cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Metodik Didaktik
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 126 Documents
PENELITIAN FOKLOR PERMAINAN RAKYAT SUNDA DI KAMPUNG CIKONDANG JAWA BARAT DAN INTERNALISASI NILAI DIDAKTISNYA DI SEKOLAH DASAR Nurmahanani, Indah
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 12, No 2 (2017): Metodik Didaktik Januari 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v12i2.7682

Abstract

Penelitian foklor tentang jenis permainan rakyat dan alat permainan rakyat khususnya di kampung Cikondang Jawa Barat dilakukan dengan cara studi lapangan dengan melakukan pengamatan dan wawancara kepada anak-anak dan masyarakat Cikondang. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat mengidentifikasi jenis permainan di sekolah, di rumah, dan di lingkungan masyarakat yang masih dilestarikan saat ini. Permainan-permainan tersebut memiliki alat permainan yang sederhana, dan bersifat tradisional walaupun ada permainan yang alatnya terbuat dari mainan plastik. Selain itu, terdapat jenis-jenis permainan tersebut yang disertai dengan kakawihan (nyanyian). Revitalisasi permainan rakyat dapat dilakukan dalam pendidikan dengan transformasi nilai-nilai didaktis pada permainan rakyat sebagai olahraga tradisional. Transformasi nilai-nilai didaktis dalam permainan rakyat sebagai upaya untuk mencapai tujuan pendidikan. Nilai didaktis dalam permainan rakyat yaitu: (a) membentuk perilaku sikap jujur, taat aturan, berkerjasama, riang/gembira, saling melindungi, mandiri; (b) memiliki keterampilan ketangkasan, kewaspadaan; (c) mengembangkan berpikir analogi, dan melatih kecerdasan linguistik (berbahasa); (d) mengembangkan kecerdasan interpersonal. Transformasi/internalisasi nilai-nilai didaktis permainan rakyat dapat dilakukan melalui: (a) menggunakan salah satu jenis pemiainan rakyat sebagai bahan ajar atau metode pembelajaran untuk rnengembangkan aspek kebahasaan; (b) menggunakan salah satu jenis permainan rakyat untuk membangkitkan semangat siswa di dalam pembelajaran. Dapat digunakan di dalam kegiatan awal pembelajaran, inti, atau akhir pembelajaran; (c) menggunakan salah satu jenis permainan rakyat untuk berbagai perlombaan antar-sekolah di lingkungan dinas pendidikan dasar tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten melalui perlombaan OLTRAS (olahraga tradisional).
PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PEMBELAJARAN MODEL INKUIRI DALAM MENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN KONSEP DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA Pratama, Deri Fadly
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 11, No 1 (2016): Metodik Didaktik Juli 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v11i1.3783

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya penguasaan konsep pada mata pelajaran IPA dan rendahnya kesadaran siswa akan lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan media lingkungan sekolah model inkuiri terhadap peningkatan kemampuan penguasaan konsep dan sikap peduli lingkungan siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Subjek dalam penelitian adalah 30 siswa kelas IVA untuk kelas eksperimen dan 30 siswa kelas IVB untuk kelas kontrol di SDN Ciseureuh Kahuripan Pajajaran kabupaten Purwakarta. Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan konsep dalam penelitian ini adalah tes berupa soal pilihan ganda dan lembar observasi sedangkan untuk menguji sikap peduli lingkungan siswa adalah soal pilihan ganda, lembar observasi dan angket yang diberikan sebelum dan setelah perlakuan. Perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen adalah pembelajaran yang memanfaatkan media lingkungan sekolah berupa lingkungan alami: sawah dan sungai serta media lingkungan buatan seperti taman sekolah dengan menggunakan model inkuiri, sedangkan kelas kontrol mendapat perlakuan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguasaan konsep dan sikap peduli lingkungan siswa kelas eksperimen yang memanfaatkan media lingkungan sekolah dengan model inkuiri meningkat secara signifikan dibandingkan dengan siswa yang melakukan pembelajaran secara konvensional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang memanfaatkan media lingkungan sekolah dengan model inkuiri dapat meningkatkan penguasaan konsep dan sikap peduli lingkungan siswa.
PROYEK BUKU DIGITAL: UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN ABAD 21 CALON GURU SEKOLAH DASAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK Dewi, Finita
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 9, No 2 (2015): Metodik Didaktik Januari 2015
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v9i2.3248

