Usamah Hanafie
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 45 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

DAMPAK KEBERADAAN PABRIK KARET PTNB (PT Nusantara Batulicin) TERHADAP SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT di DESA KARANG BINTANG KECAMATAN KARANG BINTANG KABUPATEN TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Nova Vilayati; Usamah Hanafie; Muhammad Fauzi
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.6031

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Karang Bintang Kecamatan Karang Bintang Kabupaten Tanah Bumbu provinsi Kalimantan Selatan, sebelum dan sesudah adanya pabrik pengolahan karet PT Nusantara Batulicin . Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari narasumber yang dipilih secara sengaja (purposive sampling), yakni masyarakat Desa Karang Bintang, sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber, baik cetak ataupun elektronik. Hasil penelitian menunjukan bahwa masuknya pabrik pengolahan karet PT Nusantara Batulicin memberikan perubahan terhadap kehidupan masyarakat, baik secara sosial maupun secara ekonomi. Perubahan yang terjadi pada kondisi sosial di Desa ini setelah masuknya PT Nusantara Batulicin yaitu, tingkat pendidikan masyarakat semakin meningkat dari sebelumnya, sarana dan prasarana yang tersedia di Desa ini lebih memadai, baik sarana dan prasarana Desa (jalan, pembangunan pada sekolah, pasar dan juga tempat ibadah). Pada Bidang kesehatan juga terjadi perubahan atau kemajuan, yang awalnya di Desa Karang Bintang ini belum ada puskesmas dan puskesdes,sekarang sudah ada, bahkan dilengkapi dengan ruang UGD dan juga tersedianya ambulance yang tentunya sangat membantu masyarakat. Perubahan juga terjadi pada lembaga sosial, yang awalnya belum memiliki tempat atau ruangan khusus untuk kegiatan ibu – ibu IKK, sekarang sudah ada, dan juga tentunya dengan adanya PT Nusantara Batulicin di Desa ini dapat memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Sedangkan pada kondisi ekonomi perubahan yang terjadi yaitu, pendapatan yang diperoleh masyarakat semakin meningkat, sehingga kebutuhan mereka dapat terpenuhi dan juga semakin banyak masyarakat sekitar yang memiliki usaha mikro atau usaha kecil.
ANALISIS KEPUASAN PETANI TERHADAP ASURANSI USAHA TANI PADI (AUTP) DI KECAMATAN GAMBUT KABUPATEN BANJAR Heldayanti Heldayanti; Usamah Hanafie; Masyhudah Rosni
Frontier Agribisnis Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i3.7791

Abstract

Petani tidak megikuti asuransi pertanian disebabkan karena petanimerasa berhasil atau tidak butuh AUTP, sikap negatif danketidakpuasan petani terhadap atribut AUTP. Hal ini yang membuatpetani tidak ikut kembali asuransi pertanian pada tahun selanjutnya.Penelitian ini bertujuan menganalisis kepuasan petani terhadapatribut AUTP di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar. Metodeanalisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatanCustomer Satisfaction Index atau indek kepuasan konsumen.Berdasarkan hasil penelitian, indeks kepuasan petani terhadapatribut Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di Kecamatan GambutKabupaten Banjar sebesar 67,11%, termasuk kategori puas.Didukung dengan penilaian terhadap tingkat kepentingan dankinerja atribut AUTP yang dikelompokkan yaitu produk, harga,tempat, promosi, proses, lingkungan fisik dan stakeholder. Skorrata-rata nilai tingkat kepentingan atribut AUTP sebesar 4,26 yangtermasuk kategori sangat penting, sedangkan tingkat kinerja atributAUTP adalah 3,34 yang termasuk kategori baik.
TINGKAT KEPUASAN PETANI TERHADAP KINERJA PELAYANAN PENYULUH PERTANIAN DI DESA BINJAI PIRUA KECAMATAN LABUAN AMAS UTARA KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Muhammad Rifani; Usamah Hanafie; Nina Budiwati
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.672

