Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Analisis Penerapan Konstruksi Hijau Pada Proyek Pembangunan Gedung Rektorat dan Dekanat Universitas Mahasaraswati Denpasar Tjokorda Istri Praganingrum; Ni Luh Made Ayu Mirayani Pradnyadari; I Gede Gegiranang Wiryadi; Cokorda Putra Wirasutama; Ni Putu Atika Hanny Vidary
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.836 KB) | DOI: 10.36733/jikt.v11i2.5426

Abstract

Konsep green-construction merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk menghadapi dampak negatif dari industri konstruksi. Konsep green-campus merupakan salah satu upaya awal dalam pengelolaan lingkungan kampus dengan partisipasi seluruh civitas akademika. Proyek Pembangunan Gedung Rektorat dan Dekanat Universitas Mahasaraswati Denpasar yang berlokasi di Jl. Kamboja No. 11A Denpasar merupakan proyek yang berupaya merencanakan konstruksi hijau untuk mewujudkan bangunan hijau. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis proses penerapan green construction pada proyek Pembangunan Gedung Rekotrat dan Dekanat Universitas Mahasaraswati Denpasar dengan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Variabel konstruksi hijau diambil dari literatur yang dianalisis dengan Analytical Hierarchy Process dimana variabel konstruksi hijau telah disusun menjadi struktur yang kompleks dalam susunan hierarkis. Jumlah responden adalah 15 orang yang merupakan pihak yang terlibat dalam proyek, dimana 67% di antaranya diambil sampel dengan metode purposive sampling. Implementasinya, faktor pencapaian tertinggi diperoleh sebesar 80% pada faktor F11 penyimpanan dan perlindungan material, dan pencapaian tertinggi pada aspek penerapan yaitu 63% pada aspek A4 sumber daya dan siklus material. Sedangkan pencapaian penerapan faktor terendah dengan 16% pada faktor F15 konservasi dan efisiensi air, pencapaian terendah pada aspek penerapan dengan 27% pada aspek A6 konservasi air dan energi.
Analisis Volume Lalu Lintas Ruas Jalan Gunung Agung di Kota Denpasar I Ketut Sudipta Giri; Cokorda Putra Wirasutama; Gerardus Pati L Mukang
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.472 KB) | DOI: 10.36733/jikt.v11i2.5430

Abstract

Transportasi merupakan aktivitas pemindahan orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lainya. pada transportasi terdapat unsur pergerakan dan secara fisik terjadi perpindahan atas orang atau barang dengan atau tanpa alat pengangkut ke kawasan lain. Kemacetan lalu lintas merupakan masalah salah satu persoalan serius yang dihadapi kota-kota besar di Indonesia. Adapun tahapan penelitian ini diawali menggunakan pendalaman literatur yang akan dipergunakan menjadi pedoman dan acuan dalam melaksanakan penelitian. lalu dilanjutkan menggunakan survei lapangan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan sehingga dapat menyusun laporan menjadi pendukung pada menganalisis. Penelitian ini dilakukan menggunakan dasar pertimbangan permasalahan pada lapangan yang semakin meningkat. Arus lalu lintas yang padat serta bercampur mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. persoalan semakin bertambahnya kepemilikan kendaraan yang semakin meningkat tidak di imbangi dengan tersedianya jaringan jalan baru sebagai akibatnya akan mengakibatkan lalu lintas semakin padat serta terjadinya stagnasi. Adapun tujuan penelitian yg ingin dicapai berasal penelitian ini ialah buat mengetahui volume lalu lintas pada waktu jam puncak. sesuai hasil analisis maka dihasilkan volume lalu lintas kendaraan tertinggi hari Minggu terjadi pada pukul 18.3- 19.3 wita sebesar 1877, 5 SMP/jam. puncak volume lalu lintas tertinggi hari Senin terjadi pada pukul 18.3 – 19.3 wita sebesar 1753,3 SMP/jam. Sedangkan puncak volume lalu lintas tertinggi hari Jumat terjadi di pukul 11.45 – 12.45 wita sebesar 1832 SMP/jam.
Analisis Tingkat Konflik Penyeberangan Pada Zebra Cross: Studi Kasus: Jalan I Gusti Ngurah Rai Mengwi I Gusti Agung Gde Suryadarmawan; Cokorda Putra Wirasutama; I Wayan Gede Darma Yoga; I Putu Adi Jaya Wardana
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jikt.v12i1.6417

