Instrumen evaluasi harus mampu mengukur kemampuan literasi digital dari berbagai tingkatan. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tingkat kemampuan mahasiswa.Model penelitian dan pengembangan model 4D terdiri dari 4 tahapan, yaitu define, design, develop, dan disseminate. Pada artikel ini dibahas tahapan design (perancangan), yaitu uji keterbacaan instrumen evaluasi melalui persepsi mahasiswa dengan menggunakan angket meliputi (1) penggunaan bahasa (2) kejelasan Penyajian (3) Manfaat evaluasi melalui quzizz. Jenis data yang dihasilkan pada penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif.hasil penelitian yang melibatkan 20 responden untuk aspek bahasa keterbacaan literasi digital instrumen evaluasi pembelajaran menggunakan aplikasi quizizz sebesar 79% tergolong kriteria Baik. Aspek kejelasan untuk keterbacaan literasi digital pada evaluasi pembelajaran menggunakan aplikasi quizizz sebesar 96% tergolong kriteria sangat baik dan aspek kemanfaatan keterbacaan literasi digital pada evaluasi pembelajaran menggunakan aplikasi quizizz sebesar 89% tergolong kriteria sangat baik.Berdasarkan pengumpulan data penelitian terkait uji validasi angket keterbacaan literasi digital yang diperoleh dari 3 orang validator didapat instrumen keterbacaan literasi digital pada evaluasi pembelajaran menggunakan aplikasi quizizz untuk indikator aspek bahasa sebesar 88% dan Kemanfaatan 93% tergolong kriteria sangat valid sehingga instrumen sangat baik untuk digunakan. Aspek kejelasan untuk instrumen keterbacaan literasi digital pada evaluasi pembelajaran menggunakan aplikasi quizizz sebesar 83% tergolong kriteria valid sehingga instrument dapat digunakan namun perlu perbaikan minor terutama dalam indikator tampilan aplikasi yang dapat menarik motivasi mahasiswa.