Abstract

Tersedianya penyuluh di sebuah pedesaan tidak akan menjamin mendapatkan yang dihasilkan baik sama dikarenakan bergantung kepada penyuluh bisa menyampaikan hal yang terbaik kepada petani dengan kinerja yang dihasilkan. Kepuasan adalah salah satu kesenangan yang keluar sesudah melakukan perbandingan dengan pelayanan dan dipikirkan terhadap hasil diimpikan. penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat kepuasan petani dikinerja atribut pelayanan petugas penyuluh pertanian di Desa Binjai Pirua Kecamatan Labuan Amas Utara, serta untuk anjuran usaha yang baik untuk meningkatkan hasil dari pelayanan pelaksana penyuluh pertanian yang berusaha memberi yang terbaik kepada petani di masa yang akan datang. Penelitian dilaksanakan di Desa Binjai Pirua Kecamatan Labuan Amas Utara Kabupaten HST. Sampel petani diambil dipenelitian ini sebanyak 30 responden dan urutan analisis dijalankan dengan tahap metode Performance Analysis and Importance.Hasil penelitian menunjukkan tingkat kepuasan petani rendah pada penyuluh terhadap atribut, antara lain yang pertama penyuluh melakuakan kerjasama antara kelompok tani dan pihak lain,yang kedua penyuluh melakukan pembalajaran melakukan bimbingan juga penerapannya dan berbagai keterampilan usahatani ,yang ketiga para penyu;uh mendapat pertanyaan harus secepatnya mampu menjawab hingga jelas pertanyaan petani,yang keempat penyuluh menyiapkan makanan ,minuman dan bahan bacaan selama melakukan penyuluhan, yang kelima skil penyuluh didalam meningkatkan produktivitas, kuantitas dan kualitas komoditi usahatani, yang keenam kelengkapan dan kesiapan alat peraga penyuluhan.Rekomendasi dan diberikan untuk peningkatan kinerja penyuluh dimasa yang akan datang penyuluh perlu meningkatkan hubungan kerjasama dengan pihak lain, mempelajarkan bermacam-macam keterampilan usahatani dan melakukan pembimbingan, dan penyuluh juga bisa memberikan pelatihan atau kursus teknologi terhadap petani dengan lebih intensif dan penyuluh harus tetap mempertahankan atribut-atribut yang terdapat dikuadran dua, karena atribut ini dianggap penting dan kinerjanya sudah baik untuk kuadran tiga, penyuluh tidak perlu terlalu memperhatikan atribut ini, karena tingkat kepentingannya rendah, serta kinerjanya juga rendah sedangkan atribut yang ada dikuadran empat, penyuluh sebaiknya mengurangi perhatian terhadap atribut-atribut ini, untuk lebih memprioritaskan pada atribut yang ada pada kuadran satu ataupun dua. Kata kunci: kepuasan, kinerja, penyuluh, pelayanan.
ANALISIS USAHA PENGOLAHAN PRODUK MAKANAN KERUPUK BASAH (Studi Kasus Usaha Pengolahan Kerupuk Basah Asli Sukamara Merk Mahdalina di Kelurahan padang, Kecamatan Sukamara, Kabupaten Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah) Nor Haidah; Usamah Hanafie; Umi Salawati
Frontier Agribisnis Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i2.6010

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan usaha pengolahan kerupuk basah, menganalisis biaya produksi, penerimaan dan keuntungan pada usaha kerupuk basah, menganalisis titik impas (break even point) dan mengetahui permasalahan yang ada pada usaha kerupuk basah asli Sukamara Mahdalina. Penelitian ini dilakukan pada 20 September sampai 20 Oktober 2020. Data yang dikumpulkan didapat melalui pengisian kuisioner, wawancara dan berupa studi kasus dengan pemilik usaha. Hasil penelitian menunjukkan usaha kerupuk basah Ibu Mahdalina dilakukan di Jalan Cakra Adiwijaya RT 8 RW 3 Kelurahan Padang, Kecamatan Sukamara, Kabupaten Sukamara, Provinsi Kalimantan Tengah. Proses dimulai dari tahap awal yaitu menyiapkan bahan selanjutnya membersihkan ikan gabus, menghaluskan ikan gabus dan bumbu-bumbu mencampurkan semua bahan, pembentukkan, perebusan, pewarnaan dan pengemasan. Besar biaya tetap adalah sebesar Rp. 125.098/bulan dan biaya variabel sebesar Rp. 6.738.400. Penerimaan yang diperoleh dari usaha kerupuk basah Ibu Mahdalina adalah sebesar Rp. 10.800.000/bulan dan keuntungan yang diterima oleh usaha kerupuk basah ibu Mahdalina adalah sebesar Rp 3.936.502. Dari penelitian diperoleh nilai Titik Impas (Break Even Point) dalam unit adalah sebesar 33,3 buntang dan dalam rupiah sebesar Rp. 329.205,26
PERSEPSI DAN MINAT PESERTA YOUTH ENTREPRENEURSHIP AND EMPLOYMENT SUPPORT SERVICES (YESS) TERHADAP PROFESI PETANI DI KECAMATAN ASTAMBUL KABUPATEN BANJAR Umi Mustaniroh; Usamah Hanafie; Masyhudah Rosni
Frontier Agribisnis Vol 7, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i3.10337