Abstract

ABSTRAK: Penyeberang adalah seseorang atau sekelompok orang yang melintasi jalan atau area yang dipenuhi kendaraan atau penghalang lainnya. Istilah ini biasanya mengacu pada seseorang yang menyeberang jalan di zona non-pejalan kaki atau tanpa mengikuti rambu lalu lintas. Fasilitas penyeberangan terbagi dari berbagai jenis dan bentuk tetapi fasilitas zebra cross merupakan sarana penyeberangan pejalan kaki yang paling mudah ditemukan khususnya di Indonesia, namun pada prakteknya di zebra cross sering terjadi konflik antara pejalan kaki dengan kendaraan (baik sepeda motor maupun roda empat) yang mengakibatkan menurunnya ketertiban dan keamanan pejalan kaki. Dalam studi kasus zebra cross di Jalan I Gusti Ngurah Rai Mengwi, telah dilakukan survey dan pengamatan terkait dengan karakteristik para pejalan kaki (penyeberang) dalam memanfaatkan fasilitas zebra cross. Dimana pengamatan dibagi menjadi tiga sesi yaitu pagi, siang, dan sore. Dari hasil pengamatan dan analisis tersebut didapatkan hasil tingkat konflik penyeberangan pada zebra cross di Jalan I Gusti Ngurah Rai Mengwi tepatnya di depan SDN 4 Mengwitani diperoleh hasil Tingkat Konflik (PV2) berdasarkan Dephub 1997 dengan nilai tertinggi sebesar 8.00 x 108 > 2 x 108 yang terjadi pada sesi ke-2 (11.00 – 12.000 wita).
Analisis Karakteristik Ruas Jalan Kamboja Denpasar : (Studi Kasus: di depan Pasar Kreneng) I Gusti Agung Gde Suryadarmawan; I Putu Agus Putra Wirawan; Cokorda Putra Wirasutama; Reginaldus Viviana Selnisium
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jikt.v12i1.6403

Abstract

Denpasar merupakan salah satu kota yang berkembang sangat pesat, yang terkenal akan industri pariwista dan budaya sehingga menimbulkan banyaknya kedatangan wisatawan domestik dan mancanegara. Konsekuensi dari peranan tersebut, kota Denpasar harus mampu menyediakan sarana dan prasarana transportasi serta fasilitas-fasilitas lainnya sehingga bisa melayanai mobilitas barang dan jasa setempat maupun wisatawan domestik dan mancanegara. Permasalahan yang terjadi saat ini di kota Denpasar yaitu kepadatan lalu lintas yang menyebabkan kemacaetan. Kemacetan terjadi karena bertambahnya jumlah kendaraan lalu lintas yang tidak disertakan dengan pengelolaan jalan dengan baik. Salah satu ruas jalan yang perlu diperhatikan di Kota Denpasar adalah Ruas Jalan Kamboja Denpasar tepatnya di depan Pasar Kreneng. Kendaraan yang bergerak di jalan tersebut seperti kendaraan ringan dan kendaraan bermotor, menyebabkan lalu lintas menjadi padat. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis mencoba menganalisis karakteristik ruas jalan di Jalan Kamboja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei secara langsung di lapangan mengenai survei volume lalu lintas untuk mengetahui karakterisitik tingkat pelayanan jalan di ruas jalan Kamboja Denpasar. Survi dilakukan selama dua hari yairu hari Senin dan hari Sabtu. Berdasarkan hasil analisis, maka diperoleh volume lalu lintas tertinggi pada hari Senin, 28 Maret 2022 terjadi pada jam 11:15-12:15 dengan jumlah kendaraan 1.206 smp/jam dan tingkat kejenuhan 0,46 smp/jam termasuk kelas pelayanan C, yang berarti lalu lintas stabil tetapi kecepatan dan pergerakan kendaraan dikendalikan dan dipilih oleh pengemudi dengan kecepatan yang terbatas. Pada hari Sabtu, 02 April 2022 terjadi pada jam 16:30-17:30 dengan jumlah kendaraan 916,2 smp/jam dan tingkat kejenuhan 0,34 smp/jam termasuk kelas pelayanan B, dimana arus stabil tetapi kecepatan awal dibatasi oleh lalu lintas dan pengemudi cukup bebas dalam memilih kecepatan. Tingkat pelayanan jalan ini sangat mempengaruhi kinerja jalan untuk itu diperlukan solusi penanganan seperti pengemudi menghindari melintas di Jalan Kamboja pada jam sibuk agar terbebas dari kemacetan.
Perencanaan Desain Parkir Pada Kawasan Objek Wisata Pantai Kedungu Tabanan I Ketut Sudipta Giri; Cokorda Putra Wirasutama; I Wayan Gede Darma Yoga; Ida Bagus Gede Mahardika
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jikt.v12i2.7903