Abstract

Model model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis, berkolaborasi, berkomunikasi dan berpikir kreatif sangat dibutuhkan dalam era pendidikan abad 21. Pembelajaran berbasis proyek (PBL) menjadi salah satu model pembelajaran yang tidak hanya membekali siswa dengan ilmu pengetahuan namun dalam proses pengerjaan proyek tersebut menuntut siswa untuk dapat mengimplementasikan pemahamannya dalam kehidupan nyata melalui kerja sama dalam tim untuk membuat sebuah buku bahasa Indonesia untuk siswa sekolah dasar dalam bentuk digital. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, yang melibatkan 40 orang mahasiswa Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, UPI Kampus Purwakarta. Adapun instrumen yang digunakan antara lain dokumen analisis (berupa self report siswa selama pelaksanaan PBL), rubrik keterampilan abad 21, kuesioner dan expert judgement dari guru bahasa Indonesia di sekolah dasar. Diharapkan penelitian ini dapat mengoptimalkan proses peningkatan keterampilan abad 21 calon guru sekolah dasar. Dari hasil penelitian ini juga diharapkan adanya deskripsi mengenai peran model pembelajaran berbasis proyek terhadap keterampilan abad 21 dan dihasilkan model proyek yang dapat digunakan untuk mendukung proses peningkatan keterampilan abad 21 calon guru sekolah dasar, yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Tinggi di kampus UPI Purwakarta.
PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR Pratomo, Suko; Sumiati, Tati; Mursilah, Risqa
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 13, No 1 (2017): Metodik Didaktik Juli 2017
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v13i1.7687

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keterampilan berpikir kreatif siswa kelas VB SDN Cikampek Timur I, hal ini dibuktikan dengan pengujian instrumen soal keterampilan berpikir kreatif yang mencakup lima indikator keterampilan berpikir kreatif. Keterampilan berpikir kreatif adalah salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) yang di dalamnya terdapat lima fase atau tahapan. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN Cikampek Timur I yang berjumlah 20 siswa. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1)Aktivitas belajar siswa kelas VB SDN Cikampek Timur I dengan menggunakan model Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam pembelajaran IPA; 2)Peningkatan keterampilan berfikir kreatif siswa kelas VB SDN Cikampek Timur I setelah menggunakan model Sains Teknologi Masyarakat (STM) dalam pembelajaran IPA. Metode penelitan yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 siklus dengan hasil peningkatan yang signifikan pada persentase Ketuntasan Belajar Siswa Klasikal (KBSK) setiap siklusnya. Hasil nilai rata-rata N-Gain keterampilan berpikir kreatif siswa kelas VB SDN Cikampek Timur I termasuk kedalam kategori sedang pada setiap siklusnya. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbandingan skor pretest dan posttest yang mencakup lima indikator keterampilan berpikir kreatif dan indikator pembelajaran. Adanya peningkatan pada hasil posttest setiap siklusnya dipengaruhi oleh aktivitas siswa yang mengalami peningkatan yang signifikan pada setiap siklusnya. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat direkomendasikan bahwa model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat dapat digunakan sebagai model pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa.
TRANSFORMASI NILAI KEBERSAMAAN DALAM MUSIK SONGAH Simon, Ridwan
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 10, No 1 (2015): Metodik Didaktik Juli 2015
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v10i1.3230

Abstract

Songah (Songsong Citengah) merupakan sebuah kesenian yangberkembang di wilayah Desa Citengah Kecamatan Sumedang SelatanKabupaten Sumedang. Menarik untuk diungkap secara mendalam denganfokus pada sejarah, proses pewarisan, dan fungsi sosial nilaikebersamaan. Ditulis dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptifuntuk memahami kearifan lokal terkait dengan fenomena kehidupanpendukungnya, sehingga secara ilmiah diharapkan dapat merangsangsemua pihak untuk mempertahankan eksistensi kesenian kebudayaantradisional yang ternyata mampu dikembangkan menjadi mediapengembangan transformasi nilai kebersamaan bagi masyarakat, dandiharapkan dapat merangsang penelitian dan pengembangan ilmupengetahuan.
PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENGEMBANGKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SEKOLAH DASAR Yuliyanto, Aan; Fadriyah, Agistia; Yeli, Karisa Puspa; Wulandari, Hayani
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 13, No 2 (2018): Metodik Didaktik Januari 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v13i2.9307

