determine the literacy skills of class XI students in lesson planning at SMAN 3 Pematangsiantar and to comprehend the role of teachers in fostering student literacy history in the learning process. A descriptive qualitative method was used to analyze descriptive data by describing the research results. The study utilized observation, interviews, and documentation to collect data from the principal, homeroom teacher, and class XI students. The study's findings suggest that teachers at SMAN 3 Pematangsiantar foster literacy movements through planning and processes implemented in the stages of habituation, development, and learning. Teachers can encourage students to participate in literacy programs by incorporating reading programs into the curriculum, such as a one-hour reading program or a reading lesson before class, and using various media, such as bulletin boards, to promote literacy movements. In addition, teachers and parents play essential roles in managing and supervising students since students learn not only at school but also actively learn at home.
Analisis Proses Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah dengan Pemanfaatan Media Film sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA Negeri 11 Medan Puspa Unsya Shaleha; Pulung Sumantri; Ahmad Fakhri Hutauruk; Satria Chandra; Ridho Gilang Amalsyah Saragih
Education & Learning Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57251/el.v3i2.1034

Abstract

Film adalah serangkaian gambar diam, yang ketika ditampilkan pada layar akan menciptakan ilusi gambar bergerak. Ilusi optik ini memaksa penonton untuk melihat gerakan berkelanjutan antar objek yang berbeda secara cepat dan berturut-turut. Film merupakan bagian dari media komunikasi massa yang sering kali digunakan sebagai media yang menggambarkan kehidupan sosial dalam masyarakat. Film sebagai salah satu atribut media massa menjadi sarana komunikasi yang paling efektif. Permasalahan dalam penelitian ini adalah pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung dalam menyampaikan materi ajar masih terkesan monoton. Hal ini dikarenakan kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, sehingga membuat siswa menjadi bosan, kurang aktif dan akhirnya tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar di kelas, akibatnya akan berdampak pada nilai mereka rendah. Untuk mengatasi permasalahan ini maka guru harus menggunakan media pembelajaran yang tepat. Media yang dapat digunakan yaitu media film. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh media film terhadap hasil belajar siswa. Selain itu untuk meningkatkan kemampuan mengolah informasi siswa melalui penerapan media film dalam pembelajaran sejarah. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penerapan media film untuk meningkatkan kemampuan mengolah informasi siswa merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam pembelajaran sejarah di sekolah. Hasil penelitian ini dapat dijadikan saran atau rekomendasi serta bahan pertimbangan untuk guru agar siswa memiliki kemampuan dalam mengolah informasi sehingga pembelajaran sejarah dapat berjalan dengan lancar.
Sosialisasi Pentingnya Mendirikan Museum Teh Di Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun Sebagai Sarana Eukasi Bagi Masyarakat Ahmad Fakhri Hutauruk; Ummu Harmain; Andres M Ginting; Syifa Salsabila; Dosni M R Saragih; Lamser Dabukke
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Simalungun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/jpmsm.v3i2.847

Abstract

Setiap daerah memiliki identitas yang perlu dijaga dan dilindungi, sehingga generasi muda tidak kehilangan identitas. Sama halnyadaerah Sidamanik Kabupaten Simalungun yang memiliki ciri khas Teh sebagai komoditas pertanian ungulan yang saat ini dikelola oleh PTPN IV. Harapannya agar pihak PTPN IV juga mengakomodasi sejarah dan perkembangan kebun teh melalui museum yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai sarana edukasi, sehingga dapat mengetahui sejarah dan hagemoni kejayaan kebun teh sejak era kolonial hingga saat ini. Dengan didirikannya museum dapat memberikan warna baru dalam kunjungan wisata di daerah Sidamanik, yang sebelumnya hanya dijadikan sebagai tempat berfoto atau tempat beristirahat sambil makan bersama keluarga tanpa mendapatkan edukasi tentang kebun teh yang memiliki sejarah besar mulai dari era kolonial hingga saat ini. Dengan alasan yang telah dikemukakan di atas, diharapkan nantinya pihak perkebunan teh Sidamanik milik PTPN IV dapat memahami kebutuhan hal tersebut, sehingga memiliki keinginan untuk mendirikan museum teh yang menjadi sarana edukasi bagi masyarakat yang berkunjung ke Sidamanik
Analisis Peran Perdagangan Maritim Terhadap Sejarah Perekonomian ASEAN Aditya Darma; Ahmad Fakhri Hutauruk; Benny Junior Kaban
Polyscopia Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57251/polyscopia.v1i2.1308

