cover
Contact Name
La Ifa
Contact Email
la.ifa@umi.ac.id
Phone
+6285242203009
Journal Mail Official
jcpe@umi.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Jl. Urip Sumohardjo km. 05 Kampus 2 UMI Makassar, 90231
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Journal Of Chemical Process Engineering (JCPE)
ISSN : 25274457     EISSN : 26552957     DOI : https://doi.org/10.33536/jcpe.v3i1.195
The Scope and focus of the journal are : Chemical and Process Technology Energy Technology Coal Technology Biomass Technology Fuel and Gas Technology Separation Technology Food Technology Catalyst Technology Essential Oil Technology Sugar Technology
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2022)" : 9 Documents clear
Process Simulation & Sensitvity Analysis of Cumene Production from an Integrated Alkylation and Transalkylation Reaction Hilman Ali Hazmi
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i2.1086

Abstract

Cumene is a very important petrochemical commodity, mainly to produce phenol and acetone. The overall growth rate for cumene capacity has been healthy, averaging slightly less than 3.5 % per year to reach 18 million metric tons per year in 2017. The purpose of this study is to generate a steady-state process simulation using ASPEN HYSYS version 10 to produce a small capacity of 10 ton/h of cumene with 99.99 wt % product purity. An alkylation reaction of benzene with propylene is carried out for producing cumene by using a zeolites catalyst as modeled by Badger technology. Transalkylation is also integrated into the system for eliminating unwanted products such as p-diisopropyl benzene. The proposed simulation flowsheet provides a good convergence overall result. The preliminary utility consumption obtained from the simulation consists of approximately 0.0418 kton/h of steam, 1.22 kton/h of cooling water, and 450 kW of electrical duty. Optimization is carried out in the simulation by conducting a sensitivity analysis study to find the optimum operating conditions of the alkylation reactor with a dimension of 1.3 m diameter and 4 m of length. The result shows that at an optimum value of B/P molar ratio of 7, reactant temperature of 170 oC, and reactant pressure of 3 MPa, the selectivity of cumene obtained is at a high value of 0.9446, while the percentage conversion of propylene to cumene obtained is at a high value of 99.99 %.
Pengaruh Variasi Sumber Nitrogen pada Produksi Selulosa Bakteri dari Limbah Kulit Pisang Jabosar Ronggur Hamonangan Panjaitan; Adhitia Wibowo
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i2.1223

Abstract

Pisang merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia sehingga mengakibatkan meningkatnya limbah kulit pisang. Limbah kulit pisang memiliki banyak kandungan yang masih belum dimanfaatkan. Salah satu produk yang dapat diproduksi dengan bahan baku limbah kulit pisang adalah selulosa bakteri atau nata. Pada penelitian ini akan diteliti pengaruh pemberian bahan alami yang mengandung nitrogen seperti tauge, santan kelapa dan urea dalam pertumbuhan bakteri Acetobacter xylinum untuk menghasilkan bakteri selulosa dari bahan baku kulit pisang. Dari hasil penelitian diperoleh urea sebagai sumber nitrogen alami memberikan hasil produksi nata yang paling tinggi pada waktu fermentasi 10 hari dengan nilai rendemen 46,90%, kadar air 17,38%, dan berat natanya 190,18 gram. Sedangkan sumber nitrogen alami dari santan kelapa dengan waktu fermentasi 5 hari memberikan hasil nata yang paling rendah dengan nilai rendemen 6,53%, kadar air 51,72%, dan berat natanya 5,57 gram. Fermentasi selulosa bakteri selama 10 hari menghasilkan selulosa yang paling tinggi dibandingkan dengan 5 hari.
Ekstraksi Zat Warna Antosianin Dari Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Dengan Metode Ekstraksi Berbantuan Ultrasonik dan Aplikasinya Untuk Minuman Yuyun Yuniati; Achmad Qodim Syafa'atullah; Lailatul Qadariyah; Mahfud Mahfud
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i2.1184