Abstract

ABSTRAKDisiplin dan tanggung jawab merupakan nilai-nilai karakter yang cukup menjadi sorotan saat ini. Misi  penelitian ini yaitu mengembangkan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik di sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan karena melihat banyaknya kasus atau fenomena siswa yang menunjukan perilaku kurang disiplin dan tanggung jawab baik bagi dirinya maupun di hadapan orang lain. Penelitian ini akan mengupas tentang pembentukan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa melalui pendekatan saintifik. Metode kuasi eksperimen, merupakan metode dengan menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk melihat pengaruh Pendekatan Saintifik terhadap karakter disiplin dan tanggung jawab siswa. Hasil penelitian ini dilihat dari presentase rata-rata kelas eksperimen mengalami peningkatan, yang mulanya 60,08% menjadi 76,18% pada karakter disiplin dan 60,07 mengalami peningkatan menjadi 82,86% dengan kriteria hampir seluruhnya siswa memiliki sikap disiplin dan tanggung jawab. Sedangkan pada kelas kontrol peningkatan rata-rata keseluruhan skala awal dan skala akhir sikap disiplin dan tanggung jawab di kelas kontrol menunjukkan 46,27% meningkat menjadi 51,84% pada karakter disiplin dan 44,85% mengalami peningkatan dengan presentase 62,69%, berdasarkan hasil presentase tersebut menunjukkan bahwa pendekatan saintifik dapat mengembangkan karakter disiplin dan tanggung jawab siswa serta lebih baik dibandingkan pendekatan konvensional.Kata Kunci : Pendekatan Saintifik, Disiplin. Tanggung JawabABSTRACTDiscipline and responsibility are the values of character that are sufficiently highlighted today. The mission of this research is to develop the character of discipline and responsibility of students by applying scientific approach in elementary school. This study was conducted because it saw the number of cases or phenomenon of students who showed less discipline behavior and responsibility for both themselves and in the presence of others. This research will explore the formation of the character of discipline and student responsibility through a scientific approach. The quasi-experiment method is a method by using experimental class and control class to see the influence of the Scientific Approach to the character of discipline and student responsibility. The results of this study seen from the average percentage of experimental class increased, 60.08% in the beginning to 76.18% in the character discipline and 60.07 increased to 82.86% with the criteria almost all students have the attitude of discipline and responsibility. While in the control class The average increase of the overall initial scale and the final scale of discipline and responsibility attitude in the control class showed 46.27% increase to 51.84% on the character of discipline and 44.85% increased by 62.69% percentage, based on the results of the percentage showed that the scientific approach can develop the character of discipline and student responsibility and better than the conventional approach.Keywords: Scientific Approach, Discipline. Responsible
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 BERBASIS BUDAYA DAERAH DAN POTENSI PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN PURWAKARTA Mujono, Mujono; Ruswan, Acep; Kasmad, Mamad; Wahyudin, D.
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 14, No 1 (2018): Metodik Didaktik Juli 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v14i1.11313

Abstract

Pemerintah dengan berbagai kebijakanyasejak tahun 2014 telah menetapkan dan memberlakuka kurikulum 2013 untuk jenjang pendidikan dasar. Secara bertahap pemberlakukan kurikulum 2013,  di jenjang pendidikan dasar akan menggunakan dan menerapkan kurikulum 2013, sehingga pada tahun 2018 semua jenjang pendidikan dasar telah secara penuh melaksanakan pembelajaran berbasis kurikulum 2013. Pusat Kurikulum (Puskur) Badan Penelitian dan , Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional mengusulkan dan atau mengembangkan suatu model jaringan kurikulum (Jarku). Jaringan Kurikulum tersebut dikembangkan dengan tujuan membangun jaringan kerja sama antara pusat dan daerah serta antar daerah dalam pengembangan kurikulum (Balitbang Depdiknas : 2006). Secara khusus jaringan kurikulum tersebut diarahkan untuk terbentuknya tim jaringan kurikulum  pada tingkat provinsi dan kota/kabupaten.
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Maqbullah, Shofiyah; Sumiati, Tati; Muqodas, Idat
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 13, No 2 (2018): Metodik Didaktik Januari 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v13i2.9500

