Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KESULITAN METAKOGNISI DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMP N 1 LAWE BULAN ACEH TENGGARA Nurvita Nurvita; Bornok Sinaga; Mukhtar Mukhtar
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 1 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i1.22951

Abstract

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan bagaimana tingkat kemampuan metakognisi dan koneksi matematis siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, bagaimana proses jawaban pemecahan masalah metakognisi dan koneksi matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan bagaimana kesulitan siswa memecahkan masalah metakognisi dan koneksi matematis siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lawe Bulan berjumlah 38 orang. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dilakukan analisis data terhadap hasil penelitian berdasarkan prosedur penelitian kualitatif menggunakan. Tingkat kemampuan metakognisi dari 38 orang siswa dengan kemampuan metakognisi siswa ‘sangat rendah’ sebanyak 13%, kemampuan ‘rendah’ sebanyak 37%, kemampuan ‘sedang’ sebanyak 18% dan kemampuan ‘tinggi’ sebanyak 32%. Tingkat kemampuan koneksi matematis siswa dari 38 orang dengan kemampuan ‘sangat rendah’ sebanyak 16%, kemampuan ‘rendah’ sebanyak 39%, kemampuan ‘sedang’ sebanyak 29% dan kemampuan ‘tinggi’ sebanyak 16%.Setelah proses jawaban siswa dideskripsikan maka disimpulkan pada proses jawaban metakognisi dan koneksi matematis siswa berkaitan dengan objek matematika dan berkenaan dengan proses jawaban pemecahan masalah metakognisi dan koneksi matematis tidak terjadi pertentangan dengan kesepakatan yang telah ada dalam matematika baik fakta, konsep, prinsip maupun prosedur. Analisis kesulitan metakognisi dan koneksi matematis siswa dalam penelitian ini adalah pada analisis kesulitan metakognisi siswa, siswa tidak dapat menuliskan apa yang diketahui pada permasalahan, siswa juga tidak dapat menerapkan informasi yang diperoleh dalam konsep yang telah dipikirkannya. Pada analisis kesulitan koneksi matematis siswa, siswa tidak dapat menghubungkan informasi dalam soal dengan materi sebelumnya dengan benar, siswa dapat menghubungan materi bangun ruang sisi datar dengan materi pelajaran fisika tetapi belum benar, siswa tidak dapat menghubungan materi bangun ruang sisi datar dengan materi pelajaran fisika tetapi belum benar dan siswa tidak mampu  menghubungkan  masalah kehidupan nyata pada soal  bangun sisi datar.Kata Kunci: Analisis Kesulitan Metakognisi, Koneksi Matematis Siswa, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.
PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG Pertiwi Puji Lestari; Ani Minarni; Bornok Sinaga
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 2 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i3.22968

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika antara siswa yang diberi model pembelajaran TPS dengan siswa yang diberi pembelajaran langsung, (2) Untuk mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang diberi model pembelajaran TPS dengan siswa yang diberi pembelajaran langsung, (3) Untuk mengetahui proses penyelesaian jawaban yang dibuat siswa dalam menyelesaikan masalah pada masing-masing pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Asuhan Jaya Medan T.A.2015/2016. Dari seluruh siswa kelas VIII dipilih siswa sebanyak dua kelas sebagai sampel. Kelas eksperimen -1 diberi perlakuan model pembelajaran Think Pair Share dan kelas eksperimen-2 diberi perlakuan pembelajaran langsung. Analisis deskriftif ditujukan untuk mendeskripsikan proses penyelesaian jawaban siswa. Analisis inferensial data dilakukan dengan analisis kovarians (ANNACOVA). Hasil penelitian menunujukkan bahwa: (1) Kemampuan pemecahan masalah yang diberi model pembelajaran Think Pair Share lebih baik dari pembelajaran langsung. (2) Kemampuan komunikasi matematis siswa yang diberi model pembelajaran Think Pair Share lebih baik dari model pembelajaran langsung. (3) Proses penyelesaian jawaban siswa dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share lebih baik dari model pembelajaran langsung.Kata Kunci: Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS), Kemampuan Pemecahan Masalah,  Kemampuan Komunikasi Matematis
Meta Analisis Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Rizka Nurlina Damanik; Bornok Sinaga; E. Elvis Napitupulu
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 14, No 2 (2021): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v14i2.32365

