Luluk Asmawati
Teknologi Pembelajaran Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search
Journal : JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal

PENGEMBANGAN VIDEO KLIP LAGU SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Mohamad Jajuli; Sholeh Hidayat; Luluk Asmawati
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 6, No 1 (2019): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v6i1.7407

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi karena adanya permasalahan tentang pentingnya media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Namun yang terjadi di sekolah-sekolah khususnya SDN Kadumerak 1 adalah kurangnya media pembelajaran tersebut, sehingga pembelajaran cenderung hanya mengacu pada buku teks saja. Pengembangan video klip lagu sains ini perlu dilakukan mengingat belum adanya media pembelajaran serupa yang ada di sekolah-sekolah. Padahal dengan menggunakan media audiovisual seperti video klip lagu sains ini pembelajaran akan berjalan lebih menyenangkan, efektif, dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk video klip lagu sains yang layak sebagai media pembelajaran IPA untuk siswa kelas IV SDN Kadumerak 1 kecamatan karangtanjung. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (R&D). Prosedur Pengembangan ini mengadaptasi dari prosedur pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall dengan langkah-langkah yaitu: 1) penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, 2) perencanaan, 3) pengembangan desain produk, 4) uji coba lapangan awal, 5) revisi hasil uji coba lapangan awal, 6) uji coba lapangan utama, 7) revisi hasil uji coba lapangan utama, 8) uji coba lapangan operasional, 9) penyempurnaan produk akhir, dan 10) diseminasi dan implementasi. Subjek uji coba adalah siswa kelas IV SDIT Salsabila 3 Banguntapan. Subjek uji coba lapangan awal terdiri dari tiga siswa. Subjek uji coba lapangan utama terdiri dari sembilan siswa yang belum terlibat dalam uji coba lapangan awal, dan subjek uji coba lapangan operasional terdiri dari 32 siswa. Pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara, pedoman observasi, lembar penilaian produk video klip lagu sains, skala respon guru, dan skala respon siswa. Hasil penelitian ini berupa produk video klip lagu sains. Hasil penilaian ahli menunjukkan bahwa produk video klip lagu sains tersebut layak menurut ahli materi, ahli musik, dan ahli media dan masuk dalam kategori “sangat baik”. Menurut respon siswa terhadap penggunaannya, video klip lagu sains yang dikembangkan masuk kategori “sangat baik”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa video klip lagu sains yang dikembangkan tersebut layak digunakan di lapangan sebagai media pembelajaran IPA untuk siswa kelas IV MI/SD. Kata Kunci : video klip lagu sains, pembelajaran IPA Kata Kunci : video klip lagu sains, pembelajaran IPA
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT EXCEL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK TERHADAP HASIL BELAJAR Neneng Rachmawati; Sholeh Hidayat; Luluk Asmawati
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 4, No 2 (2017): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v4i2.7682

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan hasil belajar peserta didik antara peserta didik yang pembelajarannya menggunakan media Microsoft Excel dan media pencatatan akuntansi manual, (2) perbedaan hasil belajar peserta didik antara peserta didik yang memiliki kemandirian belajar tinggi dan peserta didik yang memiliki kemandirian belajar rendah, (3) pengaruh interaksi antara peserta didik yang menggunakan media Microsoft Excel dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar peserta didik, (4) perbedaan hasil belajar peserta didik antara yang menggunakan Microsoft Excel dan media pencatatan akuntansi manual peserta didik yang memiliki kemandirian tinggi, (5) perbedaan hasil belajar peserta didik antara yang menggunakan media Microsoft Excel dan media pencatatan akuntansi manual pada peserta didik yang memiliki kemandirian belajar rendah, (6) perbedaan hasil belajar peserta didik antara yang menggunakan media Microsoft Excel pada peserta didik yang memiliki kemandirian belajar tinggi dan kemandirian belajar rendah. 7. Perbedaan hasil belajar peserta didik antara yang menggunakan media pencatatan akuntasi manual pada peserta didik yang memiliki kemandirian belajar tinggi dan kemandirian belajar rendah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen dengan desain factorial 2x2. Jumlah sampel dari penelitian ini berjumlah 80 peserta didik yang diambil dari kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Rangkasbitung.Adapun waktu yang digunakan dalam penelitian ini pada bulan April 2017. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara peserta didik yang pembelajarannya menggunakan media micsrosoft excel dan media pencatatan akuntansi manual. (2)  terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara peserta didik yang memiliki kemandirian belajar tinggi dan peserta didik yang memiliki kemandirian belajar rendah. (3) terdapat pengaruh interaksi antara peserta didik yang menggunakan media microsoft excel dan kemandirian belajar terhadap hasil belajar peserta didik. (4) terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara yang menggunakan microsoft excel dan media pencatatan akuntansi manual peserta didik yang memiliki kemandirian tinggi. (5) terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara yang menggunakan media micsrosoft excel dan media pencatatan akuntansi manual pada peserta didik yang memiliki kemandirian belajar rendah. (6) terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara yang menggunakan media microsoft excel pada peserta didik yang memiliki kemandirian belajar tinggi dan kemandirian belajar rendah. (7) terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik antara yang menggunakan media pencatatan akuntasi manual pada peserta didik yang memiliki kemandirian belajar tinggi dan kemandirian belajar rendah. Kata kunci : micsrosoft excel, kemandirian belajar, akuntansi
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Diny Hendrawati; Luluk Asmawati; Chussaery Rusdi Syarif
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 1, No 2 (2014): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v1i2.7904