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA  kelas V di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Jalan Kamojing Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang yang masih rendah. Proses pembelajaran masih menggunakan metode satu arah sehingga tidak banyak melibatkan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, kurangnya sumber belajar di sekolah, dan tidak ada media pembelajaran. Hal tersebut  menyebabkan rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa kelas V dalam pembelajaran IPA. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa dengan menerapkan model problem based learning. Jenis penelitian yang dipilih adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari tiga siklus. Setiap siklus meliputi empat tahap, yaitu: planning (menyusun rancangan tindakan), acting (pelaksanaan tindakan), observing (pengamatan), dan reflecting (refleksi). Instrumen yang digunakan yaitu observasi dan tes evalusi berpikir kritis Hasil penelitian pada siklus pertama dan memperoleh hasil 31% (8 orang yang berada di atas KKM), dan tindakan pada siklus kedua memperoleh hasil 65% (17 orang yang berada di atas KKM). Selanjutnya pada tindakan di siklus ketiga mencapai hasil yang maksimal karena memperoleh hasil 92% (24 orang yang telah tuntas dan berada di atas KKM). Nilai kemampuan berpikir kritis meningkat karena dipengaruhi oleh aktivitas siswa yang meningkat selama pembelajaran. Siklus pertama memperoleh nilai persentase 65% “cukup”, pada siklus kedua meningkat memperoleh nilai persentase 75% “baik”, selanjutnya pada siklus ketiga  meningkat mencapai nilai persentase 92% “sangat baik”. Hal tersebut membuktikan bahwa ada peningkatan pada setiap siklus yang sudah disesuaikan dengan  indikator berpikir kritis. Dengan demikian penerapan model problem based learning pada umumnya dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dalam penelitian tindakan kelas (PTK). 
PERAN GURU DALAM MENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGRI 2 RIDGE 1 BIAK Maryen, Epson John; Fatubun, Agus Boy; Rosely, Johanis
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 14, No 1 (2018): Metodik Didaktik Juli 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v14i1.10703

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peranan guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan angket respon siswa. Hasil data angket kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis Skala Likert dengan cara menghitung persentase setiap butir item pernyataan angket. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peranan guru dapat mendorong siswa dalam meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia. Kegiatan awal pembelajaran dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif dengan mempersiapkan fasilitas/sumber belajar yang diperlukan sehingga partispasi dan motivasi siswa dalam belajar juga semakin meningkat. Selanjutnya penggunaan model dan metode pembelajaran yang relevan akan membantu menjelaskan materi yang diajarkan kepada siswa, guru mempunyai peran penting untuk menjelaskan materi dengan baik.
ANALISIS PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR Kurniawan, Muhammad Ragil
Metodik Didaktik : Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol 13, No 2 (2018): Metodik Didaktik Januari 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/md.v13i2.8553

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana keterkitan antara permainan tradisional di D. I Yogyakarta dengan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Objek penelitian ini adalah permainan tradisional anak (dolanan anak) yang ada di D.I Yogyakarta dan lima matapelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Metode yang digunakan adalah studi pustaka yang didukung oleh hasil wawancara dari ahli dan praktisi kebudayaan Yogyakarta. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif.Secara implisit terdapat permainan tradisional yang dapat digunakan dalam enam matapelajaran utama di Sekolah Dasar. Sehingga dapat dimaknai bahwa permainan tradisional di D. I Yogyakarta dapat digunakan sebagai sumber belajar untuk dikaitkan dengan matapelajaran di Sekolah Dasar. Hal ini karena jumlah permainan tradisional yang relatif banyak maka dapat mengakomodasi semua mata pelajaran

Page 5 of 13 | Total Record : 126