Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Identifikasi Komoditas Hortikultura Basis dalam Perspektif Pertanian Berkelanjutan di Kabupaten Kolaka, Indonesia Muh. Obi Kasmin; Helviani Helviani; Nursalam Nursalam
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.905 KB) | DOI: 10.37637/ab.v6i1.1043

Abstract

Usahatani hortikultura khususnya buah-buahan di Indonesia selama ini hanya dipandang sebagai usaha sampingan yang ditanam di pekarangan dengan luas areal sempit dan penerapan teknik budidaya serta penanganan pasca panen yang masih sederhana. Disisi lain permintaan pasar terhadap buah baik dari pasar lokal maupun pasar ekspor menghendaki mutu tertentu, ukuran seragam dan suplai pasokan buah yang berkesinambungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komoditas hortikultura basis saat ini maupun secara berkelanjutan. Kajian ini menggunakan data time series tahun 2017 – 2021. Penentuan komoditas basis menggunakan metode Location Quotient (LQ) dan Dynamic Location Quotient (DLQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditi hortikultura yang menjadi basis saat ini dan masih akan menjadi komoditas basis di masa yang akan datang adalah duku dan durian dengan nilai LQ dan DLQ lebih dari 1. Sedangkan komoditas cabai rawit, terung, tomat, kacang panjang, kangkung, jeruk siam, pisang dan mangga, meskipun belum menjadi komoditas basis, memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi komoditas basis berdasarkan nilai DLQ yang lebih dari 1.
PENYULUHAN STRATEGI PEMASARAN BERAS ORGANIK DI DESA LAMEDAI KECAMATAN TANGGETADA KABUPATEN KOLAKA Doddy Ismunandar Bahari; Masitah Masitah; Helviani Helviani; Nursalam Nursalam; Yuli Purbaningsih; Hasbiadi Hasbiadi; Campina Illa Prihantini; Syahri Wahyuni; Dewi Dewi
Batara Wisnu : Indonesian Journal of Community Services Vol. 3 No. 2 (2023): Batara Wisnu | Mei - Agustus 2023
Publisher : Gapenas Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53363/bw.v3i2.192

Abstract

Organic rice has good business opportunities to develop as consumers will get health benefits while producers will get better profits through higher selling prices. The marketing strategy that can be implemented in the marketing of organic rice is to use advances in information technology to promote organic rice, inform about the advantages and benefits of organic rice and obtain market information by using social media and other digital media. Apart from setting up a marketing strategy, it is also necessary to analyze internal factors and external factors. The internal marketing factors are the product mix to be marketed, the price mix, the promotion mix and the sales outlet mix. While the external factors that need to be analyzed are economic force, social, cultural, demographic and environmental forces, political, governmental and legal forces, as well as technological forces
Rice Marketing Channels Nurhalisa Nurhalisa; Helviani Helviani; Masitah Masitah; Nursalam Nursalam; Bustang Bustang
Agribusiness Journal Vol 6, No 1 (2023): Agribusiness Journal
Publisher : UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.164 KB) | DOI: 10.31327/aj.v6i1.1837

Abstract

Puudongi Village is one of the villages which is a rice production center in Tanggetada District, Kolaka Regency. The marketing problems faced by farmers in marketing their rice yields are due to the lack of information about the price level of rice in the market. So that the price of rice at the farm level is easily manipulated by marketers. This study aims to determine the rice marketing channel in Puudongi village, Polinggona sub-district, to find out the size of the price share received by farmers (farmer share) from rice marketing activities in Puudongi village, Polinggona sub-district, to find out how much the rice marketing margin is in Puudongi village, Polinggona sub-district and to determine the efficiency of rice marketing channels in the village of Puudongi, Polinggona District. Based on the results of marketing channel research, there are two marketing channels. For farmer share (the share of prices received by farmers) shows that marketing channel II with farmer's share (FS) is 95.2%, marketing channel I is with farmer's share (FS) 88.3%. Paddy marketing margin in channel I is IDR 500/kg while channel II is IDR 200/kg.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA KOPRA PUTIH DI KECAMATAN TOARI KABUPATEN KOLAKA Tira Umami; Masitah Masitah; Nursalam Nursalam
WIRATANI Vol 6, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/wiratani.v6i1.111

Abstract

Development Model of Sago Agroindustry Small and Medium Enterprises (SMEs) In Southeast Sulawesi Province: Income and Strategy Analysis Yuli Purbaningsih; Nursalam; Campina Illa Prihantini; Hasbiadi; Ahmad Tarmizi Abd Karim; Andri Estining Sejati
HABITAT Vol. 34 No. 1 (2023): April
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.habitat.2023.034.1.6