Abstract

Persepsi dan minat generasi muda terhadap profesi petani akanmenentukan keamanan pangan pada masa depan dan menentukanjumlah petani muda yang akan datang. Penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis : (1) Mendeskripsikan persepsi peserta YESSterhadap profesi petani di Kecamatan Astambul KabupatenBanjar. (2) Mendeskripsikan minat peserta YESS terhadap profesipetani di Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar. Penelitian inidilakukan sejak bulan Februari sampai Mei 2023. Untuk metodepengambilan sampel di gunakan Simple Random Sampling yaitusebanyak 40 orang responden. Metode analisis yang digunakandalam penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriftif dalammenjawab tujuan pertama dan kedua menggunakan skalalikert.Hasil dari penelitian ini persepsi peserta YESS terhadapprofesi petani yaitu persepsi generasi muda terhadap profesi petanimendapatkan respon yang positif dari responden yaitu sebesar67% responden setuju bahwa persepsi atau pandangan respondenterhadap profesi petani memberikan respon yang positif. PesertaYESS berminat untuk berprofesi sebagai petani, ketertarikanpeserta YESS berprofesi sebagai petani sebesar 68,91% yangmana artinya tertarik untuk menjadi seorang petani, namunketertarikan ini jika didukung dengan teknologi pertanian yangmodern, memiliki lahan pertanian, serta pendapatan yang besar.
HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA KELOMPOK TANI DENGAN PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN DI DESA JARO KECAMATAN JARO, KABUPATEN TABALONG Muhammad Syukur; Usamah Hanafie; Artahnan Aid
Frontier Agribisnis Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i1.764

Abstract

Saat ini petani kurang berminat mengikuti kegiatan penyuluhan dengan berbagai alasan seperti masih ada kerjaan yang harus diselesaikan, petani kurang aktif dalam tanya jawab atau diskusi, sehingga mereka beranggapan kegiatan penyuluhan kurang begitu penting untuk diikuti. Penelitian ini bertujuan pertama Untuk mengetahui tingkat interaksi sosial yang terjadi antar anggota kelompok tani dalam kegiatan penyuluhan, kedua untuk mengetahui tingkat partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan, ketiga untuk mengetahui hubungan antara interaksi sosial dengan partisipasi Petani dalam kegiatan penyuluhan. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Jumlah sampel responden yang diambil adalah 36 orang petani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata interaksi sosial anggota kelompok tani di Desa Jaro Kecamatan Jaro adalah 90,00 %  tergolong dalam kategori tinggi, rata-rata partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan di Desa Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong sebesar 80,56% tergolong dalam kategori tinggi, serta terdapat hubungan yang nyata antara interaksi sosial anggota kelompok tani dengan partisipasi petani dalam kegiatan penyuluhan di Desa Jaro Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong.Kata kunci : interaksi sosial, partisipasi, hubungan.
PERAN WANITA PEDAGANG SAYUR DI PASAR BAUNTUNG KOTA BANJARBARU DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KELUARGA Adetya Mardita Fitria Ningrum; Usamah Hanafie; Luthfi Luthfi
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1312

