Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH KONSUMSI BUAH PISANG AMBON (Musa paradisiaca) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KIBANG BUDI JAYA KECAMATAN LAMBU KIBANG KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT Festy Ladyani Mustofa; Ade Maria Ulfa; Novita Putri; Ismalia Husna
Jurnal Medika Malahayati Vol 5, No 1 (2021): Volume 5 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.753 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v5i1.4119

Abstract

Penyakit hipetensi tidak mengenal usia dikarenakan masih kurannya pengetahuan dan pola hidup yang tidak sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi buah pisang terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental, dengan jumlah populasi dan sampel sebanyak 116 lansia yang terkena hipertensi. Dari beberapa diperoleh sampel sebanyak 30 sampel. Analisis data yang digunakan menggunakan Uji Paired Sample T Test. Tekanan darah sebelum mengkonsumsi pisang pada Lansia dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kibang Budi Jaya Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2020 rata-rata tekanan darah sistolik 147,33 mmHg, sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik adalah sebesar 93,33 mmHg. Tekanan darah sesudah mengkonsumsi pisang pada Lansia dengan Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kibang Budi Jaya Kecamatan Lambu Kibang Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2020 mengalami penurunan rata-rata tekanan darah sistolik 138,83 mmHg, sedangkan rata-rata tekanan darah diastolik 84,83 mmHg. Konsumsi buah pisang ambon mempunyai pengaruh yang signifikan untuk menurunkan tekanan darah pada lansia yang menderita hipertensi.
Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Covid-19 di Rawat Inap Rumah Sakit Imanuel Bandar Lampung Tahun 2020 Fevi Oktarina; Ade Maria Ulfa; Martianus Perangin angin
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v7i2.109

Abstract

COVID-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2), berdasarkan data yang didapatkan hasil kasus covid 19 jumlah pasien yang terjangkit penularan virus corona masih terus bertambah, dan berbagai jenis obat yang digunakan, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran terapi dan evaluasi penggunaan obat COVID-19, dirawat inap Rumah Sakit Imanuel periode oktober-desember2020.Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental, penelitian dilakukan secara observasional deskriptif, pengambilan data secara retrospektif dengan melihat data rekam medis. Usia pasien covid 19 yang paling banyak adalah rentang usia 36-45 tahun sebesar (40,90%), sedangkan untuk jenis kelamin laki-laki sebesar (52,27%) dan untuk perempuan sebesar (47,72). Obat COVID-19 yang digunakan pada pasien COVID-19 adalah golongan antibiotik, antivirus, antikoagulan, antikolesterol, vitamin, dan kortikosteroid. Untuk terapi menggunakan acetylsistein 200 mg sebesar (88,63%) dan untuk terapi azitromycin 500mg sebesar (77,27%), terapi obat yang banyak digunakan adalah kombinasi obat antibiotik azitromycin 500 mg dan antioksidan 200 mg sebanyak (4,54%),Rasionalitas penggunaan obat covid 19 berdasarkan Pedoman tata laksana COVID-19edisi 3 adalah 100% tepat diagnosis ; 100% tepat indikasi; 100% tepat obat; 100% tepat dosis; 100% tepat cara pemberian; 100% tepat interval waktu pemberia dan 100% tepat pasien, dengan nilai persentase kerasionalan penggunaan obat COVID-19 pada pasien COVID-19 adalah 100%.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SPRAY BAU KAKI EKSTRAK KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) DENGAN VARIASI Gelling agent TERHADAP BAKTERI Bacillus subtilis Ade Maria Ulfa; Nofita Nofita; Bangun Saras Sandi
JFL : Jurnal Farmasi Lampung Vol. 9 No. 1 (2020): JFL: Jurnal Farmasi Lampung
Publisher : Fakultas MIPA Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jfl.v9i1.327