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dan berpikir kreatif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi pokok bahasan pencemaran air di kelas X SMAN 2 Pandeglang tahun pelajaran 2013-2014. Jumlah subjek penelitian adalah 40 siswa dengan teknik pengambilan sampel adalah Simple Random Sampling, metode penelitian yang digunakan adalah Quasi-Experiment, dengan rancangan desain faktorial 2x2. Analisis data hasil penelitian menggunakan ANAVA 2x2, diperoleh hasil sebagai berikut: 1) terdapat perbedaan rata-rata skor hasil belajar Biologi siswa yang belajar dengan model pembelajaran berasis masalah dan siswa yang belajar dengan model Think Pair and Share dengan nilai Fhitung = 7,16; 2) terdapat perbedaan rata-rata skor hasil belajar Biologi siswa antara berpikir kreatif tinggi dan rendah nilai Fhitung = 4,24; dan 3) terdapat interaksi antara model pembelajaran berbasis masalah dan berpikir kreatif secara bersama-sama berpengaruh terhadap hasil belajar nilai Fhitung = 89,62, dengan nilai Ftabel pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah 4,11. Berdasarkan analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran berbasis masalah dan berpikir kreatif terhadap hasil belajar Biologi siswa tentang pencemaran air di kelas X SMAN 2 Pandeglang. Kata-kata kunci: model pembelajaran berbasis masalah, berpikir kreatif, Biologi, pencemaran air
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA M Falah; Suherman Suherman; Luluk Asmawati
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 4, No 1 (2017): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v4i1.7673

Abstract

Dalam proses pembelajaran yang menyangkut materi, model pembelajaran, media alat peraga dan sebagainya harus juga mengalami perubahan kearah pembaharuan (inovasi). Dengan adanya inovasi tersebut di atas dituntut seorang guru untuk lebih kreatif dan inovatif, terutama dalam menentukan model dan metode yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan siswa terutama pembentukan kecakapan hidup (life skill) siswa yang berpijak pada lingkungan sekitarnya. Subjek penelitian adalah model pembelajaran kolaboratif dan objek penelitiannya adalah aktivitas dan hasil belajar.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B SMPN 1 Carenang, menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan jumlah 30 siswa. Peningkatan hasil belajar siswa menggunakan pedoman observasi dan hasil belajar menggunakan test. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa dengan menerapkan pembelajaran Kolaboratif dan kecerdasan intrapersonal dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk kegiatan belajar siswa perbandingan dari siklus I yaitu 39,96 dengan kategori kurang, siklus II 64,46 dengan kategori baik dan siklus III 78,04 dengan kategori baik. Sedangkan untuk hasil belajar perbandingan antara siklus I dengan rata-rata 37,33; siklus II dengan rata-rata 65,67; dan siklus III dengan rata-rata 72,33. Dari data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, tahapan pembelajaran kolaboratif yang diterapkan telah berhasil meningkatkan aktifitas belajar siswa. Hal ini dikarenakan, seluruh tahapan kegiatan pembelajaran sangat menekankan pada keterlibatan siswa dari awal sampai akhir pembelajaran. Disamping itu, guru memposisikan diri sebagai fasilitator  dan pendamping yang baik bagi aktifitas belajar siswa. Semoga Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi guru dan siswa dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PKn pada khususnya dan umumnya dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kata Kunci : Pembelajaran Kolaboratif, Kecerdasan Intrapersonal, Hasil Belajar, PKn.
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN MEMBACA NARRATIVE TEXT MENGGUNAKAN MEDIA FLASH DI SMA Nining Rosita; Sholeh Hidayat; Luluk Asmawati
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 6, No 1 (2019): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v6i1.7412