Abstract

Sago plants are the main staple food in Southeast Sulawesi. Sago plants have various economic value for bioethanol, roofs, and carbohydrates. Community managed sago plantations by using an agro-industrial model. Although, sago processing has long been developed, but the community is still living in a low socio-economic condition. The allocation of sago agro-industry production factors is still not optimal, resulting in a fluctuative production, quality and productivity. This study analyzed the income of the sago agroindustry and formulated a strategy for the sago agroindustry development. The study was conducted in Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province. Sampling in this study was carried out by purposive sampling and total sampling. The analytical methods used include income analysis to analyze the income of the sago agroindustry, SWOT analysis to formulate strategies for the development of the sago agroindustry. The results showed that the income level of Konawe Regency’s sago agroindustry in a monthly sago processing was Rp. 14,205,770. The analysis results of sago agroindustry development strategy in Konawe Regency obtain five core strategies, focusing on packaging and labeling, production and marketing, training in seedling and management of the sago agroindustry, land conversion policy and sago price policy, and the sago agroindustry partnership program.
Analisis Saluran Pemasaran Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis) Di Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka Ita Purnama Sari; Hasbiadi Hasbiadi; Nursalam
Jurnal Bisnis dan Manajemen (JURBISMAN) Vol. 1 No. 1 (2023): Jurnal Bisnis dan Manajemen (JURBISMAN)
Publisher : Penerbit dan Percetakan CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jurbisman.v1i1.78

Abstract

Salah satu daerah penghasil ikan cakalang (katsuwonus pelamis) yang ada di Kabupaten Kolaka terletak di Kecamatan Tanggetada. Permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar nelayan Di Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka adalah semakin banyak lembaga pemasaran maka harga yang diterima para nelayan menjadi rendah sedangkan para konsumen harus membayar dengan harga yang cukup mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran ikan cakalang dan margin pemasaran ikan cakalang di Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka, dimulai dari bulan Oktober sampai November 2022. Responden dalam penelitian ini adalah nelayan, pedagang pengecer, dan konsumen yang berada di Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka. Metode yang digunakan yaitu  metode studi kasus (case study) nelayan sebanyak 14 orang, pedagang pengecer 13 orang, dan konsumen 30 orang. Metode penarikan sampel dilakukan dengan metode sensus, karena yang menjadi sampel adalah seluruh jumlah dari populasi. Hasil penelitian diperoleh (1) Saluran pemasaran ikan cakalang Di Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka terdapat 3 pola yaitu saluran tingkat nol, saluran tingkat I dan saluran tingkat II. (2) Margin pemasaran pada saluran tingkat I pada pengecer yang mengambil langsung pada nelayan sebesar Rp.7.000/Kg dengan biaya pemasaran sebesar Rp.390/Kg, saluran tingkat II pada pengepul sebesar Rp.2.000/Kg dengan biaya pemasaran sebesar Rp.800/Kg, sedangkan pengecer yang mengambil pada pedagang pengepul sebesar Rp.5.000/Kg dengan biaya pemasaran sebesar Rp.151/kg. (3) Efisiensi saluran pemasaran pada saluran tingkat nol sebesar Rp.131/kg dengan tingkat efisien 0,73% < 5%, saluran pemasaran tingkat I sebesar Rp.390/kg dengan tingkat efisien 1,6% < 5% dan biaya pemasaran pada saluran tingkat II sebesar Rp.951/Kg dengan tingkat efisien 3,8% < 5% dalam hal ini biaya pemasaran pada saluran tingkat II lebih besar dari pada  biaya pemasaran tingkat I dan tingkat nol. Hal ini di karenakan semakin panjang saluran pemasaran, maka semakin besar biaya pemasaran pada saluran pemasaran dan semakin tidak efisienlah saluran pemasaran tersebut. (4) Nilai Farmer’s share pada saluran tingkat I dengan pedagang  pengecer Ikan  Cakalang  sebesar 72% dan nilai Farmer’s  share pada saluran tingkat II dengan pedagang pengepul sebesar 90% sedangkan nilai Farmer’s share saluran tingkat II  dengan  pedagang  pengecer sebesar 80%.  
THE DECISION MAKING FOR RICE CONSUMER PURCHASE THE DECISION-MAKING BY THE CUSTOMER IN PURCHASING OF RICE Yuli Purbaningsih; Helviani Helviani; Nursalam Nursalam; Hasbiadi Hasbiadi; Masitah Masitah; A. Mardiana
International Journal of Multidisciplinary Research and Literature Vol. 2 No. 5 (2023): INTERNATIONAL JOURNAL OF MULTIDISCIPLINARY RESEARCH AND LITERATURE
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/ijomral.v2i5.146

Abstract

Especially for rice consumers, the demand for rice is based on a need, desire and ability. In addition to having a decision-making process for buying rice, introducing the need for information seeking, evaluating alternatives, purchasing process and post-purchase behavior. The aim of this study is to determine the post-purchase evaluation results of rice for the first purpose and second purpose to determine the purchasing decision-making process for rice consumers in Lamedai Village, Tanggetada District, Kolaka Regency. The data analysis method used is descriptive using the Engel Model or the EKB Model (Engel, Kollat, Blackwell). The results showed that consumers' rice purchasing decision process consists of five stages: need recognition, information seeking, evaluation of alternatives, purchasing decisions and post-purchase evaluation
Peningkatan Kapasitas Para Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Melalui Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang di Kota Kendari Yuli Purbaningsih; Helviani Helviani; Hasbiadi Hasbiadi; Nursalam Nursalam; Masitah Masitah; Muhamad Oby Kasmin; Dody Ismunandar Bahari; Aan Wilhan Juliatmaja; Muhtar Amin
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/japamul.v3i2.601