Abstract

Maritime trade is an economic activity carried out through sea routes such as exports and imports, the main function of maritime trade is to improve the economy of a country and the welfare between entrepreneurs, this maritime trade is not only carried out by two countries but can even be between one country and one organization that has members with several countries in it such as ASEAN. The purpose of this study is to provide knowledge about the role of maritime trade in the history of the economy in ASEAN. The results of this study explain the influence of maritime trade on the economic development of ASEAN and ASEAN member states. ASEAN is an organization formed with the aim of improving the economies of the countries in Southeast Asia consisting of Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, Cambodia, Philippines, Myanmar, Laos. This study uses qualitative research with a library study approach to research accurate and relevant data so that readers can easily understand the range of knowledge from this research.
Efektivitas Model Pembelajaran Observasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Muhammadiyah 21 Serbelawan Tahun Ajaran 2023-2024 Asnewastri Asnewastri; Ahmad Fakhri Hutauruk; Tera Hiriani; Andres M. Ginting; Jalatua H. Hasugian
MUKADIMAH: Jurnal Pendidikan, Sejarah, dan Ilmu-ilmu Sosial Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Sumatera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/mkd.v8i2.9560

Abstract

This study aims to analyze the effectiveness of the observational learning model in improving the learning outcomes of eighth-grade students in Social Studies (IPS) at SMP Muhammadiyah 21 Serbelawan in the 2023-2024 academic year. The research method used is classroom action research (PTK) consisting of two cycles, each consisting of planning, implementation, observation, and reflection stages. Data were collected through learning outcome tests, observations, and interviews with students and teachers. The results showed that the implementation of the observational learning model can significantly improve student learning outcomes. In the first cycle, there was a 15% increase in the average student learning outcomes, and in the second cycle, the increase reached 25%. In addition, students showed higher enthusiasm and active involvement in the learning process. The conclusion of this study is that the observational learning model is effective in improving IPS learning outcomes and can be applied as an alternative learning method at SMP Muhammadiyah 21 Serbelawan.
SOSIALISASI PENTINGNYA MENDIRIKAN MUSEUM TEH DI KECAMATAN SIDAMANIK KABUPATEN SIMALUNGUN SEBAGAI SARANA EDUKASI BAGI MASYARAKAT Ahmad Fakhri Hutauruk; Ummu Harmain; Andres M. Ginting; Syifa Salsabila; Dosni M R Saragih; Lamser Dabukke
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sapangambei Manoktok Hitei Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat SAPANGAMBEI MANOKTOK HITEI
Publisher : Universitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36985/xz4vc030

Abstract

Setiap daerah memiliki identitas yang perlu dijaga dan dilindungi, sehingga generasi muda tidak kehilangan identitas. Sama halnyadaerah Sidamanik Kabupaten Simalungun yang memiliki ciri khas Teh sebagai komoditas pertanian ungulan yang saat ini dikelola oleh PTPN IV. Harapannya agar pihak PTPN IV juga mengakomodasi sejarah dan perkembangan kebun teh melalui museum yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat sebagai sarana edukasi, sehingga dapat mengetahui sejarah dan hagemoni kejayaan kebun teh sejak era kolonial hingga saat ini. Dengan didirikannya museum dapat memberikan warna baru dalam kunjungan wisata di daerah Sidamanik, yang sebelumnya hanya dijadikan sebagai tempat berfoto atau tempat beristirahat sambil makan bersama keluarga tanpa mendapatkan edukasi tentang kebun teh yang memiliki sejarah besar mulai dari era kolonial hingga saat ini. Dengan alasan yang telah dikemukakan di atas, diharapkan nantinya pihak perkebunan teh Sidamanik milik PTPN IV dapat memahami kebutuhan hal tersebut, sehingga memiliki keinginan untuk mendirikan museum teh yang menjadi sarana edukasi bagi masyarakat yang berkunjung ke Sidamanik