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk menganalisis besar pengaruh (effect size) dari ragam model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa; (2) Untuk menganalisis model pembelajaran yang dikatakan terbaik untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa; (3) Untuk menganalisis metaanalisis pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Penelitian ini menggunakan studi-studi yang telah ada mengenai pengaruh model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode metaanalisis sebagai suatu teknik untuk menggabungkan beberapa hasil penelitian eksperimen. Berdasarkan hasil analisis dari 16 studi, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa: (1)Besar pengaruh ragam model pembelajaran terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa tergolong kuat dengan besar 0.455; (2) Studi yang memiliki effect size tertinggi ialah penelitian yang menerapkan Model Project Based Learning dengan nilai effect size sebesar 0.875; (3) Metaanalisis dari 16 studi heterogen dengan besar (Q=50.929; p<0.001) serta tidak terdapat bias publikasi pada studi metaanalisis yang dilakukan dengan nilai p-value ≥ 0.05 pada tes Regression Test for Funnel Plot Asymmetry. Kata Kunci: Metaanalisis, model pembelajaran, kemampuan berpikir kreatif matematis.
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA SMPN 2 PERCUT SEI TUAN Pratiwi Bernadetta P.; Mukhtar Mukhtar; Bornok Sinaga
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 1 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i1.22952

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui (1) Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa, (2) Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa, (3) Apakah model pembelajaran berbasis masalah memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa, (4) Apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMPN2 Percut Sei Tuan dan sampel diambil menggunakan metode random sampling dengan kelas VII-3 sebagai kelas eksperimen 1, kelas VII-4 sebagai kelas eksperimen 2 dan kelas VII-5 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan terdiri dari: (1) Angket motivasi belajar siswa, dan (2) tes kemampuan berpikir kreatif. Analisis data dilakukan dengan ANAVA dua jalur. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa, (2) Terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa, (3) Model pembelajaran berbasis masalah memberikan pengaruh yang lebih baik daripada model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa, (4) Terdapat interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa.Kata kunci: Kemampuan berpikir kreatif, Model pembelajaran berbasis masalah, model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, motivasi belajar siswa.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERDASARKAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI 1 GUNUNG MALELA HAL. 11-31 Christa Voni Roulin Sinaga; Bornok Sinaga; Asmin Asmin
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 9, No 2 (2016): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v10i1.8684

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah : (1) mendeskripsikan tingkat kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran berbasis masalah; (2) mendeskripsikan  aktivitas aktif siswa selama proses pembelajaran dalam pembelajaran berbasis masalah dan (3) mendeskripsikan respon siswa terhadap komponen dalam proses pembelajaran berbasis masalah. Jenis penelitian ini adalah  pengembangan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP N 1 Gunung Malela, dan sampelnya dipilih secara acak yaitu VII-3 dan VII-4 yang masing- masing berjumlah 32 orang. Instrumen yang digunakan terdiri dari tes komunikasi matematik siswa yang berbentuk uraian. Instrumen tersebut dinyatakan telah memenuhi syarat validasi serta memiliki koefisien realibilitas pre-tes dan pos-tes 0,81 dan 0,62. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat ketercapaian kemampuan komunikasi matematis siswa dalam pembelajaran berbasis masalah yaitu secara klasikal sebesar 87,50% sedangkan peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa pada ujicoba I yaitu 2,73 meningkat menjadi 3,05 pada ujicoba II. Aspek kemampuan komunikasi matematis yang paling tinggi peningkatannya adalah pada aspek menggambar; (2) aktivitas aktif siswa selama proses pembelajaran dalam pembelajaran berbasis masalah sudah berada pada kriteria batasan keefektifan pembelajaran; dan (3) respon siswa terhadap komponen dalam proses pembelajaran berbasis masalah sudah menunjukkan respon yang positip.Peneliti menyarankan agar pembelajaran berbasis masalah menjadi alternatif bagi guru dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.
ANALISIS KESULITAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA PADA PENERAPAN MODEL PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) Diana Sister; Edi Syahputra; Bornok Sinaga
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 11, No 1 (2018): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v11i1.22882