Abstract

Abstrak. Pemberdayaan sumberj dayaj manusiaj merupakanj salahj satuj caraj agarj dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Perempuan menjadi salah satu objek dalam pemberdayaan. Seorang wanita kini dituntut untuk kreatif, sabar, ulet, dan tekun dalam mencapai kesejahteraan keluarga. Kedudukanj danj peranj seorangj ibuj adalahj penanggungjawabj urusanj rumahj tanggaj dan mengasuhj anak. Namunj dalamj perkembangannya, pembagianj kerjaj yangj tidakj tertulisj ini mengalamij banyakj perubahan. Wanita tidak hanya berperan di sektor domestik tetapi juga di sektor publik. Pekerjaan di sektor publik yang dilakukan wanita salah satunya sebagai pedagang sayur-mayur, termasuk wanita di Kota Banjarbaru. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui peran wanita pedagang sayur di Pasar Bauntung Kota Banjarbaru dalam tingkat pengambilan keputusan dalam keluarga, serta mengetahui faktor sosial ekonomi (umur, pendidikan formal, lama berdagang, dan pendapatan) wanita pedagang sayur di Pasar Bauntung Kota Banjarbaru yang berhubungan dengan tingkat pengambilan keputusan dalam keluarga. Penelitianj inij dilaksanakanj denganj metodej survei. Populasi dalam penelitian ini adalah wanita pedagang sayur yang ada di Pasar Bauntung Kota Banjarbaru. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sample. Sampel yang diambil sebanyak 30 wanita pedagang sayur. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa wanita pedagang sayur di Pasar Bauntung Kota Banjarbaru berperan dalam tingkat pengambilan keputusan dalam keluarga. Tingkat pengambilan keputusan wanita pedagang sayur tergolong sedang dengan persentase 71,82%. Faktor umur, pendidikan formal, dan lama berdagang wanita pedagang sayur tidak berhubungan secara nyata dengan tingkat pengambilan keputusan dalam keluarga. Sedangkan faktor pendapatan wanita pedagang sayur berhubungan secara nyata dengan tingkat pengambilan keputusan dalam keluarga.Kata kunci: pedagang kaki lima, pengambilan keputusan, peran wanita
PERANAN PENYULUH PERTANIAN TERHADAP PROGRAM ASURANSI USAHA TANI PADI (AUTP) DI KELURAHAN CEMPAKA, KECAMATAN CEMPAKA KOTA BANJARBARU Yunita Rahmanida; Usamah Hanafie; Artahnan Aid
Frontier Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i4.2119

Abstract

Abstrak. Penyuluh pertanian sebagai suatu sistem pembawa pesan dengan informasi pertanian modern. Penyuluh itu pendidik yang bertujuan  mengubah kesadaran dan perilaku  ke arah yang lebih baik. Sebagai agen penyebarluasan informasi, penyuluh harus aktif mencari informasi yang bermanfaat dari semua sumberdaya yang dimiliki dan semua media dan saluran informasi yang digunakan tidak ketinggalan dan tetap dipercaya sebagai sumbernya.Usaha pencapaian target swasembada pangan khususnya usahatani padi namun, usahatani ini dihadapkan dengan resiko ketidakpastian sebagai akibat dampak perubahan iklim yang merugikan petani. Untuk mengatasi kerugian petani, maka pemerintah membantu mengupayakan perlindungan usahatani dalam bentuk asuransi pertanian. Asuransi Pertanian adalah transfer risiko yang dapat memberikan kompensasi karena merugikan petani sehingga keberlanjutan dapat terjamin melalui asuransi, petani akan memperoleh jaminan terhadap kerusakan tanaman akibat banjir, kekeringan, serta serangan hama dan penyakit tanaman atau organisme pengganggu tumbuhan (OPT), Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran penyuluh pertanian, perilaku petani dan hambatan yang di hadapi penyuluh pertanian dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan program asuransi ini. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2019 sampai bulan April 2019. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat peran penyuluh pertanian dan keterampilan petani dengan menggunakan skoring dan persentase kemudian untuk mengetahui hambatan yang dihadapi penyuluh pertanian dengan menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa tingkat kinerja penyuluh pertanian diperoleh persentase sebesar 75,51%. Menurut kriteria yang telah ditetapkan maka tingkat peran penyuluh pertanian tergolong sedang. Sedangkan untuk perilaku petani berada dalam kategori sedang 74,41% dan termasuk mengalami kemajuan dalam menanggapi program ini, hambatan yang dihadapi penyuluh adalah keterbatasana waktu pertemuan, kepercayaan petani karna kecilnya resiko kegagalan di daerah ini, dan ketertarikan petani.Kata kunci: penyuluh pertanian, perilaku petani, asuransi usahatani padi
ANALISIS SALURAN PEMASARAN TELUR AYAM (Gallus sp.) DI CV FARADIANSYAH FARM KECAMATAN BATI-BATI KABUPATEN TANAH LAUT Fadilla Fitra Astari; Emy Rahmawati; Usamah Hanafie
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.684