Abstract

UMKM adalah usaha produkstif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Berbagai potensi dan peluang pengembangan usaha yang didukung dengan tersedianya sumberdaya alam serta potensi peluang pasar, salah satunya yaitu limbah cangkang kerang yang belum dimanfaatkan. Limbah tersebut merupakan salah satu yang menjadi permasalahan, yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, khususnya di daerah Kota Kendari. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyrakat ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pelaku usaha (UMKM) yang menjadi target dari kegiatan ini, dalam hal pemanfaatan limbah cangkang kerang menjadi produk yang bernilai tambah. Kegiatan ini dilakukan dengan metode pemaparan materi secara langsung oleh narasumber dan dilanjutkan dengan diskusi dan praktek langsung. Hasil dari kegiatan ini yaitu para pelaku usaha UMKM telah mengetahui dan mampu mengolah limbah cangkang kerang menjadi sebuah produk yang mempunyai nilai jual. Tujuan kegiatan ini telah tercapai yakni meningkatnya pengetahuan dan keterampilan mitra (para pelaku usaha UMKM), dan peningkatan produktivitas UMKM dalam rangka peningkatan pendapatan serta memiliki daya saing.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENGOLAH PANGAN LOKAL SAGU MELALUI PENINGKATAN PRODUKSI, HIGIENITAS DAN PEMASARAN DI KELURAHAN WOITOMBO KECAMATAN MOWEWE KABUPATEN KOLAKA TIMUR Nursalam; Helviani; Agusriyadin; Ansharullah; Azhar Bafadal; Tamrin; Annisah Amaliah; Taswin; Aminah Sagista; Fikram; Sain
Jurnal Abditani Vol. 6 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v6i2.291

Abstract

Potensi tanaman sagu yang belum dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat, karena keterbatasan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi. Permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok Sumaku Ndabeta terletak pada bidang produksi dan bidang pemasaran, sedangkan permasalahan yang dialami oleh Kelompok Dasawisma terletak pada bidang manajemen dan pendidikan terkait ilmu pengetahun untuk memanfaatkan potensi pangan lokasl sagu yang memiliki peluang usaha. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menerapkan hasil-hasil riset dari tim pendamping dan tim pelaksana, yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan pemanfaatan potensi sumberdaya alam sagu tersebut. Hasil riset yang akan diterapkan kepada mitra sasaran pertama adalah hasil rekayasa teknologi berupa rumah produksi sagu skala kecil, mesin penggiling dan pemeras sagu, pembuatan sumur bor dan penyediaan wadah sebagai sumber air yang digunakan dalam proses pengolahan sagu secara higienis, dan ilmpu pengetahuan terkait pemasaran. Hasil riset yang akan diterapkan kepada mitra sasaran kedua adalah teknologi inovasi diversifikasi produk yaitu pembuatan biskuit sagu, dan ilmu pengetahuan terkait strategi pemasaran. Solusi terhadap permasalahan mitra yang diberikan dengan pendekatan holistik berbasis riset multidisplin yaitu dengan melakukan pelatihan dan bimbingan teknis. Hasil dari kegiatan ini yaitu terjadinya peningkatan produktivitas dan pendapatan kelompok masyarakat yang telah produktif dan menjadikan kelompok masyarakat yang non produktif menjadi produktif, khususnya dari sisi ekonomi.
Rice Marketing Channels Nurhalisa Nurhalisa; Helviani Helviani; Masitah Masitah; Nursalam Nursalam; Bustang Bustang
Agribusiness Journal Vol 6, No 1 (2023): Agribusiness Journal
Publisher : UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/aj.v6i1.1837

Abstract

Puudongi Village is one of the villages which is a rice production center in Tanggetada District, Kolaka Regency. The marketing problems faced by farmers in marketing their rice yields are due to the lack of information about the price level of rice in the market. So that the price of rice at the farm level is easily manipulated by marketers. This study aims to determine the rice marketing channel in Puudongi village, Polinggona sub-district, to find out the size of the price share received by farmers (farmer share) from rice marketing activities in Puudongi village, Polinggona sub-district, to find out how much the rice marketing margin is in Puudongi village, Polinggona sub-district and to determine the efficiency of rice marketing channels in the village of Puudongi, Polinggona District. Based on the results of marketing channel research, there are two marketing channels. For farmer share (the share of prices received by farmers) shows that marketing channel II with farmer's share (FS) is 95.2%, marketing channel I is with farmer's share (FS) 88.3%. Paddy marketing margin in channel I is IDR 500/kg while channel II is IDR 200/kg.