cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. pangkajene kepulauan,
Sulawesi selatan
INDONESIA
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika
ISSN : 25496700     EISSN : 25496719     DOI : -
Core Subject : Education,
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Maret dan September dengan proses peer-review dan open access. Memiliki p-ISSN: 2549-6700 dan e-ISSN:2549-6719 , diterbitkan oleh Program Studi pendidikan matematika STKIP Andi Mattappa Pangkep. HISTOGRAM Berisi tulisan/artikel hasil pemikiran dan hasil penelitian yang ditulis oleh pakar, pendidik, ilmuan, praktisi dan pengkaji dalam disiplin ilmu pendidikan matematika terutama pada pengembangan model pembelajaran dan pengembangan perangkat serta istrument pembelajaran matematika
Arjuna Subject : -
Articles 290 Documents
BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL GALASIN, APAKAH BISA? Arina Rahmadani; Rusydi Ananda
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2023): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v7i1.2546

Abstract

Kebudayaan yang dihubungkan dengan matematika dapat dijadikan sumber pembelajaran matematika, salah satunya yaitu permainan tradisional galasin. Dengan permainan ini, dapat mengurangi persepsi buruk siswa terhadap matematika. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan unsur matematika dengan memfokuskan aspek fundamental matematis yang terdapat dalam permainan tradisional galasin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model Spradley (etnografi), dilaksanakan di SMP Gusti Wijaya dan di Desa Sunggal Kanan, Medan Sunggal pada bulan Desember 2022. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawanca, dan observasi. Penelitian ini memberikan hasil bahwa belajar matematika bisa dilakukan dengan permainan galasin, dan dipertegas oleh aspek fundamental matematis yaitu (1) Terdapat aspek counting yakni operasi bilangan (penjumlahan dan pembagian); (2) terdapat aspek measuring meliputi ukuran luas dan keliling arena bermain; (3) terdapat aspek designing pada aktivitas kekongruenan dalam menentukan bentuk dan ukuran setiap kotak; (4) terdapat aspek locating meliputi transformasi geometri yakni translasi dan refleksi, serta hubungan antar garis; (5) aspek playing meliputi strategi, aturan, dan bentuk pelanggaran dalam permainan; (6) aspek explaining meliputi filosofi, fungsi, dan manfaat.
ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA TIPE HOTS BERBASIS LANGKAH POLYA Charomah Sri Setianing Rahayu; Sri Sutarni
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2023): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v7i1.2655

Abstract

This study was aimed at finding two objectives, there were the description of student difficulties in solving HOTS type math problems based on polya steps and the factors that caused students difficulties in solving polya step-based HOTS math problems. This study experienced by high school students in class X in Klaten Regency. This study was descriptive research with a qualitative approach. The subjects of this study were 24 class X high school students in Klaten Regency. This study used observation data collection techniques, written tests, interviews, and documentation. The results showed that difficulty to understand the problem (5.47%), difficulty to plans (12.80%), difficulty to implement the plan (27.13%), and difficulty to check again (54.59%). The factors of high school students' difficulties in solving HOTS type math problems based on polya steps came from internal factors and external factors. The internal factors were low students' interest in mathematics, low students' motivation, and bad students' attitudes in dealing with math problems. The external factors were experience solving HOTS questions, inattention of family environment and unpleasant of home situation, the school environment, such as inadequate facilities, and the community environment that drain student times.
PROFIL KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR Syamsul Arifin; Yayan Eryk Setiawan; Surya Sari Faradiba
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2023): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v6i2.2430

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil kemampuan koneksi matematika siswa dalam menyelesaikan soal aplikasi kalkulus ditinjau dari gaya belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitian yakni siswa kelas XI di salah satu Madrasah Aliyah Kabupaten Pasuruan sebanyak tiga siswa. Pemilihan subjek penelitian berdasarkan masing-masing gaya belajar. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa hasil angket tentang gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Hasil tes siswa dalam menyelesaiakan soal aplikasi kalkulus Dan hasil wawancara. Dengan demikian instrument penelitian ini terdiri dari angket untuk mengukur gaya belajar siswa dan soal tes yang terdiri dari satu soal tentang aplikasi kalkulus serta pedoman wawancara. Analisis hasil angket untuk mengetahui kategori gaya belajar siswa. Analisis hasil tes untuk mengetahui profil kemampuan koneksi matematis siswa berdasarkan indikator-indikator koneksi matematis, sedangkan analisis hasil wawancara untuk mengetahui permasalahan siswa dalam menyelesaikan soal aplikasi kalkulus. Hasil penelitian menunjukkan siswa dengan gaya belajar visual telah memenuhi semua indikator koneksi matematis siswa dan mampu membuktikan kebenaran jawabannya. Kemudian dengan gaya belajar auditori mampu telah memenuhi semua indikator koneksi matematis siswa.  Sedangkan dengan gaya belajar kinestetik hanya memenuhi dua indikator koneksi matematis siswa. Oleh sebab itu diharapkan pembelajaran di kelas dapat mencakup siswa yang memiliki gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik agar kemampuan koneksi matematis siswa dapat tercapai oleh semua siswa dengan gaya belajar yang berbeda.
Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading And Composition Dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika Siswa Egry Lisyendri; Rusydi Ananda
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2023): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v7i1.2592