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa pada penerapan model problem based learning. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Swasta Al – Hikmah Medan. Objek penelitian ini adalah tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa pada penerapan model problem based learning dari 32 orang siswa dengan kemampuan berpikir kreatif ‘sangat rendah’ sebanyak 13%, kemampuan berpikir kreatif ‘rendah’ sebanyak 6%, kemampuan berpikir kreatif ‘sedang’ sebanyak 44%, kemampuan berpikir kreatif ‘tinggi’ sebanyak 5%, dan kemampuan berpikir kreatif ‘sangat tinggi’ sebanyak 3%.Kata Kunci: Analisis, Berpikir Kreatif, Problem Based Learning
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH BERBASIS MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Diah Ari Saputri; Hasratuddin Siregar; Bornok Sinaga
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 2 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i1.23719

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menemukan media pembelajaran macromedia flash yang berkualitas yang dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis dan kemandirian belajar siswa; 2) Menganalisis media pembelajaran yang dapat meningkatkan penalaran matematis siswa sehingga siswa mudah memahaminya dalam proses pembelajaran; 3) Menganalisis media pembelajaran yang dapat meningkatkan kemandirian belajar pada proses pembelajaran; 4) Menganalisis perbedaan penalaran matematis dan kemandirian belajar siswa antara menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan dengan tidak menggunakan media. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan, dengan model pengembangan 4-D berpusat untuk mengembangkan media pembelajaran matematika pada materi barisan dan deret dan uji eksperimen menggunakan analisis statistik uji-t bertujuan untuk melihat perbedaan antara sampel yang diajar mengunakan media yang dikembangkan dengan menggunakan media lain. Berdasarkan hasil uji coba I praktikalitas oleh para ahli memenuhi kriteria cukup praktis 79,7% dan hasil efektivitas belum memenuhi kriteria ketuntasan maka dilanjutkan oleh uji coba II dengan hasil memenuhi kriteria praktis 85,2% dan hasil efektivitas telah memenuhi kriteria ketuntasan. Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis discovery learning memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Uji keterlaksanaan dari penerapan media pembelajaran praktis dan efektif serta dapat meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa serta hasil analisis data angket kemandirian belajar siswa pada uji coba I dan uji coba II menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa meningkat lebih baik. Dari hasil analisis terdapat uji perbedaan penalaran matematis dan kemandirian belajar siswa antara menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan dengan tanpa menggunakan media.Kata Kunci: Pengembangan Media Pembelajaran, Model 4-D, Model Discovery Learning, Penalaran Matematis Siswa, Kemandirian Belajar Siswa.
ANALISIS KUALITATIF KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN KREATIVITAS BERPIKIR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW Ratu N. Perangin-angin; Bornok Sinaga; Edi Syahputra
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 12, No 1 (2019): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v12i1.22953

