Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : DIKSI: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial

Analisis Proses Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Relasi dan Fungsi pada Siswa SMP Imayanti Imayanti; Syarifuddin Syarifuddin; Mikrayanti Mikrayanti
DIKSI: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial Vol. 2 No. 1 (2021): Diksi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.147 KB) | DOI: 10.53299/diksi.v2i1.81

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisi bagaimana Proses Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah Relasi dan Fungsi pada Siswa SMP Negeri 11 Kota Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 0rang siswa berdasarkan tingkat kemampuan tinggi,sedang dan rendah siswa kelas VIII di SMP Negeri 11 Kota Bima dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Instrumen dalam penelitian ini yaitu 1) Lembar tes berpikir kritis, 2) Observasi, 3) Wawancara, 4) Dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini yaitu 1) Reduksi Data. 2) Penyajian Data, dan 3) Pengambilan kesimpulan/verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian ini yaitu 1. Berdasarkan hasil dari penelitian dapat disimpulkan bahwa kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal materi Relasi dan Fungsi yang ditinjau dari komunikasi matematika pada tiap indikator diantaranya pada indikator menyatakan masalah sehari-hari ke dalam bahasa atau simbol atau menyususn model matematika adalah siswa salah dalam menyimbolkan data yang diketahui, salah menuliskan apa yang ditanyakan. Pada indikator melakukan dugaan siswa salah dalam menentukan rumus, salah dalam menghitung data prasyarat, siswa tidak menuliskan rumus. Kesalahan pada indikator melakukan operasi matematika yaitu kesalahan penggunaan tanda operasi matematika, siswa salah dalam memasukkan data yang diketahui dalam soal, salah dalam urutan operasi matematika. 2. Penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal Relasi dan Fungsi yang ditinjau dari komunikasi matematika diantaranya, Siswa kesulitan dalam mengubah soal cerita ke dalam simbol matematika, siswa tidak terbiasa dalam menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan, siswa tidak ingat rumus-rumus pada materi Relasi dan Fungsi, kurangnya latihan untuk soal-soal cerita, siswa sering terburu-buru dalam mengerjakan soal dan tidak mengecek ulang jawaban, mayoritas siswa tidak belajar terlebih dahulu sebelum ulangan, anggapan siswa bahwa menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan tidak terlalu penting bahkan akan menguraningi waktu dalam perhitungan.
Hubungan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa di Kelas VII SMP Negeri 4 Kota Bima Tahun Pelajaran 2021/2022 Pri Ayu Nurwadani; Syarifuddin Syarifuddin; Gunawan Gunawan; Dusalan Dusalan
DIKSI: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial Vol. 2 No. 1 (2021): Diksi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (611.71 KB) | DOI: 10.53299/diksi.v2i1.100

Abstract

Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis. Pendidikan hendaknya mempersiapkan siswa di masa yang akan datang sehingga siswa dapat menyelesaikan masalah- masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, siswa dapat melangsungkan kehidupannya dalam hidup bermasyarakat. sekolah merupakan salah satu tempat siswa mendapatkan pendidikan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di sekolah sebagian besar bertujuan untuk mendidik siswa. Belajar dan mengajar merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan di sekolah. Menurut Winkel (1983), belajar merupakan suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, keterampilan dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan berbekas. Dengan demikian, peserta didik dikatakan belajar apabila peserta didik melakukan kegiatan interaksi aktif dengan lingkungan sehingga memperoleh pengetahuan, keterampilan, serta nilai sikap. Mengajar adalah untuk melihat bagaimana proses belajar berjalan. Tidak hanya sekedar mengatakan dan memberikan instruksi atau tidak hanya membiarkan siswa belajar sendiri.
Penerapan Metode Pembelajaran EPA (Eksplorasi, Pengenalan, dan Aplikasi Konsep) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 8 Donggo Satap Materi Operasi Bilangan Pecahan Susisusanti Susisusanti; Ika Wirahmad; Syarifuddin Syarifuddin
DIKSI: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial Vol. 2 No. 2 (2021): Diksi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/diksi.v2i2.117

Abstract

Rendahnya hasil belajar matematika siswa kelas VII-A SMP N 8 Donggo Satap diduga salah satu penyebabnya adalah masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika yang diajarkan. Serta dalam menyampaikan materi pelajaran, guru lebih banyak menerapkan metode ceramah yang sifatnya monoton dan kurang variatif. Akibatnya siswa menjadi kurang aktif dan hanya menerima apa yang diberikan oleh guru serta mengerjakan tugas sesuai dengan apa yang diminta oleh guru. Oleh karena itu, guru perlu mencari metode pembelajaran yang lebih baik sehingga dalam proses pembelajaran yang diusahakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya dengan metode EPA.Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode EPA. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang berlangsung dalam tiga siklus. Penelitian ini menggunakan metode EPA (Eksplorasi, Pengenalan dan Aplikasi konsep). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan ketuntasan belajar dari nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 70.51 dengan persentase sebesar 74.28% dan nilai rata-rata pada siklus II sebesar 73.82 dengan persentase sebesar 80% serta nilai rata-rata pada siklus III sebesar 80.05 dengan persentase 88.57%. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran EPA (Ekplorasi, Pengenalan, dan Aplikasi Konsep) materi Operasi pada bilangan pecahan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Berbantuan Aplikasi Geogebra untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematis Siswa Pada Materi Lingkaran di Kelas VIII SMPN 2 Bolo Marifatunnisa Marifatunnisa; Adi Apriyadi Adiansha; Syarifuddin Syarifuddin
DIKSI: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial Vol. 4 No. 1 (2023): Diksi: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial
Publisher : Yayasan Pendidikan Bima Berilmu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53299/diksi.v4i1.318

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa pada materi lingkaran di kelas VIII SMPN 2 Bolo melalui penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation berbantuan aplikasi Geogebra. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 2 Bolo. Data dikumpulkan melalui tes pemahaman konsep matematis dan observasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation berbantuan aplikasi Geogebra efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa pada materi lingkaran. Simpulan penelitian ini adalah bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation berbantuan aplikasi Geogebra dapat digunakan sebagai alternatif yang efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa pada materi lingkaran di kelas VIII SMPN 2 Bolo.