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tahapan pengembangan keterampilan membaca Narrative text, (2) kelayakan media flash yang dikembangkan, (3) efektivitas media flash yang dikembangkan dalam meningkatkan keterampilan membaca narrative text Bahasa Inggris di kelas X SMAN 8 Kota Serang.  Jenis penelitian ini adalah Research and Development (R & D) menggunakan model pengembangan ADDIE yang meliputi lima langkah pengembangan yaitu: (1) analisis, (2) desaian, (3) pengembangan, (4) implementasi dan (5) evaluasi. Instrumen yang digunakan untuk menilai kelayakan media pembelajaran berupa lembar validasi untuk ahli materi, ahli bahasa dan ahli media, sedangkan instrumen yang digunakan untuk mengetahui efektivitas media berupa lembar angket penilaian untuk peserta didik soal pre-test dan post-test.Hasil validasi ahli materi pada tahap 1 diperoleh skor rerata 3,82 atau 76,47%, pada tahap 2 diperoleh skor rerata 3,85 atau 77,06% dan dinyatakan valid. Hasil validasi ahli bahasa pada tahap 1 diperoleh skor rerata 3,58 atau 71,67%, pada tahap 2 diperoleh 3,92 atau 78,33% dan dinyatakan valid. Hasil validasi ahli media pada tahap 1 diperoleh skor rerata 3,70 atau 74%, pada tahap 2 diperoleh skor rerata 3,85 atau 77% dan dinyatakan valid. Hasil analisis skor rerata angket untuk peserta didik pada tahap 1 diperoleh skor 3,87 atau 77,43% dinyatakan “baik” dan pada tahap 2 diperoleh skor 3,93 atau 78,63% dinyatakan “baik”. Sedangkan berdasarkan hasil pre-test diketahu peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM sebanyak 14 siswa atau 14,18%, dan hasil post-test yang dilaksanakan setelah pembelajaran menggunakan media flash menunjukkan peningkatan banyaknya siswa yang telah mencapai ketuntasan KKM menjadi 27 siswa atau 79,41%. Sehingga dengan demikian media flash dinyatakan efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca narrative text Bahasa Inggris peserta didik kelas X SMAN 8 Kota Serang.Kata kunci :Pengembangan, Keterampilan Berbahasa Inggris, Media Flash 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN MINAT BELAJAR TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA SISWA SD Faturrohman Faturrohman; Chusaery Rusdi Syarif; Luluk Asmawati
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 3, No 2 (2016): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v3i2.7754

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Adanya pengaruh penggunaan model Pembelajaran based learning terhadap keterampilan siswa dalam membaca karangan narasi, (2) adanya pengaruh minat belajar terhadap keterampilan membaca karangan narasi, (3) adanya pengaruh interaksi antara model pembelajaran berbasis masalah dan minat belajar terhadap keterampilan siswa dalam membaca karangan narasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen.sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V A dan B SDN Ciputat semester genap tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 48 siswa. Rata-rata nilai pretest kelas eksperimen mengalami peningkatan pada saat posttest. Rata-rata nilai pretest sebesaR 49,58, mengalami peningkatan pada nilai posttest sebesar 22,85% menjadi 82,58. Rata-rata nilai gain yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 0,67 termasuk kedalam kategori sedang. Uji f menunjukkan bahwa f hitung> f tabel = 8,37301> 4,3009495, hal ini menyebutkan bahwa hipotesis diterima. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh antara model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan siswa dalam membaca karangan narasi kelas V SD Negeri Ciputat, Hipotesis yang kedua menunjukkan bahwa f hitung> f tabel = 7237,25277> 4,051749 sehingga nilai hitung F terletak di daerah penolakan H0. Artinya pernyataan menyebutkan Tidak terdapat pengaruh antara minat terhadap keterampilan membaca karangan narasi siswa ditolak, dan H1 diterima yaitu terdapat pengaruh antara minat terhadap keterampilan membaca karangan narasi siswa. Hipotesis yang ketiga menunjukkan bahwa f hitung> f tabel =  52,018> 5,12 sehingga nilai hitung F terletak didaerah penolakan H0. Artinya pernyataan menyebutkan Tidak terdapat pengaruh antara model pembelajaran berbasis masalah dan minat belajar siswa terhadap keterampilan membaca karangan narasi siswa ditolak, dan H1 diterima yaitu terdapat pengaruh antara model pembelajaran berbasis masalah dan minat belajar siswa terhadap keterampilan membaca karangan narasi siswa. Kata Kunci: Model Pembelajaran Berbasis Masalah, Minat Belajar, Karangan Narasi, Kelas 5 SD
METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Tuti sumandani; Yayat Ruhiat; Luluk Asmawati
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 3, No 2 (2016): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v3i2.7759