Abstract

Parkir merupakan keadaantidak bergerak dari suatu kendaran yang bersifat sementara dengan jangka waktu tertentu karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Parkir yang terdapat di Pantai Kedungu Tabanan saat ini merupakan ruang parkir yang dimiliki Pantai Kedungu Tabanan. Seiring berkembangnya Objek Wisata Pantai Kedungu Tabanan, penataan di Kawasan tersebut wajib diperhatikan. Penelitian ini berfokus pada perencanaan tata letak ruang parkir kendaraan roda dua serta kendaraan roda empat di Kawasan Areal Parkir Objek Wisata Pantai Kedungu Tabanan, karena parkir merupakan salah satu penunjang pariwisata agar pengunjung dapat merasakan kenyamanan serta dapat mewujudkan pola parkir yang memadai. Jenis data yang digunakan dalam perencanaan kebutuhan ruang parkir pada pantai Kedungu adalah data primer dan sekunder. Data primer yang digunakan adalah data survey inventaris ruang parkir dan survey keluar masuk kendaraan, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait seperti kantor Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan sebagai pengelola area parkir tersebut yang meliputi luas areal parkir penelitian. Disain parkir setelah dilakukan perencanaan dan pengoptimalan lahan menghasilkan pola parkir untuk kendaraan roda dua berjumlah 1 blok (A) membentuk pola/sudut parkir 45° dengan SRP kendaraan roda dua yaitu 0,75 m x 2 m, dan lebar gang / manuver 2,3 m. sedangkan untuk kendaraan roda empat berjumlah 2 blok (B dan C) membentuk pola/sudut parkir 45° dengan menggunakan SRP kendaraan roda empat golongan II yaitu 5 m x 2,5 m. lebar gang / manuver sebesar 4 m.
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN BUS TRAYEK BALI-SURABAYA Cokorda Putra Wirasutama; Ni Ketut Sri Astati Sukawati; Luh Putu Widiantari
Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Ilmiah Kurva Teknik
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jikt.v13i1.9079

Abstract

Pertumbuhan industri penjualan jasa dapat dirasakan dalam kehidupan seharihari, salah satu contohnya adalah perusahaan jasa transportasi dalam dan antar kota. Biaya operasional kendaraan (BOK) mengacu pada total biaya per kilometer yang diperlukan suatu jenis kendaraan untuk melakukan perjalanan dalam kondisi lalu lintas dan jalan tertentu, dihitung dalam rupee per kursi kilometer. Saat memilih pelabuhan untuk pengoperasian kendaraan, setiap biaya dapat dihitung menggunakan biaya tetap, biaya variabel, dan kepemilikan asset biaya-biaya ini dapat dihitung dan dijumlahkan. Bus yang akan ditinjau adalah Bus Bali Perdana yang merupakan angkutan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang beroperasi dari Bali menuju Surabaya. Data sekunder yg diperlukan mencakup data operasional kendaraan serta tarif bus kendaraan, literatur dan akibat-akibat penelitian terdahulu menjadi referensi serta sumber-sumber lainnya yang bekerjasama dengan topik penelitian diantaranya peta administrasi lokasi penelitian. berdasarkan hasil penelitian perbandingan metode perhitungan porto kendaraan di Bus Bali Perdana rute Bali-Surabaya, data dan analisis dapat disimpulkan yaitu , Hasil perhitungan biaya operasional kendaraan menggunakan metode Departemen Perhubungan adalah sebesar Rp.5.393,22/bus-km dan biaya fasilitas tambahan sebesar Rp.175,07/bus-km. Hasil perhitungan menggunakan metode FSTPT adalah sebesar Rp.4.483,34/bus-km. Selisih hasil perhitungan biaya operasional kendaraan menggunakan kedua metode tersebut adalah sebesar Rp. 1.084,95/bus-km. Dari metode Departemen Perhubungan dan metode FSTPT pada penelitian ini yang paling besar yaitu metode Departemen perhubungan sebesar Rp. 5.568,29/bus-km.