Abstract

ABSTRACT Sweat is produced by the apocrine glands, if infected by bacteria that play a role in the decay process will certainly produce foot odor. Some of the bacteria that cause, including Staphylococcus epidermis, Corynebacterium acne and there is one bacterium that causes pungent foot odor that is Bacillus subtilis. Bacillus subtilis enzyme leucine dehydrogenase produced the highest, resulting in isovaleric acid foot odor. Lime peel (Citrus aurantifolia) has the potential to be developed for the antibacterial active ingredient of foot odor contained in tannins, alkaloids and flavonoids. Spray can be effective for inhibition of feet due to water fleas or bacterial infections. The purpose of this research is to test the inhibitory zone of the preparation of foot odor spray ethanol extract of lime peel (Citrus aurantifolia) with variations of gelling agent. Bacterial inhibition zone testing on extracts of lime peel spray preparations using the disc method. This test was carried out on spray with extract concentration of 0% extract base carbopol, 0% extract base HPMC, 0.2% extract base carbopol, 0.2% extract base HPMC, 0.4% extract base carbopol, 0.4% extract base HPMC and positive control with an average inhibition zone of 9,13 mm, 9,12 mm, 11,86 mm, 11,29 mm, 13,17 mm, 12,30 mm, 8,13 mm against the bacterium Bacillus subtilis. Antibacterial test results were analyzed using ONE WAY ANOVA, the results of statistical analysis on the preparation of lime peel extract showed a significant inhibition zone difference of 0.000 (P = <0.05) between all concentrations. Lime peel extract spray is effective in inhibiting the bacterium Bacillus subtilis. Key words: Sweat of foot odor, Lime skin (Citrus aurantifolia), Spray, bacteri Bacillus subtilis
Evaluation Of The Use Prophylaxis Antibiotic In Cesarean Section Patients In The Central Surgical Installation Rahayu Septia Ayuni; Ade Maria Ulfa; Annisa Primadiamanti
Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan INTEREST: Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 11 Number 1 Year 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37341/interest.v0i0.417

Abstract

Background: Caesarean section is the delivery through a surgical incision in the abdomen and uterus with various risks, such as Surgical Site Infection (SSI). This research aims to evaluate the use of prophylactic antibiotics and observe the outcome of prophylactic antibiotic therapy in cesarean section patients. Methods: This non-experimental research used descriptive methods and the data were obtained retrospectively from medical records. The data covered the type of antibiotic used, the dose used, the route of administration, and the time of administration. The results of the study were compared with the ASHP Therapeutic Guidline which is then measured using the percentage formula. Results: The results showed from the 54 patients, most of them aged 20-34 years (63.0%) with a gestational age of 37-42 weeks (96.2%), and length of treatment of 4 days (72.2%). There are 5 types of indications in the cesarean section patients and the highest case is the patients with a history of cesarean section. Conclusion: Based on research on the use of prophylactic antibiotics in cesarean section patients at the Pertamina Bintang Amin Hospital Surgical Center Lampung in 2019 – 2020, it has not met the ASHP Therapy Guidelines. Because of the four analyzes, only the dose, route of administration, and time of administration met 100% of the ASHP Therapeutic Guidelines. Meanwhile, the analysis of the types of prophylactic antibiotics does not comply with the ASHP Therapeutic Guidelines. The therapeutic showed a good outcome based on the patient's body temperature.
STUDI LITERATUR: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) TERHADAP INDEKS LEE DAN MASSA LEMAK ABDOMINAL PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK Hetti Rusmini; Dita Fitriani; Ade Maria Ulfa; Ricki Gustiawan
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 8, No 3 (2021): Volume 8 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v8i3.4617

Abstract

Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang tidak normal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan. Obesitas terjadi karena adanya peningkatan kolesterol plasma, Low-Density Lipoprotein (LDL), trigliserida dan penurunan kadar High Density Lipoprotein (HDL) atau kombinasi dari beberapa abnormalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) terhadap indeks Lee dan massa lemak abdominal tubuh tikus putih wistar yang diinduksi diet tinggi lemak. Metode dalam penelitian ini adalah melakukan telaah artikel sesuai dengan issue yang akan diteliti. Dilakukan sesuai dengan analisis PICOST yaitu population, intervention, comparison, output, studi dan times dari 328 jurnal terpilih 6 jurnal. Literature dari 6 jurnal terdapat 2 jurnal yang membahas tentang ekstrak daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) (34%), 6 jurnal membahas diet tinggi lemak (100%), 1 jurnal membahas indeks Lee (50%) dan 1 jurnal membahas massa lemak abdominal (50%). Pemberian ekstrak daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) berpengaruh terhadap indeks Lee dan massa lemak abdominal tikus putih yang diinduksi diet tinggi lemak.
PENETAPAN KADAR ALKALI BEBAS PADA SABUN CUCI KRIM YANG DIJUAL DI MINI MARKET SECARA ASIDIMETRI Puput Kusuma Dipaningrum; Ade Maria Ulfa; Sudewi Mukaromah Khoirunnisa
Jurnal Analis Farmasi Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.877 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v6i2.5956