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing dan minat belajar terhadap Hasil belajar konsep cahaya siswa Kelas V SDN Sukaratu 1 Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang.Metode untuk mencapai tujuan tersebut menggunakan metode eksperimen, dengan desain faktorial 2 x 2. Penelitian dilakukan  pada siswa kelas V, jumlah sampel 40 siswa dalam dua kelompok yaitu kelompok kontrol menggunakan metode ekspositori dan kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Data dikumpulkan dengan tes Hasil belajar konsep.Analisis data menggunakan Anova dua jalur dan uji Tukey dengan taraf signifikan 0.05. Hasil belajar konsep cahaya dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi dari metode ekspositori.Hasil belajar konsep cahaya  pada kelompok peserta didik  minat belajar tinggi lebih tinggi dari kelompok peserta didik  minat belajar rendah. Terdapat pengaruh interaksi penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan minat belajar terhadap Hasil belajar konsep cahaya.Hasil belajar konsep cahaya yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing kelompok minat belajar tinggi lebih tinggi dari yang menggunakan metode ekspositori.Hasil belajar konsep cahaya yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing kelompok minat belajar rendah lebih rendah dari yang menggunakan metode ekspositori.Hasil belajar konsep cahaya yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing kelompok minat belajar tinggi lebih tinggi dari yang menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing kelompok minat belajar rendah.Hasil belajar konsep cahaya yang menggunakan metode ekspositori kelompok minat belajar tinggi lebih rendah dari yang menggunakan metode ekspositori kelompok minat belajar rendah. Hasil penelitian ini dapat dinyatakan bahwaapabila model pembelajaran inkuiri terbimbing dilakukan dengan memperhatikan minat belajar peserta didik akan mampu meningkatkan Hasil belajar konsep. Kata Kunci :Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Minat Belajar, Dan Hasil Belajar Konsep Cahaya
PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR Nenah Nenah; Sholeh Hidayat; Luluk Asmawati
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 5, No 1 (2018): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v5i1.7472

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran kontekstual dan berpikir kritis terhadap hasil belajar IPA Siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain grup faktorial 2x2. Penelitian ini dilakukan di SD  Islam Al-Husna Rangkasbitung Kabupaten Lebak. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VI A dan VI B, dengan 20 sampel pada kelas eksperimen dan 20 pada kelas kontrol, jadi sampel penelitian sebanyak 40 siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Hasil analisis pendekatan pembelajaran (Kontekstual dan berbasis masalah), didapatkan nilai Fhitung >Ftabel (20,429 > 4,013) dengan nilai Sig. (0,000) > 0,05, sehingga dapat di ambil kesimpulan terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kontekstual dan pembelajaran berbasis masalah. 2) Hasil analisis pengaruh interaksi didapatkan nilai Fhitung< Ftabel (1,470 < 4,013) dengan nilai Sig. (0,230) > 0,05, sehingga dapat di ambil kesimpulan tidak terdapat pengaruh interaksi pendekatan pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar IPA Siswa. 3) Hasil analisis pendekatan pembelajaran Kontekstual dan Berbasis masalah pada kemampuan berpikir kritis tinggi, didapatkan nilai Fhitung> Ftabel (16,431 > 4,013), dengan nilai Sig. (0,000) < 0,05, sehingga dapat di ambil kesimpulan terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kontekstual dan pembelajaran berbasis masalah untuk siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi. 4) Hasil analisis pembelajaran kontekstual dan pembelajaran berbasis masalah pada kemampuan berpikir kritis rendah, didapatkan nilai Fhitung> Ftabel (5,469 > 4,013), dengannilai Sig. (0,023) < 0,05, sehingga dapat di ambil kesimpulan terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran kontekstual dan pembelajaran berbasis masalah untuk siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah.Kata kunci: pembelajaran kontekstual, berpikirkritis, hasil belajar sains
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA MELALUI PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR BAHAN SISWA Rosita Rosita; Chussaery Rusdi Syarif; Luluk Asmawati
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 2, No 2 (2015): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v2i2.7862

