p-Index From 2019 - 2024
2.218
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
Rasfayanah
Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Efekivitas Madu terhadap Kadar Malondialdehyde (MDA) Plasma sebagai Penanda Stress Oksidatif Pada Kondisi Hyperglikemi Rifka Yusraeni; Rasfayanah; Arni Isnaini Arfah; Prema Hapsari; Armanto Makmun; Rusman; Rachmat Latief
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 1 No. 2 (2021): November
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v1i2.152

Abstract

Madu merupakan pemanis yang aman dan terbukti menurunkan kadar glukosa darah serta memiliki kandungan flavonoid, Vitamin A, C, E sebagai sumber antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas. Malondialdehide (MDA) merupakan hasil peroksidasi lipid dan menjadi penanda dari radikal bebas. Dalam menilai stress oksidatif pada penderita diabetes mellitus, malondialdehyde (MDA) banyak digunakan sebagai biomarker untuk menilai stres oksidatif di bidang biomedis. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektivitas madu terhadap penurunan status oksidatif malondialdehyde plasma pada kondisi hyperglikemia.
Hubungan Asupan Serat dengan Kejadian Konstipasi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2020 Jihan Azzahra; Aryanti Bamahry; Ahmad Ardhani Pratama; Reny Purnamasari; Rasfayanah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i1.181

Abstract

Konstipasi merupakan keadaan seseorang mengalami susah buang air besar, salah satu penyebabnya adalah kurangnya serat yang dikonsumsi sesuai kebutuhan serat sehari-hari. Serat merupakan kandungan makanan yang yang paling banyak terdapat pada sayur dan buah. Berdasarkan kelarutannya, serat dapat dibagi menjadi serat makanan larut atau tidak larut. Serat larut dapat menarik air dan membentuk gel yang memperlambat pencernaan, tetapi tidak meningkatkan besar feses seperti kacang-kacangan, biji-bijian serta beberapa sayur dan buah, sedangkan serat tidak larut memiliki efek pencahar dan membuat feses jadi lunak, serta dapat membantu mencegah terjadinya konstipasi seperti gandum, kacang-kacangan dan beberapa sayuran (kembang kol, kentang dan kacang hijau). Tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara konsumsi serat dengan kejadian konstipasi pada mahasiswa Kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan studi potong lintang (cross-sectional) menggunakan kuesioner dan food recall dengan menggunakan yaitu nutri survey pada 72 responden di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan 2020, Analisis data menggunakan uji fisher. Terdapat subjek penelitian yang kurang mengkonsumsi serat dan mengalami konstipasi sebesar 41,2%, sedangkan subjek penelitian yang cukup mengkonsumsi serat dan mengalami konstipasi hanya sebesar 25%. Berdasarkan hasil uji fisher didapatkan nilai p = 0,004. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi serat dengan kejadian konstipasi pada mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan 2020
Hubungan Faktor-Faktor Risiko Dengan Hiperurisemia Pada Pasien Batu Saluran Kemih Di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2020-2022 Ega Fadila; Aryanti Bamahry; Ahmad Ardhani Pratama; Reeny Purnamasari; Rasfayanah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 5 (2023): Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i5.196

Abstract

Batu saluran kemih merupakan kasus yang paling sering diantara kasus urologi yang ada di Indonesia dan prevalensi 1-20% terjadi diberbagai negara di dunia. Batu yang terbentuk di saluran kemih akibat pengendapan dan kristalisasi. Salah satu penyebab dari kristalisasi yaitu hiperurisemia. Hiperurisemia atau tingginya kadar asam urat yang dipengaruhi beberapa faktor seperti genetik, usia, jenis kelamin, berat badan berlebih (obesitas), nutrisi dan obat-obatan. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional dengan metode total sampling. Data yang diperoleh dari data rekam medik pasien batu saluran kemih dan didapatkan 45 sampel. Penelitian ini didapatkan hasil yang signifikan antara hiperurisemia dengan umur (p = 0,050) dan tekanan darah (p = 0,050). Sedangkan hubungan hiperurisemia dengan jenis kelamin (p = 0,412) dan indeks massa tubuh (p = 0,527) didapatkan hasil yang tidak signifikan. Terdapat hubungan faktor-faktor risiko dengan hiperurisemia pada pasien batu saluran kemih yaitu umur dan tekanan darah di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2020-2022.
Karakteristik Penderita Hiperurisemia pada Pasien Hipertensi di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar Tahun 2019 Dinda Dwi Anggreni; Nurhikmawati; Irmayanti Haidir Bima; Andi Kartini Eka Yanti; Rasfayanah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 3 (2023): Maret
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i3.235

Abstract

Hipertensi adalah keadaan ketika tekanan darah di pembuluh darah meningkat secara kronis, yang terjadi akibat jantung bekerja lebih keras memompa darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh. World Health Organization (WHO) menyebutkan sekitar 972 juta orang atau 26,4% orang di seluruh dunia mengidap hipertensi, angka ini kemungkinan meningkat menjadi 29,2% pada tahun 2025. Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat di dalam darah, yang disebabkan karena peningkatan metabolisme asam urat, penurunan pengeluaran asam urat, atau gabungan dari keduanya. Peningkatan tekanan darah dikatakan memiliki korelasi positif terhadap peningkatan kadar asam urat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik penderita hiperurisemia pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar tahun 2019. Metode penelitian menggunakan desain penelitian deskriptif observasional dengan menggunakan rekam medik sebagai data penelitian. Pengambilan sampel dengan menggunakan metode total sampling. Terdapat 34 pasien hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi penelitian. Penderita hipertensi yang disertai hiperurisemia paling banyak ditemukan pada perempuan dengan distribusi pasien 22 orang (64,7%), kelompok usia lansia awal yaitu 46-55 tahun dengan distribusi pasien 14 orang (41,2%), indeks massa tubuh kategori obesitas I dengan distribusi pasien 15 orang (44,1%), pasien hipertensi stage II dengan distribusi pasien 30 orang (88,2%), dan disertai komorbiditas diabetes mellitus tipe 2 yaitu 11 orang (32,4%). Karakteristik penderita hiperurisemia pada pasien hipertensi di Rumah Sakit Ibnu Sina Kota Makassar Tahun 2019 sebagian besar adalah perempuan, berusia 46-55 tahun, indeks massa tubuh obesitas I, mengalami hipertensi stage II, dan disertai diabetes mellitus tipe 2.
Hubungan Obesitas Dengan Kadar Gula Darah Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Yaumil Khair; Asrini Safitri; Indah Lestari Daeng Kanang; Sho Latief; Rasfayanah
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 6 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i6.247

Abstract

Obesity is a global public health problem, contributing to increased morbidity and mortality. Obesity is a multifactorial disease that adversely affects many organ systems. The prevalence of obesity in Indonesia has shown an increasing trend, 10.5% since 2007, 14.8% in 2013, and 21.8% in 2018. This study aims to determine the relationship between obesity and elevated blood glucose levels among medical students of Muslim University of Indonesia in 2019. The type of study conducted was an observational analytical study with a cross-sectional research design. The total sampling method was used, and the population was the same as the sample, 49 people. Based on the Pearson correlation test, the obtained significance value is 0.252, this value > 0.05, which means there is no relationship between obesity and blood glucose level among medical students of Islamic Indonesian University in 2019. The correlation coefficient is 0.167, meaning that the closeness of the relationship between the obesity variable and blood glucose level at that time is 0.167 or falls under shallow criteria.