Abstract

Laundry soap cream is one PKRT (Household Health) which is used to clean equipment and to wash clothes. The main constituent component of fat and soap is alkaline, where if there is excess base does not react with the excess fat there will be alkali-free. If in the soap containing alkali-free high, it can cause skin irritations such as rough skin, flushed, sometimes there are small spots of water and cause itching. Limit allowed in the free alkali soap cream by the Indonesian National Standard 06-2048-1990 ie a maximum of 0.1%. This study aims to determine the levels of free alkaline detergent contained in the cream is sold in the mini market of Bandar Lampung. The method used is acidimetry, where the principle is the determination of free alkaline by neutralizing acids and bases. In this study HCl titrant used is a strong base that is titrated by using a strong acid, an indicator used is phenolpthalien with stretch pH 8.2 to 9.6 and endpoint occurring from pink to white. From the results obtained with the sample five different brands the average level of alkali-free for sample A: 3.06% B: 2.86%, C: 1.08%, D: 0.40%, E: 1.11 %. Based on the research results obtained showed that the alkali-free in all samples of soap cream does not meet the requirements of the maximum levels of Indonesian National Standard 06-2048-1990 ie 0.1%.
RASIONALITAS PENGGUNAN OBAT ANTIDIABETES MELITUS TIPE II KOMPLIKASI HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN TAHUN 2020 Ade Maria Ulfa; Martianus Perangin Angin; Farikha Nur Azizah
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 3 (2022): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i3.5636

Abstract

Diabetes merupakan gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan hormon insulin secara absolut atau relative dan berlangsung menahun, bahkan seumur hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antidiabetes pada pasien diabetes melitus tipe II komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin yang ditinjau dari segi tepat dosis, tepat obat, tepat cara pemberian, tepat indikasi, tepat pasien, tepat diagnosis, tepat interval waktu pemberian dan waspada efek samping. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non-eksperimental, karena tidak memberikan perlakuan apapun pada subyek penelitiannya dan menggunakan data retrospektif yaitu lembar rekam medis pasien diabetes melitus tahun 2020. Data yang diperoleh sebanyak 30 rekam medis yang kemudian dibandingkan dengan literatur PERKENI (Perkumpulan Endokronologi Indonesia) pedoman penggelolaan dan pencegahan diabetes tipe II dewasa 2019. Rasionalitas penggunaan obat antidiabetes pada pasien diabetes melitus tipe II komplikasi hipertensi di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin tahun 2020 yang memenuhi kategori kerasionalan tepat indikasi, tepat dosis, tepat diagnosis, tepat indikasi, tepat pasien, tepat cara pemberian, tepat interval sebesar 100%. Golongan obat antidiabetes yang sering digunakan yaitu glimepiride sebanyak 4 kasus (12,12%), gliquidon sebanyak 9 kasus (27,27%), metformin sebanyak 19 kasus (57,57%), dan pioglitazone sebanyak 1 kasus (3,03%).
PENATALAKSANAAN PENGOBATAN IBU HAMIL DAN MENYUSUI PADA MASA PANDEMI COVID 19 DI POSYANDU MELATI II NATAR Ade Maria Ulfa; Annisa Primadiamanti; Rama Cahya Pranayudha; Nurul Huda; Ranti Mailinda Sari; Linda Safitri; Ratna Silvi Sundari
Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati (JPFM) Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpfm.v5i1.7253