Abstract

Perkembangan permintaan konsumen akan zat warna mendorong berbagai industri menghasilkan varian zat pewarna. Namun informasi akan dampak penggunaan pewarna sintesis menekan penggunaan kembali zat warna alami. Antosianin merupakan salah satu zat warna alami yang unik untuk dimanfaatkan lebih lanjut, khususnya di bidang pangan. Bunga telang (Clitoria ternatea L.) merupakan bahan yang dapat dijadikan sumber warna alami antosianin. Ultrasound-Assisted Extraction dipromosikan sebagai metode ekstraksi terkini yang diharapkan mampu menjawab kelemahan metode ekstraksi konvensional. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari proses ekstraksi zat warna alami dari bunga telang serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi dengan metode Ultrasound Assisted Extraction, hingga akhirnya dapat dimanfaatkan sebagai produk minuman. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kondisi terbaik untuk ekstraksi zat warna dari bunga telang adalah pada pada F/S 0.02 g/ml, suhu ekstraksi 60°C, dan waktu ekstraksi 90 menit, dengan konsentrasi antosianin di dalam minuman yang didapatkan sebesar 19.57 mg/L
Analisis Performa Persentase Stripping dan Efisiensi Panas Stripper (DA-101) pada Unit Sintesa Urea PUSRI-II B Enggal Nurisman; Merlinda Ariesty Putri; Mayang Bidari
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i2.1197

Abstract

The Synthesis Section in the PUSRI II-B Urea Plant is the main section in the process of making urea fertilizer which will determine the components and quality of urea. The Synthesis Section has three main tools, namely reactor (DC-101), stripper (DA-101), and carbamate condenser (EA-101). The stripper (DA-101) plays a role in the process of separating excess ammonia from urea and decomposing unconverted carbamates from the urea synthesis solution. The separation process in the stripper is called stripping. Carbamate decomposition in the stripper can cause side reactions with the result of excess biuret due to unsuitable operating conditions. This caused in the need to control the operating conditions of the stripper so that the formation of biuret can be minimized. In this study, a stripper performance analysis (DA-101) was carried out from the comparison of design data and actual data in terms of the percentage of NH3 stripping, heat efficiency, and biuret content. The actual data in this study were taken in 5 weeks for 1 month at the end of 2021. From the results of the study, the percentage of NH3 stripping was 76.7329%, 77.1498%, 76.9525%, 76.2190% and 76.10231%. Meanwhile, the heat efficiency is 97.9500%, 93.69%, 95.1200%, 97.1500% and 97.3400%. And the levels of biuret formed are 0.0349 %wt, 0.0671 %wt, 0.0474 %wt, 0.0664 %wt, and 0.0469 %wt. The results of the stripper performance analysis (DA-101) show that the equipment unit is still functioning properly.
Produksi Biogas dari Kotoran Sapi dengan Biodigester Kontinyu dan Batch: Review Lukhi Mulia Shitophyta; Masreza Hari Darmawan; Yestri Rusfidiantoni
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i2.903

Abstract

Sumber energi terbarukan perlu terus dikembangkan untuk menekan ketersediaan bahan bakar fosil yang sudah semakin menipis. Biogas merupakan salah satu energi alternatif dengan memanfaatkan limbah organik seperti kotoran sapi. Pengolahan kotoran sapi sebagai bahan baku biogas dapat menggunakan biodigester tipe kontinyu dan tipe batch. Biodigester kontinyu selalu berisi 80% umpan dari volume total (50 liter) dan 20% sisanya sebagai ruang gas. Biodigester tipe batch kapasitas 220 liter memiliki komposisi  kotoran sapi dan rumput gajah sebesar 25 kg : 25 kg dengan penambahan air 100 liter. Produksi biogas dilakukan selama 70 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biodigester kontinyu menghasilkan volume biogas total 17.520 ml dan kandungan CH4 51,37%, sedangkan untuk biodigester batch menghasilkan volume biogas total 66.484 ml dan kandungan CH4 31,37%. Uji nyala untuk biodigester kontinyu menunjukkan bahwa setelah hari ke-12 nyala api berwarna biru dan menyembur cukup kuat pada saat katup pengaturan gas dibuka dan dikenakan api, tetapi pada biodigester batch tidak menghasilkan nyala api karena kadar CH4 kurang dari 45%. Biodigester tipe kontinyu dengan kapasitas 50 L menghasilkan volume biogas lebih tinggi dibandingkan dengan tipe batch yang berkapasitas 220 liter
Blending Batubara Dengan Limbah Biomassa Tongkol Jagung Untuk Mengurangi Ketergantungan Sumber Energi Tidak Terbarukan Syukrika Putri; Takdir Syarif; Andi Aladin
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i2.807

