Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Mestro

Pengaruh Waktu Tahan Pada Proses Carburizing Terhadap Sifat Mekanik Baja S 45 C Pada Pembuatan Prototype Poros Engkol Mukro Afrianto; M.Fajar Sidiq; Moh. Agus Sidik
Mestro: Jurnal Teknik Mesin dan Elektro Vol 2 No 01 (2020): Edisi Juni
Publisher : Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.31 KB) | DOI: 10.47685/mestro.v2i02.282

Abstract

This study aims to determine the effect of holding time on the carburizing process of s 45 c steel, especially on the properties of hardness, tensile strength and tensile strength after carburizing with carbon shell charcoal. The research methodology is that the material used is medium carbon steel which is used for the manufacture of the crankshaft. Where the S 45 C steel material is carburizing at a temperature of 9000 C after which a holding time is carried out for 15 minutes, 25 minutes, and 35 minutes then cooled (quenching) quickly through seawater media. Each uses 3 specimens. Furthermore, the process of hardness testing, tensile testing, and bending. The results of this study are the hardness of S 45 C steel in the carburizing process with shell charcoal carbon to a temperature of 900° and holding time for 35 minutes the average hardness is 504 HB, the highest increase is 159.80% from raw material, holding time for 15 minutes and 25 minutes the average hardness was 456 HB and 496 HB increased by 135.05% and 155.67% of the raw material. The magnitude of the tensile strength of S 45 C steel with the carburizing process and holding time for 15 minutes the average tensile strength is 1442.32 N/mm2, the highest increase is 109.74% from the raw material and the carburizing process at a holding time of 25 minutes the average tensile strength is 1392.85 N/mm2, for a holding time of 35 minutes the average tensile strength is 687.29 N/mm2, a decrease of -0.0523% from the raw material. The bending strength of S 45 C steel with carburizing process and holding time of 15 minutes, 25 minutes, and 35 minutes has an average bending strength of 65.85 N/mm2, 56.63 N/mm2, and 62.04 N/mm2 , all experienced a decrease from raw material by 19.97%, 31.18%, 24.60%.
Sistem Transfer Daya Dari Dua Jenis Mesin Yang Berbeda Soebyakto Soebyakto; Teuku Edward; Agus Wibowo; M. Agus Shidiq
Mestro Vol 4 No 03 (2023): Peran Energi Baru Terbarukan dan Robotik di Era Industri 4.0
Publisher : Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/mestro.v4i01.384

Abstract

Sistem pemindah tenaga gerak adalah suatu sistem penggabungan gerak dari komponen-komponen yang berfungsi meneruskan putaran, tenaga mesin dan atau tenaga motor listrik ke roda penggerak. Sistem transfer daya atau sistem powertrain adalah sistem transfer daya yang direkayasa yang memberikan tenaga penggerak untuk roda depan dan belakang. Sistem pemindah daya meliputi unit kopling, transmisi, poros baling-baling, final drive untuk menyalurkan gerak interaksi ke roda. Sistem ini mengumpulkan semua unit yang memiliki fungsi dan karakteristik berbeda untuk membentuk satu kesatuan dalam satu sistem transfer daya. Seperti unit kopling sebagai pemutus dan penghubung kecepatan dan tenaga, unit transmisi berperan memvariasikan kecepatan dan tenaga, unit poros baling-baling sebagai poros penghubung yang fleksibel, poros penggerak mentransmisikan putaran dan tenaga ke roda penggerak. Transmisi kendaraan merupakan unit pemindah daya yang berfungsi untuk memvariasikan putaran dan tenaga dari mesin ke unit pemindah daya selanjutnya. Pada penelitian ini mesin yang digunakan adalah mesin bensin yang diuji dengan motor dc 200 Watt dan motor listrik dc 250 Watt. Putaran dan variasi tenaga kedua mesin ini harus diatur sedemikian rupa agar transmisi sebagai pemindah tenaga dapat saling bergantian, tenaga gerak tersebut berasal dari mesin 1 motor listrik dc 200 W atau mesin 2 motor listrik dc 250 W. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan tenaga penggerak mesin 1 atau mesin 2 yang ditransmisikan melalui sistem pemindah tenaga dapat menghasilkan tenaga putaran dan roda yang mendekati sumber tenaga mesin utama.
Topologi Optimalisasi Dan Analisa Perancangan Lifting Hook Muhammad Hasan1; Irfan Santosa; Agus Wibowo; Ahmad Farid; M. Agus shidik; Hadi Wibowo
Mestro Vol 4 No 03 (2023): Peran Energi Baru Terbarukan dan Robotik di Era Industri 4.0
Publisher : Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/mestro.v4i01.389

Abstract

Pada penelitian ini, kait pengangkat telah didesain ulang dengan optimasi topologi dan telah dilakukan analisis kelelahan. Dengan metode berbasis kepadatan, dapat dicapai minimalisasi volume. Semua proses telah direalisasikan dengan bantuan metode elemen hingga yang diimplementasikan dalam perangkat lunak komersial. Model kait pengangkat standar telah digunakan dalam proses tersebut. Setelah pengoptimalan, kait pengangkat standar direnovasi dengan perangkat lunak Solidwork. Kemudian model baru dianalisis. Proses ini telah diulang untuk tiga model yang berbeda. Berdasarkan hasil yang diperoleh, pengoptimalan topologi yang dilakukan dalam ruang lingkup studi menunjukkan bahwa adalah mungkin untuk mendesain ulang kait pengangkat dengan bobot yang berkurang dan pada saat yang sama memenuhi sifat kekuatan yang dibutuhkan.