Abstract

Kehamilan, persalinan dan menyusui merupakan proses fisiologi yang perlu dipersiapkan oleh wanita. Selama kehamilan dan menyusui, seorang ibu dapat mengalami berbagai keluhan atau gangguan kesehatan yang membutuhkan obat. Banyak ibu hamil menggunakan obat dan suplemen pada periode organogenesis sedang berlangsung sehingga risiko terjadi cacat janin lebih besar. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi terkait obat – obatan yang digunakan oleh ibu hamil dan menyusui di masa pandemi COVID-19. Jumlah responden sebanyak 34 responden   dengan 15 responden ibu hamil dan 19 responden ibu menyusui. Teknik pengumpulan data diambil dari pengisian kuesioner oleh responden sebelum dan sesudah diberikan edukasi. Berdasarkan  hasil pengolahan data didapatkan  meningkatnya pengetahuan responden di Posyandu Melati II, Natar tentang penatalaksanaan obat bagi ibu hamil dan menyusui yaitu sebelum diberikan edukasi sebesar 80,93 % dan setelah diberikan edukasi terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 99,06% sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemberian edukasi dalam bentuk penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan responden terhadap penatalaksanaan pengobatan bagi ibu hamil dan menyusui pada masa pandemi COVID-19 di Posyandu Melati II, Natar
Efektivitas Ekstrak Etil Asetat Daun Pepaya (Carica papaya L.) Sebagai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti Dina Ayu Melita; Vida Elsyana; Ade Maria Ulfa
Indonesian Journal of Biological Pharmacy Vol 2, No 3 (2022): IJBP (Desember)
Publisher : Department of Biological Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijbp.v2i3.42396

Abstract

Daun pepaya memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, tanin, fenolik, saponin, flavonoid dan steroid yang berpotensi sebagai larvasida alami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi ektrak etil asetat daun pepaya (Carica papaya L.) sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti dan bagaimana toksisitasnya. Penelitian ini menggunakan 7 kelompok perlakuan dengan konsentrasi ekstrak etil asetat daun pepaya (Carica papaya L.) 1%; 2%; 3%; 4%; 5%; Temephos 1% sebagai kontrol positif dan akuades sebagai kontrol negatif yang tiap kelompok berisi 25 larva Aedes aegypti instar III dan IV dengan 4 kali pengulangan. Data yang didapat kemudian dianalisis dengan uji One Way ANOVA, uji Post Hoc LSD (Least Significance Different), dan uji probit. Hasil uji Post Hoc LSD efektivitas ekstrak daun pepaya pada konsentrasi 3%; 4%; dan 5% tidak memiliki perbedaan yang signifikan (P>0,05) dengan kontrol positif (Temephos 1%). Hasil analisis probit didapat nilai LC50 sebesar 2,09% sehingga dapat dikatakan bahwa ekstrak etil asetat daun pepaya (Carica papaya L.) mempunyai efektivitas sebagai larvasida dan memiliki sifat beracun dalam membunuh larva Aedes aegypti.
PENYULUHAN PENGGUNAAN DAUN KELOR (Moringa oleifera) SEBAGAI OBAT TRADISIONAL PENAMBAH DARAH Erika Indah Safitri; Ade Maria Ulfa; Bella Suci Fitriani; Elvina Sudiyati; Fadhila Hasana Syahrul; Fadila Isti Kumalasari; Ria Desta Putri
Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati (JPFM) Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpfm.v5i2.8276

Abstract

Kelurahan Srengsem merupakan salah satu daerah di Lampung Selatan yang belum memiliki fasilitas kesehatan yang cukup memadai sehingga dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan dan sumber daya alam dengan memanfaatkan tanaman lokal sebagai obat, salah satunya kelor. Daun kelor mengandung beberapa senyawa aktif salah satunya zat besi yang terkandung cukup besar yang berpotensi sebagai penambah darah. Kegiatan ini dilakukan dengan metode observatif partisipatif kepada masyarakat khususnya ibu hamil dan menyusui. Penyampaian informasi manfaat daun kelor sebagai penambah darah dilakukan secaraterpusat dengan peserta sebanyak 84 orang. Parameter keberhasilan kegiatan ini diukur dari tingkat pengetahuan peserta melalui kuesioner pretest dan postest, kemudian dianalisis secara statistik untuk mengetahui peningkatan yang signifikan terhadap respon jawaban benar oleh peserta kegiatan. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dari respon jawaban benar sebesar 28% menjadi 84%, sedangkan respon jawaban salah mengalami penurunan sebesar 72% menjadi 16%. Data tersebut menjadi acuan keberhasilan kegiatan pengabdian masyarakat di Kelurahan Srengsem untuk selanjutnya dapat dikembangkan menjadi pelatihan pembuatan sediaan dari daun kelor.