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar Seni Budaya Keterampilan dan kreativitas siswa melalui pemanfaatan bahan sisa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Sukasari 4 Kota Tangerang. Lokasi penelitian ini adalah SDN Sukasari 4 Kelas 4 Kota Tangerang. Waktu penelitian dari tanggal 17 Oktober sampai 17 November 2013. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dalam penelitian ini penulis menemukan peningkatan kreativitas siswa siklus I 56,40 evaluasi kategori cukup, siklus II 63,28 (12,19%) kategori baik, siklus III 68,13  (7,66%) kategori baik. Kesimpulan : 1. Pemilihan sumber belajar bahan sisa harus aman bagi kesehatan siswa dengan kriteria : tidak mengandung toxin/racun, tidak berbau, tidak berubah warna, tidak berbahaya. 2. Sebelum pembelajaran SBK guru membuat RPP agar tujuan pembelajaran tercapai sebayak 6 pertemuan. 3. Pembelajaran SBK pada penelitian ini siklus I mengahasilkan produk seperti pengki, siklus II tempat tisu, siklus III anyaman alas piring. 4. Pemanfaatan sumber belajar bahan sisa dapat meningkatkan hasil belajar SBK dan kreativitas siswa di SDN Sukasari 4 Kota Tangerang. Kata Kunci: Hasil Belajar, Kreativitas, Pemanfaatan Sumber Belajar Bahan Sisa
PENGEMBANGAN MEDIA MEDIA KOMIK DIGITAL PADA PEMBELAJARAN PPKn DI SMA Ida Nurhayati; Sholeh Hidayat; Luluk Asmawati
JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran) : Edutech and Intructional Research Journal Vol 6, No 1 (2019): JTPPm (Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran)
Publisher : http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/JTPPm

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62870/jtppm.v6i1.7413

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) kelayakan model dan desain media komik digital, (2) efektivitas penggunaan media dalam meningkatkan motivasi peserta didik, (3) efektivitas penggunaan media dalam meningkatkan kreativitas peserta didik. Metode yang digunakan untuk mengetahui kelayakan produk yang dikembangkan melalui validasi ahli media, ahli Informasi dan Teknologi, ahli praktisi, dan uji coba produk, untuk mengetahui efektivitas media dalam meningkatkan motivasi dan kreativitas peserta didik melalui angket motivasi dan kreativitas yang diisi oleh peserta didik. Model pengembangan ADDIE yang digunakan terdiri dari lima langkah pengembangan yakni (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan, (4) implementasi dan (5) evaluasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah angket kuesioner skala 1 sampai 5 dengan analisis data deskriptif kuantitatif dan persentase. Hasil dari penelitian dan pengembagan ini berupa media pembelajaran PPKn berbentuk komik digital. Hasil pengujian kelayakan ahli media pembelajaran sebesar 3,73 dan 74,6 % dengan kategori layak, ahli informasi dan teknologi sebesar 3,81 dan 76,2%, ahli materi sebesar 3,89 dan 77,8% dengan kategori layak, dan uji coba lapangan sebesar 3,94 dan 78,7 % dengan kategori layak. Sehingga dengan demikian, komik digital yang dikembangkan dalam penelitian ini dinyatakan dalam kategori “layak”. Hasil pengujian motivasi peserta didik sebesar 3,92 dan 78,4% dengan kategori “baik”. Hasil pengujian kreativitas peserta didik sebesar 3,90 dan 78,0% dengan kategori “baik”. Sehingga produk yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran. Kata kunci : Pengembangan Media Pembelajaran, Komik Digital, Pembelajaran PPKn