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah karena adanya suatu kondisi dimana belum adanya implementasi kemampuan literasi matematika pada siswa, dimana siswa cenderung kesulitan dalam mengidentifikasi atau menetapkan permasalahan, strategi penyelesaian, dan operasi hitung yang akan digunakan pada soal berbentuk cerita kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dalam meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa kelas VIII MTsPN 4 Medan. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, jenis eksperimen dengan desain Post-test Only Control Design. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah tes kemampuan literasi matematika siswa berupa soal uraian. Uji normalitas, homogenitas, dan pengujian hipotesis dengan uji-t adalah digunakan sebagai bagian dari pendekatan analisis data penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil sig. (2-tailed), dimana hasilnya 0,000 yakni < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat keefektifan yang signifikan pada model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dalam meningkatkan kemampuan literasi matematika siswa.
ANALISIS BERPIKIR PROBABILISTIK SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL HOTS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF Amalia Shofi Kurniawati; Nining Setyaningsih
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2023): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v7i1.2640

Abstract

The probabilistic thinking of junior high school students in Indonesia seems to be still low. It is a concern in education, especially in mathematics learning, solving HOTS  problems in  Algebraic material.   The study aims to analyze students'  probabilistic thinking ability in solving HOTS  questions regarding field-independent and field-dependent cognitive learning styles. The study's methodology consisted of a combination of descriptive techniques and qualitative approaches. Students in the first semester of the 2022-2023 school year at SMP Negeri 1 Polokarto, where the research was conducted, participated in the study. There are a total of four topics, two of which are suited to the Field Independent learning style and two to the Field Dependent method. Students with Field Independent cognitive learning styles were shown to have the requisite level 2 probabilistic thinking capacity, which indicates an ability to communicate. The answer to the question is based on its quantitative ability. Meanwhile,  the achievement of probabilistic thinking ability from students with a  Field Dependent type learning style, namely the ability to think probabilistic at the personal level   (level 1), means that students still require guidance from the teacher so that they can answer the questions appropriately. 
DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET BASED ON CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING soffi widyanesti priwantoro; Citra Permata Sari; Syariful Fahmi; Widayati widayati
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2023): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v7i1.2615

Abstract

The students had difficulty in understanding comparative material in mathematics subject, especially its application in everyday life. In addition, there was no Contextual Teaching and Learning-Based Student Worksheet (LKPD) on comparative material. This research belonged to a development research that aimed to produce and determine the feasibility of Student Worksheet (LKPD) with CTL approach on comparative material. This research used Research and Development (R&D) method based on ADDIE model consisting of five phases: Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The subjects of this research were material experts, media experts and students of SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta. Data collection instruments of this research were interview and questionnaire. The validation results by material experts obtained an average score of 139 with good criteria, while the validation results by media experts obtained an average score of 172 with very good criteria. Based on the results of student responses, it was obtained an average score of 61.32 with good criteria. Therefore, it can be concluded that the Contextual Teaching and Learning-Based Student Worksheet on comparative material was feasible to use.
PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA Pathuddin Pathuddin; Alfisyahra Alfisyahra; Desti Desti; Evie Awuy
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2023): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v7i1.2574

Abstract

Student problem solving needs to be analyzed so that the teacher can know how students solve problems on math problems. This study aims to obtain a description of the problem-solving analysis of grade VIII students of SMP Negeri 1 Tomini who have high, medium, and low mathematical abilities in solving pythagorean theorem problems. This type of research is qualitative research. The subjects of this study were 3 students taken from 24 class VIII students of SMP Negeri 1 Tomini in the even semester of 2021/2022. The results of this study show that subjects with high mathematical ability can solve well the four steps or indicators of problem solving namely (Understanding the problem, drawing up a plan, implementing a plan and re-examining). A moderately mathematics capable subject can complete 2 steps or indicators of problem solving, i.e. (Understanding the problem, and checking back).  On the second and third indicators the subject is not able to solve the problem. Subjects with low mathematical ability can only complete the first stage which is to understand the problem.
LEVEL KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS Puan Nagari Damai Purnomo; Nida Sri Utami
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2023): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v7i1.2644