Abstract

Cadangan batubara sebagai sumber energi tidak terbarukan semakin menipis. Untuk mengurangi laju pemakaian bahan bakar batubara maka dilakukan penelitian blending batubara dengan sumber energi terbarukan berupa biomassa seperti tongkol jagung. Dalam penelitian ini diamati pengaruh rasio tongkol jagung terhadap batubara untuk mendapatkan kualitas campuran bahan bakar terbaik yang memenuhi syarat untuk diaplikasikan pada industri dan pembangkit listrik. Parameter kualitas campuran batubara dan tongkol jagung yang diamati adalah nilai kalor dan kadar sulfur. Bahan bakar batubara yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai kalor  8403 cal/gram dan kadar sulfur 0.71%. Sedangkan tongkol jagung memiliki nilai kalor 3409.64 cal/gram dan kadar sulfur 0.14%. Dari penelitian ini diperoleh pencampuran terbaik dengan rasio tongkol jagung terhadap batubara sebesar 75% yang memberikan nilai kalor 4741.54 cal/gram dan kadar sulfur 0.26%. Kualitas pencampuran batubara dan tongkol jagung ini memenuhi syarat untuk diaplikasikan pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pemanfaatan hasil pencampuran bahan bakar ini dapat mengurangi laju pemakaian batubara sebanyak 75%. 
Perengkahan Katalitik Distilat Asam Lemak Minyak Sawit (DALMs) menggunakan Katalis HCl Berpenyangga Gamma Alumina Rismawati Rasyid; Alda Titania Dewanti; Rahmania Malik; Anshariah Anshariah; Ruslan Kalla
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i2.1401

Abstract

Distilat asam lemak minyak sawit merupakan hasil samping dari pengolahan minyak sawit yang masih mengandung asam lemak bebas sehingga berpotensi sebagai bahan baku energi alternatif. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketergantungan akan bahan bakar fosil semakin hari semakin meningkat, sedangkan bahan bakar fosil tidak dapat diperbaharui. Hal inilah yang mendorong para peneliti mengembangkan riset terkait bahan baku terbarukan dan metode terbaik untuk menghasilkan bahan bakar alternatif. Salah satu metode pembuatan biofuel adalah perengkahan katalitik yang menghasilkan beberapa produk biofuel, yaitu biogasoline (C5–C11), biokerosin (C12–C15) dan biodiesel (C16–C20). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh konsentrasi katalis HCl/g-Al2O3­ (1, 3, 5 dan 7)% dan HCl/Ni/g-Al2O3­ (1, 3, 5 dan 7)% terhadap produk biofuel hasil perengkahan katalitik distilat asam lemak minyak sawit (DALMs). Reaksi perengkahan katalitik dioperasikan pada suhu konstan 370oC, tekanan 1 atm dan volume reaktan 50 ml. Rendemen tertinggi diperoleh sebesar 80% dengan menggunakan katalis HCl/g-Al2O3­ (1%) ; selektivitas terhadap biogasoline (C5–C11) 5,27%, biokerosin (C12–C15) 30,4%, dan biodiesel (C16–C20) 28,79%. Perolehan nilai rendemen yang sama juga diperoleh dengan menggunakan katalis HCl/Ni/g-Al2O3­ (1%) yaitu sebesar 80%; selektivitas terhadap biogasoline (C5–C11) 4,51%, biokerosin (C12–C15) 28%, dan biodiesel (C16–C20) 37,3%.
Karakterisasi Dan Modifikasi Karbon Aktif Dari Mahkota Nanas Sebagai Bioadsorben Munira Munira; Muh Arman; Takdir Syarif; Gusnawati Gusnawati; D Darnengsih
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i2.1410