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) mengetahui kemampuan metakognisi siswa dengan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw, 2) mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, 3) mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam pemecahan masalah metakognisi, 4) mengetahui kesulitan yang dialami siswa dalam berpikir kreatif matematis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Perangkat pembelajaran yang disiapkan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar aktivitas siswa (LAS) untuk dua pertemuan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa: (1) Tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis dari 38 orang siswa dengan kemampuan berpikir kreatif ‘sangat rendah’ sebanyak 6 siswa (15,79%), kategori ‘rendah’ sebanyak 19 siswa (50,00%), kategori ‘sedang’ sebanyak 7 siswa (18,42%), kategori ‘tinggi’ sebanyak 4 siswa (10,53%), dan kategori ‘sangat tinggi’ sebanyak 2 siswa (5,26%). (2) Tingkat kemampuan metakognisi dari 38 orang siswa dengan kemampuan metakognisi kategori ‘sangat rendah’ sebanyak 5 siswa (13,16%), kategori ‘rendah’ sebanyak 27 siswa (71,05%), kategori ‘sedang’ sebanyak 4 siswa (10,53%), kategori ‘tinggi’ sebanyak 2 siswa (5,26%), dan kategori ‘sangat tinggi’ tidak ada. (3) kesulitan bermetakognisi yang dialami siswa ditinjau berdasarkan kesulitan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. (4) Kesulitan berpikir kreatif yang dialami siswa ditinjau berdasarkan pemenuhan indikator flexibility, fluency, originality dan elaboration.Kata Kunci: Berpikir Kreatif Matematis, Metakognisi, Model Kooperatif Jigsaw
ANALISIS KEMAMPUAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA DI SMP NEGERI 4 BENDAHARA ACEH TAMIANG Nurdiana Fahmi; Bornok Sinaga; Wamington Rajagukguk
PARADIKMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Vol 13, No 2 (2020): PARADIKMA JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA
Publisher : Study Program of Mathematics Education of Unimed Postgraduate Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/paradikma.v13i3.23713

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: 1) kemampuan metakognitif siswa dalam menyelesaikan masalah, 2) jenis-jenis kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika, 3) proses jawaban siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk menganalisis kemampuan metakognitif siswa dalam menyelesaikan masalah matematika dengan pembelajaran berbasis masalah. subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 4 Bendahara Aceh Tamiang. Subjek yang dikenai wawancara mendalam terdiri dari 4 kategori yaitu : satu orang siswa dengan kemampuan tinggi, satu orang siswa dengan kemampuan sedang, satu orang siswa dengan kemampuan rendah dan satu orang siswa dengan banyak kesalahan. Data diperoleh dari tes yang diberikan dalam bentuk essay dan wawancara yang mendalam. Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan metakognitif siswa dalam menyelesaikan masalah matematika pada pembelajaran berbasis masalah pada materi penerapan konsep operasi hitung bilangan bulat dan pecahan dalam menyelesaikan masalah sehari-hari.berdasarkan analisis data diperoleh bahwa : 1) Siswa dengan kemampuan penyelesaian masalah tinggi memiliki tingkat kemampuan metakognitif Strategic Use, siswa dengan kemampuan sedang  memilikitingkat metakognitif Aware Use, dan siswa dengan kemampuan rendah memiliki kemampuan metakognitif Tacit Use. 2) jenis kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan kesulitan fakta, konsep, prinsip dan prosedur.Kata Kunci: Analisis, Kemampuan Metakognitif, Pemecahan Masalah, Problem Based Learning
Development Of Module Based On Malay Culture As A Learning Resource Students In Tanjung Pura City Rizki Nurjehan; Bornok Sinaga
JURNAL BUNGA RAMPAI USIA EMAS Vol 3, No 2: Desember 2017
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbrue.v3i2.9299

Abstract

The research is a development research with the aim to produce a product in the form of Malay Culture based module as a valid and effective learning resource. This research is done through development stage which refers to Thiagarajan, Semmel and Semmel development design that is 4-D design (four D models). The findings of the research are: 1) the developed module product meets the criteria of good / valid; 2) the effectiveness of the module is summarized based on: (i) Student learning completeness classically in the first test of 79.41% and in the second test of 82.35%, (ii) the achievement of the student's active activity and the ideal time on trial I and trial II is ideal; iii) students' positive responses to module product development on trial I of 92.65% and 95.92% in second try, and (iv) teacher management in learning on trial I and II is good.