Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan

Personal Characters Management : Caring Spiritualitas Increased Nursing Practice Implementation in Aji Muhammad Parikesit Hospital Tenggarong Kutai Kartanegara Anik Puji Rahayu; Ika Fikriah; Sholichin Sholichin; Ediyar Miharja; Iwan Samsugito
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 3, No 1 (2020): JKPBK Juni 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.094 KB) | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v3i1.3462

Abstract

Background It is important for nurses to recognize and integrate the dimensions of body, mind, and spirit in their daily clinical practice (Dossey, 2005). If the client's needs are not met in one of the dimensions that can cause health and welfare problems. 94% of patients visiting hospitals in the US believe that spiritual health is as important as physical health. The need to get the attention that understanding caring alone is not enough to make a nurse can provide good service. Based on Maslow's theory that a person will do his work in accordance with the level of his needs. Understanding of a nurse who is at the level 5 stage of self-actualization, actually only wants to provide satisfaction for the achievement of personal self-actualization. If only the understanding of the concept of nurses was already at level 6. The importance of changing the mindset of nurses with the concept of caring spirituality so that nurses are fully aware of the deepest heart to get true blessing and happiness when nurses care for patients and afterward. Result The survey results from the 6-month in-house training process were able to increase the caring spirituality of nurses, which in turn was able to increase the application of services in nursing in hospitals. AM Parikesit Tenggarong. Furthermore, it is expected that nurses must increase their knowledge and understand the true concept of caring spirituality and be able to apply it in providing nursing care services to patients.Keywords: caring, spiritualis, nursing practice,
The Correlation between Internet Addiction and Anxiety Level among Medical Students at Medicine Study Program of Medicine Faculty, Mulawarman University Meilinda Meilinda; Jaya Mualimin; Ika Fikriah
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 5, No 1 (2022): JKPBK Juni 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v5i1.7447

Abstract

AbstrakLatar Belakang : Pengguna internet yang terus bertambah berpotensi mendatangkan permasalahan baru bagi penggunanya yaitu suatu fenomena yang disebut adiksi internet. Adiksi internet adalah penggunaan internet yang berlebihan dan bisa berdampak negatif pada kondisi psikologi seseorang salah satunya berupa kecemasan. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara adiksi internet dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional. Subjek pada penelitian ini sebanyak 83 orang dipilih dengan metode stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah  Internet Addiction test (IAT) dan Beck Anxiety Inventory (BAI) disebarkan melalui google form. 83 responden yang terdiri dari 28 mahasiswa laki-laki dan 55 mahasiswa perempuan. Hasil : Didapatkan hasil 15 (18,1%) responden tidak mengalami adiksi internet, 49 (72,1%) responden mengalami adiksi internet tingkat ringan, 18 (26,5%) mengalami adiksi internet tingkat sedang, dan 1 (1,5%) mengalami adiksi internet tingkat berat. Sedangkan untuk kecemasan sebanyak 33 (39,8%) responden tidak mengalami kecemasan, 38 (76%) kecemasan ringan, 11 (22%) kecemasan sedang, dan 1 (2%) kecemasan berat. Hasil analisis bivariat dengan uji Chi Square tidak terdapat hubungan antara adiksi internet dengan tingkat kecemasan pada mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman (p value > 0,005; p=  0,077).Kata Kunci: adiksi internet, kecemasan, mahasiswa AbstractBackground: A growing number of internet users may potentially raise a problem called a phenomenon of internet addiction. Internet addiction is generally defined as excessive internet use and gives negative effects on people’s psychological condition, one of which is anxiety. Research Objectives: To know the correlation between internet addiction and anxiety level among medical students at Medicine Study Program of Medicine Faculty, Mulawarman University. Methods: This was an analytical observational research with cross-sectional design. There were 83 research subjects consisting of 28 male and 55 female students selected using stratified random sampling method. Two instruments, Internet Addiction test (IAT) and Beck Anxiety Inventory (BAI), were distributed through Google Form. Result: The findings revealed that 15 (19.1%) respondents experienced the absence of internet addiction, 49 (72,1%) respondents experienced low level of internet addiction, 8 (26,5%) respondents experienced moderate level of internet addiction, and 1 (1.5%) student experienced severe level of internet addiction. In addition, students’ anxiety levels among students were 33 (39,8%) respondents with zero anxiety level, 38 (76%) respondents with low anxiety level, 11 (22%) respondents with moderate anxiety level, and 1 (2%) student with high anxiety level. The result of bivariate analysis using Chi Square test showed that there was no correlation between internet addiction and anxiety level among medical students at Medicine Study Program of Medicine Faculty, Mulawarman University (p value > 0,005; p=  0,077).Keywords: Internet addiction, anxiety, student
Feasibility Study of Relocation Gunung Rampah Public Health Center Rahmat Bakhtiar; Mayusef Sukmana; Ika Fikriah; Ediyar Miharja; Krispinus Duma
Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan Vol 6, No 1 (2023): JKPBK Juni 2023
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/j.kes.pasmi.kal.v6i1.9924

Abstract

Pendahuluan: Pendirian atau relokasi puskesmas membutuhkan kajian kelayakan dalam perencanaan. Kajian tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan Studi Kelayakan (Feasibility Study). Studi kelayakan adalah Hasil Analisis dan Penjelasan Kelayakan dari segala aspek yang menjadi dasar dalam relokasi lahan Puskesmas Gunung Rampah, terkait dengan penentuan Rencana Kerja Pelayanan Kesehatan Puskesmas. Tujuan penelitian ini adalah melakukan studi kelayakan keberadaan bangunan puskesmas yang ada dan analisis relokasi Puskesmas Gunung Rampah. Metode: Metode yang digunakan adalah Deskriptif  analitik melalui pendekatan studi kelayakan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui metode observasi lokasi, focus discussion group dan pengambilan data skunder dilakukan melalui penelusuran dokumen. Analisis dilakukan dengan membandingkan hasil pengumpulan data dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 tahun 2019 melalui analisis situasi sekarang dan analisis situasi tempat relokasi puskesmas. Hasil: Analisis situasi sekarang pada bangunan puskesmas yang ada sebagai berikut: Tata ruang bangunan meliputi: tata ruang dan  desain adalah tidak sesuai.  Persyaratan komponen bangunan adalah tidak sesuai. Persyaratan prasarana meliputi : sistem ventilasi adalah sesuai,  pencahayaan tidak sesuai, sistem sanitasi tidak sesuai. Keberadaan bangunan puskesmas Gunung Rampah yang ada sekarang tidak memungkinkan untuk dikembangkan di masa depan untuk mengantisipasi perkembangan penduduk dan kemajuan pembangunan. Masyarakat menilai bangunan puskesmas diperlukan perbaikan atau relokasi tempat dan bangunan. Lahan relokasi yang memenuhi persayaratan adalah 2 (dua) lahan tanah. Kesimpulan: Keberadaan bangunan puskesmas Gunung Rampah yang ada sekarang tidak memungkinkan untuk dikembangkan di masa depan untuk mengantisipasi perkembangan penduduk dan kemajuan pembangunan. Terdapat  2 (dua) lahan tanah yang memungkinkan untuk pengembangan puskesmas Gunung Rampah. Kata kunci: kelayakan, relokasi  puskesmas