Abstract

Salah satu limbah dapat dimanfaatkan sebagai bioadsorben yaitu limbah mahkota nanas karena mengandung selulosa 71%. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh jenis aktivator pada karbon limbah mahkota nanas terhadap karakteristik bioadsorben meliputi luas area dan gugus fungsional/active site. Arang aktif dari limbah mahkota nanas dengan metode pirolisis pada suhu 400oC selama 2 jam, setelah itu arang yang terbentuk dilakukan penyaringan dan screening ukuran 120 mesh. Tahap selanjutnya yaitu modifikasi, arang dari hasil pirolisis di rendam dalam larutan H3PO4, Sodium Dedocylbenzene Sulfonate (DBS), NaOH dengan dengan variasi konsentrasi (2,3,4,5,6%) selama 2,5 jam dengan suhu 25oC dengan rasio 25 g : 100 ml. Hasil penelitian diperoleh bahwa limbah mahkota nanas dapat digunakan sebagai adsorben melalui proses pengarangan dan aktivasi menggunakan NaOH 2% dan surfaktan DSB 4%, arang aktif dari limbah mahkota nanas teraktivasi NaOH 2% memiliki nilai daya serap iodin yaitu 1015,20 mg/g dan luas area adsorben sebesar 338,92 m2/g Karakterisasi gugus fungsi adsorben terdapat gugus C=C aromatik, C-H alifatik dan -OH yang menjadi gugus aktif sebagai adsorben. Efektivitas adsorpsi dari arang limbah mahkota nanas diperoleh sebesar 91,87% pada arang teraktivasi NaOH 25 dan 90,03% pada arang teraktivasi surfaktan DBS.
Pirolisis Katalitik Minyak Pelumas Bekas Menjadi Bahan Bakar Cair Menggunakan Zeolit Alam Reno Fitriyanti; Muhrinsyah Fatimura; Rully Masriatini
Journal of Chemical Process Engineering Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33536/jcpe.v7i2.973

Abstract

Minyak pelumas bekas merupakan limbah yang dihasilkan kendaraan bermotor yang  jumlah buangannya sangat besar terutama dikota besar. Apabila terpapar akan membahayakan dan menyebabkan masalah dalam lingkungan.. Berbagai metode pengolahan minyak pelumas bekas diantaranya acid-clay, Distilasi Thin Film Evaporation–Hydrofinishin dan Pirolisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  konversi minyak pelumas bekas  menjadi minyak  serta mengetahui karekteristik produk cair yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan proses pirolisis dengan memanaskan minyak pelumas sampai temperatur 2500C dengan banyak umpan 125ml dengan variasi ratio antara umpan dan zeolit alam 1:0 , 1:0.25, 1:0,5, 1:0.75 yang berupa batuan kecil yang telah dihaluskan sebesar 40 mesh.. Sebelum digunakan. Zeolit  alam terlebih dahulu di aktivasi menggunakan NaOH 10%(w/w). Cairan minyak yang dihasilkan kemudian di analisa berupa Initial Boilling Point (IBP), densitas, viskositas, flash point  dan four point, specific gravity . Hasil penelitian didapat produk cair yang dihasilkan sebanyak 43,7 ml,65 ml, 77 ml dan 108,3ml. Penggunaan ration katalis 1:0.75 memberikan hasil yang maksimal yaitu sebanyak 108,3 ml produk cair atau  87%. Dengan karakteristsik minyak yang didapat Initial Boilling Point 185oC, berat  jenis .835 kg/m3, viskositas 02.58 m 30 C ; 02.58 m 40 C, flash point 550C dan pour point. 0 oC specific gravity 0.835. Dapat disimpulkan Pirolisis katalitik  minyak pelumas bekas dengan  zeolit alam menghasilkan produk cair yang bernilai sebagai bahan bakar. Dari analisa karakteristik  minyak yang dihasilkan  mendekati minyak solar.

Page 1 of 1 | Total Record : 9