Abstract

Literasi matematika digambarkan oleh PISA sebagai kapasitas seseorang untuk merumuskan, menerapkan, dan menginterpretasikan matematika dalam berbagai situasi. Indonesia menduduki peringkat 61 dari negara-negara yang berpartisipasi dalam jajak pendapat pada tahun 2015, sedangkan pada tahun 2018 menduduki peringkat 70. Literasi matematika dan kecerdasan logis matematis saling berkaitan, siswa yang memiliki kecerdasan logis matematis akan mampu memahami masalah, memeriksa perhitungan, dan menggunakan penalaran dan abstraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematika siswa dalam hal tingkat kecerdasan logis matematis saat mereka menjawab soal PISA. Sebanyak 31 siswa dari kelas IX di SMP Negeri 1 Ngemplak menjadi subjek dalam penelitian ini, yang menggunakan metodologi kualitatif deskriptif. Seluruh data penelitian berasal dari wawancara siswa dan hasil tes kecerdasan logis matematis. Berdasarkan hasil penelitian, siswa dengan tingkat kecerdasan logis matematis tinggi mampu memenuhi persyaratan literasi matematis pada level 1 sampai 5, namun pada level 5 subjek masih mampu merumuskan dan mendeskripsikan hasil pekerjaannya, meskipun hasil akhirnya tidak tepat. Siswa dengan tingkat kecerdasan logis matematis sedang dan rendah mampu memenuhi indikator literasi matematis pada level 1 dan 3. Sedangkan pada level 2, 4 keduanya mampu memenuhi sebagian indikator literasi matematis serta pada level 5, dan 6 keduanya tidak mampu memenuhi seluruh indikator literasi matematis.
KESALAHAN SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SPLDV Anisa Kharimatul Fatonah; Sri Rejeki
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2023): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v7i1.2575

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi SPLDV berdasarkan perbedaan gender dengan teori Newman. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Siswa kelas VIII di sebuah SMP di Surakarta tahun ajaran 2022/2023 menjadi subjek dalam penelitian ini. Analisis secara mendalam dilakukan pada tiga siswa laki-laki dan tiga siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dalam tiga tahap yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data, siswa laki-laki lebih banyak melakukan kesalahan daripada siswa perempuan. Mayoritas siswa laki-laki melakukan kesalahan keterampilan proses dan penulisan jawaban dengan rata-rata persentase sebesar 44,44% dan 47,22%, sedangkan mayoritas siswa perempuan melakukan kesalahan keterampilan proses dan penulisan jawaban dengan rata-rata persentase masing-masing sebesar 25%. Pada siswa laki-laki, kesalahan keterampilan proses dilakukan dalam bentuk ketidaksempurnaan dalam melakukan tahapan operasi hitung hingga selesai. Sementara itu, siswa perempuan tidak dapat melakukan komputasi secara menyeluruh. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat membantu guru mengetahui kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita dan menjadi acuan pemilihan metode pembelajaran yang tepat.
ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL PERPANGKATAN DAN BENTUK AKAR PADA SISWA KELAS X MAN SERDANG BEDAGAI Mara Samin Lubis
HISTOGRAM: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 7, No 1 (2023): Histogram
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/histogram.v7i1.2741

Abstract

Penelitian ini mengkaji kesalahan yang dilakukan oleh Kelas X MAN Serdang Bedagai dalam menyelesaikan masalah matematika dengan eksponensial dan akar. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X.1 MAN Serdang Bedagai tahun pelajaran 2022/2023. Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Bahan penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi hasil belajar siswa menurut nilai dan bentuk akar. Berdasarkan penelitian yang diterima, diketahui bahwa siswa masih banyak melakukan kesalahan saat menyelesaikan soal. Kesalahan terbanyak adalah kesalahan prosedur 25,52%, kesalahan konseptual 18,23% dan kesalahan perhitungan 11,97%. Kesalahan terjadi karena siswa tidak memahami materi, sibuk, dan tidak peduli saat memecahkan masalah. Solusi yang dapat dilakukan adalah membiasakan siswa untuk memecahkan masalah yang berbeda.