Abstract

Sektor peternakan merupakan salah satu sektor yang memiliki peran cukup besar dalam perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia, karena hampir seluruh wilayah Indonesia kita temukan berbagai macam kegiatan peternakan, baik peternakan yang berskala kecil maupun peternakan yang berskala besar.Berdasarkan sumber data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tanah Laut, di Kecamatan Bati-Bati merupakan kecamatan terbanyak kedua dengan jumlah populasi ayam petelur 1.083.485 ekor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluraan pemasaran, biaya pemasaran, margin pemasaran, keuntungan, share pemasaran, dan permasalahan-permasalahan dalam pemasaran. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Penelitian merupakan studi kasus yaitu di CV Faradiansyah Farm Kecamatan Bati-Bati Kabupaten Tanah Laut. Metode yang digunakan studi kasus dalam penelitian ini adalah dengan cara pengamatan langsung dan melakukan wawancara dengan responden. Berdasarkan hasil penelitian saluran pemasaran didapat saluran I: peternak-konsumen akhir, saluran II: peternak-pedagang pengecer-konsumen akhir, saluran III: peternak-pedagang pengumpul-pedagang pengecer-konsumen akhir, saluran IV: peternak-pedagang pengumpul-pedagang besar/grosir-pedagang pengecerkonsumen akhir. Total biaya pemasaran tertinggi antara keempat saluran adalah biaya pemasaran pada saluran ke IV yaitu sebesar Rp 2.258,34,- dan biaya terkecil terdapat pada saluran pemasaran ke I yaitu sebesar Rp 160,-. Margin total terbesar yaitu pada saluran pemasaran IV sebesar Rp 4500,-. Sedangkan margin terkecil juga pada saluran pemasaran I ditingkat peternak sebagai pedagang pengecernya. Farmer share tertingggi terdapat pada saluran pertama yaitu saluran I tingkat peternak sebagai pengecer sebesar 100% dan saluran II sebesar 92,59%, aluran III sebesar 87,96%, dan saluran IV yang terendah sebesar 83,92%. Permasalahan yang dihadapi peternak dalam pemasaran telur ayam adalah harga ditingkat peternak lebih rendah dibandingkan dengan ditingkat lembaga pemasaran yang dijual lebih tinggi. Untuk permasalahan pada lembaga pemasaran selain telur ayam mengalami kenaikan harga juga sering mengalami kerusakan.Kata kunci: telur ayam, saluran pemasaran, biaya pemasaran.
ANALISIS USAHATANI TUMPANG SARI JAGUNG DAN PADI UNGGUL DI DESA ANJIR KALAMPAN KECAMATAN KAPUAS BARAT KABUPATEN KAPUAS (STUDI KASUS “EDUWISATA AGROFORESTRI”) Ikhsannoor Alhaviz; Hamdani Hamdani; Usamah Hanafie
Frontier Agribisnis Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i2.6018

Abstract

Terbatasnya lahan pertanian yang ada di Indonesia, tentunya mendorong kita untuk tetap mengoptimalkan lahan tersebut dengan mencoba menumbuhkan banyak tanaman di lahan yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelenggaraan usahatani tumpang sari jagung dan padi unggul di Desa Anjir Kalampan (Studi kasus “Eduwisata Agroforestri”) dan menganalisis pendapatan dan kelayakan usahatani tumpang sari jagung dan padi unggul serta apa yang menjadi masalah-masalah dalam usahatani pola tumpang sari jagung dan padi unggul. Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan, yaitu penyelenggaraan usahatani tumpang sari jagung dan padi unggul yaitu dari penyemaian sampai ke panen, serta dilihat pada struktur biaya total sebagian besar pengeluaran untuk usahatani tumpang sari ini terbanyak dibagian tenaga kerja dengan persentase 33,88%. Hal ini disebabkan karena pemeliharaan untuk usahatani ini termasuk intens karena dua komoditi dalam satu lahan pengeluaran untuk pupuk, benih, penyusutan, dan pestisida sebesar Rp. 6.128.934,00. Pendapatan usahatani tumpang sari jagung dan padi ungul yaitu sebesar Rp. 17.428.018,00. Untuk satu musim tanam dengan luas lahan 0,5 hektar, kelayakan usahatani dengan nilai 2,16 sehingga usahatani tersebut dikatakan layak. Permasalahan usahatani tumpang sari yaitu pada iklim dan cuaca dimana pada padi unggul pada umur akan berbuah tidak mau berbuah kalau terkena angin atau disentuh yang membuat buah padi itu menjadi hampa atau kosong.